Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kredibilitas, Profesionalisme, Skeptisme,

Konservatisme, dan Integritas


1. 1. Kredibilitas
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan
kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan
dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama konferensi.
Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai
bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.
Contohnya, sebagai auditor, kita harus bisa dipercaya dalam mengabil
keputusan, dengan data yang benar – benar akurat, dan mengerjakan
pekerjaan sebaik mungkin.
1. 2. Profesionalisme
Profesionalisme (profesionalisme) adalah sifat-sifat (kemampuan,
keterampilan, cara pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang
tepat terdapat pada atau dilakukan oleh seorang profesional. [1]
Profesionalisme berasal dari profesi yang berarti berhubungan dengan
profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya ,
(KBBI, 1994). Jadi, profesionalisme adalah perilaku, keahlian atau kualitas
dari seseorang yang profesional (Longman, 1987).
Contohnya, sebagai akuntan, kita harus bisa bekerja dengan benar, sesuai
dengan standar yang telah dibuat dan selalu memuaskan pihak-pihak yang
mempekerjakan kita.

5 ALASAN MENGAPA PERLU JADI SEORANG ASESOR PROFESI YANG DIAKUI NEGARA

Ketika iklan soal asesor kita muncul, banyak orang yang lantas bertanya kepada saya,
“Apa sih Asesor itu?”, “Apa gunanya?” serta “Apa tujuannya?”. Pertanyaan itu bertubi-
tubi masuk ke email saya. Dan saya paham sekali, karena persis itulah pertanyaan yang
saya ajukan saat saya menjadi asesor. Terus terang, saya sendiri pun belum lama menjadi
asesor. Dan alasan saya menjadi asesor adalah soal rencana stretagis untuk masa depan
karir dan kredibilitas saya. Nanti saya jelaskan soal hal ini. Mari kita mulai penjelasannya
dulu.
INI ALASANNYA MENGAPA ASESOR DIBUTUHKAN….
Jadi, intinya ASESOR adalah orang yang akan menilai. Orang yang akan melakukan
assessment. Nah, kalau selama ini Anda merasa sudah sangat mumpuni ataupun expert di
bidang profesi Anda (apapun profesinya) tersebut, menjadi seorang aseseor adalah
langkah Anda selanjutnya. Latar belakangnya sebenarnya terkait dengan perlunya
standarisasi profesi. Sebagai contoh saja, tukang las atau penata rambut, atau katakanlah
seorang trainer. Sama-sama mengakui dirinya tukang las, penata rambut ataupun trainer.
Tapi bagaimana kita bisa menjamin bahwa mereka memliki kualifikasi yang dibutuhkan
untuk menjadi seorang tukang las, penata rambut ataupun trainer? Tidak ada yang
menjamin kan? Pastinya sama-sama dari mereka akan klaim, “Sayalah yang terbaik”.
Tapi siapa yang bisa jadi wasitnya?
Kondisi LEBIH MENANTANG apalagi dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean) dimana saat ini banyak professional dari luar yang akan masuk ke Indonesia.
Bagaimana mengatur bahwa para professional yang dinegaranya mengklaim pintar di
bidang ketrampilan atau ilmu tertentu, sungguh-sungguh berkualitas? Atau, kita lihat
sebaliknya, kalau kita ingin bekerja keluar negeri. Mungkin saja kita sendiri merasa telah
memiliki skill tersebut. Tapi pertanyaannya, bagaimana membuktikan kalau kita
memiliki ketrampilan tersebut? Karena itulah, negara kita melalui sebuah Badan Negara
Sertifikasi Profesi (BNSP), ditunjuk langsung oleh Presiden untuk bertanggung jawab
melakukan sertifikasi profesi.
Ayo kunjungi website langsungnya untuk dapat informasi super detilnya:
www.bnsp.go.id/
Dan sekarang kebayang dong betapa banyaknya orang yang perlu disertifikasi? Penduduk
kita jumlahnya 200juta lebih. Kurang lebih ada sekitar 2000 profesi yang mau
disertifikasi. Tapi, saat ini yang baru ada standar sertifikasinya, menurut seorang Master
Aseseor dari BNSP, hanya sekitar 600 jenis profesi. Dan jumlah asesornya sendiri, masih
sedikit. Padahal, dari asesor ini sendiri, belum tentu semuanya berkualitas. Dan hal ini
semakin memperkecil jumlah aseseor yang mampu melakukan uji profesi ini. Jadi,
disitulah tantangan sekaligus peluangnya!

5 ALASAN PERTIMBANGAN SAYA MENJADI ASESEOR YANG BISA JADI


PERTIMBANGAN ANDA!
Terus terang, saya sendiri baru saja menjadi seorang Asesor. Dan itulah adalah salah satu
keputusan investasi untuk masa depan yang tidak saya sesali. Dan kedepannya, kita akan
melihat banyak orang yang akan mencari Asesor untuk disertifikasi. Jadi, apa alasan saya
menjadi aseseor yang mungkin bisa jadi pertimbangan Anda pula?
Sertifikasi Profesi Akan Jadi Masa Depan Tuntutan Setiap Profesi Tampaknya, ke
depannya, semua profesi publik di Indonesia, mulai dipersyaratkan untuk memliki
sertifikasi. Ini untuk menciptakan adanya standar. Nah, siapakah yang bisa menentukan
apa seseorang layak atau tidak? Tentunya adalah para asesor resmi. Itulah sebabnya, di
masa depan para asesor ini akan dibutuhkan oleh negara untuk menjadi perpanjangan
tangannya Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk melakukan uji profesi
seseorang.
Menjadi Aseseor Berarti Kita Selangkah Lebih Maju Logikanya pasti begitu dong.
Kalau kita nantinya akan menguji seorang trainer, seorang ahli keuangan, seorang HRD
professional, maka logikanya kitalah yang akan paling mengerti soal apa persyaratannya
menjadi seorang ahli keuangan, seorang professional HRD, dll. Dengan menjadi seorang
asesor di bidang kita masing-masing, maka sama artinya kita menunjukkan bahwa diri
kita lebih berpengetahuan dibandingkan dengan mereka yang hanya akan sekedar diuji
kemampuannya.
Kredibilitas Diri Meningkat Bayangkan saja ada dua orang trainer, atau coach atau ahli
marketing. Atau, katakanlah dua ahli memasak. Satunya coach biasa. Satunya lagi punya
gelar aseseor yang diakui oleh BNSP. Anda bisa paham, keduanya pasti berbeda bukan
dilihat dari kualifikasinya? Dan saya masih ingat tatkala ada seorang trainer yang
bercerita bagaimana dengan gelar resmi yang ia miliki dari BNSP, ia bisa men’ “charge”
untuk kemampuannya lebih tinggi, dari harga pasaran dirinya yang sebelumnya.
Credibility is Marketability!
Perusahaan dan Institusi Mulai Akan Menuntut Profesional Yang Punya Sertifikat
Resmi Percayalah ke depannya, akan banyak lembaga, khususnya lembaga pemerintah
yang mulai akan menuntut ijazah ataupun sertifikat resmi, dari orang yang akan
memberikan jasanya. Hal ini pun telah terjadi. Ceritanya, ada sebuah organisasi yang
akan jadi tim penilai di sebuah BUMN. Mereka telah mendapatkan proyeknya. Tapi
sebuah masalah besar muncul karena ternyata semuanya yang akan menguji di BUMN itu
tidak punya sertifikat dari BNSP. Tahu apa yang terjadi? Berbondong-bondong mereka
harus membayar untuk menjadi aseseor. Dan karena kondisinya kepepet seperti itu,
mereka harus membayar lumayan mahal untuk mendapatkan sertifikat asesor mereka.
Peluang Income Di Masa Depan Menjadi asesor, bisa jadi pekerjaan sampingan.
Dengan jadi asesor, kita menjadi seorang independen yang bisa bekerja untuk BNSP
melalui LSP-LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang memang menjadi perpanjangan
tangannya BNSP, sebagai tempat untuk melakukan uji profesi. Jadi, apakah mau jadi full
time asesor ataukah kelak menjadi pekerjaan kita pada masa pensiun nantinya, menjadi
seorang asesor tidak ada ruginya. Nah, itulah ke 5 alasan pada saat saya memutuskan
untuk menjadi seorang asesor. Dan seperti yang saya katakan, saya sama sekali tidak
menyesal dengan keputusan menjadi aseseor tersebut. Sebab, setelah mengantongi
sertifikat resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), nama saya telah
tercantum secara resmi di BNSP sebagai asesor di negeri ini. Kartu namapun bisa saya
tambahkan logo berlambang Garuda yang menunjukkan bahwa saya seorang asesor
resminya negeri ini (walaupun ini tidak saya lakukan, tapi banyak rekan aseseor yang
melakukannya untuk membangun kredibilitas. Dan hal ini wajar saja menurutku).
Dan terakhir sekali, Saat ini kami sedang dalam finalisasi membangun Lembaga
Sertifikasi Profesi Bina Insan Excellency, yang nantinya akan menjadi tempat untuk
menguji para professional terkait dengan fungsi profesi SDM (Sumber Daya Manusia),
termasuk pula diantaranya adalah para trainer. So, kalau tertarik, buat Anda yang telah
menjadi asesor saat ini ataupun kelak, bisa pula berafiliasi dengan kami (kalau memang
bidang Anda sesuai).
Jadi, tertarikkah menjadi seorang Asesor pula? Silakan telpon atau minta informasi
mengenai program pendidikan sertifikasi profesi yang kami adakan secara rutin di Bina
Insan Excellency (BIE). Sebenarnya sih, bukan kami yang melakukan. Sebenarnya yang
memberikan sertifikat ini tetaplah badan resmi negara, BNSP. Kami hanyalah
perpanjangan tangannya negara dengan menghadirkan para Master Asesor Resmi dari
BNSP yang berkualitas, yang akan menjajari Anda menjadi seorang asesor yang
kompeten (jadi bukan cuma sekedar punya gelar saja).

Anda mungkin juga menyukai