Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

OLAHRAGA RENANG

DI BUAT OLEH :

AISYAH
KELAS : X. MIPA.4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


PROVINSI SUMATERA SELATAN
SMA NEGERI 6 LUBUKLINGGAU
2022
KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjat kan kehadirat allah SWT.yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan makalah ini dengan tepat pada
waktunya
Semoga makalah tentang  “OLAHRAGA RENANG”  ini bisa menambah
pengetahuan kita.
Kami menyadari makalah nyang kami buat jauh dari sempurna maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran kepada teman - teman  dan guru kami untuk membangun
makalah ini menjadi jauh lebih baik lagi.

Lubuklinggau, 03 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
COVER
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
1. Zaman Kuno 1
2. Abad Pertengahan hingga tahun 1800 2
3. Era Olimpiade Modern setelah tahun 1986 3
B. Rumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Perkembangan Renang di Indonesia 5
B. Macam-macam Gaya Renang 7
1. Renang Gaya Bebas 7
2. Renang Gaya Dada 8
3. Renang Gaya Punggung 9
4. Renang Gaya Kupu-kupu 10
C. Perbedaan Setiap Gaya Renang 11
1. Membedakan Renang gaya bebas dangan gaya punggung 11
2. Membedakan Renang gaya bebas dangan gaya kupu-kupu 11
3. Membedakan Renang gaya bebas dangan dada 12
D. Resiko 12
E. Perlengkapan 12
F. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional 12
G. Hal-hal yang di perhatikan dalam renang 13
H. Manfaat renang bagi kesehatan 14
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Renang telah dikenal sejak masa prasejarah. Lukisan dari Jaman Batu telah ditemukan di
dalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora (atau Sura) dibagian barat-daya Mesir.
Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk Gilgamesh, Iliad,
dan Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11, Beowulf, dan hikayat
lainnya). Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis
buku renang pertama kali, “Colymbetes”. Kompetisi renang di Eropa dimulai sekitar tahun
1800, sebagian besar menggunakan gaya dada.

 Gaya bebas, yang kemudian disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John
Arthur Trudgen, menirunya dari Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari
pertandingan Olympiade modern yang pertama tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the
trudgen diperb

 aharui oleh Richard Cavill, menggunakan sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi
renang sedunia, Federasi Renang Amatir International (FINA/ Federation Internationale de
Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu pertama kali merupakan variasi dari gaya
dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang terpisah pada tahun 1952.

 1. Zaman Kuno

Lukisan dari Zaman Batu telah ditemukan didalam “gua para perenang” dekat Wadi Sora
(atau Sura) dibagian Barat-Daya Mesir dekat Libya. Gambar-gambar ini nampak
menunjukkan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin
menunjukkan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya
dengan renang. Gua ini juga digambarkan pada film English Patient.

Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun sebelum masehi
menunjukkan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas.
Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan
dinding Assyria yangmenunjukkan variasi dari gaya dada. Lukisan yang paling terkenal telah
ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun sebelum
masehi.

Gambar timbul Nagoda juga menunjukkan perenang yang berasal dari 3000 tahun sebelum
masehi. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang
berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan
bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun sebelum masehi menunjukkan variasi dari
gaya bebas.
Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan masyarakat Timur
Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mosaik di
Pompeii. Referensi tulisan yang berasal dari 2000 tahun sebelum masehi, termasuk
Gilgamesh, the Iliad, the Odyssey, Injil (Ezekiel 47:5, Perjanjian 27:42, Isaiah 25:11),
Beowulf, dan hikayat lainnya, meskipun gayanya tidak pernah dijelaskan. Ada juga beberapa
yang menyinggung para perenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon.

1
Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno,
namun mempraktekan olah raga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai
bagian dari bak mandi mereka. Satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah
dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya berlari
ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukkan gambar para
perenang dalam 600 tahun sebelum masehi, dan makam kuno di Yunani menunjukkan gambar
perenang-perenang 500 tahun sebelum masehi.

Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia king Xerxes I pada
480 tahun sebelum masehi. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk angkatan
laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan
menggunakan alat bantu pernapasan (snorkel) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali
kearah kapal dan memotong talinya.

Juga dinyatakan bahwa ketrampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada
perang Salamis, ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan.
Julius Caesar juga dikenal sebagai sebagai perenang yang baik. Sejumlah relif dari 850 tahun
sebelum masehi di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukkan para perenang, yang
sebagian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang
renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan
kompetisi renang pada tahun 36 sebelum masehi, diadakan oleh kaisar Suigui (ejaannya tidak
jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman
menjelaskan tentang renang, yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa
Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.

2. Abad Pertengahan hingga tahun 1800

Renang awalnya merupakan salah satu dari tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria
dalam Abad Pertengahan, termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak
renang dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena masyarakat
menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada akhir abad pertengahan.
Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman mencatatkan dalam Vechta larangan
tempat renang umum tanpa busana bagi anak-anak.

Leonardo da Vinci membuat sketsa awal tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas
Wynman, Profesor bahasa berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang
“Colymbetes”. Tujuannya bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya
tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan
metodis untuk belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi
tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir bersamaan, E.
Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan bahwa manusia dapat
berenang lebih baik dari ikan.

Pada tahun 1603 organisasi renang pertama dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang
menyatakan bahwa murid sekolah harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis
Thevenot menulis “Seni Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya
dada modern. Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi
standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama yang dikenal “Asosiasi Chinkiang untuk
Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina. Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada)
telah ditemukan di Upsala, Swedia. Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet
renang pada usia sepuluh, tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts
2
Muth) dari Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk
kaum muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.

Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang
renang, termasuk latihan mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun
1798 Guts Muts menulis buku lain “Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum
Selbstunterricht” (Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri),
merekomendasikan penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah pendekatan untuk belajar berenang yang masih
dipergunakan hingga saat ini. Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan
renang di luar air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah
bagian penting dari setiap pendidikan.

Kelompok penyelamat lainnya didirikan tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh orang
Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok
kemanusiaan dibentuk di Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle,
Jerman, sangat mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya
dengan cara mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.

3. Era Olimpiade modern setelah tahun 1896

Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum
pria (lihat juga renang pada olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah
direncanakan, namun hanya empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200
m gaya bebas dan 100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos
dari Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.

Hajos juga memenangkan pertandingan 1200 m, dan tidak mampu memenangkannya pada
500 m, dimana dimenangkan oleh Paul Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya
dari 100 m untuk para pelaut termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai
dengan perahu dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua
menit dan 20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.

Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield membuat kaleng penyelamat atau silinder
penyelamat, yang sekarang dikenal sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian
ujungnya membuatnya meluncur lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat
menyebabkan cidera. Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900
menampilkan 200 m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m
perlombaan beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu
itu), hambatan pelaksanaan renang di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan
renang didalam air. 4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan
catatan waktu dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah
diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di Paris,
demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari Manchester mengalahkan
team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat mudah.

Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang dan perenang Australia keturunan Inggris
bernama Richard (Fred, Frederick) Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli
dari kepulauan Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia
melihat tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan
sentakan mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari
3
Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun 1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk
menciptakan rekor dunia yang baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua
perenang Trudgen pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan
bahwa itu adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas Australia hingga tahun 1950, ketika ia
diperpendek menjadi gaya bebas saja, secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade
tahun 1904 di St. Louis meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard
dan satu mil gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard
gaya bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).

Perlombaan ini membedakan antara gaya dada dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua
gaya yang ditetapkan (gaya dada dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar
orang berenang dengan gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk
lompat jauh, dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat
sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam
tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju
renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.

Kellerman merubah baju renangnya menjadi berlengan panjang, celana yang lebih panjang,
serta kerah, namun tetap mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh
di bawahnya. Dia kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan
pribadinya. Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :


Bagaimanamana caranya supaya siswa termotifasi untuk meraih prestasi dalam olah raga
renang ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Renang di Indonesia 

Sejak sebelum kemerdekaan, di negara kita telah ada beberapa kolam renang yang indah dan
baik. Akan tetapi pada waktu itu, kesempatan bagi orang-orang Indonesia untuk belajar
berenang tidak mungkin. Hal ini disebabkan setiap kolam renang yang dibangun hanyalah
diperuntukkan bagi para bangsawan dan penjajah saja.

Memang waktu itu ada juga kolam renang yang dibuka bagi masyarakat banyak, akan tetapi
harga tiket masuk sedemikian tingginya, sehinggara para pengunjung tertentu tidak bisa
membayar tiket masuk untuk berenang.

Salah satu dari sekian banyak kolam renang yang dibangun setelah tahun 1900 adalah kolam
renang Cihampelas di Bandung yang didirikan pada tahun 1904. Sesuai dengan tempat
kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia
dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pertama-tama berdiri perserikatan berenang diberi nama Bandungse Zwembond atau


Perserikatan Berenang Bandung, didirikan pada tahun 1917, perserikatan ini membawahi 7
perkumpulan yang diantaranya adalah perkumpulan renang di lingkungan sekolah seperti
halnya OSVIA, MULO dan KWEEKSCHOOL.

Selain Bandung, Jakarta dan Surabaya juga mendirikan perkumpulan-perkumpulan berenang


dalam tahun yang sama. Kemudian barulah di tahun 1918 berdiri West Java Zwembond atau
Perserikatan Berenang Jawa barat dan pada tahun 1927 berdiri pula Oost Java Zwembond
atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti : Malang,
Surabaya, Pasuruan, Blitar dan Lumajang. Sejak saat itu pula mulai diadakan pertandingan
maupun antar daerah. Bahkan kejuaraan-kejuaraan itu, rekor-rekornya juga menjadi rekor di
negeri Belanda.

Dalam tahun 1934, peloncat indah masing-masing Haasman dan Van de Groen, berhasil
keluar sebagai juara pertama dan kedua dalam nomor-nomor papan 3 meter dan menara. Pada
Far Eastern Games di Manila, Philipina (kini kegiatan itu berkembang menjadi Asian Games
sejak tahun 1951). Kedua peloncat itu juga menjadi utusan Hindi Belanda.

Di tahun 1936, Pet Stam seorang Hindia Belanda berdasarkan rekornya 0:59.9 untuk 100
meter gaya bebas yang dicatat di kolam renang Chiampelas Bandung, berhasil dikirim untuk
ambil bagian dalam Olimpiade Berlin atas nama negeri Belanda. Dua orang peloncat indah
masing-masing Haasman di bagian putera dan Kiki Heckle turut pula ambil bagian dalam
Olimpiade Berlin, dimana peloncat putri menduduki urutan ke 8.

Hingga tahun 1940, Nederlands Indishce Zwembond atau NIZB telah beranggotakan 12.00
perenang. Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 – 1945, kesempatan untuk bisa
berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Oleh karena pemerintahan pendudukan
Jepang, membuka seluruh kolam renang di tanah air untuk masyarakat umum. Periode tahun
1945, perkembangan olahraga renang di tanah air praktis menurun, karena saat itu bangsa
Indonesia dalam kancah perjuangan melawan penjajah.

5
Hingga tanggal 20 Maret 1951, dunia renang Indonesia praktis berada di bawah pimpinan
Zwembond Voor Indonesia (ZBVI) dan kemudian sejak tanggal 21 Maret 1951 lahirlah
Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang
pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan Ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo,
dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik.

Sejak saat itu, olahraga renang Indonesia setahap demi setahap maju dan berkembang serta
selanjutnya dalam tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia –
FINA (singkatan dari Federation Internationale de Nation). dan International Olympic
Committee (IOC).

Hingga tahun 1952 telah terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, tergabung dalam PBSI. Oleh
karena itu kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah.
Perkembangan olahraga berenang di Indonesia kian hari kian berkembang, hal ini ditandai
dengan penyelenggaraan perlombaan renang hampir setiap tahun di tingkat nasional. Begitu
pula halnya dalam setiap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), cabang olahraga
renang menjadi nomor-nomor utama.

Dengan makin berkembangnya prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952,
Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun
1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest. Pada tahun 1954
regu polo air Indonesia dikirim untuk mengikuti Asian Games ke II di Manila, Philipina.

Pada tahun 1954, berlangsung kongres PBSI ke II, diselenggarakan di Bandung dengan
menghasilkan susunan pengurus yang diketuai oleh D. Seoprajogi, ditambah satu sekretaris,
bendahara dan 3 komisi teknik. Kongres PBSI yang ke III diselenggarakan di Cirebon,
dimana dalam kongres ini memilih kembali kepengurusan baru yang ketuanya masih tetap di
jabat D. Soeprajogi, ditambah 3 pengurus lainnya.

Untuk ke IV kalinya PBSI menyelenggarakan kongres pada tahun 1957 di Makasar (sekarang
Ujung Pandang) Kongres ini menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya memilih susunan
kepengurusan yang baru dengan ketua D. Soeprajogi. Kemudian atas permintaan peserta
kongres istilah persatuan dalam singkatan PBSI, diganti menjadi Perserikatan. Dengan
demikian PBSI dalam hal ini menjadi singkatan dari Perserikatan Berenang Seluruh
Indonesia.

Di tahun 1959 diadakan Kejuaraan Nasional Renang. Kejuaraan ini untuk pertama kalinya
mengadakan pemisahan antara Senior dan Junior di Malang, Jawa Timur. Berlangsung pula
kongres PBSI ke V, dimana pada kongres itu disamping memilih kepengurusan baru yang
ketuanya masih tetap dipercayakan kepada D. Soeprajogi, juga kongres ini merubah nama
Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia (PBSI) menjadi Perserikatan Renang Seluruh
Indonesia (PRSI).

Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga
yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga
digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada Kongres di Malang Jawa
Timur Ketua PRSI, D. Soeprajogi di dampingi oleh 2 wakil ketua, dua sekretaris, bendahara,
pembantu umum ditambah komisi teknik dengan 2 orang anggota.
Kemajuan olahraga renang secara keseluruhan berkembang kian pesat dan dalam tahun 1962,
berhasil menampilkan nama-nama besar seperti Achmad Dimyati, Mohamad Sukri di bagian
putera, sementara Iris, Tobing, Lie Lan Hoa, Eny Nuraeni serta banyak lagi di bagian puteri.
Dalam tahun 1963 di Jakarta, kembali PRSI menyelenggarakan kongres dan berhasil
6
menyusun kepengurusan baru dengan ketua umum D. Soeprajogi. Selanjutnya di dampingi 3
orang ketua, 2 orang renang, loncat indah dan polo air. Keputusan lain yang diperoleh dalam
kongres PRSI ke VI itu adalah merubah kembali istilah \”Persatuan\”. Hingga sekarang PRSI
merupakan singkatan dari Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Meskipun dalam falsafahnya
bahwa olahraga itu tidak bisa dikaitkan dengan politik. Namun dalam kenyatannya
perkembangan politik di dalam negeri pada waktu itu membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan olahraga.

Pada tahun 1963 Indonesia harus mengundurkan diri dari pesta olahraga GANEFO, dimana
pesertanya ada beberapa negara yang memang belum menjadi anggota FINA. Untuk
menghindarkan kemungkinan adanya skorsing, Indonesia dalam hal ini PRSI mengambil
langkah pengunduran diri sebagai anggota FINA. Pada tahun 1966, Indonesia kembali
menjadi anggota FINA. Pada tahun itu Indonesia mengambil bagian dalam Asian Games ke V
di Bangkok.

Musyawarah PRSI ke VII berlangsung kembali di Jakarta pada tanggal 24 – 27 April 1968.
Salah satu keputusannya mengukuhkan kepengurusan baru PRSI dengan ketua umum tetap
dipercayakan kepada D. Soeprayogi, di tambah dengan 2 orang ketua, 2 sekretaris, bendahara
dan panitia teknik yang terdiri atas 3 orang masing-masing untuk renang, loncat indah dan
polo air.

B. Macam Macam Gaya Renang

1. Renang Gaya Bebas

Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke
atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan
kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan
gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang
Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori
gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya
punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang “gaya
bebas” yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang
dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.

1. Posisi Badan Gaya Bebas

Posisi badan harus horizontal. Walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar posisi badan sejajar / horizontal yaitu :

·        Dahi dan telinga jangan sampai berada di atas permukaan air

·        Punggung dan pantat sedikit berada di atas permukaan air

·        Otot – otot perut dan leher rilek.

7
2. Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada renang memberi dorongan ke depan mengatur keseimbangan tubuh.

Adapun cara melakukan gerakan kaki pada renang gaya bebas adalah :

 Gerakan kaki dimulai dari pangkal paha sampai dengan ujung jari
 Pada waktu gerakan kaki ke bawah harus disertai cambukan dari pergelangan kaki.
 Gerakan kaki ke atas dilakukan lemas jangan sampai keluar dari permukaan air.
 Gerakan kaki ke atas dan ke bawah dilakukan secara bergantian.
 Bentuk – bentuk latihan gerakan kaki, antara lain :
 Menggerakkan kedua kaki naik turun secara bergantian sambil duduk di pinggir
kolam.
 Dengan sikap salah satu tangan memegang parit kolam dan tangan yang lain
membentuk sudut siku kedua lurus ke belakang kemudian gerakan naik turun secara
bergantian dengan sumber gerakanpada pangkal paha.
 Latihan gerakan kaki sambil meluncur.
 Demulai dari pinggi kolam dengan salah satu kaki mendorong dinding, kemudian
sambil meluncur kedua kaki digerakkan naik turun dengan sumber gerakan pada
pangkal paha.

3. Gerakan Lengan

Gerakan tangan gaya bebas dibagi menjadi 3 tahap yaitu :

 Gerakan menarik (pull) Dari posisi lurus ke depan, lengan ditarik silang di bawah dada
dengan siku dibengkokkan.
    Gerakan mendorong (push)Setelah siku mencapai bidang vertical bahu, dilanjutkan
dengan mendorong sampai lengan lurus ke belakang.
    Istirahat (Recovery) Setelah gerakan mendorong selesai dan tangan lurus ke
belakang dilanjutkan dengan mengangkat siku keluar dari air diikuti lengan bawah dan
jari – jari secara rileks digeser ke depan permukaan air kemudian jari – jari
dimasukkan ke dalam air.

2.      Renang Gaya Dada

Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air,
namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki
menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah
tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke
depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-
kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.

Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi. Posisi tubuh stabil
dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Dalam pelajaran berenang,
perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi
yang diatur Federasi Renang Internasional (FINA), perenang gaya dada adalah perenang yang
paling lambat.

1. Gerakan Kaki

8
·      Kaki ditekuk (dengkul dibengkokkan/ditekuk)

·      Kemudian tendangkan/luruskan kaki dengan posisi kedua kaki terbuka (kaki kiri dan kaki
kanan saling berjauhan)

·      Masih dalam posisi kaki lurus, kemudian kaki dirapatkan (sampai telapak kaki kiri dan
kanan agak bersentuhan ..ini akan menambah daya dorong)

1. Gerakan Tangan

 Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan saling bertemu &
menempel)
 Kemudian tarik tangan ke samping kanan dan kiri, tetapi tidak perlu terlalu ke
samping (cukup tarik ke samping selebar bahu dan selebihnya tarik ke bawah)
 Luruskan tangan kembali.

2. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

 Gerakan tangan dan kaki dilakukan bergantian.


 Pengambilan nafas dilakukan ketika gerakan tangan ke samping kiri dan kanan,
kemudian kepala mendongak ke atas sambil mengambil nafas.

3.      Renang Gaya Punggung

Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air.
Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti
gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau
membuang napas dengan mulut atau hidung.

Sewaktu berenang gaya punggung, posisi wajah berada di atas air sehingga perenang hanya
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang memperkirakan
dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.

Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang
dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari
dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam dengan kedua belah tangan memegang
besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara kedua belah lengan, sementara kedua belah
telapak kaki bertumpu di dinding kolam.

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang
dipertandingkan setelah gaya bebas.

1. Gerakan Kaki
 Kaki kanan dan kiri digerakkan naik turun secara bergantian (seperti orang yang
sedang berjalan /seperti gaya bebas tetapi dengan posisi wajah menghadap ke
atas)
 Kaki digerakkan bergantian dengan cukup cepat agar arah renang Anda tidak
melenceng/berbelok
2. Gerakan Tangan

9
 Posisi awal satu tangan lurus di atas kepala
 Kemudian langsung mengayuh ke belakang menuju pinggang
 Kemudian angkat keluar dari permukaan air dan kembalikan ke posisi awal
 Lakukan hal yang sama dengan tangan yang satunya.

3. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

Kaki terus bergerak seperti pada point 1 di atas. Dengan gaya ini, tidak akan ada
masalah kesulitan dalam pengambilan nafas karena wajah kita berada di atas air.

Mungkin yang jadi masalah adalah apakah kita sudah sampai ujung kolam atau belum,
karena kita tidak bisa melihatnya (mata kita menghadap ke atas). Hal ini bisa diatasi
dengan menghitung gerakan tangan.

4.      Renang Gaya Kupu – Kupu

Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke
arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan
menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara
dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.

Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang
besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah
tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan
renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.

Berbeda dari gaya bebas, gaya dada, dan gaya punggung yang umumnya dapat mudah
dikuasai, pemula perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan
kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu
sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik
gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang
dikeluarkan perenang.

1. Gerakan Kaki

 Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk. Juga
kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama lainnya.
 Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan air
 Kemudian jatuhkan ke dua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga
memunculkan dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan.
2. Gerakan Tangan
 Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan berdekatan,
tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya)
 Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.

10
 Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali depan.
3. Gerakan Kombinasi Tangan, Kaki & Mengambil Nafas

Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke
bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit
menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan
bergantian.

C.    Perbedaan Setiap Gaya Renang

1. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Punggung

Ada banyak perbedaan yang terjadi antara renang gaya bebas dengan renang gaya

punggung. Perbedaan antara lain :

Posisi Badan

Seperti yang tercantum dimuka bahwa dalam renang gaya bebas, posisi badan harus
horisontal, walaupun kaki masih cukup dalam di dalam air, sedangkan pada renang gaya
pungung, posisi badan terlentang. Untuk mempertahankan posisi tersebut, adabeberapa hal
yang perlu diperhatikan :

 Dada, bahu, dan panggul berada di dalam air


 Wajah berada sedikit diatas permukaan air sehingga dapat leluasauntuk
mengambil nafas
 Kedua kaki lebih rendah dari punggung dan secara bergantian menendang air.

Gerakan Kaki

Gerakan kaki pada gaya punggung pada prinsipnya sama dengan gerakan kaki pada gaya
bebas, hanya dalam posisi terbalik.

Bentuk-bentuk latihan gerakan kai :

 Duduk di pinggir kolam kedua kaki diluruskan ke dalam air, kemudian


lakukan gerakan kaki
 Dengan posisi terlentang, kedua tangan pepegang pinggir kolam
 Dengan posisi terlentang menggunakan pelampung

Pernafasan

Pengambilan nafas gaya punggung sangat berbeda dengan gaya bebas. Pengambilan nafas
gaya punggung lebih mudah karena mulut dan hidung selalau diatas permukaan air, tinggal
mengatur waktunya saja.

2. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Kupu-Kupu

11
Pola renang gaya bebas mempunyai persamaan dan perbedaan dengan pola gaya renang kupu-
kupu. Persamaan terletak pada teknik meluncurnya. Sedangkan perbedaannya terletak pada
gerakan lengan. Gerakan lengan :

 Pada renang gaya bebas terdapat 3 macam gerakan lengan, yaitu gerakan
menarik (pull), mendorong (push), dan istirahat (recovery).
 Pada saat renang gaya kupu-kupu, terdapat dua macam gerakan renang,
yaitu saat lengan diatas air dan dibawah air.

3. Membedakan Renang Gaya Bebas Dengan Gaya Dada

Yang membedakan gaya bebas dengan gaya dada adalah dari teknik gerakan kaki. Adapun
cara untuk melakukan gerakan kaki pada renang gaya dada adalah :

 Tarik kedua kaki mendekati pinggul, kedua paha agak terbuka, putar
pergelangan kaki menghadap kaluar dan siap mendorong
 Dorongkan kedua kaki secara bersamaan ke belakang agak menyamping
hingga membentuk ½ lingkaran di bawah permukaan air.

D. Risiko

Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga Kematian akibat tenggelam. Oleh karena
itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman Kolam renang, sungai,
atau laut yang ingin direnangi.

Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau
ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat -
obatan dilarang untuk berenang.

kacamata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari iritasi. Berenang di air
kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab
penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan
meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.

E. Perlengkapan

Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia dapat
berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang ditujukan untuk
rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk
membantu memudahkan bergerak di air.

Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di
air. pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk
menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. pakaian renang juga dirancang untuk
mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan
berenang untuk kompetisi.

12
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan
perlengkapan khusus seperti kacamata renang, ban renang,  penutup telinga dan hidung,
penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan
berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.

F. Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional 

Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat
kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi
renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga
lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana
membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu
lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya
disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi
yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun
2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean
maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari
olahraga air ini.

Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang
pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten. Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi,
Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3
menit 47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas
dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari GlennVictor
untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50 meter gaya
punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59 meter gaya kupu dan
Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.

Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan dunia di Singapura pada
pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia
di China mendatang.

Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali perunggu, yaitu dari
nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas nama Indra Gunawan.

G.     Hal – Hal Yang Diperhatikan Dalam Renang

Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sebelum Berenang

·        Melakukan pemanasan untuk mencegah terjadinya kejang – kekang otot pada saat
berenang. Pemanasan senam bisa dilakukan dengan cara menggerak – gerakkan badan (senam
kecil) atau dengan berlari – lari kecil.

 Mandi pada air pencuran yang tersedia sebelum masuk ke kolam renang. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan bawa tubuh dalam keadaan bersih dan tubuh dapat
menyesuaikan dengan suhu air.
 Latihlah irama kaki terlebih dahulu, sebelum bentuk – bentuk latihan lainnya.
 Ukurlah kemampuan diri atau disesuaikan dengan kemampuannya.
 Memakai pakaian renang yang berwarna (tidak putih) karena air kolam dapat
menyebabkan pakaian berwarna putih berubah menjadi kekuning – kuningan (mangkak)

13
 Berjalan – jalan terlebih dahulu di dalam kolam dengan kedalaman yang cocok
merupakan kesenangan yang menarik.
 Jangan berenang dalam keaddan perut kosong atau terlalu kenyang. Karena dalam
berenang diperlukan banyak tenaga dan apabila perut terlalu kenyang maka beban tubuh
menjadi lebih berat.

Hal – Hal Yang Harus Dilakukan Sesudah Berenang

 Membasuh mata agar bersih dari kotoran. Hal ini perlu dilakukan karena air di dalam
kolam renang biasanya kotor.
 Jika telinga kemasukan air, diusahakan air bisa keluar kembali sambil loncat – loncat
atau dengan cara yang lain.
 Keringkan pakaian renang di tempat yang teduh (tidak panas)
 Istirahat cukup
 Makan cukup

H. Manfaat renang Bagi Kesehatan.

Olahraga Renang adalah salah satu olahraga yang menyenangkan sekaligus sangat efektif dan
optimal untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun sayangnya, olahraga ini biasanya
dilakukan hanya pada waktu berlibur atau waktu senggang saja. Padahal, banyak manfaat
yang akan dirasakan jika melakukannya dengan rutin.

Albert M. Hutapea dalam bukunya “Menuju Gaya Hidup Sehat” mengungkapkan, penelitian
selama 16 tahun terhadap 17.000 alumnus Universitas Harvard menunjukkan, mereka yang
tidak aktif berolahraga (yang membakar tidak lebih dari 500 kalori per minggu dalam
kegiatan olahraga) lebih cenderung mengidap penyakit jantung.

Karena itu, olahraga adalah sebuah keharusan dalam hidup kita. Olah raga mesti dijadikan
bagian dari gaya hidup. Apalagi renang, hampir semua otot tubuh terlibat di saat melakukan
renang. Kelompok otot-otot besar akan digunakan, seperti otot perut, otot lengan, pinggul,
pantat dan paha.

Olahraga Renang juga baik untuk mereka yang kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia
atau mereka yang menderita arthritis. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air
(mengapung); sehingga, sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan.

Dengan renang akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien. Perkenalkan renang
sejak awal pada anak-anak agar mereka menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.

Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang
yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang
terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air
atau mengapung.

Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis.
Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :

1. Membentuk otot
14
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan
telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus
‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.

2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang
dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan

Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan

Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat, lancar,
dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,

Tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun
menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.

6. Self safety

Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).

7. Menghilangkan stres.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah. Sebelum
berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, dianjurkan melakukan gerakan pemanasan untuk mencegah
kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara
bertahap dan juga lakukan pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak
jantung tidak menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada
daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk
mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan
adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme,
meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa
Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

B. Saran

4. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
5. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi
juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Makalah olahraga renang | tiarapalupi (wordpress.com)

17

Anda mungkin juga menyukai