BELA NEGARA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
AIDIL FITRIYANI
ANGGI PRIMADONA
AYU WULANDARI
DIAR KAROMPIS
SISKA
WAJARI SUKMA
YULIANA NINGSIH
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan judul, “ Bela Negara”.
Makalah ini disampaikan untuk memenuhi tugas dari guru Pendidikan
Kewarganegaraan. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat menambah
lebih banyak wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Penulis menyadari banyak
kekurangan dalam penulisan Makalah ini . Kritik dan saran yang sifatnya
membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara
B. Peran Pendidikan Bela Negara
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945
BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Pengertian Bela Negara ?
2. Peran Pendidikan Kesadaran Bela Negara ?
3. Apakah Hak dan Kewajiban Warga Negara ?
4. Apakah Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945?
5. Apakah asas- asas Kewarganegaraan ?
6. Apakah Hak dan Kewajiban Bela Negara?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang penulis teliti adalah :
1. Menjelaskan pengertian Bela Negara
2. Mendeskripsikan peran pendidikan kesadaran bela negara
3. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau
seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan
eksistensi negara tersebut.Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha
pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan
sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik
melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang
yang menyusun bangsa tersebut.Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib
militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara
lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan
tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel,Iran) dan Singapura
memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali dengan
dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan
keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak
memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis
perekrutan selama masa perang
Memperkuat Pertahanan Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin hidup bangsa dan negara
yang seutuhnya.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undangKesadaran Bela Negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara.
Unsur Dasar Bela Negara:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologiI negara
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara
5. Memiliki kemampuan awal Bela Negara
Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau
yang bekerja sama dengan terorisme dalam negara atau terorisme dalam negeri
yang bereskalasi tinggi hingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatansegenap bangsa.
Pemberontakan bersenjata
Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan
kelompok masyarakat bersenjata lain. Bagi bangsa Indonesia, spektrum ancaman
pertahanan negara yang terbesar, walaupun kecil kemungkinannya adalah agresi
berupa penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan oleh suatu negara yang
mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI ), dan keselamatan segenap bangsa.
5. Asas-asas kewarganegaraan
a. Asas Ius Soli : artinya kewarganegaraan sesorang ditentukan oleh Negara
tempat kelahirannya
b. Asas Ius Sanguinis: artinya kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh
kewarganegaraan orang tuanya.
c. Bipatride : artinya seseorang memiliki dua kewarganegaraan.
Contoh :
Ahmad dan Bety : (suami isteri) adalah Warga Negara Indonesia yang menganut
asas Ius Sanguinis artinya kewarganegaraan berdasarkan WN orangtuanya.
Ahmad dan Bety : sedang berada di Negara Chili yang menganut asas Ius Soli
artinya kewarganegaraan berdasarkan Negara tempat lahirnya.
Bety isterinya melahirkan Hadi di Negara Chili :
Kewaganegaraan Hadi : Menurut Negara Indonesia adalah Indonesia. Menurut
Negara Chili adalah Chili.
Jadi Hadi memiliki 2 (dua) kewarganegaraan.
d. Apartride : artinya seseorang tidak memiliki kewarganegaraan.
Contoh :
Dodi danErna : (suami isteri) adalah warga Negara Cina yang menganut asas Ius
Soli
Dodi dan Erna : berada di Negara Singapura yang menganut asas Ius Sanguinis.
Erna isterinya melahirkan Yani di Negara singapura : Menurut Negara Cina adalah
Singapura. Menurut Negara Singapura adalah Cina.
Kewarganegaraan yani ditolak oleh Negara Cina dan Singapura, sehingga Yani
Tidak memiliki kewarganegaraan.
Pelaksanaan hak warga negara dalam UUD 1945 dikaitkan langsung dengan
kewajban karena memang mepunyai keterkaitan.Karenanya perumusan hak dan
kewajiban itu dicantumkan dalam satu pasal seperti pasal 27 ayat (1) “Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.Dalam
kaitan ini dapat diketengahkan masalah hak-hak warga negara misalnya masalah
pendidikan, kesejahteraan sosial dan pertahanan.Sebelum amandemen tidak ada
Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945. Hal ini disebabkan Hak Asasi Manusia tidak
sesuai dengan paham negara integralistik yang dianut UUD 1945. Paham negara
integralistik yang diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller dan Hegel bukanlah untuk
menjamin perseorangan atau golongan, namun untuk menajamin masyarakat secara
persatuan (Kaelan, H., NS. 2002: 39). Menurut Dr. A. S. S. Tambunan,SH kini
kita menganut paham individualisme dan liberalism seperti waktu UUDS 1950,
terbukti dengan rumusan pasal-pasal dalam Bab XA (Hak Asasi Manusia) beserta
pasal-pasalnya itu bertentangan Pembukaan UUD NKRI 1945.
6. Hak dan kewajiban Bela Negara
Upaya pembelaan negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air, kesadaran berbangsa and bernegara Indonesia serta keyakinan pada
Pancasila dan UUD 1945 (Basrei, 1992: 14). Untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajiban membela Negara diperlukan pengetahuan tentang bela negara dalam arti
luas. Bela Negara dalam arti luas tidak hanya menyangkut menghadapi bencana
perang tetapi juga bencana lain. Untuk itu setiap warganegara harus disiapkan
dengan baik dan sekaligus perlunya penjelasan secara meluas tentang hak dan
kewajiban dalam upaya bela negara dan upaya pertahanan keamanan (pasal 27 dan
pasal 30 ayat (1))
BAB III
KESIMPULAN
http://www.emakalah.com/2013/01/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara.html
http://kr33z.xtgem.com/pengertian%20bela%20negara
http://rianindustrial.blogspot.com/2013/05/hak-dan-kewajiban-warga-negara.
http://www.scribd.com/doc/118015493/Peran-Pendidikan-Kesadaran-Bela-Negara