“ NIKEL ”
Disusun oleh :
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena dengan limpahan
rahmat dan karunia-Nyalah penulis masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Ibarat tak ada gading yang tak retak penulis pun juga seorang manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dari makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel berwarna putih
keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras dan mulur
(dapat ditarik), mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor
yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam
besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga. Ia tergolong
dalam logam peralihan.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel ini berupa logam yang keras namun dapat dibentuk.
Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang
unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap
oksidasi dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah
suhu yang ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan
industri. Nikel sangat penting dalam pembentukan logam campuran (alloy dan
superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless steel).
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nikel
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat
membentuk baja tahan karat yang keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel)
yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan
memasak), ornamen-ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
B. Manfaat Nikel
3
Nikel yang sangat halus, digunakan sebagai katalis untuk
menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat).
4
5. Golongan VIII B
6. Periode 4
7. Blok d
8. Penampilan kemilau, metalik
9. Massa atom 58.6934(2) g/mol
10. Konfigurasi electron [Ar] 3d8 4s2
11. Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 16, 2
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari
udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang
tidak stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni
yang larut. Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang
sangat halus. Di dalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-
hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan
5
haematit dekat permukaan. Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsur
cobalt dalam jumlah kecil. Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus
menerus kebawah selama larutannya bersifat asam, hingga pada suatu kondisi
dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan tanah dan batuan,
maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan hydrosilikat. Nikel yang
terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat dengan komposisi yang mungkin
bervariasi tersebut akan mengendap pada celah-celah atau rekahan-rekahan yang
dikenal dengan urat-urat garnierit (Ni, Mg)SiO3.xH2O.
2. Pengolahan Nikel
Proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk
dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses
pengolahan adalah sebagai berikut:
• Pengeringan di Tanur Pengering, bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih
laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang
berukuran +25 mm dan – 25 mm.
• Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi, untuk menghilangkan kandungan
air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam,
dan sulfidasi.
• Peleburan di Tanur Listrik, untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi
sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.
• Pengkayaan di Tanur Pemurni, untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte
dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
• Granulasi dan Pengemasan, untuk mengubah bentuk matte dari logam cair
menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan
dikemas.
D. Penggunaan Nikel
Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik
yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya
terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya
di bawah suhu yang ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi
komersial dan industri. Nikel terutama sangat berharga untuk fungsinya dalam
pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak
7
berkarat (stainless steel). Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk
produksi stainless steel, sementara sisanya digunakan untuk berbagai penggunaan
industri seperti baterai, baja campuran rendah, campuran berbasis logam nikel,
campuran berbasis tembaga, electroplating elektronika, aplikasi industri pesawat
terbang, dan berbagai macam produk lain seperti katalis dan turbin pembangkit
listrik bertenaga gas.
Beberapa pengunaan nikel diantaranya yaitu :
- Nikrom : 60% Ni, 25% Fe, dan 15% Cr : pembuatan alat-alat laboratorium
(tahan asam), kawat pada alat pemanas.
- Alnico (Al, Ni, Fe dan Co) : sebagai bahan pembuat magnet yang kuat.
- Elektroplating (pelapisan besi, tembaga : [Ni(NH3)6]Cl2, [Ni(NH3)6]SO4).
- Serbuk nikel sebagai katalis seperti pada adisi H2 dalam proses pembuatan
mentega, juga pada cracking menyak bumi.
- Bata alloy :3-5 % Ni + logam lain (keras, elastis).
- Platinit : baja dengan kandungan 46% Ni yang mempunyai muai yang sama
dengan gelas dan invar : baja dengan kadar nikel 35% dengan sedikit Mn dan C.
Digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca seperti pada bohlam
lampu pijar.
- Monel : 60% Ni dan 40% Cu : bahan pembuatan uang logam, instrumen
tranmisi listrik, dan baling-baling kapal laut.
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan pada makalah ini maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu
sebagai berikut :
1. Sifat kimia, sifat fisika serta karakteristik dari nikel yaitu dapat bereaksi
dengan asam tetapi tidak dengan basa, selain itu sifatnya yang fleksibel dan
mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti sifatnya tidak
berubah bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan
kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang
ekstrim.
2. Sumber dan pembentukan bijih nikel berupa Millerit, NiS, Smaltit
(Fe,Co,Ni)As, Nikolit (Ni)As, Pentlandite (Ni, Cu, Fe)S, Garnierite (Ni,
Mg)SiO3.xH2O.
3. Proses penambangan nikel berupa pengeboran, pembersihan dan pengupasan,
penggalian, pemisahan, penyimpanan dan penghijauan sedangkan pengolahan
nikel berupa pengeringan di tanur pengering, kalsinasi dan reduksi di tanur
pereduksi, peleburan di tanur listrik, pengkayaan di tanur pemurni, serta
granulasi dan pengemasan.
4. Penggunaan nikel yang paling utama yaitu dalam produksi stainless steel.
DAFTAR PUSTAKA
9
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur, terj. Edisi ke-5. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
http://bersamafebri.blogspot.com/2009/04/nikel.html
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/nikel
http://www.docstoc.com/docs/32253789/karakteristik-nikel
Keenan, Charles W., Donald C. Kleinfelter, dan Jesse H. Wood.1986. Kimia untuk
Universitas, terj. Edisi ke-6. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
10