Anda di halaman 1dari 13

LI LBM 1 PRIORITAS

1. What is the definition of natural history disease?


Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah deskripsi tentang perjalanan waktu dan
perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu
intervensi preventif maupun terapetik (CDC, 2010). Riwayat alamiah penyakit merupakan salah satu
elemen utama epidemiologi deskriptif (Bhopal, 2002)
Sumber: http://fk.uns.ac.id/static/materi/Riwayat_Alamiah_Penyakit_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
2. What is the definition of infection?
Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi berbagai mikroorganisme ke dalam tubuh
(seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit), yang saat dalam keadaan normal, mikroorganisme
tersebut tidak terdapat di dalam tubuh.
Sumber: http://www.kerjanya.net/faq/12111-infeksi.html
3. What factor that can reduce the infection?
4 cara yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit menular.
a. Melakukan suntik vaksin/imunisasi
Yang harus dilakukan pertama-tama oleh Anda untuk mencegah penyakit
menular adalah melakukan suntik vaksin/imunisasi. Tujuan melakukan ini yaitu
agar tubuh tidak mudah sakit dan tidak mudah terserang berbagai penyakit
menular lainnya. Hal ini dikarenakan dilakukan vaksin/imunisasi bermanfaat
untuk mencegah penularan suatu penyakit. Oleh karena itu, saat Anda
memutuskan untuk pergi ke luar negeri disarankan untuk suntik vaksin terlebih
dahulu. Sedangkan untuk anak-anak agar tubuhnya kebal dari penyakit biasanya
akan diimunisasi.
b. Mencuci tangan dengan rajin
Mencuci tangan merupakan satu hal penting untuk menjaga kesehatan. Bukan
tidak mungkin setelah Anda memegang tubuh orang yang menderita penyakit
menular atau tanggan tidak sengaja bersentuhan dengan penderita penyakit
menular, membuat Anda tertular jenis penyakit yang sama. Begitu juga, saat
Anda memegang hewan mati akibat flu burung tanpa menggunakan alas, maka
penyakit ini bisa menular. Tidak ada cara lain yang dapat dilakukan selain
dengan cara mencuci tangan terlebih dahulu. Anda harus membiasakan diri
untuk mencuci tangan sehabis melakukan apa saja termasuk setelah
bersentuhan tangan dengan orang yang menderita penyakit menular. Saat
mencuci tidak cukup hanya menggunakan air saja tapi gunakan juga sabun
pencuci tangan agar tanggan benar-benar bersih.
c. Membiasakan diri berolahraga
Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang memiliki banyak manfaat
termasuk untuk kesehatan. Maka dari itu, olahraga merupakan hal yang sangat
penting untuk Anda lakukan agar kesehatan tubuh selalu terjaga. Begitu juga
untuk mencegah Anda agar tidak tertular penyakit menular Anda harus
membiasakan diri berolahraga. Dengan berolahraga, maka tubuh akan kebal dari
penyakit. Tidak perlu harus setiap hari untuk berolahraga, 3 kali seminggu sudah
cukup. Selain mencegah penyakit menular, terbiasa olahraga juga dapat
menurunkan berat badan.
d. Menghindari menggunakan peralatan makan penderita penyakit
Saat ada salah satu keluarga Anda menderita penyakit menular seperti penyakit
kuning, ada baiknya pisahkan peralatan makan yang digunakan. Ini dikarenakan
alat makan yang digunakan bagi penderita penyakit menular bisa saja membuat
Anda yang sehat dapat tertular penyakit yang sama saat menggunakan alat
makan yang sama digunakan penderita. Selain alat makan, alat pribadi seperti
sikat gigi, sabun, handuk, dan lain sebagainya juga harus Anda hindari.
Sumber: http://aboutmvcc.org/2018/08/lakukan-4-cara-ini-untuk-mencegah-penyakit-
menular/
4. What is the definition of infectious disease?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit infeksi atau penyakit menular adalah
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, seperti virus, bakteri, jamur, atau
parasit. Penyakit ini bisa menyebar secara langsung maupun tidak langsung dari satu orang
ke orang lainnya. Gejala yang disebabkan oleh masing-masing penyakit infeksi dan langkah
pengobatannya pun berbeda-beda tergantung mikroorganisme apa yang menjadi
pemicunya.
Sumber: https://www.alodokter.com/penyebab-penyakit-infeksi-penyebaran-dan-tips-
pencegahannya
5. What is the classification of infectious disease?
Pengelompokan penyakit menular
Menurut Chandra (20009) penyakit menular dapat dikelompokkan berdasarkan :
A. Etiologi
Berdasarkan etiologinya, penyakit menular dikelompokkan atas:
1. Penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
2. Penyakit menular yang disebabkan oleh virus
3. Penyakit menular yang disebabkan oleh protozoa
4. Penyakit menular yang disebabkan oleh cacing
5. Penyakit menular yang disebabkan oleh leptospira
6. Penyakit menular yang disebabkan oleh jamur
B. Cara penularan
Berdasarkan cara penularannya, penyakit menular dikelompokkan atas:
1. Penyakit menular yang menular melalui vektor. Cth : DBD, malaria
2. Penyakit menular yang menular melalui permukaan kulit. Cth : penyakit kelamin, HIV
3. Penyakit menular yang menular melalui udara. Cth : Tb, influenza
4. Penyakit menular yang menular melalui air/makanan. Cth : tifus abdominalis, hepatitis
C. Aspek Epidemiologi
Berdasarkan aspek epidemiologi, penyakit menular dikelompokkan atas:
1. Zoonosis : penyebaran penyakit oleh hewan bertulang belakang ke manusia
2. Sporadis : penyebaran penyakit yang tidak merata pada tempat dan waktu yang berbeda
3. Endemis : suatu keadaan berjangkitnya prevalensi suatu jenis penyakit yang terjadi
sepanjang tahun dengan frekuensi yang rendah disuatu tempat.
4. Epidemis : berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan
jenis penyakit, waktu dan sumber yang sama di luar keadaan yang biasa (Kejadian Luar
Biasa).
5. Pandemis : penyebaran penyakit dalam waktu yang cepat dan terjadi bersamaan di
berbagai tempat di seluruh dunia.
Sumber:http://manotarsinaga.blogspot.com/2017/12/pengertian-dan-klasifikasi-
penyakit.html?m=1
6. What is the specific protection of infectious disease?
PENANGGULANGAN WABAH DAN ATAU KLB
Langkah-langkah pendekatannya;
1. Memastikan informasi degaan wabah dan melaporkan cepat informasi dugaan wabah dari:
- Hasil surveilans
- Informasi petugas kesehatan
- Informasi lain
(laporan cepat dalam waktu 24 jam pertama)
2. Melakukan persiapan penanggulangan
- Dinas kesehatan sendiri
- Dinas lain yang terkait
- masyarakat
3. Melakukan penyelidikan lapangan
- Kegiatan epidemiologic
- Kegiatan laboratorik
4. Melakukan tindakan penanggulangan
- Pengobatan medik
- Perlindungan kontak
- Pemberantasan vektor, dsb
- Sanitasi dan hygiene
- Tindakan lain yang sesuai
(tindakan tergantung dari jenis penyakit)
5. Melakukan penyelidikan ulang
- Kegiatan epidemiologic
- Kegiatan lain yang perlu
6. Membuat laporan lengkap
- Laporan ke atasan
- Refrensi yang memerlukan
- Arsip
Sumber:
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/Epidemiologi_penyakit_menular_dan_epidemiolog
i_penyakit_tidak_menular.docx
7. What are the disease that include infectious disease?

1. Diare

Penyakit menular yang pertama adalah diare. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini
menyebabkan seseorang mengalami gangguan buang air besar (BAB). Penyakit ini
ditandai dengan BAB lebih dari tiga kali sehari, dengan konsistensi tinja cair, dan dapat
disertai dengan darah dan atau lendir.

Meski banyak orang menganggap diare adalah penyakit yang tidak berbahaya, nyatanya
penyakit menular ini dapat berisiko menyebabkan kematian, terutama jika dialami pada
balita. Diare menular melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri,
atau parasit.

Penularan penyakit ini dapat dihindari jika seseorang rajin mencuci tangan dengan sabun
antiseptik sebelum makan. Selain itu, jangan lupa mengonsumsi makanan yang sudah
dimasak dan hindari makanan-makan mentah dari tempat yang belum terjamin
kebersihannya.

2. Malaria
Gigitan nyamuk merupakan cara penularan dari penyakit menular ini. Penderita malaria
umumnya menunjukkan gejala demam, menggigil, berkeringat, nyeri otot, sakit kepala,
disertai mual dan muntah. Penduduk yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki
risiko tertinggi tertular penyakit ini.

Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan penggunaan lotion anti nyamuk
dan tidak membiarkan nyamuk berkembang dengan mudah, salah satunya adalah tidak
membuat genangan air.

3. Kolera

Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi
akibat diare parah. Penularan kolera biasanya terjadi melalui air yang terkontaminasi. Jika
tidak segera ditangani, kolera dapat berakibat fatal hanya dalam beberapa jam saja.

Tindakan pencegahannya meliputi, tidak tinggal di daerah yang terinfeksi kolera dan
tidak mengonsumsi makanan dan minuman sisa penderita kolera. Selain itu, minum air
mineral botol atau air yang sudah dimasak hingga mendidih. Pada umumnya, minuman
botol, kaleng, atau minuman hangat lebih aman. Namun sebelum membuka minuman
kemasan, bersihkan bagian luarnya terlebih dahulu.

4. Tifus

Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi berbagai jenis demam yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit
seperti kutu dan tungau, kemudian menginfeksi manusia. Ektoparasit sering ditemukan
pada hewan seperti tikus, kucing, dan tupai. Beberapa orang juga bisa membawanya dari
pakaian, seprai, kulit, atau rambut.

Pencegah penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung
dengan penderita dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, hindari juga kebiasaan saling
menggunakan barang-barang pribadi seperti handuk yang dapat menularkan penyakit ini.
Jangan lupa konsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter dan ikutilah petunjuk
pemakaian yang telah diberikan.

5. Cacar air

Cacar air adalah penyakit menular yang bisa menyebar dengan cepat dan mudah. Meski
pada umumnya cacar air lebih banyak menyerang anak-anak yang berusia di bawah 10
tahun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terkena cacar air.

Pencegahan penyakit menular ini juga dapat dilakukan melalui vaksinasi. Pemberian
vaksin cacar air biasa dianjurkan untuk melindungi orang-orang yang berisiko tinggi
terkena cacar air serius atau berisiko menularkannya pada banyak orang.
Sementara itu, pencegahan penyebaran pertama yang bisa dilakukan adalah dengan
mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum sebelum semua bintil pecah,
mengering, lalu menjadi koreng. Masa ini biasanya berlangsung selama satu minggu
setelah kemunculan ruam.

6. Campak

Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan
sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang
lebih serius.

Cara terbaik mencegah penyakit menular ini adalah dengan melakukan imunisasi sejak
kecil. Terdapat dua pilihan imunisasi, yang pertama adalah vaksin khusus campak dan
MMR (gabungan untuk penyakit campak, gondongan, dan campak Jerman)

Jika Anda menderita campak, hindari pusat keramaian setidaknya empat hari setelah
kemunculan ruam campak untuk pertama kalinya. Hal ini penting dilakukan agar tidak
terjadi penyebaran infeksi kepada orang lain. Hindari kontak langsung dengan orang-
orang yang rentan terhadap infeksi virus ini seperti wanita hamil balita, dan anak kecil.

7. Batuk

Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika
terdapat gangguan dari luar. Respons ini berfungsi membersihkan lendir atau faktor
penyebab iritasi atau bahan iritan (debu atau asap) agar keluar dari paru-paru dan saluran
pernapasan bagian atas.

Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menggunakan masker dan tidak
bersalaman dengan penderita, karena biasanya orang yang menderita batuk atau flu akan
menggunakan tangannya untuk menutup cairan yang keluar baik dari mulut atau hidung.

8. Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual atau PMS dikenal juga sebagai infeksi menular seksual atau
IMS adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit menular ini umumnya
ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman, bisa melalui sperma, cairan vagina,
darah, atau pun cairan tubuh lainnya.

Hindari berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom setiap berhubungan seks


adalah pencegahan yang bisa Anda lakukan.

9. Hepatitis
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di
hati. Penyakit menular ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat
disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah
penyakit autoimun, zat racun dan obat-obatan tertentu atau kebiasaan mengonsumsi
alkohol.

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan:

 Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
 Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
 Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram,
sayuran, serta buah-buahan.
 Melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom,
atau tidak berganti-ganti pasangan.
 Hindari konsumsi alkohol.

Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa dicegah
secara efektif melalui vaksinasi. Vaksin ini dapat dilakukan dalam satu kali vaksin atau
dalam vaksin yang berbeda. Namun sampai saat ini, hepatitis C tidak bisa dicegah dengan
vaksin karena tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit tersebut.

10. Demam berdarah dengue

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum
terjadi di negara beriklim tropis dan lebih banyak terjadi saat di musim hujan

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan rutin membersihkan baskom
yang berisi air atau wadah lain yang umumnya menjadi tempat nyamuk bersarang.
Bersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu.

11. TB (tuberkulosis)

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang paling merenggut nyawa. Tuberkulosis


disebabkan oleh bakteri yang menyerang paru-paru, namun bakteri tersebut bisa juga
menyerang bagian tubuh lain seperti tulang dan sendi, selaput otak (meningitis TB),
kelenjar getah bening (TB kelenjar), dan selaput jantung. Bakteri ini ditularkan melalui
udara saat penderita batuk atau bersin.

Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan mengenakan masker saat
berada keramaian, terutama jika berinteraksi dengan pengidap TB, pastikan juga rumah
Anda memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya sering membuka pintu dan jendela
agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk. Selain itu, TB juga dapat dicegah
melalui pemberian vaksin BCG.

Nah, itulah contoh penyakit menular yang harus Anda waspadai. Pada umumnya,
penyakit menular lebih berisiko mengenai orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah
dan tinggal di lingkungan dengan kondisi kebersihan yang kurang baik. Selain itu,
penyakit menular juga dapat meningkat pada waktu tertentu.

Sumber: https://doktersehat.com/macam-macam-penyakit-menular-dan-pencegahannya/
8. What is the media transmission of infectious disease?

1. Penularan Melalui Binatang

Ada penyakit menular tertentu yang dapat menular dan menyebar melalui binatang, lebih
tepatnya jika kita mengadakan kontak langsung dengan hewan tersebut atau bahkan melalui
kotorannya. Jenis penyakit yang bisa menular melalui hewan antara lain adalah virus
ebola, penyakit sapi gila, serta toxoplasma.

2. Penularan Melalui Alat-alat Makan

Untuk kasus PMS atau penyakit menular seksual, biasanya penularan dapat terjadi melalui
penggunaan alat makan yang sama alias bergantian. Hepatitis pun demikian, khususnya hepatitis
B. Penularan hepatitis B melalui alat makan benar atau tidak? Ya, karena saat makan ada cairan
air liur kita di alat makan tersebut di mana bila sudah terkontaminasi virus hepatitis B dan dipakai
oleh orang yang sehat, orang tersebut pasti langsung tertular.

3. Penularan dari Ibu Hamil pada Calon Bayi

Bukan hanya penyakit menular seksual, penularan yang terjadi saat seorang wanita sedang
hamil pada janin atau calon bayinya sehingga saat bayi lahir terkena penyakit yang sama juga
terjadi pada kasus hepatitis. Lagi-lagi penyakit hepatitis B-lah yang memungkinkan penularan ini
terjadi.

4. Penularan Melalui Tindakan Medis Transfusi Darah

Hepatitis B dan C adalah contoh penyakit menular yang bisa terjadi melalui transfusi darah selain
dari penyakit menular seksual. Penderita yang menjadi pendonor darah dan sudah terkena
infeksi virus penyakit, otomatis darah yang ia donorkan mampu menyebar ke tubuh sang
penerima donor.

5. Penularan Melalui Kulit

Ada macam-macam penyakit kulit di mana penularannya dapat terjadi karena sentuhan langsung
atau kontak antar kulit, seperti misalnya penyakit kurap, kudis dan herpes. Ketika penderita salah
satu dari penyakit kulit yang menular tersebut memiliki kontak kulit langsung dengan kita yang
sehat-sehat saja, penularan dapat terjadi.

6. Penularan Melalui Ciuman


Kontak mulut alias aktivitas berciuman pun mampu menjadi salah satu sarana bagi penularan
virus, jamur atau bakteri sekalipun. Penyakit menular seksual maupun hepatitis D dapat menular
melalui cairan tubuh, di mana tentu termasuk dalam bentuk air liur.

7. Penularan Melalui Udara

Kuman penyakit bisa dengan mudah tersebar di udara dan bila orang-orang yang dalam kondisi
sehat menghirupnya, otomatis akan sangat mudah untuk tertular. Contoh penyakit dengan
penularan melalui udara adalah SARS, flu burung, serta Tuberkulosis alias TBC di mana
biasanya gejala utama adalah bersin dan batuk-batuk.

8. Penularan Melalui Air

Penyakit menular pun bisa menyebar melalui air, contohnya saja


penyakit disentri, kolera serta tifus. Masuknya kuman ke dalam tubuh tentu adalah dari minum air
atau makanan yang diolah menggunakan air yang sudah terkontaminasi. Air mentah biasanya
menjadi media penularan paling mudah sehingga memang dianjurkan untuk selalu mengonsumsi
air matang.

9. Penularan dari Tangan yang Bersentuhan dengan Alat Kelamin

Untuk penyakit menular seksual, proses penularan pun dapat dari tangan yang menyentuh alat
kelamin. Tak hanya penyakit menular seksual, penyakit kulit pun bisa saja menyebar ketika
adanya kontak dari kulit tangan ke kelamin.

10. Penularan Melalui Jarum Suntik

Penggunaan jarum suntik yang sama pun mampu menjadi media penularan pada penyakit HIV
AIDS di mana kondisi ini masih masuk dalam golongan penyakit menular. Penggunaan jarum
suntik yang sama seperti misalnya penderita penyakit menular yang juga pengguna obat
terlarang suntik, hal ini bisa menular kepada orang lain yang memakai jarum suntik tersebut,
begitu juga kasusnya dengan jarum suntik pada layanan tato.

11. Penularan Melalui Hubungan Intim

Jelas sekali bahwa khususnya penyakit menular seksual sangat bisa menular kalau seorang
penderita melakukan hubungan intim dengan pasangannya yang sebenarnya dalam kondisi
sehat. Hubungan seksual dalam bentuk kelamin ke kelamin mampu menyebabkan pula
penularan hepatitis B dan E.

12. Penularan Melalui Alat Cukur

Alat cukur baik itu untuk cukur jenggot/kumis maupun alat cukur bulu kelamin, berbagi alat cukur
yang sama apalagi ketika alat tersebut sudah terinfeksi, maka penularan penyakit menular dari
pengguna alat cukur pertama ke selanjutnya akan sangat mudah. Penularan penyakit menular
seksual, penyakit kulit, atau juga hepatitis bisa dicegah dengan menggunakan alat cukur baru
dan menghindari pinjam-meminjam alat tersebut.

Sumber: https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-tubuh/cara-penularan-penyakit-
menular
9. How infectious disease can transmit?
Secara umum, cara penyebaran bakteri adalah lewat empat cara utama berikut ini :

Melalui sentuhan antar kulit dan benda yang mengandung bakteri

Salah satu rumah ternyaman bagi bakteri adalah tangan manusia. Sekitar 5 ribu bakteri
menghuni kedua tangan Anda setiap waktu. Oleh karena itu, sentuhan tangan, baik
secara langsung dengan kulit orang lain maupun memegang benda, dapat menjadi
medium penyebaran bakteri.

Tidak mencuci tangan setelah memegang hidung/mulut saat batuk/bersin, memegang


hewan, buang air kecil/besar, menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan,
mengganti popok anak, dan lain-lain bisa memicu penyebaran bakteri dari tubuh Anda
ke orang lain. Menyentuh kulit orang yang terinfeksi juga dapat menyebabkan Anda
tertular penyakitnya.

Contohnya begini: Anda sedang mengalami infeksi mata merah (konjungtivitis), dan
kemudian Anda mengucek mata, tidak cuci tangan dulu, dan selanjutnya bersalaman
dengan orang lain. Setelahnya orang tersebut mengucek matanya atau makan dengan
tangan tanpa cuci tangan. Orang tersebut dapat mengalami infeksi mata yang sama
atau mungkin infeksi di bagian lainnya akibat perpindahan bakteri dari Anda melalui
sentuhan.

Prinsip penyebaran bakteri yang sama juga terjadi jika Anda suka pinjam meminjam
barang pribadi atau menyentuh barang yang bekas dipakai orang sakit. Misalnya tisu
bekas menadah bersin atau handuk mandi orang yang punya diare.

Melalui udara

Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang keluar saat Anda
batuk atau bersin. Partikel udara yang berisi bakteri dan virus bisa saja terhirup oleh
orang lain dan menginfeksi tubuhnya, sehingga mereka tertular batuk dan flu yang Anda
miliki. Parahnya lagi, bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga Anda tidak akan
pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat Anda.

Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan masker saat sakit. Atau jika tidak
tersedia, Anda harus selalu mematuhi etika saat batuk dan bersin, misalnya menutup
mulut saat batuk dan bersin, untuk mencegah penularan penyakit melalui udara, seperti
TBC.

Kontaminasi silang makanan

Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak jarang bisa menjadi
sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses memasak yang kurang bersih, seperti
tidak mencuci tangan setelah menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, dan
menggunakan toilet sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri pada orang
lain. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan diare, botulisme,
dan keracunan makanan, contohnya.

Cara lainnya
Di luar itu, bakteri juga bisa menyebar dengan cara yang berbeda, seperti melalui:

 Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera dan demam tifoid)
 Kontak seksual (sifilis, gonore, klamidia)
 Kontak dengan hewan (antraks, cat scratch disease)
 Perpindahan bakteri dari salah satu bagian tubuh, yang menjadi habitat sesungguhnya,
menuju bagian lain, di mana bakteri menyebabkan penyakit (seperti saat E coli berpindah
dari usus ke saluran kemih sehingga menyebabkan infeksi saluran kencing).

Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-penyebaran-bakteri-adalah/
10. Mention about the five levels of prevention!
Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention.
Adapun five level of prevention tersebut adalah sebagai berikut:

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


2. Spesific Protection (Perlindungan Khusus)
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)
4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Promosi kesehatan merupakan ujung tombak dari 5 tingkat pencegahan
penyakit. Promosi kesehatan adalah tahapan yang pertama dan utama dalam hal
mencegah penyakit. Singkatnya perlu ada persamaan persepsi bahwa yang namanya
promosi kesehatan adalah proses memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat
agar masyarakat mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Dalam
hal ini pemberdayaan masyarakat harus lebih kental, masyarakat harus lebih
berpartisipasi aktif. Tujuan akhirnya adalah agar masyarakat berubah perilakunya, dari
perilaku yang tidak baik menjadi baik. Nah, dalam memaukan masyarakat tersebutlah,
maka dipakai yang namanya pendidikan kesehatan. Sedangkan dalam memampukan
masyarakat, dilakukan intervensi lingkungan. Pendidikan kesehatan yang dapat ditempuh
ada banyak, bisa melalui penyuluhan, konseling, konsultasi, dan lain-lain.
Adapun intervensi lingkungan adalah dengan mendesain lingkungan sedemikian rupa
agar masyarakat dapat terbantu hidup sehat. Contohnya lewat regulasi yang berlaku,
lewat organisasi, lewat UU, dan lain-lain. Jadi, ruang lingkup promosi kesehatan
itu sangat luas, tidak terbatas hanya pada pendidikan kesehatan saja.

2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)


Perlindungan khusus yang dimaksud dalam tahapan ini adalah perlindungan yang
diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit
tertentu. Perlindungan tersebut dimaksudkan agar\ kelompok yang beresiko tersebut
dapat bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Oleh karena
demikian, perlindngan khusus ini juga dapat disebut kekebalan buatan. Contohnya adalah
imunisasi yang diberikan kepada bayi dan balita, vaksin kepada jemaah haji, penggunaan
APD pada para pekerja, dan lain-lain.
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat merupakan langkah pertama
ketika seseorang telah jatuh sakit. Tentu saja sasarannya adalah orang-orang yang
telah jatuh sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan secepatnya
pula diberikan pengobatan yang tepat. Tindakan ini dapat mencegah orang yang sudah
sakit, agar penyakinya tidak tambah parah. Perlu kita ketahui bahwa faktor yang
membuat seseorang dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya bukan
hanya dipengaruhi oleh jenis obat yang diminum dan kemampuan si tenaga medisnya.
Tetapi juga dipengaruhi oleh kapan pengobatan itu diberikan. Semakin cepat
pengobatan diberikan kepada penderita, maka semakin besar pula kemungkinan untuk
sembuh. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dan cepat dapat mengurangi biaya
pengobatan dan dapat mencegah kecacatan yang mungkin timbul jika suatu penyakit
dibiarkan tanpa tindakan kuratif.

4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)


Kecacatan yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak
sempurna. Adapun pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang
dan membuat cacat si penderita, baru kemudian diambil tindakan. Banyak penyakit yang
dapat menimbulkan kecacatan dapat dicegah dengan pengobatan yang lebih sempurna.
Salah satunya adalah dengan meminum obat yang diberikan oleh dokter sampai habis.

5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan
tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam
masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga
dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit
sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa
dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya. Perlu
diketahui bahwa dalam tahapan rehabilitasi minimal ada 4 poin yang harus diperhatikan,
yakni pemulihan fisiknya, pemulihan mentalnya, pemulihan status sosialnya dalam
masyarakat, serta pemulihan estetis.

Sumber:https://fitafiona.blogspot.com/2015/11/5-level-of-prevention-menurut-
leavel.html

11. How is the transmission and prevention process of infectious disease?


Proses terjadinya hubungan antara "agen" atau faktor penyebab penyakit, manusia
sebagai "pejamu" atau tuan rumah, dan faktor lingkungan yang mendukung. Faktor ketiga
yang dikenal sebagai Trias Penyebab Penyakit.
Proses interaksi ini disebabkan adanya "gen" penyebab penyakit kontak dengan
manusia sebagai pejamu yang rentan dan didukung oleh keadaan lingkungan.
Warna hitam pada gambar yang menunjukkan akibat dari proses interaksi tersebut.
Proses interaksi dapat terjadi secara individu atau kelompok. Misalnya, Proses TBC
karena adanya mikobaterium tuberkulosa yang kontak dengan manusia sebagai pejamu
yang rentan, daya tahan tubuh yang rendah dan perumahan yang tidak sehat sebagai fakor
lingkungan yang menunjang.
Proses terjadinya penyakit di atas seberarnya telah dikenal sejak zaman Romawi
yaitu pada masa Galenus (205-130 SM) yang mengungkapkan bafrwa penyakit dapat terjadi
karera adanya faktor predisposisi, faktor penyebab, dan faktor lingkungan.
Sumber: Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
EDISI 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kedokteran EGC.
12. What is the definition of agent, host, and risk factor?
"Agen" sebagai faktor penyebab penyakit dapat berupa unsur hidup atau mati yang terdapat
dalam jumlah yang berlebih atau kekurangan.
Sumber: Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
EDISI 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kedokteran EGC.
Pejamu (host) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapatmempengaruhi
timbulnya suatu perjalanan penyakit. Host erat hubungannyadengan manusia sebagai
makhluk biologis dan manusia sebagai makhluksosial sehingga manusia dalam hidupnya
mempunyai dua keadaan dalamtimbulnya penyakit yaitu manusia kemungkinan terpejan
dan kemungkinanrentan atau resisten (Rajab, 2008)
Sumber: Putri, Risa Kartika. Agen, Host, dan Lingkungan serta Hubungannya.
https://www.scribd.com/doc/245193598/Agent-Host-Environment
Faktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu
yang mana secara statistic berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya
(beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat), seperti yang dijelaskan oleh oleh
Simbong SW dalam epidemiologi penyakit tidak menular, yang di tulis kembali oleh MN Bustam,
2000. Bapak MN.
Sumber: http://gayuhprabandari.blogspot.com/2014/03/definisi-faktor-risiko.html
13. Macam macam agen?
 Agen berupa unsur hidup terdiri dari: virus, bakteri, jamur, protozoa, metazoa, dan
parasit
 Agen berupa unsur mati: fisika (sinar radioaktif), kimia (karbon monoksida, obat-obatan,
pestisida, Hg, Cadmium, Arsen), fisik (benturan dan tekanan)
 Unsur pokok kehidupan: air dan udara
 Keadaan fisiologis: kehamilan dan persalinan
 Kebiasaan hidup: merokok, alcohol, narkotika, dan lain-lain.
 Perubahan hormonal: diabetes mellitus, hipertiroid, dan lain-lain.
 Kelainan genetika: down syndrome.
Sumber: Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni. 2003. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI
EDISI 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai