Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Khitan

Khitan / Sunat / Sirkumsisi telah dilakukan sejak zaman prasejarah, diamati dari gambar-
gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir purba. Ada di berbagai
budaya dan agama dunia.

Khitan adalah prosedur bedah terencana paling tua di dunia, disarankan oleh ahli anatomi dan
sejarawan hiperdifusionis Grafton Elliot Smith. Khitan berusia lebih dari 15.000 tahun. Tidak
ada konsensus yang kuat tentang bagaimana khitan dipraktikkan di seluruh dunia.

Catatan sejarah terawal tentang khitan berasal dari Mesir, dalam bentuk gambar sunat orang
dewasa yang diukir di makam Ankh-Mahor di Saqqara ( situs pemakaman Mesir Kuno ),
sekitar 2400-2300 SM.

Sejarah migrasi dan evolusi praktik khitan diikuti terutama melalui budaya dan masyarakat di
dua wilayah yang terpisah. Di daerah selatan dan timur Mediterania, dimulai
dari Sudan dan Ethiopia, khitan dipraktikkan di Mesir Kuno dan Semit, kemudian
oleh Yahudi dan Islam.

Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam Qur'an, khitan dianggap penting untuk
Islam, dan itu hampir secara universal dilakukan di kalangan umat Islam.

Mengenai masalah khitan yang diyakini sebagai ajaran agama Islam masih menimbulkan
perdebatan dikalangan ulama’, ilmuwan dan peneliti, sebagian mereka mengatakan bahwa,
khitan baik laki-laki maupun perempuan merupakan ajaran Islam, sedangkan sebagian yang
lain mengatakan bahwa khitan bukan merupakan ajaran Islam.

Khitan sebetulnya adalah merupakan suatu ajaran yang sudah semenjak Islam belum lahir,
dalam kitab Mugni al-Muhtaj dikatakan bahwa orang laki-laki yang pertama kali melakukan
khitan adalah Nabi Ibrahim as dan orang wanita yang melakukan khitan pertama kali adalah
Siti Hajar istri Nabi Ibrahim as.

Bangsa Arab jahiliyah, yakni sebelum datangnya agama Islam, juga sudah terbiasa
melakukan khitan. Hal ini dilakukan untuk mengikuti tradisi leluhur mereka, yaitu ajaran
Ibrahim AS.

Selanjutnya, ajaran berkhitan yang dicontohkan Nabi Ibrahim tersebut diikuti oleh para Nabi
dan Rasul sesudahnya. Mereka juga mengajarkan hal itu kepada umatnya masing-masing.

Pada masa Islam, khitan dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap kedua cucunya, Hasan bin
Ali bin Abi Thalib dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, pada saat masing-masing baru berusia
tujuh hari.

Umat Kristiani mengakui Yesus dikhitan karena pengaruh tradisi Yahudi, sebab Ia dilahirkan
sebagai seorang Yahudi. Ia dilahirkan oleh seorang perempuan, dilahirkan dari yang takluk
kepada hukum Taurat.
Di Oseania, khitan dipraktikkan oleh Aborigin dan Polinesia. Ada juga bukti bahwa khitan
dipraktikkan diperadaban Aztek dan Maya, tapi hanya sedikit detail yang tersedia tentang
sejarah tersebut.

Sementara itu, di Indonesia mengenal Khitan sebelum Islam datang, seperti masyarakat
Banten misalnya. Dalam sebuah catatan sejarah permulaan masuknya agama Islam di wilayah
kerajaan Pajajaran, kropok 406 cerita Parahiayangan diungkapkan bahwa: “Sumbelihan niat
inya bresih suci wasah, disunat ka tukangnya jati sunda teka”. Terjemahannya adalah sebagai
berikut: “Disunat agar terjaga dari kotoran, bersih suci bila dibasuh, dikhitan pada ahlinya,
merupakan kebiasaan adat Sunda yang sesungguhnya”, dari catatan tersebut dapat ditafsirkan
bahwa tradisi khitan (laki-laki dan perempuan) telah dikenal oleh masyarakat Sunda jauh
sebelum Islam berkembang di wilayah tersebut. Kedatangan Islam yang memuat ajaran
tentang khitan terutama khitan laki-laki merupakan penyempurnaan religi atas adat dan
tradisi yang telah lama dianutnya.

Sumber : www.detik.com , https://id.m.wikipedia.org , www.kompasiana.com ,


hakamabbasblogspot.com , https://www.repulika.co.id,

Anda mungkin juga menyukai