Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TEKNOLOGI HAYATI

“PERENCANAAN JUDUL PENELITIAN”

DISUSUN OLEH:

NAMA : FHENNY RAMA SHENTHAURY

NIM : D1A 017012

KELAS :A

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Ir. ELIYANTI, M. Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2018
Dalam perencanaan judul penelitian ini dengan tema besarnya adalah
penggunaan pupuk organik saya tertarik dengan tanaman kacang panjang (Vigna
Sinesis L.) dengan menggunakkan pengaplikasiannya pupuk organik cair, nah
disini saya telah melakukan observasi terhadap beberapa jurnal yang telah saya
kumpulkan 5 tahun terakhir telah saya rangkai dengan menggunakan tabel, dari
sini lah saya akan mengobservasi setiap jurnalnya dari judul, perlakuan, hasil
hingga kesimpulan, saya akan mengumpulkan informasi-informasi sehingga dapat
menentukan judul penelitian yang akan di rencanakan, berikut tabelnya:

Nama Judul Perlakuan Hasil


Jurnal
Rancangan yang a. Untuk jumlah daun rata-rata paling
Jurnal Pengaruh
digunakan adalah tinggi terdapat pada perlakuan pupuk
Biosains Pemberian
Rancangan Acak Lengkap hantu 3ml/1L air dan ekstrak rebung
Vol. 3 No. Pupuk 15 ml (P3R3) dengan jumlah 25buah,
(RAL) dengan dua faktor
2. Agustus Organik Cair luas daun rata-rata paling tinggi pada
yaitu pupuk hantu (P) dan
2017 Dan Ekstrak perlakuan pupuk hantu 1 ml/1L air
ekstrak rebung (R)
Rebung dan ekstrak rebung 0 ml (P1R0)
masing-masing
Terhadap dengan luas 32cm2,
mengguna- kan 4 taraf b. Pengaruh pemberian pupuk hantu
Pertumbuhan
perlakuan. Jumlah dan juga mol rebung pada pengaruh
Dan Hasil
kombinasi perlakuan luas daun hasil tertinggi dari
Tanaman
adalah 16 dengan ulangan pemberian pupuk hantu dan ekstrak
Kacang
2, sehingga jumlah unit rebung terdapat pada kombinasi
Panjang
percobaan adalah 32 perlakuan pupuk hantu 3 ml/1L air
(Vigna
percobaan. dan ekstrak rebung 15 ml (P3R3).
sinesis L.)  Setiap unit Percobaan c. Jumlah bunga tanaman kacang
terdiri dari 1 Tanaman panjang yang memiliki rata-rata
kacang panjang. paling tinggi yaitu pada perlakuan
 Parameter yang diamati
pupuk hantu 3 ml/1L air dan ekstrak
adalah Jumlah daun
rebung 15 ml (P3R3) dengan jumlah
kacang panjang, Luas
6,5 buah.
Daun kacang panjang, d. Jumlah polong tanaman kacang
Jumlah bunga muncul,
Jumlah buah kacang panjang yang memiliki rata-rata
panjang perpohon, Berat paling tinggi yaitu pada perlakuan
buah kacang panjang pupuk hantu 3 ml/1L air dan ekstrak
perpohon rebung 15 ml (P3R3) dengan jumlah
 Pembuatan ekstrak
8 buah,
rebung dilakukan dengan e. Berat polong kacang panjang yang
cara mencacah rebung memiliki rata-rata paling tinggi yaitu
sebanyak 1 kg pada perlakuan pupuk hantu 3 ml/1L
 Pemberian pupuk air dan ekstrak rebung 10 ml (P3R2)
organik cair (Hantu) dan dengan nilai 289,85 gr.
ekstrak rebung dilakukan Kesimpulannya adalah Hasil dari
dengan cara pemberian pupuk hantu dan ekstrak
menyiramkan ekstrak rebung tidak berpengaruh nyata
rebung dengan dosis 5 terhadap jumlah daun, luas daun,
ml, 10 ml dan 15 ml jumlah bunga, dan jumlah buah, tetapi
pada masing-masing berpengaruh sangat nyata terhadap
tanaman. berat buah tanaman kacang panjang.
 Kemudian dilakukan
Saran menurut saya, lingkungan
pula penyemprotan
tanaman kacang hijau pada penelitian
dengan pupuk organik
kurang tepat digunakan karena
cair (Hantu) dosis 1 ml,
lingkungan yang dipilih adalah rumah
2 ml dan 3 ml yang
kaca dan juga tempat tanam yang
masing-masing
sangat kecil sehingga tanaman susah
dilarutkan dalam 1 L air.
 Ekstrak rebung dan untuk berkembang, dapat dilihat juga

pupuk organik cair dari tanah yang di gunakan kurang

(hantu) di berikan subur karena tanah tersebut merupakan

dengan interval 7 hari tanah asam dan juga hanya memiliki

sekali. sedikit kandungan nitrogen. Serta harus


dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap kandungan terhadap mol
rebung yang di gunakan.
Jurnal Pengaruh Penelitian ini mengguna- Hasil penelitian Pemberian pupuk
Pertanian Pemberian kan Rancangan Acak organik Bio 7 berpengaruh nyata
Penelitian Pupuk Kelompok (RAK) dengan terhadap parameter umur berbunga,
Bernas Organik bio-7 dua faktor yang diteliti panjang polong, jumlah buah per plot
Volume. Dan Pupuk yaitu : dan produksi buah per plot tanaman
13 No. 1, NPK Alam Faktor pertama pemberian kacang panjang, dimana perlakuan
2017 Tani Terhadap Pupuk organik Bio-7 (B) terbaik pada dosis 20 ml/ 14 l
Pertumbuhan dengan 3 taraf yaitu B0=0 larutan/plot menghasilkan produksi per
Dan Produksi ml/ l larutan / plot, B1=10 plot 4,83 kg. Pemberian pupuk NPK
Tanaman ml/ 14 l larutan / plot, Alam Tani berpengaruh nyata terhadap
Kacang B2=20 ml/ 14 l larutan / parameter panjang polong, jumlah buah
Panjang plot. per plot dan produksi buah per plot,
(Vigna Faktor pemberian Pupuk dimana perlakuan terbaik pada dosis 0
Sinensis L.) NPK Alam Tani (N), g/plot (kontrol).
terdiri dari 4 taraf, yaitu Kesimpulannya adalah Interaksi antara
N0= 0 ton/ha (kontrol), pemberian pupuk organik Bio 7 dan
N1= 5 ton/ha (0,72 g/plot), pupuk NPK Alam Tani terhadap
N2= 10 ton/ha (1,44 pertumbuhan dan produksi tanaman
g/plot), N3= 15 ton/ha kacang panjang menunjukan pengaruh
(2,16 g/plot). yang tidak nyata terhadap seluruh
Parameter tanaman yang parameter yang diamati.
diamati dalam penelitian Saran menurut saya, pada jurnal ini
adalah umur berbunga kurang di jelaskan bagaimana kondisi
(hari), panjang polong lingkungan keadaan media yang di
(cm), jumlah buah per plot gunakan serta kandungan yang terdapat
(buah), dan produksi per pada pupuk yang di gunakan.
plot (kg).
Jurnal Respon Penelitian ini mengguna- Panjang tanaman kacang panjang
Sungkai Tanaman kan Rancangan Acak untuk setiap perlakuan POC MOL
Vol.6 Kacang Kelompok (RAK) yang buah mangga 0 cc/L air, 25 cc/L air,
No.1, Panjang (Vigna terdiri dari 5 perlakuan 50 cc/L air, 75 cc/L air dan 100 cc/L
Edisi Sinensis L.) yaitu M0 = 0 ml/L air, M1 air berturut-turut sebagai berikut: 133
Februari Terhadap = 25 ml/L air, M2 = 50 cm, 143 cm, 193 cm, 194 cm dan 193
2018 Pemberian ml/L air, M3 = 75 ml/L air, cm.
Pupuk Organik M4 = 100 ml/L air dengan Bobot polong per plot tertinggi
Cair Mikro- 3 kelompok percobaan. diperoleh pada perlakuan 75 cc/L air
organisme POC MOL buah mangga yaitu 9.32
Lokal Buah kilogram dan bobot polong per plot
Mangga terendah diperoleh pada perlakuan 0
cc/L air (tanpa pemberian POC MOL
buah mangga) yaitu 4.78 kilogram.
Kesimpulannya adalah Hasil
penelitian pemberian pupuk organik
cair mikroorganisme lokal buah
mangga mampu meningkatkan
panjang tanaman, bobot kering
tanaman dan bobot polong tanaman
kacang panjang per plot.
Saran menurut saya penelitian harus
di teliti mungkin lebih lanjut tentang
pertumbuhan daun, banyak daunnya,
serta hasil atau banyak nya produksi
tanaman kacang panjang tersebut.

Ulasan atau uraian yang saya dapatkan adalah:


 Pada jurnal yang pertama menurut saya di penelitiannya seharusnya di
ketahui apa saja kandungan dari pupuk yang di gunakan, sehingga tidak
bertumburan seperti saat kandungan pada MOL rebung mempunyai pH 4
sehingga bersifat asam, dan bertabrakan dengan kandungan tanah yang juga
asam, nah menurut saya di penelitian ini seharusnya kita mengetahui dulu
kandungan yang berada pada MOL rebung tersebut sehingga tidak terjadi
tabrakan yang akan mengganggu penelitian tersebut ataupun sistem
pertumbuhan tanaman itu. Dan juga pada lingkungan yang dipilih, saya
kurang setujuh itu di lakukan di rumah kaca, kenapa tidak di lakukan di udara
yang terbukan untuk melihat bagaimana hasil perlakuannya, karena pada
rumah kaca itu suhunya dominan sangat tinggi yang akan mengakibatkan
efek samping kepada pertumbuhan tanaman, dan poin terakhir adalah luas
tempat tanah yang di gunakan dikatakan bahwa dominan sedikit kecil, tanah
yang mungkin menurut saya sudah tidak subur lagi karena kandungan
nitrogonnya sangat sedikit, itu menurut saya mengganggu pertumbuhan
tanaman yang kan berefek pada penelitian, karena di penelitian ini kita tidak
terfokus dengan bagaimana kondisi lingkungan pada tanaman tetapi
bagaimana pengaruh pupuk organik cair dan juga MOL rebung terhadap
pertumbuhan dan produksi pada tanaman kacang hijau tersebut, jadi menurut
saya lebih bagusnya di teliti kandungan makro dan mikro nya, dan penelitian
ini diteliti lebih lanjut dengaan kondisi lingkungan yang bebas.
 Pada jurnal kedua, menurut saya pada jurnal ini kurang dijelaskan bagaimana
keadaan media tanam, lingkungan, dan lain sebagainya. Sehingga bingung
bagaimana proses penanaman kacang panjang di penelitian ini dilakukan,
apakah du beri cairan anti hama, pupuk anorganik lain, tanah yang
kekurangan nitrogen atau hal lain sebagainya.
 Pada jurnal ketiga, menurut saya penelitian harus di teliti mungkin lebih
lanjut tentang pertumbuhan daun, banyak daunnya, serta hasil atau banyak
nya produksi tanaman kacang panjang tersebut. Sehingga tau lebih pasti
bagaimana perbandingannya saat di berikan pupuk organik cair dan juga
MOL mangga yang digunakan.
Judul penelitian yang saya rencanakan adalah “Perbandingan Pengaruh
Pupuk Organik Cair MOL Rebung serta MOL mangga Terhadap Pertumbuhan
Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang” saya ingin melanjutkan penelitian ini
dengan menggunakan lingkungan bebas dan media tanah yang nitrogen yang
terkandung masih stabil, saya ingin melihat bagaimana pengaruhnya, serta saya
ingin membuat perbandingan pertumbuhan dan produksi antara mol rebung
dengan mol mangga dengan sama-sama menggunakan pupuk organik cair
tersebut.

“Perbandingan Pengaruh Pupuk Organik Cair MOL Rebung serta MOL mangga
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang
(Vigna Sinensis L.)”

BAB I
LATAR BELAKANG

Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor


dari internal dan eksternal. Salah satunya tanaman kacang panjang
pertumbuhannya juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Nah di Indonesia diketahui
bahwa Tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.) merupakan salah satu
komoditas sayuran yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena
mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kacang panjang dapat dikonsumsi
dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur. Dalam upaya peningkatan gizi
masyarakat, kacang panjang penting sebagai sumber vitamin dan mineral.
Tanaman kacang panjang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai
komoditi usaha tani karena selain mudah dibudidayakan, pangsa pasarnya juga
cukup tinggi. Pada tahun 2010 produksi rata-rata hasil pertanaian kacang panjang
di Indonesia sebesar 480.449 ton sedangkan pada tahun 2013 produksi rata-rata
kacang panjang menurun menjadi 218.948 ton (Badan Pusat Statistik Indonesia
2013).
Penurunan produksi ini disebabkan oleh banyak sekali faktor, antara lain
bisa dari pelaksanaan teknik budaya yang belum benar, perawatannya, ataupun
pemberian pupuknya. Peningkatan produksi kacang panjang masih terus
dilakukan, untuk itu salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah melalui
pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan
kapasitas produksi tanah. Pemupukan tersebut dapat berupa pupuk organik, pupuk
anorganik, ataupun campuran keduanya. Biasanya penggunaan pupuk organik
dapat memperbaiki sifat fisik dan biologi pada tanah. Walaupun kandungan unsur
hara dalam pupuk organik relatif lebih kecil di banding pupuk anorganik namun
bila sifat fisik menjadi baik maka sifat kimia tanahpun akan berubah. Nah
pemberian pupuk organik ini akan menambah pengaruh terhadap pertumbuhan
serta produksi dari tanaman kacang hijau. Ini merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan kembali produksi kacang hijau yang telah merosot atau turun dari
yang biasanya.
Bahan pupuk organik dapat berperan sebagai pengikat butiran primer
menjadi butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan
ini besar pengaruhnya pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi
tanah, dan suhu tanah. Penggunaan bahan organik dapat mencegah kahat unsur
mikro pada tanah marginal atau tanah yang telah diusahakan secara intensif
dengan pemupukan yang kurang seimbang, meningkatkan kapasitas tukar kation
(KTK) tanah, dan dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam yang
meracuni tanaman seperti Al, Fe, dan Mn (Simanungkalit dan Suriadikarta, 2006).
Untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kacang hijau dapat diguanakan
pupuk salah satunya pupuk organik cair. Pupuk organik cair adalah ekstrak dari
hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari
sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur haranya lebih
satu unsur. Dengan mengekstrak sampah organik tersebut dapat mengambil
seluruh nutriens yang terkandung pada sampah organik tersebut. Selain nutriens
juga sekaligus menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa dan
nematodoa. Pupuk organik cair mengandung unsur kalium yang berperan dalam
setiap proses metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino dan protein
dari ion-ion ammonium serta berperan dalam memelihara tekanan turgor dengan
baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan
menjamin kesinambungan pemanjangan sel.
Pemberian pupuk organik cair ini bukan saja bertujuan untuk
meningkatkan produksi tapi juga dapat keningkatkan kualitas tanaman kacang
panjang ini di kala banyak beredar di pasaran dan masyarakat. Pertanian organik
dengan memanfaatkan pupuk cair sangat cocok dikembangkan, Hal ini sejalan
dengan konsep pertanian ramah lingkungan. Penggunaan pupuk cair dengan
memanfaatkan jenis Mikroorganisme Lokal (MOL) menjadi alternatif penunjang
kebutuhan unsur hara dalam tanah. Larutan MOL mengandung unsur hara makro,
mikro, dan mengandung mikroorganisme yang berpotensi sebagai perombak
bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan agen pengendali hama dan penyakit
tanaman sehingga baik digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan
pestisida organik.
Bahan baku pembuatan MOL bermacam-macam dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang tersedia di lingkungan setempat, sehingga kandungan unsur
hara dan mikroorganismenya juga bervariasi. Bahan baku mangga dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan MOL karena banyak terdapat di lingkungan
sekitar.
Nah, untuk itu saya melakukan penelitian lebih lanjut tehadap pengaruh
penggunaan pupuk organik cair yang sangat pas jika di padukan dengan
mikroorganisme lokal (MOL) yang akan menhasilkan pertanian yang ramah
lingkungan dan mungkin dapat membantu peningkatan pertumbuhan dan produksi
tanaman kacang hijau, nah MOL yang saya pilih pada penelitian ini adalah MOL
rebung dan juga MOL mangga yang saya sangat ingin tahu bagaimana efeknya
terhadap tanaman kacang hijau ini, maka dari itu dilakukan penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai