Anda di halaman 1dari 3

Hari, tanggal : Senin, 3 September 2018

Nama/ NIM : Ayu Noerfitriah / 170341615031


Kelas :C
Prodi : Pendidikan Biologi

PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL


EDUCANDUM
Keharusan Pendidikan: Mengapa manusia harus dididik/mendidik
Dasar biologis, pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya.
Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat
berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif. Awal pendidikan terjadi setelah anak
mencapai penyesuaian fisik.
Implikasi, anak memerlukan perlindungan dan perawatan sebagai masa persiapan
pendidikan. Kemampuan pendidikan terbatas. Orang dewasa yang tidak berhasil dididik perlu
pendidikan kembali atau reedukasi.
Dasar sosio-antropologis, setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya
kelompoknya yang berupa warisan sosial/budaya. Implikasi, diperlukan transformasi dari
organisme biologis ke organisme yang berbudaya. Diperlukan transmisi budaya, internalisasi
budaya, dan kontrol sosial untuk pelestarian budaya. Pendidikan adalah personalisasi peranan
sosial budaya.
Kemungkinan Pendidikan: Mengapa manusia dapat dididik/mendidik
Dasar biologis, anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah.
Mempunyai saraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berpikir, sehingga terjadi
penangguhan reaksi dalam menerima perangsang maka terjadi belajar.
Implikasi, anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat belajar. Pendidikan
harus berkenaan dengan pelancaran kerja susunan saraf.
Dasar psiko-antropologis, individu adalah unik, berbeda-beda, ada kelebihan dan
kekurangannya. Animal sociale, sehingga ada usaha saling tolong menolong. Implikasi, orang
dapat menjadi pendidik karena; panggilan jiwa dan perjanjian.
Batas Kemungkinan Pendidikan
Empirisme, pendidikan adalah berkuasa. Tidak ada pembawaan; anak lahir ksosng
dengan budaya, tapi potensial secara biologis. Implikasi, pendidikan berpusat pada pendidik.
Naturalisme, pendidikan tidak/kurang berkuasa. Anak lahir dengan membawa bakat yang
baik. Implikasi, pendidikan berpusat pada anak (terdidik).
Developmentalisme, pendidikan berpengaruh tapi terbatas. Anak lahir dengan membawa
bakat yang perlu dirangsang untuk berkembang. Implikasi, pendidikan berpusat pada relasi
antara pendidik dengan si terdidik atau situasi pendidikan.
Kekeliruan Pendidikan
Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup. Kekeliruan mendidik adalah bentuk kegiatan pendidikan yang
tujuannya tidak benta atau cara pencapaiannya tidak benar apabila berisi nilai hidup yang
bersifat merusak harkat dan martabat manusia.
Bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa kegiatan pendidikan pantologis atau demagogis,
yaitu kegiatan pendidikan yang salah tujuannya karena norma yang menjadi tujuan pendidikan
mengandung unsur yang mengingari kemanusiaan. Akibatnya akan melahirkan orang yang
cacat moral atau amoral. Penanggulangannya adalah orang demikian harus dilakukan
reedukasi.
Bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan yang salah teknis
pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan.
Akibatnya pendidikan tidak menjadi efektif, efisien dan relevan dalam membantu
pengembanngan kognitif. Penanggulangannya dengan memperbaiki cara mendidik serta
memberikan bimbingan dan penyuluhan yang tepat.
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM: MEMAHAMI PENDIDIKAN SEBAGAI
KESELURUHAN
Orientasi Umum: Teori sistem pada umumnya
Pendekatan sistem adalah cara berpikir dan berkerja yang menggunakan konsep teori
sistem yang relevan dalam memecahkan masalah. Filsafat sistem, pendekatan sistem yang
bertitikan tolak konseptual/teoritis. Manajemen sistem, pendekatan sistem yang bertitik tolak
pragmatis/mencari manfaat. Analisis sistem, pendekatan sistem yang bertitik tolak pada
optimalisasi penggunaan sumber yang tersedia.
Teori sistem, karakteristik; keseluruhan adalah hal yang utama dan bagian adalah hal
yang kedua, integrasi adalah kondisi saling hubungan antara bagian dalam satu sistem dan
bagian membentuk sebuah kesuluruhan yang tak dapat dipisahkan. Karakteristik umum sistem;
cenderung ke arah entropi (terpecah belah, tidak teratur, lamban dan akhirnya mati), hadir
dalam ruang waktu (rangkaian waktu yang tidak dapat dihentikan), mempunyai batas (berubah-
ubah), mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan parameter, mempunyai subsistem dan
mempunyai suprasistem. Model dasar sistem: model input-output, masukan (input) adalah
sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem yang masuk dalam sebuah sistem,
transformasi adalah proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil, hasil barang atau jasa
yang dapat dikeluarkan, disampaikan dan digunakan oleh lingkungan.
Tipe sistem; sistem alami merupakan benda atau peristiwa alam yang bekerja
berdasarkan hukum alam. Sistem buatan manusia, merupakan sistem yang dirancang
dilaksanakan dan dikendalikan oleh manusia. Sistem tertutup, merupakan sistem yang strukut
organisasi bagiannya tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sistem terbuka,
merupakan sistem yang struktur bagiannya terus menyesuaikan diri dengan masukan dari
lingkungan yang terus menerus berubah-ubah. Karakteristik sistem terbuka; mendatangkan
energi, mentransformasikan energi, mengekspor hasil, sebuah rangkaian peristiwa, negentropi,
balikan negatif, homeostasis dinamis, diferensiasi, ekuifinalitas. Sistem pelayanan, merupakan
sistem yang menghasilkan jasa yang diperlukan oleh pelanggannya. Sistem meproduksi
barang, merupakan sistem yang memproduksi barang olahan atau barang jadi.
Hierargi sistem, keseluruhan sistem dapat disusun secara hierargis dari paling
sederhana sampai dengan sistem yang paling canggih dengan susunan; kerangka-kerja
(framework), kerangka-jam (clockwise), termostat, sel, sosietal genetik, animal, individu
manusia, organisasi sosial, dan sistem transdental.
Lingkungan dan segmen sistem, struktur sistem; subsistem, komponen, dan unsur.
Suprasistem, bagian atau lingkungan yang lebih besar dan menjadi tempat berlangsungnya
operasi beberapa sistem.
Analisis dan pemetaan pendidikan nasional sebagai sebuah sistem
Ditinjau dari fungsinya, pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang
diselenggarakan oleh suatu negara dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib sendiri
dalam bidang pendidikan. Ditinjau dari strukturnya, pendidikan nasional sebagai sistem
merupakan keseluruhan kegiatan dari satuan pendidikan yang direncanakan dilaksanakan dan
dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional.
Suprasistem dari sistem pendidikan nasional adala keseluruhan kehidupan masyarakat
dalam bernegara dan berbangsa yang mencakup masyarakat nasional domestik sebagai
lingkungan proksimal dan masyarakat internasional sebagai lingkungan distal.
Transformasi pendidikan nasional adalah keseluruhan proses pengubahan masukan
pendidikan nasional menjadi hasil pendidikan nasional. Jumlah orang yang terdidik dalam
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang optimal dapat dicapai oleh setiap orang.
Analisis dan pemetaan sekolah sebagai sebuah sistem
Suprasistem, lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh
terhadap penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal pendidikan.
Hasil sekolah adalah tamatan atau pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program sekolah
dengan tingkat kemampuan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai