• Desa swadaya
Merupakan desa tertinggal, yang terikat denga adat istiadat dan
sering juga disebut dengan desa tradisional (masih kuat
memegang adat istiadat dan kebiasaan). Perekonomian
masyarakat tergolong miskin, sebagian penduduk masih bergerak
dibidang sector pertanian bersifst agraris, potensi alamnya belum
banyak dimanfaatkan secara optimal. Cirri-ciri desa swadaya:
– Lebih dari 55 % penduduk bermata pencarian disektor pertanian
– Produksi masih rendah (di bawah 50 juta / tahun)
– Adat istiadat masih mengikat kuat masyarakat
– Pendidikan dan keterampilan penduduk masih rendah (< 30 % lulus
SD)
– Sarana dan prasarana masih kurang
• Desa swakarya
Ciri-ciri desa swakarya adalah:
– Mata pencarian penduduk mulai berkembang dari
sector primer kesektor industri
– Penduduknya mulai menerapkan teknologi pada
usaha tani
– Produksi desa berada pada tingkat sedang
– Adat istiadat dalam keadaan transisi
– Kelembagaan mulai berkembang
– Pendidikan, keterampilan masyarakat pada tingkat
sedang yaitu 50-60 % lulus SD
• Sarana dan prasarana desa telah tersedia yang diprlukan
oleh masyarakat
• Swadaya gotong-royang mulai tampak
• Desa swasembada
• Ciri-ciri desa swasembada yaitu:
– Mata pencarian sebagian besar penduduk bergerak
dari bidang jasa dan perdagangan atau sector
industi
– Prouksi desa sudah tinggi (> 100 juta / tahun)
– Adat istiadat tidak terlalu mengikat
– elembagaan telah berjalan dengan baik sesuai
dengan fungsi dan tugasnya
– Pendidikan dan keterampilan pendidikan sudah
tinggi (> 60 % lulus SD)
– Sarana dan prasarana desa usdah lengkap dengan
baik
– Pendidikan sudah mempunyai inisiatif sendiri
melalui swadaya dan gotng-royang
Beberapa tipologi desa menurut
Smith dan Zof F
• Desa banjar (line village), tipe desa yang tata letak bangunanya
mengikuti satu garis tertentu menyilang dan menyusun tepi sungai.
Lahan usaha tani dan padang pengembalaan terletak dibelakang
pemukian
• Desa etnik atau budaya, tipe desa yang letak bangunanya
berdasarkan cirri etnis tertentu, lingkaran ini berpagar seperti
benteng untuk menghindari ancaman, lahan tersebar diluar desa
• Desa berkelompok, biasanya terdiri dari 30 –40 keluarga yang
didirikan di pinggir sungai, lembah termasuk padang pengembalaan.
Umumnya lahan pertanian diluar pemukiman.
• Desa berdasarkan luas lahan usaha tani yang dimiliki oleh setiap
keluarga, jarak rumah agak berjauhan dan terpencar .
Tipologi desa di Indonesia
(saparin)
• Desa tambangan (kegiatan penyebrangan orang dan barang
dimana terdapat sungai besar)
• Desa nelayan (di mana mata pencarian warganya dengan uasaha
perikanan laut)
• Desa pelabuhan (hubungan dengan manca negara, antar pulau,
pertahanan atau strtegi perang dan sebagainya)
• Desa perdikan (desa yang dibebaskan dari pungutan pajak karena
diwajibkan memelihara sebuah makam raja-raja atau karna jasanya
terhadap raja)
• Desa penghasil usaha pertanian, kegitan perdagangan, industri atau
kerajinan, pertambangan dan sebagainya.
• Desa-desa perintis (yang terjainya karena kegiatan transmigrasi)
• Desa pariwisata (adanya objek pariwisata berupa peninggalan kuno,
keistimewaan kebudayaan rakyat, keindahan alam dan sebagainya)