Kadar Air Dan Kadar Abu
Kadar Air Dan Kadar Abu
I. Tujuan Praktikum
1. Untuk menentukan presentase kadar air yang terdapat dalam batu Gamping
2. Untuk menentukan presentase kadar abu yang terdapat dalam batu
Gamping
II. Tinjauan Pustaka
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan
yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang
sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi
penampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air dalam bahan
pangan ikut menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar
air yang tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan khamir untuk
berkembang biak, sehingga akan terjadi perubahan pada bahan pangan
(Winarno, 1997).
Penentuan kadar air sangat penting dalam banyak masalah industri,
misalnya dalam evaluasi materials balance atau kehilangan selama pengolahan.
Kita harus tahu kandungan air (dan kadang juga distribusi air) untuk
pengolahan optimum, misalnya dalam penggilingan serealia, pencampuran
adonan sampai konsistensi tertentu, dan produksi roti dengan daya awet dan
tekstur tinggi. Kadar air harus diketahui dalam penentuan nilai gizi pangan,
untuk memenuhi standar komposisi dan peraturan-peraturan pangan.
Kepentingan yang lain adalah bahwa kadar air diperlukan untuk penentuan
mengetahui pengolahan terhadap komposisi kimia yang sering dinyatakan pada
dasar dry matt. Penentuan kadar air yang cepat dan akurat bervariasi tergantung
struktur dan komposisinya. Dari segi analisis pangan, kandungan air dalam
pangan dapat dibagi menjadi tiga macam bentuk. Air bebas adalah air dalam
bentuk sebagai air bebas dalam ruang intergranular dan dalam pori-pori bahan.
Air demikian ini berlaku sebagai agensia pendispersi bahan-bahan koloidal dan
sebagai solven senyawa-senyawa kristalin. Air yang terserap (teradsorpsi) pada
permukaan koloid makromolekular (pati, pektin, cellulosa, protein). Air ini
berkaitan erat dengan makromolekul-makromolekul yang mengadsorpsi dengan
gaya absorpsi, yang diatributkan dengan gaya Van der Waals atau dengan
pembentukan ikatan hidrogen. Air terikat, berkombinasi dengan berbagai
substansi, sebagai air hidrat. Klasifikasi tersebut tidak mutlak. (Astuti, 2011)
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral
yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan
anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Unsur
juga dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat
menunjukan total mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik
dalam proses pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak,
karena itulah disebut sebagai kadar abu. Penentuan kadar abu total dapat
digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk menentukan baik atau
tidaknya suatu pengolahan, mengetahui jenis bahan yang digunakan, dan sebagai
penentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan (Astuti, 2011).
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan
cara pengabuannya. Kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan.
Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua macam garam
yaitu :
1.) Garam-garam organik, misalnya garam dari as. malat, oxalate, asetat., pektat
dan lain-lain
2.) Garam-garam anorganik, misalnya phospat, carbonat, chloride, sulfat nitrat
dan logam alkali.
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh
kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu
gamping sering disebut juga dengan istilah batu kapur, sedangkan istilah luarnya
biasa disebut "limestone". Batu gamping paling sering terbentuk di perairan laut.
(Harly,2011).
Kadar air (g) Kadar abu (g) Kadar air (g) Kadar abu (g) Kadar air (g) Kadar abu (g)
Perc.
1 3,068 ------ 11,262 14,330 14,293 14,251
Perc.
2 3,016 ------ 11,423 14,441 14,434 14,383
𝑎−𝑏
Kadar air = 𝑥 100 %
𝑎
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑏𝑢
Kadar abu = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 𝑥 100 %
Keterangan :
a = (botol+bahan) sebelum dikeringkan
14,251
Kadar abu batu gamping = x 100 % = 99,44 %
14,330
Percobaan. 2 Dik : Berat sampel = 14,441 gr
Berat Abu = 14,383 gr
14,383
Kadar abu batu gamping = x 100 % = 99,59 %
14,441
4.3 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita membahas tentang kadar air dan kadar abu
dimana kita harus menghitung persentase dari kadar air dan kadar abu dari
sampel batu gamping.
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral
yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri dari 96% bahan
anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur mineral. Kadar
air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan
dalam persen.
Dalam praktikum ini hal yang pertama dilakukan yaitu menimbang berat
sampel dan alat (cawan dan porselin), gunanya untuk mengetahui berat dari
masing-masing sampel dan alat sebelum dipanaskan. Kemudian dimasukan
kedalam desikator, yang fungsinya sebagi pendingin sampel. lalu masukan
sampel kedalam cawan maupun porselin dan dipanaskan di oven dengan suhu
105°C untuk kadar air selama 2 jam dan tanur dengan suhu 500˚C untuk kadar
abu selama 2 jam, gunanya agar kita dapat mengetahui kadar air maupun kadar
abu melalui proses pemanansan tersebut. Setelah selesai dipanaskan kita
menghitung kadar air dan kadar abunya dari data yang kita peroleh. Dan
didapatkan hasil, percobaan 1 kadar air batu gamping = 0,258 % . Kadar abu
batu gamping = 99,44 % dan percobaan 2 kadar air batu gamping = 0,0346 % .
Kadar abu batu gamping = 99,59 %.
v. Penutup
5.1 Kesimpulan
1. Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik atau mineral
yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan terdiri
dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya merupakan unsur-
unsur mineral.
2. Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen.
3. Hasil perhitungan percobaan 1 kadar air batu gamping = 0,258 % . Kadar
abu batu gamping = 99,44 % dan percobaan 2 kadar air batu gamping =
0,0346 % . Kadar abu batu gamping = 99,59 %.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, semua praktikan harus
mempelajari modul terlebih dahulu, agar lebih memahami prosedur kerja
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam melakukan praktikum.
Praktikan juga dianjurkan untuk mematuhi segala tata tertip laboratorium
tempat praktikum dilaksankan.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, 2012, Laporan praktikum penentuan kadar air dan kadar abu dalam sampel.
Arsip : Laboratorium kimia FMIPA Universitas Tadulako.
Winarno, F.G . 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Indah. (2014). Laporan Praktikum Penentuan Kadar Air dan Kadar Abu dalam
Sampel. [Online]. Tersedia :http://dokumen.tips/documents/laporan-praktikum-
penentuan-kadar-abu.html. [13 Desember 2017].
Puspita. (2012). Kadar Air dan Kadar Abu Batu Gamping. [Online]. Tersedia :
https://www.google.com/search?q=kadar+air+dan+kadar+abu+batu+gamping&ie=utf
-8&oe=utf-8&client=firefox-b. [13 Desember 2017].