Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu target pencapaian MDG’s yaitu menurunkan
angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu. Dengan pemikiran bahwa ibu hamil
yang sehat akan melahirkan generasi bangsa yang sehat dan berkualitas. Generasi yang sehat
serta berkualitas berguna bagi bangsa dan agama untuk mendukung pembangunan Indonesia
di masa yang akan datang.
Manajemen Development Goals adalah target yang kini sedang dikejaroleh Indonesia , target
pencapaian MDG’s pada tahun 2015 adalah menanggulangi kemiskinan , pemenuhan
pendidikan dasar, kesetaraan gender, penurunan angka kematian bayi, peningkatan
kesehatan ibu,menekan penyakit menular HIV dan AIDS, menjamin kelestarian lingkungan
dan pengembangan kemitraan global. Keberhasilan pencapaian MDG’s inilah yang akan
menghasilkan sebuah indeks perkembangan suatu bangsa.
Wilayah kerja Puskesmas Rias dengan jumlah penduduk 10.922 jiwa mempunyai 246 ibu
hamil. Sedangkan Tingkat Kematian Ibu dan Anak (AKI dan AKB) masih tergolong tinggi
yaitu
Bidan yang bertugas di puskesmas rias adalah 9 orang, diantaranya; ada 5 0rang yang
bertigas di KIA puskesmas, dan 4 orang bidan bertugas dipolindes dan poskesdes
Jumlah poskesdes
Jumlah posyandu
PWS KIA
SDIDTK
MTBS
PKPR
Kegiatan PKPR telah dilaksanakan di puskesmas rias adalah penyuluhan kesehatan remaja ke
sekolah dasar(kelas 5 -6 ), SMP dan SMA.
KDRT/ KTA
KB
Program kelas ibu hamil sudah dilaksanakan di 12 kelas ibu hamil yang ada di
wilayah puskesmas rias dengan jumlah angkatan yang telah dilaksanakan yaitu 12
angkatan yaitu sebanyak 93% pesertanya adalah ibu hamil dan 4% suami atau
keluarga yang ikut kelas ibu hamil.
Program kelas ibu balita juga sudah jalan di 12 posyandu walaupun masih dengan
keterbatasan fasilitas, media dan lingkungan.
Dari 493 kasus bayi dan 962 kasus balita semua sudah dilakukan MTBS, pada kenyataannya
dilapangan masih banyak kunjungan bayi dan balita yang berobat dipelayanan kesehatan di
luar puskesmas atau nakes yang praktek mandiri belum melaksanakan MTBS. Hal ini
disebabkan tidak semua nakes di puskesmas dilatih MTBS.
PKPR adalaih pelayan kesehatan peduli remaja. Dari 450 orang murid SMA terdapat 57
orang yang telah di latih sebagai konselor sebaya. Dari 386 murid SMP sebanyak 58 orang
yang sudah dilatih sebagai konselor sebaya.
Untuk kasus kasus PKPR yang tercatat di fasilitas kesehatan adalah 336 kasus, dengan kasus
terbanyak lain-lain (64,58%), merokok 81 kasus (24,10%) dan persalinan remaja umur < 19
tahun ada 16 kasus (4,76%)
A.1.5. Tabel.3. PKPR
Adapun kendala dalam kegiatan PKPR adalah pihak sekolah belum mengirim laporan PKPR
padahal balngko laporan sudah di beri dari pihak puskesmas.
Rencana tindak lanjut adalah dengan menjalin silaturahmi dengan pihak sekolah untuk
melaksanakan kegiatan PKPR
v KDRT/KTA( kekerasan dalam rumah tangga/kekerasan terhadap anak)
Selama tahun 2013 secara laporan tidak ada kasus yang terlaporkan, tetapi menurut informasi
masyarakat masih ada kasus-kasus KDRT/KTA yang terjadi di wilayah puskesmas Rias baik
itu kasusu kekerasan fisik, psikis, pelecehan , dan lain-lain.
A.2.Data PWS KB
Peserta keluarga berencan baru adalah pasangan usia subur (PUS) yang baru pertamakali
menggunakan salah satu cara/alat dan/ atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/
alat kontrasepsi setelah mereka mengakhiri masa kehamilannya.
Jumlah PUS di wilayah puskesmas Rias tahun 2013 adalah 3667, diantaranya untuk desa rias
2121,desa serdang 1546. untuk cakupan KB baru diwilayah rias adalah 150 (7,07%),
sedangkan untuk desa serdang adalah 98 (6,33%). Adapun pilihan metode kontrasepsi yang
banyak digunakan aseptor KB Baru adalah pil 73 aseptor, suntik 147 aseptor, implant 11
aseptor dan IUD 2 aseptor
Peserta KB aktif adalah aseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan
kehamilan atau mengakhir Cakupan KB adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif
dengan PUS disatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Cakupan KB aktif menunjukkan
tingkatb pemanfaatan kontrasepsi diantara PUS. Cakupan peserta KB aktif diwilayah
puskesmas Rias adalah sebesar 491 (13,38%) terdiri dari (13,19%) desa Rias dan (13,53%)
desa serdang. Hasil ini masih jauh dibawah standar pelayanan minimal (SPM) yaitu 80%.
Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya:
v Masih adanya tenaga kesehatan melakukan pelayanan KB tetapi tidak melaporkan hasil
pelayanan ke puskesmas
v Masih ada kegiatan pelayanan KB diluar wilayah puskesmas rias dan tidak dilaporkan ke
puskesmasa rias.
Rencana kegiatan KIA untuk meningkatkan cakupan adalah akurasi pencatatan dan pelaporan
puskesmas, memberitahu kepada tenaga kesehatan yang memberi pelayanan KB untuk
melapor ke puskesmas
Berdasarkan data cakupan program KIA, secara umum sudah sudah mencapai target hanya
kegiatan pelayanan balita belum mencapai target, hal ini disebabkan oleh beberapa factor
yaitu :
Untuk mengatasi permasalahan pelayanan balita yang kurang, program KIA Puskesmas Rias
akan melaksanakan kegiatan kelas ibu balita yang akan dilaksanakan di delapan PAUD yang
ada diwilayah kerja Puskesmas Rias sebagai Upaya promotip dan preventip sedangkan untuk
upaya kuratip Puskesmas Rias menyiapkan Poli MTBS.