Disusun oleh :
Annas Emma (16308141021)
Shara Khairunisa (16308141029)
Titha Monika (16308144008)
Anggrieta Mega O (16308144006)
Ema Imtihana (16308144012)
Denda Wiguna (16308144013)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lahan Basah
B. Lahan Kering
Lahan kering Lahan kering dapat didefinisikan sebagai hamparan lahan yang
tidak pernah tergenang atau digenangi air pada sebagian besar waktu dalam setahun
atau sepanjang tahun. Berdasarkan penggunaan lahan untuk pertanian, Badan Pusat
Statistik (BPS) mengelompokkan luas lahan kering menjadi lahan tegal atau kebun,
ladang atau huma, lahan sementara tidak diusahakan, dan rawa yang tidak ditanami.
Kadekoh (2007) mendefinisikan lahan kering sebagai lahan dimana pemenuhan
kebutuhan air tanaman tergantung sepenuhnya pada air hujan dan tidak pernah
tergenang sepanjang tahun.
C. Arthropoda
D. Arthropoda Tanah
Arthropoda permukaan tanah menurut Burges dan Raw (1967), tidak hanya
memakan tumbuh-tumbuhan yang hidup, tetapi juga memakan tumbuh-tumbuhan yang
sudah mati. Arthropoda permukaan tanah banyak yang berperan dalam proses
dekomposisi. Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan berjalan cepat bila tidak
ditunjang oleh kegiatan arthropoda permukaan tanah. Keberadaan arthropoda
permukaan tanah dan dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan energi dan
sumber makanan untuk melangsungkan hidupnya, seperti bahan organik tanah. Dengan
ketersediaan energi dan hara bagi arthropoda permukaan tanah tersebut, maka
perkembangan dan aktivitas arthropoda permukaan tanah akan berlangsung baik.
Keanekaragaman di tiap-tiap tempat berbeda tergantung dari lingkungan yang
ditempatinya, semakin tidak stabil lingkungan seperti banyaknya cemaran
16 bahan kimia ataupun sedikitnya kesuburan tanah maka keanekaragaman dari
arthropoda yang ada di permukaan tanah semakin sedikit. Lingkungan yang memiliki
kandungan tanah yang kaya akan kesuburan tanahnya lebih besar keanekaragaman
yang dimiliki tempat tersebut, hal ini dikarenakan lingkungan yang stabil akan
menunjang kehidupan bagi fauna yang ada di tanah.
G. Lingkungan Tanah
Lingkungan tanah merupakan lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik. Gabungan dari kedua lingkungan ini menghasilkan suatu wilayah yang
dapat dijadikan tempat tinggal bagi beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah
arthropoda permukaan tanah. Tanah dapat didefenisikan sebagai medium alami untuk
pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik, dan organisme hidup.
Bagi ekosistem darat, tanah merupakan titik pemasukan sebagian besar bahan ke
dalam tumbuhan. Melalui akar-akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat,
kalium, tembaga, seng, dan mineral esensial lainnya. Dengan semua ini, tumbuhan
mengubah karbondioksida (dimasukkan melalui daun) menjadi protein, karbohidrat,
lemak, asam nukleat, dan vitamin yang dari semuanya itu tumbuhan dan semua makhluk
heterotrof bergantung. Bersamaan dengan suhu dan air, tanah merupakan penentu utama
dalam produktivitas bumi (Kimball, 1999).
Salah satu dari ekosistem darat adalah arthropoda tanah. Kehidupan arthropoda
tanah sangat tergantung habitatnya, karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis
arthropoda tanah di suatu daerah sangat ditentukan oleh keadaan daerah tersebut. Dengan
kata lain keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis arthropoda tanah di suatu daerah
sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Arthropoda
tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah, oleh karena itu dalam mempelajari ekologi
arthropoda tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur (Suin, 2012).
Organisme atau arthropoda tanah banyak terdapat di lapisan tanah atas atau lapisan
top soil. Karena pada lapisan top soil ini pada permukaannya terdapat lapisan serasah daun
yang terdiri dari daun baru jatuh dan telah mengurai sebagian dan bagian lain tumbuhan,
yang mana lapisan serasah tersebut merupakan sumber makanan bagi arthropoda tanah.
Hasil dari berbagai kegiatan ini masuk ke dalam tanah, dan bersama-sama dengan akar dan
tubuh jasad renik tanah yang mati dan terurai dalam tanah membentuk humus. Humus itu
membuat tanah bergeluh, berbutir atau meremah, dan karenanya terudarakan dan tersalir
dengan baik. Dan lapisan ini sangat tipis yaitu sekitar 15 cm (Ewusie, 1990).
BAB III
METODE PENELITIAN
b. Bahan
1. Detergent (Secukupnya)
2. Air (Secukupnya)
C. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Botol air mineral dipotong dengan ukuran 10 cm
3. Detergent 1 sendok makan dimasukkan kedalam potongan botol air mineral, lalu
ditambahkan air bersih sampai ¾ botol
4. Botol air mineral dibenamkan kedalam tanah dengan bibir botol sejajar dengan
permukaan tanah (Diletakkan pada 3 titik yang berbeda)
5. Dibiarkan selama 24 jam
6. Pada hari selanjutnya, diamati atrhropoda apa saja yang terdapat pada perangkap
yang sudah dipasang
D. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasi
E. Variabel
-variabel bebas : jenis lahan
-variabel terikat : Jenis arthropoda
-variabel kontrol: suhu, kelembaban udara, daerah pengambilan data waktu
pengambilan data
F. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah jenis arthropoda yang ada di tanah lahan basah dan
tanah lahan kering.
Daftar Pustaka
Borror, D.J., Triplehorn, C.A., and Johnson, N.F. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi
Keenam. Diterjemahkan oleh: Partosoedjono, S. dan Brotowidjoyo, M.D. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Burges dan Raw. 1967. Perombakan Makrofauna Tanah. Jakarta: Penerbit Airlangga.
Dindal, D.L. 1990. Soil Biology Guide. John Willey and Sons Inc. New York
Fatmawati, P. 2011. Berbagai Kelompok Serangga Tanah yang Tertangkap di Hutan Koleksi
Kebun Raya Unmul Samarinda dengan Menggunakan 5 Macam Larutan.
Mulawarman Scientifie, Volume 10, Nomor 2, hal 139.
Hadi, H.M., Udi, T., Rully, R. 2009. Biologi Insekta Entomologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kadekoh, I. 2007. Komponen hasil dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam dalam sistem
tumpang sari dengan jagung yang didelokasikan pada musim kemarau dan musim hujan.
Jurnal Agroland, 14 (1) : 11-17.
Odum, E. P. 1998. Dasar – Dasar Ekologi. Terjemahan oleh T. Samingan. Yogyakarta : Gadjah
Mada Press.
Soemarwoto, I., Indrawati, G. Edi, G., Andi, H.N., Sri, S.S., Lily, K.S. 1992. Biologi Umum I.
Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.