Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 7

Dermatology
Dian Whidyastuti I4041201047
Karen Litama I4041201007
Kiki Amanda I4041201031
Temmy Wuryaningrum Sesarini I4041201015
Ani Dharmastuti I4041201039
Resna Maudina I4041201023

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kasus
Nn. EV, seorang anak perempuan berusia 17 tahun datang ke
apotek anda dengan resep biasa microgynon 30. Tiga bulan yang
lalu dia mengeluh tentang masalah jerawatnya sehingga anda
merekomendasikan padanya untuk mencoba sediaan otc topikal
benzoil peroksida. Ternyata jerawat Nn. EV tidak terlihat membaik
dengan perawatan yang telah disarankan sebelumnya, sehingga
anda merekomendasikan Nn. EV untuk pergi ke dokter umum.
Minggu berikutnya, dia kembali ke apotik anda dengan sebuah
resep baru tablet oksitetrasiklin (500mg 2 x sehari)
Sub Bahasan
01 FINDING
ASSESMENT and
02 RECOMMENDATIONS

03 MONITORING
DRUG RELATED
04 PROBLEM

05 TABEL INFORMASI OBAT

06 PERTANYAAN
FINDING
01
01 Subjective
Nama EV
Umur 17 tahun
BB/TB -
Jenis Kelamin Perempuan
Keluhan Jerawat
Riwayat Penyakit -
Riwayat Keluarga -
Riwayat Alergi -

02
02 Objective
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi Microgynon
Obat 30 – resep reguler

Benzoyl Peroxide topikal

Oksitetrasiklin oral
ASSESMENT
and
RECOMMENDATIONS
ASSESMENT KETERANGAN RECOMMENDATIONS
1. Interaksi obat Oksitetrasiklin berinteraksi dengan kontrasepsi Disarankan untuk melakukan beberapa
oksitetrasiklin oral microgynon mengakibatkan potensi tindakan pencegahan kegagalan kontrasepsi
dengan kontrasepsi kegagalan kontrasepsi. yakni penggunaan tambahan kontrasepsi fisik
oral dan pengontrolan pemakaian kontrasepsi oral
selama 3 minggu terhitung saat mulai
mengonsumsi antibiotik.
2. Keluhan jerawat • Pada algoritma terapi jerawat, untuk • Disarankan untuk menambahkan terapi
sedang-parah jerawat parah, terapi antibiotik oral perlu retionoid topikal untuk dikombinasikan
dikombinasikan dengan retinoid topical. dengan antibiotik oral.

• Disamping terapi dengan obat-obatan • Disarankan beberapa terapi non


dapat pula diperhatikan faktor lain jerawat farmakologi diantaranya :
yang tidak kalah penting yakni personal a. Meningkatkan personal hygiene
hygiene dan pola hidup sehat. terutama area-area jerawat (lebih
menghindarkan dari debu, mengganti
dengan produk khusus jerawat, dsb)
b. Mengatur diet (menghindari makanan
tidak sehat dan makanan-makanan yang
memicu jerawat)
c. Mengatur pola hidup (tidak bergadang,
stress, dsb)
MONITORING
1. Perbaikan kondisi klinik seperti
kekambuhan atau keparahan jerawat.

2. Pemantauan informasi kemungkinan faktor


patogenik dan kenyamanan dalam
pengobatan

3. Pemantauan dan penilaian efek samping terapi yang


mungkin terjadi
DRUG RELATED
PROBLEM
Drug Related Problem Keterangan Plan
Tepat pasien - Tepat
Ada obat tidak ada indikasi - -
Ada indikasi tidak ada obat Algoritma terapi jerawat, untuk jerawat parah, Disarankan untuk menambahkan
terapi antibiotik oral perlu dikombinasikan terapi retionoid topikal untuk
dengan retinoid topical dikombinasikan dengan antibiotik
oral
Pemilihan obat yang tidak tepat - Tepat
Duplikasi - Tepat
Permasalahan dosis - Tepat
Drug Related Problem Keterangan Plan
Permasalahan penggunaan obat - Tepat
(rute penggunaan)

Efek samping obat - -


Interaksi obat Interaksi antara oksitetrasiklin dengan 1. Disarankan menggunakan
kontrasepsi oral microgynon. kontrasepsi tambahan yang
Antibiotik tetrasiklin mempengaruhi resirkulasi memiliki kerja sebagai barrier
enterohepatik pada obat kontrasepsi oral, fisik seperti kondom.
sehingga menurunkan efek kontrasepsi oral. 2. Disarankan juga untuk
sebaiknya tidak mengambil waktu
jeda 7 hari pada saat memulai
resep kontrasepsi yang baru
berikutnya. Kegiatan ini
diterapkan selama 3 minggu
terhitung dari saat Nn. EV mulai
mengonsumsi oksitetrasiklin
TABEL INFORMASI
OBAT
NAMA OBAT INDIKASI DOSIS EFEK SAMPING
Microgynon Kontrasepsi oral 1 tablet/hari selama Sakit kepala,
28 hari berturut-turut perubahan suasana
hati, perubahan BB,
mual, nyeri perut,
nyeri pada payudara
Benzoil Akne vulgaris papula Dosis 2,5-10% Iritasi kulit
Peroksida pustula yang berat Oleskan tipis dan
merata 1-2 kali sehari
pada jerawat,

Oksitetrasiklin Antibiotik untuk jerawat Dosis untuk jerawat Mual, muntah, diare,
250-500 mg 2 x disfagia, dan iritasi
sehari esofagus
Tretionin Jerawat Dosis 0,01-0,25% Kulit kering sampai
(Retinoid oleskan tipis 1-2 kali terkelupas
topikal) sehari
PERTANYAAN
1 Apa itu jerawat ?
Jerawat adalah penyakit umum yang berupa inflamasi pada folikel kelenjar minyak dan folikel rambut kulit. ditandai dengan
timbulnya jerawat atau pustula, umum di area wajah, terutama pada remaja. Penyebab penyakit ini multifactor, diantaranya yang
utama yakni produksi sebum, pola keratinisasi, serta bakteri. Jerawat biasanya dapat sembuh sendiri, atau malah bisa bertahan
bertahun-tahun sehingga menyebabkan kerusakan pada wajah dan menyebabkan jaringan parut.

Jelaskan tipe – tipe sediaan benzoil peroksida yang tersedia dan diskusikan
2a
2a
mengenai perbedaannya ?
Sediaan benzoil peroksida tersedia dalam jenis sabun, losio, krim dan gel dalam konsentrasi 2,5% -10%. Untuk membatasi iritasi dan meningkatkan
tolerabilitas, variasi kosentrasi disediakan mulai dari formulasi dengan potensi rendah 2,5% untuk terapi awal, lalu formula yang ditingkatkan
kekuatannya (5 %- 10%). Sediaan benzoil peroksida juga ada yang dikombinasikan dengan eritromisin (ex. Benzamycin), kombinasi dengan sulfur
(ex. Feldixid), kombinasi dengan klotrimazol (ex. ultrazole), serta kombinasi dengan klindamisin (ex. Benzolac CI)

2b
Mengapa sediaan gel berbasis air lebih direkomendasikan daripada sediaan gel
2b
berbasis alkohol ? Berikan contoh dari masing-masing sediaan tersebut.
Formulasi sediaan gel berbasis air lebih direkomendasikan karena formulasi gel berbasis alkohol pada umumnya menyebabkan kekeringan dan
iritasi sehingga berisiko terutama pada pasien dengan kulit sensitive. Contoh sediaan gel berbasis air yaitu Panoxyl 10 Aquagel, sedangkan contoh
sediaan gel berbasis alokohol yaitu Panoxyl 10 Acne Gel.
Bagaimana cara anda menginformasikan pada pasien tentang
2c
2c
penggunaan benzoil peroxide topikal ?

Aplikasikan sediaan pada kulit yang bersih, kering dengan cara dioleskan tipis dan merata tidak lebih dari 2 x sehari. Disarankan digunakan
setelah mencuci muka dengan sabun dan air. Mulai penggunaan dengan kekuatan sediaan yang lebih rendah. Sediaan ini hanya untuk
pemakaian luar. Hindari kotak dengan mata, mulut, dan membrane mukosa; dapat melunturkan kain dan rambut; hindari pemaparan berlebih
terhadap sinar matahari. Efek samping yang mungkin dapat terjadi meliputi kekeringan, irirtasi, serta dermatitis alergi. Jika efek samping
bertambah parah, hentikan pemakaian dan konsultasikan ke dokter.

3a
3a Oksitetrasiklin termasuk dalam golongan ?
Oksitetrasiklin merupakan antibiotic spektrum luas yang termasuk dalam golongan tetrasiklin.

3b
3b
Apa mekanisme aksi dari oksitetrasiklin ?
Oksitetrasiklin bekerja sebagai bakteriostatik dengan menghambat biosintesis protein bakteri pada ribosom 30S
Bagaimana cara anda menginformasikan pada Nn. EV tentang
3c
3c
pengonsumsian tablet oksitetrasiklinnya ? Apakah ada tindakan-tindakan
pencegahan tertentu yang harus dilakukan oleh Nn. EV ?

Oksitetrasiklin seringkali diresepkan sebagai terapi inisial pada jerawat sedang hingga berat dengan dosis inisial umum 500mg 2 x sehari diberikan 1
jam sebelum makan; setelah 1 atau 2 bulan Nampak perbaikan yang berarti pada jerawat, dosis dapat diturunkan menjadi 500mg sehari selama 1
atau 2 bulan. Administasi tetrasiklin harus dipisahkan dari makanan atau produk susu karena dapat menurunkan absorbsi tetrasiklin. Saat
pengonsumsian, posisi tubuh saat menelan yaitu duduk atau berdiri. Jangan mengkonsumsi ini segera sebelum tidur. Pengonsumsian okstitetrasiklin
yang termasuk golongan antibiotik harus teratur dan semua tablet harus dihabiskan sesuai aturan jangka pengobatan yang telah ditentukan. Terkait
tindakan pencegahan, diketahui bahwa oksitetrasiklin dapat menurunukan efek dari kontrasepsi oral, sehingga untuk Nn. EV yang menggunakan
kontrasepsi oral perlu diinformasikan mengenai potensi kegagalan kontrasepsi, serta dapat disarankan beberapa tindakan untuk mengatasi
kemungkinan kegagalan kontrasepsi, diantaranya dengan menggunakan kontrasepsi tambahan seperti kondom. Nn. EV juga disarankan untuk
sebaiknya tidak mengambil waktu jeda 7 hari pada saat memulai resep kontrasepsi yang baru berikutnya. Kegiatan pencegahan ini diterapkan
selama 3 minggu terhitung dari saat Nn. EV mulai mengonsumsi oksitetrasiklin, setelah itu tidak ada tindakan pencegahan lain yang perlu dilakukan.

3d
3d
Apa efek samping umum dari oksitetrasiklin ? Berikan contohnya.
Mual, muntah, diare, disfagia, dan iritasi esofagus
Nn. EV khawatir tentang masalah peningkatan resistensi pada kasus
4
4 jerawatnya. Apa yang anda sarankan? Dia juga bertanya kepada anda
tentang kapan pastinya dia bisa melihat perkembangan dari pengobatan
jerawatnya dan berapa lama pengobatan tersebut akan berlangsung?
Untuk masalah terkait resistensi pada jerawat hubungannya menjadi hubungan resistensi dari antibiotik dengan bakteri jerawat. Kemungkinan
peningkatan resistensi pada bakteri jerawat terhadap antibiotik tentu tetap ada, maka dari itu, Nn. EV perlu menghabiskan tablet antibiotic yang
telah diresepkan sesuai aturan dan jangka waktu yang ditentukan, serta beliau juga disarankan untuk tidak sembarangan dalam menggunakan
antibiotik baik sekarang maupun dikemudian hari apapun kasusnya dan apapun jenisnya harus melalui konsultasi dan diresepkan oleh dokter. Untuk
melihat perkembangannya , secara umum pada antibiotic oral waktu yang dibutuhkan yakni 6 bulan, sedangkan untuk topikal 2 bulan, dengan
perkembang maksimum pada bulan ke-4 hingga ke-6.

5
Apa pilihan pengobatan alternatif untuk kasus jerawat yang parah selain
5
tetrasiklin ?
1. Eritromisin, sebagai alternative pada kasus intoleran atau kontraindikasi dengan tetrasiklin.
2. Doksisiklin atau Limesiklin, untuk alternatif pada kasus ketidakpatuhan, dimana kedua obat tersebut memiliki aturan pakai 1 x
sehari bersamaan dengan makanan.
3. Minosiklin, sebagai pengobatan lini kedua, misal dalam kasus kegagalan terapi antibiotik oral
PERTANYAAN
Pengobatan akhir
NAMA OBAT INDIKASI DOSIS
Microgynon Kontrasepsi oral 1 tablet/hari selama 28 hari
berturut-turut

Benzoil Peroksida Akne vulgaris papula pustula yang Gel 2,5%


berat Oleskan tipis dan merata
1-2 kali sehari pada pagi
hari
Oksitetrasiklin Antibiotik untuk jerawat Dosis untuk jerawat 500
mg 2 x sehari

Tretinoin Jerawat Oleskan tipis-tipis dan


merata 1-2 kali sehari gel
0,025% malam hari
Mekanisme Tetrasiklin terhadap jerawat
Saat digunakan dalam pengobatan jerawat, tetrasiklin pada dasarnya digunakan untuk mengobati jerawat inflamasi yang ditandai
dengan papula dan pustula yang dalam. Aktivitas antibiotik tetrasiklin berasal dari struktur kimia dasarnya yang terdiri atas sistem cincin
karboksamida naftasen tetrasiklik, dengan gugus dimetil-amina pada karbon 4 di cincin A. Tetrasiklin akan memberikan efek bakteriostatik
pada bakteri dengan berdifusi pasif melalui saluran porin di membran bakteri dan mengikat subunit ribosom 30S secara reversibel,
mencegah pengikatan tRNA ke kompleks mRNA-ribosom dengan memblokir tRNA aminoasil yang masuk, dan dengan demikian
mengganggu sintesis protein. Tertrasiklin juga mengikat sampai batas tertentu ke subunit ribosom 50S bakteri dan dapat mengubah
membran sitoplasma yang menyebabkan komponen intraseluler bocor dari sel bakteri.Tidak hanya itu, Tetrasiklin sebagai antibiotik pada
jerawat juga memiliki mekanisme serta aktivitas lain, yaitu penurunan enzim lipase bakteri P. acne. Pada salahsatu patogenesis jerawat,
peranan P.acne yang merupakan bakteri gram positif, anaerob atau mikroaerob yang terletak pada folikel sebasea. P.acne akan
mengeluarkan enzim lipase yang mengubah trigliserida menjadi asam lemak bebas sehingga merangsang kolonisasi bakteri dan
inflamasi. Singkatnya, tetrasiklin menargetkan bakteri di permukaan kulit yang bermasalah kemudian bekerja menghambat produksi zat
yang dihasilkan oleh bakteri tersebut yang dapat merangsang peradangan pada kulit. Hasilnya, pada penelitian yang telah dilakukan pada
penggunaan tetrasiklin, terjadi penurunan asam lemak pada sebum di permukaan kulit.Selain itu, pada jerawat terasiklin juga bekerja
sekaligus sebagai anti-inflamasi langsung dengan aktivitas meliputi: penghambatan enzim lipase bakteri, penghambatan proliferasi
limfositik yang diinduksi mitogen, penghambatan fagositosis, penurunan regulasi sitokin proinflamasi (TNF-a, IL-1b, IL-6), produksi
sekresi sitokin anti-inflamasi (IL-10), penurunan produksi antibodi, penghambatan migrasi neutrofil polimorfonuklear (PMN) dan
kemotaksis (secara in vivo dan in vitro), penghambatan aktivitas NOS, penghambatan fosfolipase A2, penurunan regulasi produksi ROS,
pengurangan metabolit asam arakidonat, penghambatan metaloproteinase pendegradasi matriks yang diturunkan dari leukosit (MMP),
pengurangan aktivasi komponen pelengkap C3, modulasi a-MSH (minocycline) hanya), dan pencegahan pelepasan spesies oksigen
reaktif.
LITERATUR
Penggunaan AB untuk jerawat
Durasi, Dosis dan Sediaan
TOPIKAL
• Jerawat dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang.
• Biasanya maksimum 10-12 minggu penggunaan maksimum untuk mengurangi masalah resistensi
antibiotik (tetapi kurun terapi dapat diulangi setelah beberapa minggu).

1. Eritromisin Topikal
Sediaan Sediaan yg beredar Sediaan kombinasi

Gel, losion, larutan, serta tempelan Eritromisin + Tretinoin


sekali pakai “pad” dengan konsentrasi Sediaan = Cairan obat luar
2% yang digunakan 2x sehari. eritromisin 4% + Tretinoin
Eritromisin biasa dikombinasikan 0,025% (Erymed Plus (Suryo
dengan seng untuk meningkatkan Dermato Medica)). Digunakan
penetrasi eritromisin melalui unit pada tempat berjerawat 1 x
pilosebaceous sehari setelah wajah dibersihkan
dengan seksama
2. Klindamisin Topikal
Sediaan Sediaan yg beredar

Tersedian konsentrasi 1%
atau 2% dalam formulasi gel,
losion, larutan, serta
tempelan sekali pakai “pad”
yang digunakan 2x sehari.
Kombinasi dengan benzoil
peroksida dapat
meningkatkan efikasi.
ORAL
1. Eritromisin Oral

Sediaan Sediaan yg beredar

Dosis untuk pengobatan jerawat yaitu 500 mg, dikonsumsi


dalam dosis tunggal atau dosis terpisah selama minimal 3
bulan. Pada orang dewasa dan anak di atas 12 tahun,
biasanya diberikan pada pengobatan jerawat dengan dosis
500 mg 2 x sehari.

Bila setelah 3 bulan pertama tidak ada perbaikan,


antibiotika sebaiknya diganti. Perbaikan maksimum biasa
terjadi setelah empat hingga enam bulan tetapi untuk kasus
yang lebih berat pengobatan perlu dilanjutkan untuk dua
tahun atau lebih
2. Azitromisin Sistemik
Sediaan Sediaan yg beredar

Belum ada data tentang standarisasi berapa dosis optimum Azithromycin sediaan tablet di Indonesia memiliki kekuatan
dan frekuensi pemberian azitromisin untuk terapi akne. Dua 500 mg. Sediaan kaplet memiliki kekuatan 250 dan 500 mg.
macam protokol pemberian azitromisin yaitu pemberian Ada pula sediaan sirup kering dalam botol dengan kekuatan
500 mg per hari selama empat hari berturut-turut setiap 200 mg/5ml, serta sirup kering dalam sachet dengan
bulannya dan pemberian 500 mg pada hari pertama yang kekuatan 50 mg dan 100 mg per sachet.
diikuti 250 mg/hari selama empat hari berturut-turut setiap
bulannya selama tiga bulan. Perbaikan klinis secara nyata
diperoleh setelah tiga bulan pemakaian azitromisin oral.

Akan tetapi hal tersebut belum dapat dijadikan patokan


karena dalam laporan kasus-kasus tersebut tidak ada
pembanding untuk protokol pemberian azitromisin dosis
500 mg selama empat hari setiap bulannya. Ketiga pasien
dalam laporan kasus semuanya tidak diberikan terapi
topikal, seperti retinoid atau topikal antibiotika, dengan
maksud untuk melihat efektivitas antibiotika azitromisin
oral. Antibiotika oral sebaiknya tidak diberikan untuk akne
ringan karena untuk jenis akne ini cukup diberikan obat-
obatan topical
3. Tetrasiklin Sistemik

Sediaan Sediaan yg beredar


Dosis inisial yang umum digunakan 500mg 2 x sehari Obat tetracycline yang tersedia di pasaran umumnya
diberikan 1 jam sebelum makan; setelah 1 atau 2 bulan memiliki bentuk sediaan secara oral, yaitu berupa kapsul
nampak perbaikan yang berarti pada jerawat, dosis dapat atau tablet yang terdiri dari dua jenis kekuatan dosis : 250
diturunkan menjadi 500mg sehari selama 1 atau 2 bulan. mg bahan aktif per tablet atau 500 mg bahan aktif per
tablet. Namun, tetracyclin 500 mg adalah yang paling
banyak beredar dan digunakan oleh orang-orang.
4. Doksisiklin Sistemik

Sediaan Sediaan yg beredar

50-100mg perhari hingga 12 minggu. Dosis inisial yang


digunakan ialah 100mg atau 200mg perhari, diikuti oleh
50mg perhari sebagai dosis pemeliharaan setelah nampak
perbaikan.
5. Minosiklin Sistemik

Sediaan Sediaan yg beredar


50mg 2x sehari atau 100mg perhari Minocin (Phapros) Kapsul 50mg, 100mg;
selama 6 minggu atau lebih tablet salut selaput 50mg, 100mg (K)
6. Klindamisin Sistemik

Sediaan Sediaan yg beredar

150-300 mg tiap 6 jam. Dosis maksimum per


kali minum 450 mg dan dosis maksimum
perhari 1,8 g.
INFORMASI DOSIS, FREKUENSI, RUTE DAN
LAMA PEMBERIAN TETRASIKLIN
Dosis tertrasiklin untuk jerawat adalah 500 mg 2 x sehari dengan
rute oral. Lama pemberian tetrasiklin adalah 1-2 bulan

FAKTOR TERJADINYA JERAWAT PADA PASIEN


Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya jerawat pada pasien yaitu
ketidakseimbangan hormon atau kurangnya menjaga kebersihan pada kulit
wajah.
APAKAH PENGGUNAAN MICROGYNON MENIMBULKAN
JERAWAT ?

Microgynon merupakan pil KB yang terdiri dari kombinasi hormon progesteron dan
estrogen. Jerawat terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal. Hormon androgen yang
memiliki peran penting dalam timbulnya jerawat. Secara biokimiawi, hormon androgen
memiliki bentuk yang mirip dengan hormon progesteron. Oleh karena itu, pil KB yang
hanya mengandung progesteron dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Jerawat akibat
pil KB yang hanya mengandung progesteron biasanya muncul setelah wanita
menggunakan pil tersebut setidaknya satu bulan. Meski demikian, perlu diketahui bahwa
tak semua pengguna pil KB tersebut pasti akan mengalami jerawat. Ada pil KB kombinasi
yang dapat memicu jerawat, tetapi ada pula yang dapat mengatasi jerawat – tergantung
jenis progesteron yang terkandung di dalamnya. Pil KB kombinasi dengan jenis
progesteron berupa norgestimate, norethindrone, dan drospirenone tidak menimbulkan
jerawat, bahkan digunakan untuk mengobati jerawat. Sedangkan jenis pil KB kombinasi
lainnya tetap dapat menyebabkan efek samping jerawat. Beberapa contoh pil KB
kombinasi yang bisa digunakan untuk menghilangkan jerawat adalah kombinasi etinil
estradiol dan norethindrone, etinil estradiol dan norgestimate, serta etinil estradiol dan
drospirenone.

.
Thank you
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai