1. Diare
Penyakit menular yang pertama adalah diare. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini
menyebabkan seseorang mengalami gangguan buang air besar (BAB). Penyakit ini
ditandai dengan BAB lebih dari tiga kali sehari, dengan konsistensi tinja cair, dan dapat
disertai dengan darah dan atau lendir.
Meski banyak orang menganggap diare adalah penyakit yang tidak berbahaya, nyatanya
penyakit menular ini dapat berisiko menyebabkan kematian, terutama jika dialami pada
balita. Diare menular melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi virus, bakteri,
atau parasit.
Penularan penyakit ini dapat dihindari jika seseorang rajin mencuci tangan dengan sabun
antiseptik sebelum makan. Selain itu, jangan lupa mengonsumsi makanan yang sudah
dimasak dan hindari makanan-makan mentah dari tempat yang belum terjamin
kebersihannya.
2. Malaria
Gigitan nyamuk merupakan cara penularan dari penyakit menular ini. Penderita malaria
umumnya menunjukkan gejala demam, menggigil, berkeringat, nyeri otot, sakit kepala,
disertai mual dan muntah. Penduduk yang tinggal di wilayah endemik malaria memiliki
risiko tertinggi tertular penyakit ini.
Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan penggunaan lotion anti nyamuk
dan tidak membiarkan nyamuk berkembang dengan mudah, salah satunya adalah tidak
membuat genangan air.
3. Kolera
Kolera adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi
akibat diare parah. Penularan kolera biasanya terjadi melalui air yang terkontaminasi. Jika
tidak segera ditangani, kolera dapat berakibat fatal hanya dalam beberapa jam saja.
Tindakan pencegahannya meliputi, tidak tinggal di daerah yang terinfeksi kolera dan
tidak mengonsumsi makanan dan minuman sisa penderita kolera. Selain itu, minum air
mineral botol atau air yang sudah dimasak hingga mendidih. Pada umumnya, minuman
botol, kaleng, atau minuman hangat lebih aman. Namun sebelum membuka minuman
kemasan, bersihkan bagian luarnya terlebih dahulu.
4. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi berkelompok yang meliputi berbagai jenis demam yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini bisa dibawa oleh ektoparasit
seperti kutu dan tungau, kemudian menginfeksi manusia. Ektoparasit sering ditemukan
pada hewan seperti tikus, kucing, dan tupai. Beberapa orang juga bisa membawanya dari
pakaian, seprai, kulit, atau rambut.
Pencegah penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menghindari kontak langsung
dengan penderita dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, hindari juga kebiasaan saling
menggunakan barang-barang pribadi seperti handuk yang dapat menularkan penyakit ini.
Jangan lupa konsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter dan ikutilah petunjuk
pemakaian yang telah diberikan.
5. Cacar air
Cacar air adalah penyakit menular yang bisa menyebar dengan cepat dan mudah. Meski
pada umumnya cacar air lebih banyak menyerang anak-anak yang berusia di bawah 10
tahun, tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terkena cacar air.
Pencegahan penyakit menular ini juga dapat dilakukan melalui vaksinasi. Pemberian
vaksin cacar air biasa dianjurkan untuk melindungi orang-orang yang berisiko tinggi
terkena cacar air serius atau berisiko menularkannya pada banyak orang.
Sementara itu, pencegahan penyebaran pertama yang bisa dilakukan adalah dengan
mengisolasi penderita cacar air dari tempat-tempat umum sebelum semua bintil pecah,
mengering, lalu menjadi koreng. Masa ini biasanya berlangsung selama satu minggu
setelah kemunculan ruam.
6. Campak
Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan
sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang
lebih serius.
Cara terbaik mencegah penyakit menular ini adalah dengan melakukan imunisasi sejak
kecil. Terdapat dua pilihan imunisasi, yang pertama adalah vaksin khusus campak dan
MMR (gabungan untuk penyakit campak, gondongan, dan campak Jerman)
Jika Anda menderita campak, hindari pusat keramaian setidaknya empat hari setelah
kemunculan ruam campak untuk pertama kalinya. Hal ini penting dilakukan agar tidak
terjadi penyebaran infeksi kepada orang lain. Hindari kontak langsung dengan orang-
orang yang rentan terhadap infeksi virus ini seperti wanita hamil balita, dan anak kecil.
7. Batuk
Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika
terdapat gangguan dari luar. Respons ini berfungsi membersihkan lendir atau faktor
penyebab iritasi atau bahan iritan (debu atau asap) agar keluar dari paru-paru dan saluran
pernapasan bagian atas.
Pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan menggunakan masker dan tidak
bersalaman dengan penderita, karena biasanya orang yang menderita batuk atau flu akan
menggunakan tangannya untuk menutup cairan yang keluar baik dari mulut atau hidung.
Penyakit menular seksual atau PMS dikenal juga sebagai infeksi menular seksual atau
IMS adalah penyakit menular yang sangat berbahaya. Penyakit menular ini umumnya
ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman, bisa melalui sperma, cairan vagina,
darah, atau pun cairan tubuh lainnya.
9. Hepatitis
Hepatitis adalah istilah umum penyakit yang merujuk pada peradangan yang terjadi di
hati. Penyakit menular ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat
disebabkan oleh kondisi lain. Beberapa penyebab hepatitis selain infeksi virus adalah
penyakit autoimun, zat racun dan obat-obatan tertentu atau kebiasaan mengonsumsi
alkohol.
Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
Menjaga kebersihan sumber air agar tidak terkontaminasi virus hepatitis.
Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram,
sayuran, serta buah-buahan.
Melakukan hubungan seksual yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom,
atau tidak berganti-ganti pasangan.
Hindari konsumsi alkohol.
Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa dicegah
secara efektif melalui vaksinasi. Vaksin ini dapat dilakukan dalam satu kali vaksin atau
dalam vaksin yang berbeda. Namun sampai saat ini, hepatitis C tidak bisa dicegah dengan
vaksin karena tidak ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit tersebut.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum
terjadi di negara beriklim tropis dan lebih banyak terjadi saat di musim hujan
Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan rutin membersihkan baskom
yang berisi air atau wadah lain yang umumnya menjadi tempat nyamuk bersarang.
Bersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu.
11. TB (tuberkulosis)
Pencegahan penyakit menular ini dapat dilakukan dengan mengenakan masker saat
berada keramaian, terutama jika berinteraksi dengan pengidap TB, pastikan juga rumah
Anda memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya sering membuka pintu dan jendela
agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk. Selain itu, TB juga dapat dicegah
melalui pemberian vaksin BCG.
Nah, itulah contoh penyakit menular yang harus Anda waspadai. Pada umumnya,
penyakit menular lebih berisiko mengenai orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah
dan tinggal di lingkungan dengan kondisi kebersihan yang kurang baik. Selain itu,
penyakit menular juga dapat meningkat pada waktu tertentu.
Sumber: https://doktersehat.com/macam-macam-penyakit-menular-dan-pencegahannya/
8. What is the media transmission of infectious disease?
Ada penyakit menular tertentu yang dapat menular dan menyebar melalui binatang, lebih
tepatnya jika kita mengadakan kontak langsung dengan hewan tersebut atau bahkan melalui
kotorannya. Jenis penyakit yang bisa menular melalui hewan antara lain adalah virus
ebola, penyakit sapi gila, serta toxoplasma.
Untuk kasus PMS atau penyakit menular seksual, biasanya penularan dapat terjadi melalui
penggunaan alat makan yang sama alias bergantian. Hepatitis pun demikian, khususnya hepatitis
B. Penularan hepatitis B melalui alat makan benar atau tidak? Ya, karena saat makan ada cairan
air liur kita di alat makan tersebut di mana bila sudah terkontaminasi virus hepatitis B dan dipakai
oleh orang yang sehat, orang tersebut pasti langsung tertular.
Bukan hanya penyakit menular seksual, penularan yang terjadi saat seorang wanita sedang
hamil pada janin atau calon bayinya sehingga saat bayi lahir terkena penyakit yang sama juga
terjadi pada kasus hepatitis. Lagi-lagi penyakit hepatitis B-lah yang memungkinkan penularan ini
terjadi.
Hepatitis B dan C adalah contoh penyakit menular yang bisa terjadi melalui transfusi darah selain
dari penyakit menular seksual. Penderita yang menjadi pendonor darah dan sudah terkena
infeksi virus penyakit, otomatis darah yang ia donorkan mampu menyebar ke tubuh sang
penerima donor.
Ada macam-macam penyakit kulit di mana penularannya dapat terjadi karena sentuhan langsung
atau kontak antar kulit, seperti misalnya penyakit kurap, kudis dan herpes. Ketika penderita salah
satu dari penyakit kulit yang menular tersebut memiliki kontak kulit langsung dengan kita yang
sehat-sehat saja, penularan dapat terjadi.
Kuman penyakit bisa dengan mudah tersebar di udara dan bila orang-orang yang dalam kondisi
sehat menghirupnya, otomatis akan sangat mudah untuk tertular. Contoh penyakit dengan
penularan melalui udara adalah SARS, flu burung, serta Tuberkulosis alias TBC di mana
biasanya gejala utama adalah bersin dan batuk-batuk.
Untuk penyakit menular seksual, proses penularan pun dapat dari tangan yang menyentuh alat
kelamin. Tak hanya penyakit menular seksual, penyakit kulit pun bisa saja menyebar ketika
adanya kontak dari kulit tangan ke kelamin.
Penggunaan jarum suntik yang sama pun mampu menjadi media penularan pada penyakit HIV
AIDS di mana kondisi ini masih masuk dalam golongan penyakit menular. Penggunaan jarum
suntik yang sama seperti misalnya penderita penyakit menular yang juga pengguna obat
terlarang suntik, hal ini bisa menular kepada orang lain yang memakai jarum suntik tersebut,
begitu juga kasusnya dengan jarum suntik pada layanan tato.
Jelas sekali bahwa khususnya penyakit menular seksual sangat bisa menular kalau seorang
penderita melakukan hubungan intim dengan pasangannya yang sebenarnya dalam kondisi
sehat. Hubungan seksual dalam bentuk kelamin ke kelamin mampu menyebabkan pula
penularan hepatitis B dan E.
Alat cukur baik itu untuk cukur jenggot/kumis maupun alat cukur bulu kelamin, berbagi alat cukur
yang sama apalagi ketika alat tersebut sudah terinfeksi, maka penularan penyakit menular dari
pengguna alat cukur pertama ke selanjutnya akan sangat mudah. Penularan penyakit menular
seksual, penyakit kulit, atau juga hepatitis bisa dicegah dengan menggunakan alat cukur baru
dan menghindari pinjam-meminjam alat tersebut.
Sumber: https://halosehat.com/tips-kesehatan/kesehatan-tubuh/cara-penularan-penyakit-
menular
9. How infectious disease can transmit?
Secara umum, cara penyebaran bakteri adalah lewat empat cara utama berikut ini :
Salah satu rumah ternyaman bagi bakteri adalah tangan manusia. Sekitar 5 ribu bakteri
menghuni kedua tangan Anda setiap waktu. Oleh karena itu, sentuhan tangan, baik
secara langsung dengan kulit orang lain maupun memegang benda, dapat menjadi
medium penyebaran bakteri.
Contohnya begini: Anda sedang mengalami infeksi mata merah (konjungtivitis), dan
kemudian Anda mengucek mata, tidak cuci tangan dulu, dan selanjutnya bersalaman
dengan orang lain. Setelahnya orang tersebut mengucek matanya atau makan dengan
tangan tanpa cuci tangan. Orang tersebut dapat mengalami infeksi mata yang sama
atau mungkin infeksi di bagian lainnya akibat perpindahan bakteri dari Anda melalui
sentuhan.
Prinsip penyebaran bakteri yang sama juga terjadi jika Anda suka pinjam meminjam
barang pribadi atau menyentuh barang yang bekas dipakai orang sakit. Misalnya tisu
bekas menadah bersin atau handuk mandi orang yang punya diare.
Melalui udara
Cara lain dari penyebaran bakteri adalah lewat partikel embun air yang keluar saat Anda
batuk atau bersin. Partikel udara yang berisi bakteri dan virus bisa saja terhirup oleh
orang lain dan menginfeksi tubuhnya, sehingga mereka tertular batuk dan flu yang Anda
miliki. Parahnya lagi, bakteri tidak terlihat secara kasat mata, sehingga Anda tidak akan
pernah tahu siapa saja yang sedang sakit dan bersin/batuk di dekat Anda.
Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk menggunakan masker saat sakit. Atau jika tidak
tersedia, Anda harus selalu mematuhi etika saat batuk dan bersin, misalnya menutup
mulut saat batuk dan bersin, untuk mencegah penularan penyakit melalui udara, seperti
TBC.
Jika tidak memerhatikan kebersihannya, aktivitas memasak tidak jarang bisa menjadi
sumber penularan penyakit akibat bakteri. Proses memasak yang kurang bersih, seperti
tidak mencuci tangan setelah menyentuh makanan mentah, menyiapkan makanan, dan
menggunakan toilet sebelum memasak dapat menyebarkan bakteri pada orang
lain. Makan makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan diare, botulisme,
dan keracunan makanan, contohnya.
Cara lainnya
Di luar itu, bakteri juga bisa menyebar dengan cara yang berbeda, seperti melalui:
Minum atau menggunakan air yang tercemar (kolera dan demam tifoid)
Kontak seksual (sifilis, gonore, klamidia)
Kontak dengan hewan (antraks, cat scratch disease)
Perpindahan bakteri dari salah satu bagian tubuh, yang menjadi habitat sesungguhnya,
menuju bagian lain, di mana bakteri menyebabkan penyakit (seperti saat E coli berpindah
dari usus ke saluran kemih sehingga menyebabkan infeksi saluran kencing).
Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-penyebaran-bakteri-adalah/
10. Mention about the five levels of prevention!
Menurut Leavel and Clark, pencegahan penyakit terbagi dalam 5 tahapan, yang
sering disebut 5 level of prevention.
Adapun five level of prevention tersebut adalah sebagai berikut:
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan
tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam
masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar- benar pulih dari sakit sehingga
dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit
sampai menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa
dibilang tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya. Perlu
diketahui bahwa dalam tahapan rehabilitasi minimal ada 4 poin yang harus diperhatikan,
yakni pemulihan fisiknya, pemulihan mentalnya, pemulihan status sosialnya dalam
masyarakat, serta pemulihan estetis.
Sumber:https://fitafiona.blogspot.com/2015/11/5-level-of-prevention-menurut-
leavel.html