PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL
EDUCANDUM Keharusan Pendidikan: Mengapa manusia harus dididik/mendidik Dasar biologis, pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya. Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif. Awal pendidikan terjadi setelah anak mencapai penyesuaian fisik. Implikasi, anak memerlukan perlindungan dan perawatan sebagai masa persiapan pendidikan. Kemampuan pendidikan terbatas. Orang dewasa yang tidak berhasil dididik perlu pendidikan kembali atau reedukasi. Dasar sosio-antropologis, setiap anggota masyarakat perlu menguasai budaya kelompoknya yang berupa warisan sosial/budaya. Implikasi, diperlukan transformasi dari organisme biologis ke organisme yang berbudaya. Diperlukan transmisi budaya, internalisasi budaya, dan kontrol sosial untuk pelestarian budaya. Pendidikan adalah personalisasi peranan sosial budaya. Kemungkinan Pendidikan: Mengapa manusia dapat dididik/mendidik Dasar biologis, anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah. Mempunyai saraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berpikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang maka terjadi belajar. Implikasi, anak dapat menerima bantuan yang tertuju pada dapat belajar. Pendidikan harus berkenaan dengan pelancaran kerja susunan saraf. Dasar psiko-antropologis, individu adalah unik, berbeda-beda, ada kelebihan dan kekurangannya. Animal sociale, sehingga ada usaha saling tolong menolong. Implikasi, orang dapat menjadi pendidik karena; panggilan jiwa dan perjanjian. Batas Kemungkinan Pendidikan Empirisme, pendidikan adalah berkuasa. Tidak ada pembawaan; anak lahir ksosng dengan budaya, tapi potensial secara biologis. Implikasi, pendidikan berpusat pada pendidik. Naturalisme, pendidikan tidak/kurang berkuasa. Anak lahir dengan membawa bakat yang baik. Implikasi, pendidikan berpusat pada anak (terdidik). Developmentalisme, pendidikan berpengaruh tapi terbatas. Anak lahir dengan membawa bakat yang perlu dirangsang untuk berkembang. Implikasi, pendidikan berpusat pada relasi antara pendidik dengan si terdidik atau situasi pendidikan. Kekeliruan Pendidikan Mendidik yang baik adalah yang berhasil membantu individu dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Kekeliruan mendidik adalah bentuk kegiatan pendidikan yang tujuannya tidak benta atau cara pencapaiannya tidak benar apabila berisi nilai hidup yang bersifat merusak harkat dan martabat manusia. Bentuk kekeliruan idiil mendidik berupa kegiatan pendidikan pantologis atau demagogis, yaitu kegiatan pendidikan yang salah tujuannya karena norma yang menjadi tujuan pendidikan mengandung unsur yang mengingari kemanusiaan. Akibatnya akan melahirkan orang yang cacat moral atau amoral. Penanggulangannya adalah orang demikian harus dilakukan reedukasi. Bentuk kekeliruan teknis mendidik berupa kegiatan pendidikan yang salah teknis pelaksanaannya, yaitu kesalahan dalam cara memilih dan menggunakan alat pendidikan. Akibatnya pendidikan tidak menjadi efektif, efisien dan relevan dalam membantu pengembanngan kognitif. Penanggulangannya dengan memperbaiki cara mendidik serta memberikan bimbingan dan penyuluhan yang tepat. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM: MEMAHAMI PENDIDIKAN SEBAGAI KESELURUHAN Orientasi Umum: Teori sistem pada umumnya Pendekatan sistem adalah cara berpikir dan berkerja yang menggunakan konsep teori sistem yang relevan dalam memecahkan masalah. Filsafat sistem, pendekatan sistem yang bertitikan tolak konseptual/teoritis. Manajemen sistem, pendekatan sistem yang bertitik tolak pragmatis/mencari manfaat. Analisis sistem, pendekatan sistem yang bertitik tolak pada optimalisasi penggunaan sumber yang tersedia. Teori sistem, karakteristik; keseluruhan adalah hal yang utama dan bagian adalah hal yang kedua, integrasi adalah kondisi saling hubungan antara bagian dalam satu sistem dan bagian membentuk sebuah kesuluruhan yang tak dapat dipisahkan. Karakteristik umum sistem; cenderung ke arah entropi (terpecah belah, tidak teratur, lamban dan akhirnya mati), hadir dalam ruang waktu (rangkaian waktu yang tidak dapat dihentikan), mempunyai batas (berubah- ubah), mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan parameter, mempunyai subsistem dan mempunyai suprasistem. Model dasar sistem: model input-output, masukan (input) adalah sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem yang masuk dalam sebuah sistem, transformasi adalah proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil, hasil barang atau jasa yang dapat dikeluarkan, disampaikan dan digunakan oleh lingkungan. Tipe sistem; sistem alami merupakan benda atau peristiwa alam yang bekerja berdasarkan hukum alam. Sistem buatan manusia, merupakan sistem yang dirancang dilaksanakan dan dikendalikan oleh manusia. Sistem tertutup, merupakan sistem yang strukut organisasi bagiannya tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sistem terbuka, merupakan sistem yang struktur bagiannya terus menyesuaikan diri dengan masukan dari lingkungan yang terus menerus berubah-ubah. Karakteristik sistem terbuka; mendatangkan energi, mentransformasikan energi, mengekspor hasil, sebuah rangkaian peristiwa, negentropi, balikan negatif, homeostasis dinamis, diferensiasi, ekuifinalitas. Sistem pelayanan, merupakan sistem yang menghasilkan jasa yang diperlukan oleh pelanggannya. Sistem meproduksi barang, merupakan sistem yang memproduksi barang olahan atau barang jadi. Hierargi sistem, keseluruhan sistem dapat disusun secara hierargis dari paling sederhana sampai dengan sistem yang paling canggih dengan susunan; kerangka-kerja (framework), kerangka-jam (clockwise), termostat, sel, sosietal genetik, animal, individu manusia, organisasi sosial, dan sistem transdental. Lingkungan dan segmen sistem, struktur sistem; subsistem, komponen, dan unsur. Suprasistem, bagian atau lingkungan yang lebih besar dan menjadi tempat berlangsungnya operasi beberapa sistem. Analisis dan pemetaan pendidikan nasional sebagai sebuah sistem Ditinjau dari fungsinya, pendidikan nasional adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu negara dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib sendiri dalam bidang pendidikan. Ditinjau dari strukturnya, pendidikan nasional sebagai sistem merupakan keseluruhan kegiatan dari satuan pendidikan yang direncanakan dilaksanakan dan dikendalikan dalam rangka menunjang tercapainya tujuan nasional. Suprasistem dari sistem pendidikan nasional adala keseluruhan kehidupan masyarakat dalam bernegara dan berbangsa yang mencakup masyarakat nasional domestik sebagai lingkungan proksimal dan masyarakat internasional sebagai lingkungan distal. Transformasi pendidikan nasional adalah keseluruhan proses pengubahan masukan pendidikan nasional menjadi hasil pendidikan nasional. Jumlah orang yang terdidik dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang optimal dapat dicapai oleh setiap orang. Analisis dan pemetaan sekolah sebagai sebuah sistem Suprasistem, lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap penyelenggaraan keseluruhan kegiatan sekolah sebagai organisasi formal pendidikan. Hasil sekolah adalah tamatan atau pelajar yang telah berhasil menyelesaikan program sekolah dengan tingkat kemampuan tertentu.