Anda di halaman 1dari 14

DESA

Pemahaman desa, umum dan


khusus (Indonesia)
• desa dalam pengertian umum adalah desa
sebagai suatu gejala yang bersifat
universal, terdapat dimanapun di dunia.
• Sebagai komunitas kecil, yang terikat
pada lokalitas tertentu baik sebagai
tempat tinggal (secara menetap) maupun
bagi pemenuhan kebutuhannya, dan
terutama yang tergantung pada pertanian.
• Egon E. Bargel
• Desa sebagai setiap pemukiman para
petani (peasant) cirri utama yang sangat
berkaitan dengan desa yaitu:
– Fungsi sebagai tempat tinggal (menetap) dari
keluarga masyarakat yang relatif kecil.
– Adanya keterkaitan antara warga dengan
wilayah tersebut yang disebut komunitas.
• Koentjaraninggrat
• Memilih pengertian kmunitas menjadi 2
jenis yaitu:
– Komunitas besar
• Contohnya: kota, negara bagian, negara
dan lainnya.
– Komunitas kecil
• Contohnya: band yaitu pemukiman kecil
masyarakat yang hdupnya berburu dan
meramu yang masih terpusat dan
berpindah-pindah. Desa, Rt, dan lainnya.
• Paul H Landis
• Defenisi desa dapat dipilih menjadi 3,
tergantung pada tujuan analisa:
– Unuk tujan analisa statistik
Desa sebagai suatu lingkungan yang
penduduknnya < 2500 orang
– Untuk tujuan analisa social-psikologik
Desa sebagai suatu lingkungan yang
penduduknnya memiliki hubungan yang akrab
dan serba informal diantara sesama warganya.
– Untuk tujuan analisa ekonomik
Desa sebagai suatu lingkungan yang
penduduknnya tergantung kepada pertanian.
• Beberapa konsep pokok dalam sosiologi
pedesaan tidak sepenuhnya hanya mengenai
desa/pedesaan, melainkan berkaitan erat
dengan konsep kota/perkotaan. Mengenai hal ini
terdapat alsan sebagi berikut:
• Teoritik
• berkaitan dengan perspektif evolusioner
unilinier.
• Empirik
• Berkaitan dengan kenyataan bahwa dalam
sejarah kehidupan peradapan manusia, sejak
diketemukannya cocok tanam sekitar 10.000
tahun yang lalu, peradapan manusia meningkat
dengan sangat cepat.
Adapun konsep-konsep yang perlu untuk dibahas dalam rangka
pemahaman desa adalah:
• Rural yaitu daerah suatu pedesaan, dimana lingkungan yang
penduduknya hidup dari pertanian.
• Urban yaitu bukan hanya sebuah kota (Town/City) dalam arti suatu
kota praja/kotamadya, melainkan termasuk daerah diluar batas
resmi kota tersebut yang masyarakatnya memiliki cara hidup kota.
• Village, Town, City yaitu sering dipertegas identitasnya sebagai
suatu unit territorial-administratif / berkaitan dengan ke kotaprajaan
(munici polity)
• Suburban/rurban yaitu pinggiran kota mirip bentuk antara rural dan
urban.
• Desa (village) yaitu tempat pemukiman petani dan terdapat desa-
desa perdagangan
• Town (kota kecil) yaitu pemukiman perkotaan yang mendominasi
lingkungan pedesaan dalam berbagai segi. Fungsinya sebagai
summer hasil pertanian maupun industri atau kerajinan dari desa-
desa sekitarnya
• City (kota besar) yaitu pemukiman perkotaan yang mendominasi
sebuah kawasan (region) baik pedesaan maupun perkotaan.
Macam-macam lingkungan

• Lingkungan fisik atau unorganik yaitu


semua factor fisiografik yang terdiri dari
tanah, iklim, angin, gaya berat, hutan dan
lain-lain.
• Lingkungan biologis atau organic yaitu
tanah, binatang, hama penyakit,
• Lingkunganj social budaya berupa
kebudayaan yang sifatnya materil
• Contoh: teknologi dan materil.
Tipologi desa

• Tipologi desa adalah pengelompokan atau


pengklasifikasian desa berdasarkan semua
aspek kehidupan baik yang sifatnya fisik
maupun yang non fisik.
• Indicator pertama bersifat relatif tetap yaitu
factor daya dukung alam dan jumlah penduduk
(pengklasifikasian, proporsi hutan,
pertambangan, perikanan dan lain-lain)
pengklasifikasian desa yang bersifat nonfisik.
klasifikasi dan tipologi desa dikelompokan menjadi tiga
macam tipe desa, yaitu:

• Desa swadaya
Merupakan desa tertinggal, yang terikat denga adat istiadat dan
sering juga disebut dengan desa tradisional (masih kuat
memegang adat istiadat dan kebiasaan). Perekonomian
masyarakat tergolong miskin, sebagian penduduk masih bergerak
dibidang sector pertanian bersifst agraris, potensi alamnya belum
banyak dimanfaatkan secara optimal. Cirri-ciri desa swadaya:
– Lebih dari 55 % penduduk bermata pencarian disektor pertanian
– Produksi masih rendah (di bawah 50 juta / tahun)
– Adat istiadat masih mengikat kuat masyarakat
– Pendidikan dan keterampilan penduduk masih rendah (< 30 % lulus
SD)
– Sarana dan prasarana masih kurang
• Desa swakarya
Ciri-ciri desa swakarya adalah:
– Mata pencarian penduduk mulai berkembang dari
sector primer kesektor industri
– Penduduknya mulai menerapkan teknologi pada
usaha tani
– Produksi desa berada pada tingkat sedang
– Adat istiadat dalam keadaan transisi
– Kelembagaan mulai berkembang
– Pendidikan, keterampilan masyarakat pada tingkat
sedang yaitu 50-60 % lulus SD
• Sarana dan prasarana desa telah tersedia yang diprlukan
oleh masyarakat
• Swadaya gotong-royang mulai tampak
• Desa swasembada
• Ciri-ciri desa swasembada yaitu:
– Mata pencarian sebagian besar penduduk bergerak
dari bidang jasa dan perdagangan atau sector
industi
– Prouksi desa sudah tinggi (> 100 juta / tahun)
– Adat istiadat tidak terlalu mengikat
– elembagaan telah berjalan dengan baik sesuai
dengan fungsi dan tugasnya
– Pendidikan dan keterampilan pendidikan sudah
tinggi (> 60 % lulus SD)
– Sarana dan prasarana desa usdah lengkap dengan
baik
– Pendidikan sudah mempunyai inisiatif sendiri
melalui swadaya dan gotng-royang
Beberapa tipologi desa menurut
Smith dan Zof F
• Desa banjar (line village), tipe desa yang tata letak bangunanya
mengikuti satu garis tertentu menyilang dan menyusun tepi sungai.
Lahan usaha tani dan padang pengembalaan terletak dibelakang
pemukian
• Desa etnik atau budaya, tipe desa yang letak bangunanya
berdasarkan cirri etnis tertentu, lingkaran ini berpagar seperti
benteng untuk menghindari ancaman, lahan tersebar diluar desa
• Desa berkelompok, biasanya terdiri dari 30 –40 keluarga yang
didirikan di pinggir sungai, lembah termasuk padang pengembalaan.
Umumnya lahan pertanian diluar pemukiman.
• Desa berdasarkan luas lahan usaha tani yang dimiliki oleh setiap
keluarga, jarak rumah agak berjauhan dan terpencar .
Tipologi desa di Indonesia
(saparin)
• Desa tambangan (kegiatan penyebrangan orang dan barang
dimana terdapat sungai besar)
• Desa nelayan (di mana mata pencarian warganya dengan uasaha
perikanan laut)
• Desa pelabuhan (hubungan dengan manca negara, antar pulau,
pertahanan atau strtegi perang dan sebagainya)
• Desa perdikan (desa yang dibebaskan dari pungutan pajak karena
diwajibkan memelihara sebuah makam raja-raja atau karna jasanya
terhadap raja)
• Desa penghasil usaha pertanian, kegitan perdagangan, industri atau
kerajinan, pertambangan dan sebagainya.
• Desa-desa perintis (yang terjainya karena kegiatan transmigrasi)
• Desa pariwisata (adanya objek pariwisata berupa peninggalan kuno,
keistimewaan kebudayaan rakyat, keindahan alam dan sebagainya)

Anda mungkin juga menyukai