A. Deskripsi
Modul pembelajaran ini berjudul “asuhan kebidanan ibu nifas ”.
Yang menjadi fokus pembahasan adalah mengenai: (1) kebutuan dasar ibu
nifas, (2) Perubahan anatomi dan fisiologis ibu nifas, dan (3) Kunjungan
dan perawatan masa nifas. Dengan mempelajari modul ini diharapkan para
mahasiswa memiliki pemahaman tentang” Asuhan kebidanan ibu nifas
“sehingga termotivasi untuk secara optimal mengembangkan kemampuan
dirinya untuk memberikan asuhan kepada ibu nifas.
Setelah selesai mempelajari materi yang disajikan di dalam modul
ini diharapkan mahasiswa dapat: (1) menjelaskan kebutuhan dasar ibu
nifas, (2) menjelaskan perubahan anatomi dan fisiologis ibu nifas, dan (3)
menjelaskan kunjungan dan perawatan masa nifas. Manfaat yang
mahasiswa peroleh setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti
kegiatan pembelajaran secara tutorial adalah pengetahuan dan
kemampuan/ keterampilan untuk memberikan asuhan kepada ibu nifas.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut di atas, pokok-pokok
materi yang akan dibahas di dalam modul ini dibagi ke dalam 3 Kegiatan
Belajar, yaitu (1) kebutuan dasar ibu nifas, (2) Perubahan anatomi dan
fisiologis ibu nifas, dan (3) kunjungan dan perawatan masa nifas.
B. PRASYARAT
Lulus Mata Kuliah Anatomi Fisiologi, dan Kesehatan Reproduksi
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Baca terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai
2. Pelajari uraian materi sampai tuntas.
3. Baca rangkuman
4. Kerjakan soal-soal latihan.
5. Mengarahkan mhs cara menggunakan modul secara bertahap
6. dan menjelaskan metode yg digunakan mhs
1
7. Memberikan informasi sumber yang bisa digunakan.
D. TUJUAN AKHIR
Menjelaskan Kunjungan dan Perawatan Masa Nifas
Selesai mempelajari modul mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kebijakan program nasional masa nifas
2. Menjelaskan dukungan masa nifas
3. Menjelaskan perawatan masa nifas
E. CEK KEMAMPUAN
Mereviuw Mata Kuliah Anatomi Fisiologi dan Kesehatan Reproduksi
2
TUJUAN PEMBELAJARAN
A. PETUNJUK PEMBELAJARAN
1. Sebelum anda mempelajari isi bab ini, terlebih dahulu baca baik-baik
deskripsi materi yang ada pada awal bab ini.
2. Sesudah itu, mualailah pelajari isi bab ini dan rangkumannya dengan
cermat
3. Diskusikan dengan teman-teman anda permasalahan yang masih
belum jelas dan apabila ada kesulitan jangan segan-segan menanyakan
kepada pengajar atau pembimbing
4. Apabila semua tugas telah selesai didiskusikan, kerjakan semua soal
latihan yang telah ada pada lembar tersendiri dan jangan melihat
jawaban
5. Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia
3
6. Ukurlah sendiri kemampuan anda dalam menjawab soal-soal yang ada.
Hasil jawaban anda menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
B. POKOK MATERI
1. Konsep dasar masa nifas
2. Perubahan anatomi fisiologis masa nifas
3. Kunjungan dan perawatan masa nifas
A. Defenisi
Masa nifas atau puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra hamil,
lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu.
Masa nifas adalah waktu antara kelahiran plasenta dan membran
yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu menuju
kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut kekondisi tidak hamil
(Varney, H)
B. Puerperium dibagi dalam 3 periode
1. Purperium Dini
Kepulihan dimana ibu sudah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan
boleh bekerja setelah 40 hari
2. Puerperium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia, lamanya 6-8 minggu
3. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih sehat dan sempurna terutama wktu
persalinan mempunyai komplikasi membutuhkan waktu yang lama.
C. Tujuan Asuhan KEBIDANAN Masa Nifas
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah yang
timbul pada ibu maupun bayinya
4
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, menyusui dan perawatan bayi
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana
5. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ibu
melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang
khusus.
5
PERUBAHAN ANATOMI FISIOLOGI MASA NIFAS
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan. Seringkali
kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena
akan menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan subuah nama
untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau
ada kemungkinan dia akan kehilangan kecantikannya, atau bahkan ada
kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai seorang bidan anda harus
menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil sampai
pada masa nifas agar dapat memberikan dukungan dan memperhatikan
keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan pertanyaan-pertanyaannya.
A. Perubahan Sistem Reproduksi
1. Uterus
a. Involusi
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan.
Tinggi Fundus Uteri dan Berat dalam Masa Involusi
Involusi Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari bawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat simfisis 500 gram
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
b. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera
setelah bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan
volume intrauterin yang sangat besar. Selama 1 sampai 2 jam
pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang
6
dan tidak teratur maka penting pemberian oksitosin secara IM
setalah plasenta lahir dan anjurkan ibu segera menyusui bayinya
untuk pelepasan plasenta.
c. Afterpains (Rasa sakit)
Disebabkan karena kontraksi rahim, biasanya terjadi 2-4 hari pasca
persalinan.
d. Tempat Plasenta
Bekas implantasi uri akan mengecil karena kontraksi dan menonjol
ke kavum uteri, diameter 7,5 cm, sesudah 2 minggu 3,5 cm, minggu
ke-6 = 2,4 cm dan akhirnya pulih
e. Lochia merupakan cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas, ada beberapa istilah :
Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca
persalinan
Lochea sanguinolenta : berwarna merah kuning, berisi darah dan
lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan
Lochea serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi,
pada 7-14 pasca persalinan
Lochea alba : cairan putih setelah 2 minggu
Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah
bebau busuk
7
Lochiostasis : lochea tidak lancar keluarnya
2. Serviks
Setelah melahirkan bentuk servik agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistennya lunak kadang-kadang
terdapat luka-luka kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk
dalam rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah
7 hari dapat dilalui oleh 1 jari.
3. Vagina dan Perineum
Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam panampisan
mukosa vagina dan hilangnya rugae, dimana vagina yang teregang
akan kembali secara bertahap keukuran sebelum hamil selama 6
sampai 8 penurunan jumlah pelumas vagina dan penipisan mukosa
4. Topangan dan Otot Panggul
Struktur penopang uterus dan vagina bisa mengalami cedera pada saat
persalinan. Seperti ligament, fasia dan diafragma pelvis yang meregang
pada waktu persalinan dan setelah bayi lahir akan menciut dan akan
pulih kembali.
8
pembengkakan payudara sedangkan wanita yang tidak menyusui
penurunan estrogen terjadi pada minggu kedua pascapartum.
2. Hormon Hipofisis
Waktu mulainya ovulasi berbeda antara ibu menyusui dengan yang
tidak menyusui. Kadar prolaktin tinggi pada ibu yang menyusui sehingga
menekan ovulasi. Dimana pada ibu yang tidak menyusui akan terjadi
ovulasi dini yakni antara 27 hari setelah melahirkan dengan waktu rata-
rata 70-75 hari sedangkan pada wanita yang menyusui rata-rata tejadi
ovulasi sekitar 190 hari.
C. Perubahan Sistem Urinarius
1. Komponen Urine
Akibat penurunan kadar steroid fungsi ginjal akan kembali normal dalam
waktu satu bulan pasca partum. Dimana komponen urine meliputi:
a. Laktosuria positif pada ibu menyusui merupakan normal
b. BUN (Blood Urea Nitrogeen) akibat otolisis uterus yang berinvolusi.
c. Proteineria ringan (+1) akibat kelebihan protein dalam sel otot.
2. Diuresis Pasca Partum
Disebabkan penurunan estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena
pada tungkai bawah dan hilangnya peningkatan volume darah.
3. Uretra dan Kandung Kemih
Trauma dapat terjadi pada uretra dan kandung kemih pada waktu
melahirkan akibatnya keinginan untuk berkemih menurun akibat
pemberian obat anestesi, penurunan reflek berkemih akibat episiotomi.
D. Perubahan Sistem Cerna
1. Nafsu Makan
Ibu biasanya lapar segera setelah melahirkan sehingga boleh
mengkonsumsi makanan ringan dan setelah pulih dari efek analgesic,
anestesi dan keletihan biasanya ibu sangat lapar.
2. Motilitas
Penurunan otot tonus dan motalitas otot traktus cerna menetap setelah
bayi lahir akibat kelebihan analgesia dan anestesia.
9
3. Defekasi
Buang besar akan tertunda 2-3 hari postpartum akibat tonus otot
menurun
Payudara
Kosentarasi hormone yang menstimulasi perkembangan payudara
selama hamil menurun dengan cepat setelah melahirkan. Waktu yang
dibutuhkan hormon-hormon akan kembali ke kadar sebelum hamil
ditentukan apakah ibu menyusui atau tidak.
E. Perubahan Kardiovaskuler
1. Volume Darah
Perubahan volume darah tergantung pada beberapa factor misalnya :
kehilangan darah selama melahirkan, mobilisasi dan edema fisiologis.
2. Curah Jantung
Denyut jantung akan meningkat lebih tinggi 30-60 menit karena darah
yang biasanya melewati sirkulasi uteroplasenta tiba-tiba kembali ke
sirkulasi umum.
F. Perubahan Neurologi
Perubahan neurologis selama puerperium merupakan kebalikan adaptasi
neurologis yang terjadi saat wanita hamil dan disebabkan trauma yang
dialami wanita saat bersalin dan melahirkan.
G. Perubahan Muskuloskeletal
Adaptasi sitem muskuluskeletal ibu yang terjadi selama hamil berlangsung
secara terbalik pada masa paska partum. Adaptesi ini mencakup hal – hal
yang membantu relaksasi dan hipermorbilitas sendi dan perubahan pusat
berat ibu akibat pembesaran rahim. Stabilisasi sendi lengkap pada minggu
ke 6 sampai ke 8 setelah melahirkan akan tetapi semua sendi lain kembali
keadaan normal sebelum hamil, kaki waanita tidak mengalami perubahan
setelah melahirkan. Wanita yang baru menjadi ibu akan memerlukan
sepatu yang ukurannya lebih besar
10
H. Perubahan Integument
Kloasma yang muncul pada masa hamil akan menghilang pada akhir
kehamilan. Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang
seluruhnya setelah bayi lahir. Pada beberapa wanita daerah tersebut akan
menetap namun kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha,
panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.
11
Membarikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi
4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
Menanyakan dan memantau ibu tentang penyakit pada ibu dan
bayinya
Memberi konseling KB
B. DUKUNGAN MASA NIFAS
1. Kunjungi ibu yang baru melahirkan tersebut, pastikan bahwa mereka
cukup mendapatkan makanan dan minuman yang baik
2. Memeriksa bayinya dengan seksama dan memberi kesempatan kepada
ibu untuk menanyakan segala sesuatu
3. Doronglah ibu dan keluarga untuk mengasuh bayi dengan baik
4. Beri perhatian khusus pada wanita yang mengalami depresi atau
masalah sebelum dan sesudah melahirkan
5. Doronglah ibu dan keluarga untuk menghubungi bidan, jika ada tanda-
tanda seperti berikut :
Tidak mau makan dan tidur
Merasa tidak bias mengasuh diri sendiri dan bayinya
Berusaha menyakiti diri sendiri dan bayinya
Mengomel sendiri atau tidak bisa berpikir secara jernih.
12
3. Miksi : jangan ditahan, segera dilakukan sendiri secepatnya, kadang-
kadang wanita mengalami sulit kencing karena oedema selama
persalinan atau springter uretra ditekan oleh kepala janin
4. Defekasi : Buang air besar (BAB) harus dilakukan 3-4 hari pasca
persalinan, bila sulit BAB dan terjadi obstipasi dapat diberi obat laksam
per oral atau perrektal
5. Perawatan payudara : dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu
lemas, tidak keras dan kering, sebagai persiapan untuk menyusui
bayinya
6. Laktasi : terjadi perubahan pada kelenjar mamae untuk menghadapi
masa laktasi ( menyusukan ) :
Keluar susu jolong ( colostrum ) warna kuning putih susu dari duktus
laktiferus
Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar alveoli dan jaringan lemak
bertambah
Hipervaslularisasi, vena-vena verdilatasi sehingga tampak jelas
Timbul pengaruh hormone laktogenik (LH) atau prolaktin yang
merangasang air susu
7. Pemeriksaan umum : tensi, nadi, suhu, keadaan umum, payudara,
putting susu, dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum, lochea,
dll
13
8. Nasehat untuk ibu : tentang KB, menyusui bayinya, imunisasi, dll
RANGKUMAN
1. Masa nifas atau puerperium adalah masa pilih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat – lat kandungan kembali seperti pra
hamil, lama masa nifas ini sekitar 6-8 minggu.
2. Tujuan asuhan masa nifas yaitu menjaga kesehatan pada ibu dan bayi,
melakukan skreening, memberikan penkes dan layanan KB,
mendukung dan memperkuat keyakinan ibu.
3. Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas meliputi konsling,
dukungan dan asuhan bayi.
4. Perubahan anatomi fisiologis pada masa nifas terdiri dari perubahan
sistem reproduksi,, seperti uterus (kontraksi, afterpain/rasa sakit,
tempat plasenta, lochia), serviks, vagina, otot panggul, perubahan
sistem endokrin (hormon plasenta, hormon hipopisis), perubahan
sistem urinarius (komponen urine, diuresis pasca partum, uretra dan
kandung kemih), perubahan sistem cerna (nafsu makan,motilitas,
defekasi, payudara), perubahan sistem kardiovaskuler (volume darah,
curah jantung), perubahan sistem neurologi, perubahan sistem
muskuloskeletal, perubahan sistem integumen
5. Macam-macam lochia pada masa nifas terdiri dari lochia rubra hari 1-2
postpartum, lochia sanguinolenta 3-7 postpartum,, lochia serosa 7-14
postpartum,, lochia alba 2 minggu postpartum,, lochia purulenta yaitu
lochia yang terifeksi dan berbau, lochia stasis yaitu lochia yang tidak
lancar keluarnya.
6. Kebijakkan nasional minimal 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan
untuk mencegah, mendeteksi masalah-masalah yang terjadi, yaitu :
a. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)
b. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
c. Kunjungan III (2 Minggu setelah persalinan)
d. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
14
7. Perawatan yang diperlukan ibu nifas yaitu mobilisasi, diet, perawatan
payudara atau laktasi, perawatan perineum, istirahat, konseling
perawatan bayi baru lahir dan konseling KB.
8. Pemeriksaan umum yang dilakukan pada ibu nifas : tensi, nadi, suhu,
keadaan umum, payudara, putting susu, dinding perut, perineum,
kandung kemih, rectum, lochea, dll
EVALUASI
1. Setelah kegiatan belajar dan latihan berakhir, pada saatnya anda akan
diminta untuk mengerjakan soal-soal guna mengetahui seberapa jauh
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Jika anda dapat menjawab 80% atau lebih terhadap soal-soal tes yang
diberikan dengan benar berarti tujuan pembelajaran telah tercapai, dan
anda berhak untuk melanjutkan ke BAB berikutnya.
15
SOAL LATIHAN
16
7. Tinggi fundus uteri 1 minggu setelah persalinan adalah......
A. TFU 2 jari bawah pusat
B. TFU Setinggi pusat
C. TFU pertengahan pusat simfisis
D. TFU sudah tidak teraba lagi
8. Cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina yang keluar
pada saat masa masa nifas disebut........
A. Perdarahan C. Lochia
B. Keputihan D. Menstruasi
9. Cairan secret dari kavum uteri dan vagina yang keluar dan berbau
busuk disebut.............
A. Lochea sanguinolenta
B. Lochea alba
C. Lochea serosa
D. Lochea purulenta
10. Cairan berwarna merah kuning, berisi darah dan lendir, hari ke 3-7
pasca persalinan di sebut lochea........
A. Lochea sanguinolenta
B. Lochea alba
C. Lochea serosa
D. Lochiotasis
11. Kebijakan program nasional kunjungan pada masa ibu nifas minimal......
A. Minimal 4 kali kunjungan masa nifas
B. Minimal 3 kali kunjungan masa nifas
C. Minimal 2 kali kunjungan masa nifas
D. Minimal 1 kali kunjungan masa nifas
12. Kapan kunjungan pertama dilakukan pada masa nifas .......
A. 6-8 jam pasca persalinan
B. 6-12 jam pasca persalinan
C. 24 jam pasca persalinan
D. 2 X 24 jam pasca persalinan
17
13. Tujuan dari kunjungan 1 pada masa nifas..............
A. Mencegah perdarahan, merawat dan rujukan
B. Konseling pada ibu : pemberian ASI
C. Melakuakan hubungan antara ibu dan BBL
D. Benar semua
14. Kapan kunjungan ke IV dilakukan pada masa nifas..........
A. 6 jam setelah persalinan
B. 6 hari setelah persalinan
C. 6 minggu setelah persalinan
D. Salah semua
15. Berikut merupakan pemeriksaan umum yang dilakukan pada masa
terdiri dari
A. Tensi, nadi, suhu, keadaan umum, payudara, putting susu, dinding
perut, perineum, kandung kemih, rectum, lochea.
B. Tensi, suhu, berat badan
C. Salah semua
D. Perineum dan abdomen
II. Essay
1. Apa yang dimaksud dengan masa nifas ?
2. Sebutkan dan jelaskan pembagian masa nifas ?
3. Seorang bidan mengunjungi pasien yang telah melahirkan kemudian
bidan memberikan beberapa nasihat karena ibu tak mau meneteki
bayinya, dalam hal ini bidan telah melakukan?
4. Jelaskan penyebab terjadinya peeningkatan intensitas kontraksi uterus
5. Jelaskan pengertian lochia ?
6. Sebutkan macam-macam lochia dan jelaskan perbendaanya ?
7. Jelaskan perubahan servik pada masa nifas ?
8. Jelaskan perubahan integument pada masa nifas ?
9. Berapa kali kunjungan masa nifas dilakukan ?
10. Apa tujuan dari kunjungan nifas yang ke III dan IV ?
18
I. Pilihan Ganda
1. A 9. D
2. B 10. A
3. A 11. A
4. A 12. A
5. A 13. D
6. B 14. C
7. C 15. A
8. C
II. Essay
1. Masa nifas adalah waktu antara kelahiran plasenta dan membran yang
menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu menuju
kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut kekondisi tidak hamil.
2. Pembagian masa nifas terdiri atas 3 periode :
a. Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu sudah diperbolehkan
berdiri dan berjalan – jalan boleh bekerja setelah 40 hari
b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia, lamanya 6-8 minggu
c. Remote puerperium adalah waktu yag diperlukan untuk pulih sehat
dan sempurna terutama waktu persalinan mempunyai komplikasi
membutuhkan waktu yang lama.
3. Konseling
4. Peningkatan kontraksi uterus secara bermakna segera setelah bayi
lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume
intrauterin yang sangat besar. Selama 1 sampai 2 jam pertama pasca
partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan tidak teratur maka
19
penting pemberian oksitosin secara IM setalah plasenta lahir dan
anjurkan ibu segera menyusui bayinya untuk pelepasan plasenta.
5. Lochia merupakan cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas.
6. Macam-macam lochea adalah :
a. Lochea rubra : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban.
b. Lochea sanguinolenta : berwarna merah kuning, berisi darah dan
lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan
c. Lochea serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada
7-14 pasca persalinan
d. Lochea alba : cairan putih setelah 2 minggu
e. Lochea purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah bebau
busuk.
f. Lochiostasis : lochea tidak lancar keluarnya.
7. Setelah melahirkan bentuk servik agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistennya lunak kadang-kadang
terdapat luka-luka kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk
dalam rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari dan setelah
7 hari dapat dilalui oleh 1 jari.
8. Perubahan Integument
Kloasma yang muncul pada masa hamil akan menghilang pada akhir
kehamilan. Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang
seluruhnya setelah bayi lahir. Pada beberapa wanita daerah tersebut
akan menetap namun kulit yang meregang pada payudara, abdomen,
paha, panggul mungkin memudar tetapi tidak hilang seluruhnya.
9. Kebijakkan nasional minimal 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan
untuk mencegah, mendeteksi masalah-masalah yang terjadi, yaitu :
a. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan)
b. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
c. Kunjungan III (2 Minggu setelah persalinan)
d. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)
20
10. Tujuan Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)
Memastikan involusi uterus normal
Menilai tanda-tanda demam dan infeksi
Konseling merawat bayi secara benar
Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)
Menanyakan dan memantau ibu tentang penyakit pada ibu dan
bayinya.
Memberi konseling KB
21
DAFTAR PUSTAKA
F.Gury Cunningham, Paul C. Mac Donald et al; alih bahasa, Joko Suyono
dkk, 1995. Obstetri Williams, Ed.18. Jakarta ; EGC
22