Anda di halaman 1dari 7

Microgreens - Sayuran Mini Sejuta Manfaat

12 Maret 2016 21:08 Diperbarui: 12 Maret 2016 21:41 2937 1 2

Microgreens adalah sayuran yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari
setelah semai. Pada dasarnya benih mengandung semua nutrisi, vitamin dan mineral yang
dibutuhkannya untuk tumbuh, melindungi diri agar tetap tejaga dan kuat sampai proses
perkecambahan dimulai. Saat benih disemai maka tunas akan muncul. Tunas merupakan awal
dari kehidupan sebuah benih. Tanaman mulai menggunakan semua nutrisi yang disimpan di
dalam benih untuk mulai membentuk batang, akar dan daun pertama. Enzim- enzim yang ada
di dalam benih mulai aktif bekerja.

Proses ini tidak terlihat oleh kita karena kebanyakan benih disemai di dalam tanah atau media
tanam. Benih yang baru tumbuh ini dinamakan kecambah ( sprouts ) yang sangat kaya akan
nutrisi , sumber terbaik dari enzim, tinggi protein, mudah untuk dicerna dan baik untuk
penurunan berat badan karena kaya akan serat dan rendah kalori. Untuk konsumsi kecambah
)sprouts biasanya digunakan container atau di dalam botol supaya lebih steril.
Dan bila kita membiarkan kecambah terus tumbuh di tanah / media tanam maka batang akan
tumbuh semakin tinggi, akar yang memanjang dan mucul daun. Kecambah akan
membutuhkan sinar untuk proses ini hingga terbentuk dua buah daun pertama yang sering
disebut daun kotiledon, dan selanjutnya akan tumbuh daun sejati. Microgreens umumnya
dipanen pada saat daun sejati ini terbentuk.

Jadi Microgreens berbeda dengan kecambah, karena microgreens telah memiliki daun dan
lebih menyerupai sayuran. Hanya saja sayuran ini masih tergolong muda saat dipanen.
Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi
daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih
kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan
protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Mengapa Memilih Sayuran Microgreens?


Mungkin bagi sebagian pembaca masih asing mendengar kata “Sayuran Microgreens”,
Microgreens ini memang termasuk sayuran baru yang dipopulerkan tahun 1997. Mungkin
sudah ada yang membaca postingan saya sebelumnya “ Mengenal Microgreens – Apa itu
Microgreens” . Microgreens adalah bibit muda dari tumbuh-tumbuhan , sayuran , kacang-
kacangan , dan biji-bijian yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari setelah
semai. Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi
daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih
kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan
protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Beberapa ahli gizi makanan dan petani sayuran microgreens bersemangat untuk meneliti gizi
dari sayuran microgreens. Sayuran microgreens hanya memiliki daun dan batang yang sangat
kecil dan tergolong sangat baru di dalam menu makanan mereka dan mereka benar-benar
tidak tahu nilai gizi yang di kandung di dalamnya. Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan
untuk mengetahui jumlah Phytonutrients dan klorofil di dalamnya.

Klorofil yang membuat tumbuhan berwarna hijau. Ketika terkena matahari kecambah
membentuk klorofil, dan menjadi hijau sehingga jadilah sayuran microgreens. Klorofil adalah
panel surya ajaib yang memanfaatkan energi matahari dan mengubahnya menjadi materi
tanaman . Sebagai nutrisi itu sendiri , klorofil memiliki sifat antiseptik dan anti inflamasi ,
dan antibodi dan dapat menyembuhkan beberapa jenis anemia . kehadirannya membantu
tanaman untuk memproduksi gula, pati, serat tanaman, vitamin , mineral, dan Phytonutrients.

Phytochemicals, atau disebut juga Phytonutrients, adalah zat-zat dalam tumbuhan yang
membawa kesehatan , mencegah penyakit , dan kemungkinan bahkan membantu
menyembuhkan penyakit kanker. Tanaman menghasilkan Phytochemicals untuk melindungi
diri terhadap serangga , penyakit , dan ancaman lain dari dunia yang keras dalam sepetak
kecil hidup mereka di tanah. Berkat kemurahan alam semesta, tanaman berbagi manfaat
Phytonutrients mereka bahkan dengan hewan yang memakannya , termasuk dengan kita.

Phytonutrients ditemukan di semua tanaman yang kita makan , dan terutama bila kita
memakannya utuh dan mentah . Di antara buah-buahan, paling banyak terdapat pada buah
berri dan ceri . Di antara sayuran , paling banyak terdapat di jenis sayuran “brassica” , yakni
keluarga besar brokoli , kubis , dan kale .
Popularitas sayuran microgreens mulai muncul saat beberapa restoran ternama di Eropa,
Inggris dan Amerika menyajikannya dalam menu mereka, terutama untuk garnishing, dibuat
salad, dan di jus. . Konsumsi sayuran microgreens sendiri disukai karena mempunyai cita rasa
khas yang tidak terdapat pada sayuran dewasa tanaman itu sendiri. Sebuah penelitian yang
diterbitkan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa sayuran
microgreens memiliki asupan nutrisi dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan dengan
sayuran dewasa. . Para peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang manfaat
sayur microgreens secara lebih lanjut.

Mereka meneliti 25 jenis sayur microgreens dan mengamati jumlah phytochemicals, nama zat
dalam sayuran, termasuk beberapa tanaman herbal seperti coriander, celery dan chia.
Hasilnya semua jenis-jenis microgreens ditengarai memiliki lebih banyak mengandung
vitamin dan karotenoid dibanding sayuran yang dipanen sewaktu dewasa.

Hampir semua jenis sayur microgreens mengandung empat sampai enam kali lebih banyak
zat gizi yang menguntungkan, seperti vitamin C, vitamin E dan betakaroten. Tiap jenis
microgreens memiliki kelebihan zat gizi berbeda satu sama lain.

Sebagai contoh, microgreens kubis merah mengandung paling banyak vitamin C. Di sisi lain,
microgreens lobak hijau memiliki kandungan vitamin E yang paling banyak.

Poin terpenting pada sayuran microgreens, yaitu sayuran microgreens tidak memerlukan
pupuk kimia, dan biji yang digunakan harus biji yang bebas dari perlakuan pestisida.
Microgreens juga ditanam di media yang steril dari bakteri E.Coli, bisa menggunakan tanah
yang sudah steril, rockwool, perlite, dan vermiculite.
Pohon Ini Hasilkan 40 Macam Buah
Sepanjang Tahun!
Published by Bayu D. Wicaksono3 Juli 2017

Seorang profesor jurusan seni dari Syracuse University di Amerika, Van


Aken, hidup di perkebunan milik keluarganya sebelum akhirnya berkarir
sebagai seniman dan kemudian menggabungkan pengetahuannya untuk
mengembangkan temuannya yang berupa pohon berbuah 40 macam.

Pada tahun 2008, Van Aken belajar bahwa sebuah kebun buah-buahan di
Stasiun Eksperimen Agrikultur New York akan disingkirkan dari koleksi karena
kurangnya pendanaan. Kebun tunggal ini tumbuh dalam keantikan yang luar
biasa dan menghasilkan buah berbiji yang banyak macamnya, beberapa
bahkan telah berumur 150 sampai 200 tahun.

Van Aken mengambil tindakan spontan


untuk mengambil alih kebun buah dan
berusaha membentuk sebuah pohon
berbuah 250 macam yang spektakuler.
Dengan menyingkirkan kebun buah-buahan ini maka akan memusnahkan
berbagai jenis buah dan bunga yang langka di sana. Sehingga untuk
menjaganya, Van Aken membeli anggrek tersebut dan menghabiskan
beberapa tahun untuk mencari tahu bagaimana cara mencangkokkan bagian
dari anggrek tersebut menjadi pohon tunggal yang berbuah.

treeof40fruit.com
Bekerja dengan tumpukan lebih dari 250 macam buah berbiji, Van Aken
mengembangkan lini masa mengenai kapan tiap dari bunga buah tersebut
mekar dalam setahun sebagai hubungan antar satu jenis dengan yang lainnya
kemudian mulai mencangkokkan beberapa bagiannya ke struktur sebuah
pohon yang masih tegak berdiri.

wrvo.org

Setelah pohon tersebut berumur sekitar dua tahun, Van Aken menggunakan
teknik yang disebut chip grafting untuk menambah lebih banyak macam buah
dalam tiap cabang batang yang terpisah. Jika pencangkokan berjalan sukses,
batang tersebut akan memaksa tumbuh kembali seperti batang normal utama
sedia kali.

Setelah sekitar lima tahun dan


pencangkokan pada beberapa batang,
pohon berbuah 40 macam milik Van Aken
akhirnya telah selesai.
Pohon 40 buah milik Aken ini mungkin seringkali terlihat normal sepanjang
tahun. Tapi pada musim semi, pertumbuhannya akan nampak sangat indah
dipenuhi campuran warna pink, putih, merah dan ungu sebagai bunganya.

Pada akhirnya bunga tersebut akan berbuah menjadi plum, kesemek, aprikot,
ceri dan kacang almon pada bulan-bulan musim panas, yang tiap jenisnya
unik serta langka.

Anda mungkin juga menyukai