) TERHADAP
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
PENGARUH JUS BUAH DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013
NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
PINONDANG RUTH PABER SIMAREMARE
NIM : I 211 09 003
Disetujui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
ABSTRAK
4
3,5
Ln Kadar obat dalam
3
darah (µg/mL)
2,5 Tikus 1
2
Tikus 2
1,5
1 Rata-rata
0,5
0
0 100 200 300 400
Waktu (menit)
Gambar 2. Kurva Ln kadar purata parasetamol dalam darah vs T. Pengambilan cuplikan dilakukan
pada menit ke- 10, 20, 30, 40, 60, 90, 120, 180, 240, 300 dan 360. Nilai 𝑇1/2 tikus 1
sebesar 111,77419 menit dan nilai 𝑇1/2 tikus 2 sebesar 124,86486 menit, nilai 𝑇1/2 rata-
rata parasetamol yang diperoleh sebesar 118,31952 menit.
mol pada penelitian ini sudah memenuhi Penambahan etil asetat berfungsi
syarat pengambilan cuplikan darah yaitu untuk melarutkan senyawa parasetamol
3-5 kali 𝑇1/2 obat15 . yang terdapat dalam plasma darah,
Hasil Uji Perlakuan dan Penetapan dimana menurut literatur parasetamol
Kadar Parasetamol Dalam Darah larut di dalam pelarut etil asetat17,18 .
Darah hewan uji yang diambil Setelah penambahan etil asetat di-
ditampung di dalam tabung berisi lakukan, campuran plasma darah dan etil
asetat membentuk dua lapisan yang
EDTA. EDTA merupakan salah satu
saling memisah. Lapisan atas merupakan
antikoagulansia yang banyak digunakan
etil asetat dan lapisan bawah merupakan l243 nm, dari nilai absorbansi yang
plasma darah hal ini dikarenakan etil diperoleh dapat dihitung nilai kadar
asetat memiliki massa jenis yang lebih parasetamol pada setiap sampel
kecil dibandingkan plasma darah. Etil kemudian dibuat kurva Ln kadar
asetat memiliki bobot jenis sebesar parasetamol dalam darah lawan waktu.
0,900-0,903 g/L19 sedangkan bobot Gambar 3 menunjukkan kurva
jenis plasma darah adalah sebesar 1,025 kadar parasetamol dalam darah terhadap
g/L20 . Lapisan etil asetat diambil dan waktu tiap kelompok uji. Pada gambar 3
diuapkan sampai kering hingga terlihat bahwa adanya jus buah durian
diperoleh residu parasetamol, proses mempengaruhi profil kurva kadar
penguapan dilakukan di dalam oven parasetamol dalam darah. Harga
dengan suhu sebesar 60ºC. Pemilihan parameter farmakokinetik parasetamol
suhu ini dikarenakan etil asetat memiliki tiap kelompok uji yang dihitung dapat
titik didih sebesar 77ºC sehingga dilihat pada tabel 5.
digunakan suhu yang mendekati titik Terdapat 3 macam parameter
didihnya21 , pada suhu ini senyawa yang dapat digunakan untuk men-
parasetamol tidak akan rusak ataupun jelaskan profil farmakokinetika obat
melebur karena parasetamol memiliki ti- didalam tubuh yaitu parameter primer,
4,5
4
Ln kadar obat dalam darah
3,5
3 Kontrol PCT
2,5 Dosis 1
2
Dosis 2
1,5
1 Dosis 3
(µg/mL)
0,5
0
0 100 200 300 400
Waktu (menit)
Gambar 3. Kurva Ln kadar purata parasetamol dalam darah vs T tiap kelompok uji. Tiap kelompok
uji memiliki bentuk kurva yang saling berlainan satu sama lain dimana kurva kelompok
dosis 2 memiliki titik puncak yang paling tinggi dibandingkan dengan kurva kelompok
kontrol, dosis 1 serta 3.
tik lebur pada suhu 168ºC-172ºC12 . sekunder dan turunan. Parameter primer
Residu parasetamol yang pada penelitian ini meliputi parameter
tertinggal di dasar tabung reaksi Ka, Vd dan klirens. Parameter Ka dapat
dilarutkan kembali dengan penambahan menjelaskan kinetika absorpsi dari
2 mL metanol. Metanol dapat parasetamol. Dari tabel 5 diketahui
melarutkan residu parasetamol yang bahwa terjadi penurunan nilai Ka pada
tertinggal di dasar tabung karena kelompok hewan uji yang diberikan
parasetamol memiliki kelarutan yang parasetamol dan jus buah durian jika
sangat baik dalam metanol12,17,18 . dibandingkan dengan kelompok kontrol
Setelah seluruh proses preparasi selesai, parasetamol. Hal ini mungkin dikarena-
sampel diukur nilai serapan atau kan salah satu kandungan nutrisi ter-
absorbansinya menggunakan spektro- besar dalam daging buah durian adalah
fotometer UV pada panjang gelombang karbohidrat7,22 . Sebagaimana diketa-
hui karbohidrat dapat berinteraksi Parameter volume distribusi atau
dengan parasetamol dengan menunda Vd merupakan parameter primer yang
absorpsi parasetamol3 . Interaksi karbo- dapat digunakan untuk menjelaskan
hidrat dan parasetamol terjadi ketika kinetika distribusi dan eliminasi
parasetamol dikonsumsi bersama parasetamol pada penelitian ini. Volume
makanan yang mengandung karbohidrat. distribusi dapat dianggap sebagai