Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

Kajian pustaka Pengaruh pH basa terhadap enzim katalase

Enzim merupakanbiomolekulyang memiliki fungsi sebagaikatalisdalamsuatureaksi


kimia.Hampir semua enzim merupakanprotein.Hampir semua prosesbiologis sel memerlukan
enzim agar dapat berlangsung cukup cepat. Pada reaksi yangdikatalisasi oleh
enzim,molekulawal reaksi disebut sebagaisubstrat,dan enzimmengubah molekul tersebut
menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk.(Kimball, 2003).

Enzim katalase hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius.Jika suhu
terlalu rendah ( < 10 0C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapitidak mengalami
kerusakan dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jikasuhu terlalu tinggi ( >40 0C),
enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali. pH optimum
untuk enzim ini adalah pH netral (6,5 – 7,5 )(Anonim, 2012).

Menurut Dwidjoseputro (1981), factor-faktor yang mempegaruhi aktivitasenzim


adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh temperature

2. Pengaruh pH

3. Pengaruh konsentrasi enzim

4. Pengaruh air

5. Pengaruh substrat

6. Pengaruh hasil akhir

Menurut Sasmitamiharja (1996), Ciri umum enzim yaitu:

1. Enzim terbina daripada protein yang dihasilkan oleh sel hidup.

2. Tindakan enzim spesifik. Setiap jenis enzim hanya bertindak balas dengansubstrat tertentu
sahaja. Contoh: enzim sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh
bertindak balas dengan maltosa walaupunkedua-duanya adalah gula.

3. Tindak balas enzim boleh berbalik. Arah tindak balas bergantung kepada jumlahsubstrat
dan hasil yang ada. Tindak balas penguraian lemak akan berlaku dari kirike kanan atau dari
kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat.

4. Enzim diperlukan dalam kuantiti yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkansatu
bilangan besar tindak balas biokimia yang sama.

5. Enzim tidak boleh dimusnahkan selepas tindak balas biokimia selesai. Oleh itu,enzim
boleh digunakan berulang kali.

6. Suhu optimum bagi tindak balas enzim ialah pada 37oC.


Pengaruh pH Bila aktivitas enzim diukur pada pH yang berlainan, makasebagian
besar enzim didalam tubuh akan menunjukan aktivitas optimum antara pH5,0 - 9,0, kecuali
beberapa enzim misalnya pepsin(pH optimum = 2). Ini disesbabkan oleh : 1. Pada pH rendah
atau tingi, enzim akan mengalami denaturasi. 2. Pada pHrendah atau tinggi, enzim maupun
substrat dapat mengalami perubahan muatan listrik dengan akibat perubahan aktivitas
enzim.Misalnya suatu reaksi enzim dapat berjalanbila enzim tadi bermuatan negatif (Enz-)
dan substratnya bermuatan positif (SH+) :Enz- + SH+ ———– > EnzSH. Pada pH rendah
Enz- akan bereaksi dengan H+menjadi enzim yang tidak bermuatan. Enz- + H+ ———— >
Enz-H Demikian pulapada pH tinggi, SH+ yang dapat bereaksi dengan Enz-, maka pada pH
yang extremrendah atau tiggikonsentrasi efektif SH+ dan enz akan berkurang, karena
itukecepatan reaksinya juga berkurang (Campbell, 2003).Diantara faktor-faktor lingkungan
yang mempengaruhi aktivitas enzim adalahpH larutan. Katalase sangat aktif dan mudah
diekstraksi. Hidrogen peroksida dikenalsebagai penghambat bagi banyak enzim, oleh karena
itu jaringan tumbuhan memilikisuatu enzim tertentu yang mengkatalisis perombakannya
yakni katalase. Reaksiperombakan hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen sebagai
berikut: 2 H2O2  2H2O + O2 (Ismail, 2012).

BAB 3

METODE PENELITIAN

alat dan bahan


alat :
-tabung reaksi -neraca
-pipet tetes -beker gelas
-tabung berskala -lidi dan korek api
-sumbat gabus / karet -slang plastik
Bahan :
-H2O2
-PH stick

Cara kerja pengaruh penambahan ph

Mengambil sampel : cacing dipotong menjadi tiga bagian (bagian anterior,


abdomen , dan posterior), biji kacang hijau, kecambah muda dan kecambah
tua

Memasukan masing- masing sampel pada tabung reaksi kemudian


menambahkan H2O2 1 ml pada masing – masing tabung reaksi
Menambahkan NaOH (Ph 9) pada masing –masing tabung

Menghubungkan masing masing tabung reaksi dengan tabung berskala yang


penuh berisi air dengan selang plastik. Tabung berskala diletakkan terbalik
didalam gelasberisi air

Mencatat jumlah gelembung dan melakukan tes nyala


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

N Sampel Jumlah
Volume (ml) Nyala Api
O Organisme Bagian / Fase Gelembung
Anterior 50 4 ++
1. Cacing Abdomen 129 6 ++
Posterior 10 3 -
Muda 35 0,5 -
2. Kecambah
Tua 76 2,5 +
3. Kacang Hijau - 55 2,5 +

Pembahasan

Pada praktikum enzim katalase, bahan – bahan yang diuji yaitu cacing, kecambah,
dan kacang hijau. Pada cacing dibagi menjadi tiga bagian yang diuji yaitu bagian anteroir,
bagian abdomen dan bagian posterior. Pada kecambah pengujiannya terdapat pada dua fase
yaitu kecambah muda dan kecambah tua. Pengujian tersebut untuk mendapat hasil jumlah
gelembung, volume (ml), dan nyala api.

Pada pengujian cacing bagian anterior menghasilkan gelembung sebanyak 50


gelembung, volumenya 4 ml, dan menghasilkan nyala api ++. Pada pengujian cacing bagian
abdomen menghasilkan gelembung sebanyak 129 gelembung, volumenya 6 ml, dan
menghasilkan nyala api ++. Pada cacing bagian posterior menghasilkan gelembung sebanyak
10 gelembung, volumenya 3 ml, dan tidak menghasilkan nyala api.

Pada fase kecambah muda menghasilkan gelembung sebanyak 35 gelembung,


volumenya 0,5 ml, dan tidak menghasilkan nyala api. Pada fase kecambah tua menghasilkan
gelembung sebanyak 76 gelembung, volumenya 2,5, dan menghasilkan nyala api +. Pada
kacang hijau menghasilkan gelembung sebanyak 55 gelembung, volumenya 2,5, dan
menghasilkan nyala api +.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat pada grafik hubungan pH
dengan kerja enzim katalase. Pada pH 9 yang sifatnya basa, volume geembung yang
dihasilkan sedikit. Hal ini karena enzim terdenaturasi atau mengalami kerusakan pada pH
yang ekstrim yaitu pada pH yang terlalu tinggi atau basa dan pH yang terlalu rendah atau
asam. Enzim katalase bekerja secara optimal pada pH 7 atau netral. Percobaan ini sesuai
dengan teori.

Grafik Pengaruh pH terhadap Aktivitas Katalase


pH 1 pH 9
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Cacing Anterior Cacing Cacing Posterior Kecambah Kecambah Tua Biji Kacang Hijau
Abdomen Muda

Menurt Poedjiadi (1994), perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap


aktifitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat. pH rendah atau
tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan
menurunnya aktifitas enzim. Enzim katalase dapat bekerja dengan baik hanya pada pH
optimum atau netral yaitu pH 7. Jika pada basa pun enzim akan kehilangan keefektivitasan
kerjanya.
BAB 5

PENUTUP

Kesimpulan

Aktivitas enzim katalase bekerja dengan maksimal pada pH optimal yaitu pH 7 atau pH netral

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

Dwijoseputro . 1981 . Biologi . Jakarta : Erlangga

Ismail . 2012 . Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan Makassar : Jurusan Biologi FMIPA
UNM

Kimball . 2003 . Biologi jilid II edisi kelima . Jakarta . Erlangga

Poedjiaji. 1994.Dasar – dasar biokimia . Jakarta : UI Press.

Sasmitarahardja . 1996 Fisiologi Tumbuhan . Bandung : Jurusan Biologi FMIPA ITB

Anda mungkin juga menyukai