Anda di halaman 1dari 8

KIA & KB

1. A. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA


BERENCANA

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu target pencapaian MDG’s yaitu menurunkan
angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu. Dengan pemikiran bahwa ibu hamil
yang sehat akan melahirkan generasi bangsa yang sehat dan berkualitas. Generasi yang sehat
serta berkualitas berguna bagi bangsa dan agama untuk mendukung pembangunan Indonesia
di masa yang akan datang.

Manajemen Development Goals adalah target yang kini sedang dikejaroleh Indonesia , target
pencapaian MDG’s pada tahun 2015 adalah menanggulangi kemiskinan , pemenuhan
pendidikan dasar, kesetaraan gender, penurunan angka kematian bayi, peningkatan
kesehatan ibu,menekan penyakit menular HIV dan AIDS, menjamin kelestarian lingkungan
dan pengembangan kemitraan global. Keberhasilan pencapaian MDG’s inilah yang akan
menghasilkan sebuah indeks perkembangan suatu bangsa.

Menurut statistik , Indonesia berhasil menurunkan angka kematian bayi,namun di bandingkan


dengan negara di Asia Tenggara versi WHO (18 negara Asia Tenggara lainnya ) angka
kematian bayi di Indonesia menduduki peringkat 10. Angka kematian balita pada tahun 2006
adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, masih jauh lebih tinggi dari pada negara Singapura yaitu
3 per 1000 kelahiran hidup, Brunei Darussalam 9 per 1000 kelahiran hidup,Malaysia 12 per
1000 kelahiran hidup, Vietnam 17 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian ibu
menduduki peringkat 12 se Asia Tenggara dari 18 negara versi WHO.

Wilayah kerja Puskesmas Rias dengan jumlah penduduk 10.922 jiwa mempunyai 246 ibu
hamil. Sedangkan Tingkat Kematian Ibu dan Anak (AKI dan AKB) masih tergolong tinggi
yaitu

A.1 Target dan Sasaran Tahun 2014

A.1.1 Data Dasar

 Sarana dan prasarana kesehatan program kesehatan KIA


o Jumlah bidan

Bidan yang bertugas di puskesmas rias adalah 9 orang, diantaranya; ada 5 0rang yang
bertigas di KIA puskesmas, dan 4 orang bidan bertugas dipolindes dan poskesdes

 Jumlah poskesdes

Diwilayah puskesmas rias terdapat 1 polindes, 3 poskesds dan 1 pustu

 Jumlah posyandu

Terdapat 12 posyandu dengan …jumlah kader kesehatan

 Jumlah kelas ibu hamil dan kelas ibu balita


Terdapat 12 kelas ibu hamil dan 12 kelas ibu balita

A.1.Tabel. 1 Data Sasaran KIA

sasaran Rias Gusung Limus Serdang puskesmas


Bumil 146 31 34 61 262
Bulin 140 29 31 59 250
Bayi 134 26 29 50 259
Balita 503 123 135 20 1010

A.1.2. Program yang dilaksanankan dipuskesmas rias yaitu:

 PWS KIA

Kegiatan PWS KIA terdiri dari ANC terpadu,pertolongan persalinan,kunjungan nifas,


kunjungan neonatus, kelas ibu hamil

 SDIDTK

Kegiatan SDIDTK tidak hanya dilakukan dipuskesmas, polindes,posyandu tetapi kegiatan


SDIDTK juga dilakukan di PAUD/TK yang ada di wilayah puskesmas rias, selain itu juga
ada kelas ibu balita.

 MTBS

Kegiatan MTBS dilakukan di puskesmas, polindes dan poskesdes.

 PKPR

Kegiatan PKPR telah dilaksanakan di puskesmas rias adalah penyuluhan kesehatan remaja ke
sekolah dasar(kelas 5 -6 ), SMP dan SMA.

 KDRT/ KTA
 KB

A.1.3. Tabel Data PWS KIA

Data PWS KIA Masalah Rencana tindak lanjut


Cakupan K1 untuk Cakupan Poskesdes gusung 90% Meningkatkan cakupan K1
puskesmas Rias sudah masih belum mencapai target . dengan :
mencapai target yaitu hal ini disebabkan:
95,25% dari target SPM 95%
v Mobilitas penduduk cukup v Meningkatkan akurasi
tinggi pencatatan

v Laporan dari luar wilayah v Kerjasama dengan kader


tidak dikembalikan ke wilayah dan tokoh masyarakat agar
puskesmas melaporkan K1ke nakes

v Masih kurangnya akurasi v


pencatatan dan pelaporan KIA

v Masih kurangnya peran serta


masyarakat
Cakupan K4 untuk Cakupan k4 yang belum Meningkatkan cakupan K4
puskesmas rias sudah mencapai target SPM adalah dengan :
mencapai target yaitu poskesdes S. gusung 83,33%.
90,51% dari target SPM 90% Hal ini disebabkan oleh; v Meningkatkan akurasi
pencatatan
v Mobilitas penduduk cukup
tinggi v Kerjasama dengan kader
dan tokoh masyarakat agar
v Laporan dari luar wilayah melapor k4 ke nakes
tidak dikembalikan ke wilayah
puskesmas

v Masih kurangnya akurasi


pencatatan dan pelaporan KIA

v Masih kurangnya peran serta


masyarakat
Cakupan pertolongan Cakupan persalinan yang belum Untuk meningkat cakupan
persalinan oleh Nakes tercapai adalah poskesdes persalinan diserdang harus
puskesmas rias sudah gusung yaitu 75% dan poskesdes melibatkan peran serta kader
mencapai target SPM yaitu serdang 87,93%. Cakupan dan tokoha masyarakat. Dan
219 ( 90,49%) dari target persalinan masih tinggi insyaalah tahun 2014 akan
SPM 90%. diserdang yaitu 15,52% naik karena tidak ada bidan
dikarenakan 3 orang bidan di yang cuti melahirkan
wilayah desa serdang cuti
melahirkan secara hamper
bersamaan, sedangkan bidan
yang ditunjuk untuk
menggantikan tidak
dimanfaatkan masyarakat secara
maksimal dengan alas an diluar
wilayah
Cakupan kunjungan nifas Cakupan kunjungan nifas yang Meningkatkan cakupan nifas
lengkap(KF 3) sudah tercapai belum tercapai adalah poskesdes dengan meningkatkan kinerja
target yaitu 232 (95,86%) gusung yaitu 78,77%. Mobilitas bidan dan menjalin
dari target SPM 90% penduduk cukup tinggi, masih komunikasi dengan tokoh
kurangnya peran serta masyarakat serta melakukan
masyarakat dan lapor dari luar akurasi data bagi partus di
wilayah tidak dikembalikan ke luar wilayah PKM
poskesdes gusung serta
akuntabilitas laporan.
Cakupan kunjungan neonates Cakupan kunjungan neonatus Meningkatkan cakupan
lengkap (KN3) sudah yang belum mencapai target kunjungan bayi dengan
melampaui target yaitu 235 yaitu poskesdes rias 87,90% hal meningkatkan kinerja bidan
(102,17%) dari target SPM ini dikarenakan belum adanya dan menjalin komunikasi
90% jadwal KN3. dengan tokoh masyarakat
serta melakukan akurasi data
bagi partus di luar wilayah
PKM
Cakupan kunjungan bayi (4 Tidak ada masalah karena sudah Meningkatkan kinerja bidan
kali) sudah mencapai target mencapai target
yaitu 97,39% dari target
standar pelayanan minimal
90%.
Cakupan kunjungan balita (8 Cakupan kunjungan ballita yang Meningkatkan kinerja bidan
kali) sudah mencapai target belum mencapai target adalah
yaitu 85,53% dari target poskesdes serdang yaitu 72%.
standar pelayanan minimal Hal ini disebabkan oleh masih
80% kurangnya kunjungana balita dan
posyandu dan kurangnya
penjaringan pencatatan dan
pelaporan dari dari tenaga
kesehatan yang ada di serdang
(Pustu,paramedis dan dokter
praktek)
Cakupan pendistribusian Pengawasan dan pencabutan Melakukan pencatatan yang
buku KIA, dari 573 buah stiker P4K belum dilaksanakan lengkap tentang
buku sudah didistribusikan secara maksimal dan masih ada pendistribusian buku KIA dan
kepada semua ibu hamil dan sebagian kecil stiker P4K yang bekerja sama dengan kader
bayi sebanyak 241 buku dan belum diberikan kepada ibu untuk pengawasan
90 buku untuk balita. hamildan ditempel di depan penempelan dan pencabutan
rumah stiker P4k

 Program kelas ibu hamil sudah dilaksanakan di 12 kelas ibu hamil yang ada di
wilayah puskesmas rias dengan jumlah angkatan yang telah dilaksanakan yaitu 12
angkatan yaitu sebanyak 93% pesertanya adalah ibu hamil dan 4% suami atau
keluarga yang ikut kelas ibu hamil.
 Program kelas ibu balita juga sudah jalan di 12 posyandu walaupun masih dengan
keterbatasan fasilitas, media dan lingkungan.

A.1.4. Tabel. 2. MTBS


Desa Bayi sakit MTBS Balita sakit MTBS
Rias 234 234 538 538
Serdang 259 259 424 424
PKM 493 493 962 962

A.1.4. Grafik.1 MTBS

Dari 493 kasus bayi dan 962 kasus balita semua sudah dilakukan MTBS, pada kenyataannya
dilapangan masih banyak kunjungan bayi dan balita yang berobat dipelayanan kesehatan di
luar puskesmas atau nakes yang praktek mandiri belum melaksanakan MTBS. Hal ini
disebabkan tidak semua nakes di puskesmas dilatih MTBS.

v Data PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

PKPR adalaih pelayan kesehatan peduli remaja. Dari 450 orang murid SMA terdapat 57
orang yang telah di latih sebagai konselor sebaya. Dari 386 murid SMP sebanyak 58 orang
yang sudah dilatih sebagai konselor sebaya.

Untuk kasus kasus PKPR yang tercatat di fasilitas kesehatan adalah 336 kasus, dengan kasus
terbanyak lain-lain (64,58%), merokok 81 kasus (24,10%) dan persalinan remaja umur < 19
tahun ada 16 kasus (4,76%)
A.1.5. Tabel.3. PKPR

Kasus PKPR Jmlh


Gangguan haid 8
Seks pra nikah 3
Persalinan remaja 16
Anemia 1
KEK 1
Rokok 1
Lain-lain 217
Gangguan belajar 3
Masalah pacaran 1
KTD 5

A.1.5. Grafik.2 PKPR

Adapun kendala dalam kegiatan PKPR adalah pihak sekolah belum mengirim laporan PKPR
padahal balngko laporan sudah di beri dari pihak puskesmas.

Rencana tindak lanjut adalah dengan menjalin silaturahmi dengan pihak sekolah untuk
melaksanakan kegiatan PKPR
v KDRT/KTA( kekerasan dalam rumah tangga/kekerasan terhadap anak)

Selama tahun 2013 secara laporan tidak ada kasus yang terlaporkan, tetapi menurut informasi
masyarakat masih ada kasus-kasus KDRT/KTA yang terjadi di wilayah puskesmas Rias baik
itu kasusu kekerasan fisik, psikis, pelecehan , dan lain-lain.

A.2.Data PWS KB

Pelayanan keluarga berencana

 Ø Peserta keluarga berencana (KB) Baru

Peserta keluarga berencan baru adalah pasangan usia subur (PUS) yang baru pertamakali
menggunakan salah satu cara/alat dan/ atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/
alat kontrasepsi setelah mereka mengakhiri masa kehamilannya.

Jumlah PUS di wilayah puskesmas Rias tahun 2013 adalah 3667, diantaranya untuk desa rias
2121,desa serdang 1546. untuk cakupan KB baru diwilayah rias adalah 150 (7,07%),
sedangkan untuk desa serdang adalah 98 (6,33%). Adapun pilihan metode kontrasepsi yang
banyak digunakan aseptor KB Baru adalah pil 73 aseptor, suntik 147 aseptor, implant 11
aseptor dan IUD 2 aseptor

 Peserta KB Aktif kesuburan.

Peserta KB aktif adalah aseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan
kehamilan atau mengakhir Cakupan KB adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif
dengan PUS disatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Cakupan KB aktif menunjukkan
tingkatb pemanfaatan kontrasepsi diantara PUS. Cakupan peserta KB aktif diwilayah
puskesmas Rias adalah sebesar 491 (13,38%) terdiri dari (13,19%) desa Rias dan (13,53%)
desa serdang. Hasil ini masih jauh dibawah standar pelayanan minimal (SPM) yaitu 80%.
Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya:

v Masih adanya tenaga kesehatan melakukan pelayanan KB tetapi tidak melaporkan hasil
pelayanan ke puskesmas

v Belum akuratnya pencatatan dan pelaporan.

v Masih ada kegiatan pelayanan KB diluar wilayah puskesmas rias dan tidak dilaporkan ke
puskesmasa rias.

Rencana kegiatan KIA untuk meningkatkan cakupan adalah akurasi pencatatan dan pelaporan
puskesmas, memberitahu kepada tenaga kesehatan yang memberi pelayanan KB untuk
melapor ke puskesmas

A.1.6. Tabel.4. Perbandingan Capaian Target


NO KEGIATAN TARGET/ 2012 2013
1 Kunjungan ibu hamil (K1) 95% 101,1% 92,5%
2 Kunjungan Ibu hamil (K4) 90% 92,2% 90,51%
3 Persalinan Nakes 90% 92,3 90,49%
4 Cakupan Komplikasi Kebidanan yg ditangani 100% 75,55 –
5 Kunjungan Neonatus 90% 101,2 102,17%
6 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yg di 80% 23,51 –
tangani
7 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 76,4% –
8 Cakpan Pelayanan bayi 90% 95,5 –

Berdasarkan data cakupan program KIA, secara umum sudah sudah mencapai target hanya
kegiatan pelayanan balita belum mencapai target, hal ini disebabkan oleh beberapa factor
yaitu :

1. Kurangnya kunjungan balita ke posyandu.

2. Kerjasama lintas program belum optimal

3. Kurangnya kerjasama lintas sektor

Alternatip pemecahan masalah

Untuk mengatasi permasalahan pelayanan balita yang kurang, program KIA Puskesmas Rias
akan melaksanakan kegiatan kelas ibu balita yang akan dilaksanakan di delapan PAUD yang
ada diwilayah kerja Puskesmas Rias sebagai Upaya promotip dan preventip sedangkan untuk
upaya kuratip Puskesmas Rias menyiapkan Poli MTBS.

Anda mungkin juga menyukai