Anda di halaman 1dari 21

ALAT APLIKASI

Keberhasilan Pengendalian Hama

• Pengenalan jenis hama


• Pengetahuan habitat hama
• Pemahaman tingkah laku hama
• Pemilihan strategi pengendalian
Efektivitas Pengendalian Kimia

• Konsep 5 T
– Tepat sasaran
– Tepat jenis pestisida (insektisida)
– Tepat konsentrasi/dosis
– Tepat waktu aplikasi
– Tepat cara aplikasi
Cara Aplikasi Pestisida
• Penyemprotan (spraying) ------- paling umum
• Pengasapan (fogging)
• Penaburan (broadcasting)
• Pencelupan (dipping)
• Penghembusan (dusting)
• Fumigasi (fumigation)
• Injeksi (injection)
• Perawatan benih (seed treatment)
• Penyiraman (drenching)
Kriteria Waktu Aplikasi
• Tahap perkembangan sasaran
• Tahap pertumbuhan tanaman
• Tingkat populasi musuh alami
• Tingkat kerusakan oleh hama
• Cuaca (hujan, suhu, angin)
• Keberadaan organisme non sasaran
• Interval sebelum panen
Sifat Aplikasi Pestisida
• Preventif
• Eradikatif
• Kuratif
Dasar Aplikasi Pestisida

• Sistem kalender
– Aplikasi berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan
– Kadangkala diantara jadwal yang telah ditetapkan
dilakukan juga aplikasi
• Sistem PHT
– Aplikasi berdasarkan hasil pengamatan baik
tingkat kerusakan maupun tingkat populasi hama
– Sebagai alternatif terakhir setelah strategi lain
tidak mampu menurunkan populasi/tingkat
kerusakan
Alat Aplikasi
-Semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida
-Untuk aplikasi berbentuk cairan disebut sprayer
a. berdasarkan sumber tenaga
Sprayer manual (yang digerakan oleh tangan)
Trigger pump sebagai pompa tangan; utk rumah tangga
Garden hose sprayer; utk dipekarangan
Sprayer gendong otomatis
Lever operated knapsack sprayer (dipompa terus menerus)
Sprayer tenaga mesin
Sprayer punggung bermesin
Mesin pengabut (mist blower)
Gun sprayer (utk pepohonan tinggi)
Boom sprayer (sprayer yang digerakkan oleh traktor)
Sprayer dan atomizer yang dipasang pada pesawat udara
Alat Aplikasi (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis nosel (nozzle)
Sprayer dengan nosel hidraulik sebagai sprayer hidrolik
Sprayer dengan nosel cakram sebagai sprayer cakram putar
Sprayer hembusan udara (mist blower)

c. Berdasarkan tenaga pendorong


Sprayer dengan prinsip kerja tekanan udara tinggi
-udara dipompakan sehingga terjadi peningkatan tekanan
dalam tangki sprayer (tekanan udara, tekanan hidraulik)
Sprayer dengan prinsip tekanan pompa
-pompa yang menyedot dan mendorong cairan semprot
keluar tangki dengan kecepatan tinggi (boom sprayer)
Sprayer yang dilengkapi dengan blower
-blower memberikan hembusan udara yang akan
memecah cairan pestisida menjadi droplet
Komponen Sprayer
• Tangki (tank capacity dan liquid capacity)
• Pompa (udara atau hidrolik)
• Nosel (merubah cairan semprot mjd droplet)
• Tangkai semprot
• Selang
• Manometer (tekanan udara)
• Saringan

Untuk bidang pertanian umumnya:


1. Sprayer semiotomatis
2. Sprayer otomatis
Sumber Kebocoran Alat Semprot

• Nosel
• Karet
• Keran
• Pompa
• Klep pompa
• Selang
Parameter dalam Aplikasi
• Peliputan droplet (coverage)
• Ukuran butiran droplet
• Volume aplikasi
• Distribusi droplet
Nosel
• Bagian yang amat penting
• Memecah cairan semprot menjadi droplet
• Nosel hidrolik
– Pola kerucut padat (solid cone nozzle)
– Pola kerucut kosong (hollow cone nozzle)
– Kipas (fan nozzle)
• Nosel cakram
• Rotary automizer (Spt baling-baling)
Droplet
• Butiran halus yang keluar dari nosel
• Ukuran droplet berperan utk keberhasilan
aplikasi
• Droplet halus:
– Lebih efektif
– Tingkat coverage lebih baik
– Mengurangi run off
– Lebih ekonomis
– Penyemprotan volume rendah
Pengaruh Ukuran Droplet terhadap Berbagai Aspek

Aspek Droplet halus Droplet kasar


Efek biologis Lebih baik Kurang baik
Bahaya drift Lebih tinggi Lebih rendah
Efek terhadap lingkungan Kurang baik Lebih baik
Produktivitas penyemprotan Tinggi Rendah
Volume penyemprotan Lebih rendah Lebih tinggi
Ekonomi Lebih murah Lebih mahal
Laju jatuh droplet Rendah Tinggi
Jml droplet/volume Tinggi Rendah
Penguapan Tinggi Rendah
Recovery Tinggi Rendah
Penetrasi ke kanopi daun Tinggi Rendah
Klasifikasi Ukuran Droplet
Kelas Ukuran (µm)
Sangat kasar >500
Kasar 400-500
Sedang 250-400
Halus 100-250
Kabut 50-100
Aerosol 0,1-50
Parameter droplet yang digunakan :
VMD (volume median diameter):
Cairan semprot dibagi dalam dua bagian yang sama
oleh volume sehingga sebagian volume mengandung
droplet yang lebih kecil dari vmd dan sebagian lagi lebih
besar dari vmd

NMD (number median diameter):


cairan semprot dibagi dalam dua bagian yang sama
oleh jumlah sehingga sebagian jumlah mengandung
droplet yang lebih kecil dari nmd dan sebagian lagi
lebih besar dari nmd

Ukuran droplet makin seragam (uniform) bila


perbandingan vmd/nmd mendekati 1.
Kalibrasi
• Mencegah penyiapan sediaan pestisida
berlebih
• Dapat mengaplikasikan pestisida
secara tepat dan merata
• Mengurangi pemborosan pestisida
• Mengurangi pencemaran lingkungan
• Melakukan aplikasi pestisida secara
tertib
Kalibrasi
-Rumus umum yang sering digunakan:

10 000 F
K=
GV

K= Kecepatan penyemprotan/jalan (meter/menit)


G= Lebar gawang (meter)
F= Flow rate cairan semprot (liter/menit)
V= Volume aplikasi (liter/ha)

-Kalibrasi cara lain dapat dilakukan


Evaluasi Aplikasi Pestisida

• Evaluasi biologi
– Penurunan populasi hama/tingkat serangan
– Dampak pada organisme non sasaran
• Evaluasi fisik
– Peliputan dan distribusi droplet
– Recovery rate
• Evaluasi lingkungan
– Fitotoksisitas pada tanaman
– Drift

Anda mungkin juga menyukai