Anda di halaman 1dari 6

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT XX


Nomor :071/SK-RS XX/I/2018
Tentang
KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan yang aman, berfokus kepada
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan (patient centeredness) di Rumah
Sakit XX, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Hak Pasien dan
Keluarga yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan Hak Pasien dan Keluarga dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Hak Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit XX;
c. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan Kebijakan
Pelayanan Hak Pasien dan Keluarga dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
XX.

Mengingat : 1. Undang –Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;


2. Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang RI NO .44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Undang- Undang Nomor 69 Tahun 2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien;
5. Surat Keputusan Mentri Kesehatan No. 129 /MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 Tentang
Perizinan Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA DALAM
PELAYANAN DI RUMAH SAKIT XX.
Kedua : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Dalam Pelayanan di Rumah Sakit XX
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga Dalam Pelayanan diRumah Sakit XX
sebagaimana dimaksud dalam lampiran Surat keputusan ini .
Keempat : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan unit terkait Rumah Sakit
XX dilaksanakan oleh kepala unit Pelayanan masing-masing.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan dan akan di evaluasi setiap 2 ( dua )
tahun dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : JKT
Pada tanggal : 29 Januari 2018

RUMAH SAKIT XX
Direktur,

dr. AAAAA,M.Kes
NIP.
Tembusan :
Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth :
1. Direktur Utama PT. Z (sebagai pemberitahuan), di X.
2. Pertinggal
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT XX
NOMOR : 071/SK-RSXX/I/2018
TANGGAL : 29 Januari 2018

KEBIJAKAN HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN DAN KELUARGA


RUMAH SAKIT XX

A. MENGIDENTIFIKASI, MELINDUNGI DAN MENINGKATKAN HAK PASIEN DAN


KELUARGA
1. Pimpinan dan seluruh staf rumah sakit harus mengetahui dan mengerti hak
pasien dan keluarga seperti yang tercantum dalam Undang Undang No 44 Tahun
2009 pasal 32.
2. Seluruh staf rumah sakit bertanggung jawab melindungi hak tersebut dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
3. Petugas wajib memeritahukan kepada pasien tentang hak mereka dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
4. Seluruh staf rumah sakit menghormati, hak pasien untuk menentukan informasi
apa saja tentang penyakitnya yang boleh disampaikan kepada keluarganya atau
pihak lain.
5. Rumah sakit menyediakan pelayanan rohani atau sejenisnya berkenaan dengan
agama dan kepercayaan pasien.
6. Dalam memberikan pelayanan, petugas perlu menanyakan kebutuhan dan
harapan pasien terhadap privasi dalam kaitannya dengan pelayanan atau asuhan
kesehatannya.
7. Rumah sakit hanya bertanggung jawab melindungi barang milik pasien bila
pasien tersebut tidak/belum ada keluarga yang mendampingi atau pasien dalam
keadaan tidak berdaya/tidak sadar. Barang dan harta milik pasien yang telah
didampingi keluarga adalah tanggung jawab pasien dan keluarganya.
8. Pasien yang berisiko mendapat tindak kekerasan (misal korban penganiayaan,
KDRT, tahanan,dengan masalah konflik) diidentifikasi oleh petugas dan
mendapat penjagaan oleh satpam (terutama pada waktu jam besuk).
9. Kelompok pasien lemah dan berisiko yaitu: bayi, anak-anak, usia lanjut, pasien
cacat, pasien koma, pasien gangguan mental emosional dan pasien lainnya yang
kurang mampu melindungi diri perlu mendapat perlindungan yang layak selain
dari kekerasan fisik juga dari kelalaian asuhan dan prioritas bantuan bila terjadi
kebakaran/gempa.
10. Lokasi perawatan terpencil atau ruang isolasi, dimonitor oleh petugas secara
berkala.
11. Informasi medis dan kesehatan lainya adalah rahasia milik pasien/wali dari
pasien, petugas kesehatan telah disumpah profesi untuk menjaga kerahasiaan
tersebut, bila informasi tersebut akan dilepas kepada pihak lain, maka harus
mendapat izin dari pasien/wali pasien.
B. MELIBATKAN KELUARGA PASIEN DALAM KEPUTUSAN TENTANG
PELAYANAN PASIEN.
1. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam proses pelayanan melalui pembuatan
keputusan tentang pelayanan, bertanya tentang pelayanan, dan bahkan menolak
prosedur diagnostik dan pengobatan.
2. Pemberian informasi mengenai semua aspek pelayanan dan tindakan medis yang di
berikan pada pasien dan keluarga di informasikan oleh DPJP dan PPA.
3. Pasien diberikan kebebasan untuk mencari “second opinon” (pendapat kedua) dari
dokter lain, baik di dalam maupun dari luar rumah sakit, tanpa rasa takut dan
perasaan tidak enak terhadap dokter yang sedang merawatnya (DPJP).
4. Setelah melakukan asesmen, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) bertanggung
jawab untuk memberitahu kepada pasien dan keluarganya tentang :
a. Informasi dasar tentang kondisi medis yang ditemukan
b. Diagnosis pasti bila perlu
c. Usulan pelayanan dan pengobatan dan
d. Pelayanan, tes, prosedur apa saja yang memerlukan persetujuan pasien dan
keluarga.
5. DPJP bertanggung jawab memberitahu pasien dan keluarganya, mengenai hasil dari
rencana pelayanan/pengobatan, hasil yang tidak diharapkan (kejadian tidak
terantisipasi saat operasi, dari obat yang diresepkan atau pengobatan lain).
6. Petugas memberitahukan pasien dan keluarganya tentang hak untuk menolak/tidak
melanjutkan pengobatan, petugas memberitahu tentang konsekuensi keputusan
mereka dan petugas membantu mencarikan alternatif pelayanan pengobatan.
7. Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien/keluarga untuk menolak
pelayanan resusitasi atau menolak/memberhentikan bantuan hidup dasar. Bila terjadi
hal sebaliknya maka keputusan penghentian bantuan hidup dilakukan oleh 3 dokter
yaitu : dokter anestesi dan 2 dokter lain yang ditunjuk komite medis.
8. Petugas harus melakukan asesmen nyeri pada pasien, merespon dengan cepat ketika
pasien melaporkan rasa nyeri dan melakukan penanganan terhadap nyerinya.
9. Pasien dengan kondisi akhir kehidupannya, harus mendapatkan pelayanan yang
penuh hormat dan kasih sayang dan mendapat asuhan yang sesuai (asuhan pasien
tahap terminal).
10. Pasien diberitahu oleh staf tentang proses penyampaian keluhan, konflik atau
perbedaan pendapat
11. Konflik ditelaah oleh pihak yang terkait dan bila perlu melibatkan pasien beserta
keluarga dalam penyelesaian konflik tersebut.
C. PENDIDIKAN STAF TENTANG HAK PASIEN DAN KELUARGA
1. Rumah sakit bertanggung jawab untuk mendidik seluruh staf dengan tujuan, semua
staf memahami, menghormati dan melindungi hak-hak pasien dan keluarga.
2. Rumah sakit menyediakan informasi/pernyataan tertulis tentang hak dan tanggung
jawab pasien dan keluarganya, dan staf mampu menjelaskan kepada pasien bila
pasien/keluarga kurang memahami informasi/pernyataan tersebut.

D. INFORMED CONSENT
1. Informed Consent adalah pernyataan persetujuan dari pasien dan atau keluarga
pasien, sehubungan dengan pelayanan/tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
2. Sebelum memberi persetujuan, pasien harus diberi penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pelayanan/tindakan yang direncanakan, dan pasien berhak
mengenal identitas para dokter dan praktisi lain yang betanggung jawab melayani
mereka.
3. Rumah sakit mempunyai daftar tindakan apa saja yang membutuhkan persetujuan
lisan, dan daftar tindakan apa saja yang membutuhkan persetujuan tertulis.
4. Informed consent tertulis diberikan sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah
atau produk darah dan tindakan/pengobatan lain yang berisiko tinggi.
5. Bila pasien tidak mempunyai kapasitas mental atau fisik untuk mengambil
keputusan, maka diidentifikasi seorang wakil untuk memutuskan dan dicatat di
rekam medik.
6. Persetujuan umum (general consent) diberikan pada saat pasien diterima sebagai
pasien rawat inap.

E. PENELITIAN DAN DONASI ORGAN


1. RS XX tidak menyelenggarakan kegiatan penelitian klinis
2. RS XX tidak melakukan pelayanan donasi organ

Ditetapkan di : JKT
Pada tanggal : 29 Januari 2018

RUMAH SAKIT XX
Direktur,

dr. AAAAAAA
NIP.
A. HAK PASIEN
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2. Memperoleh informasi hak dan kewaiban pasien.
3. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumah sakit.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya.
10. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnose dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternative tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta prakiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak menganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan rumah
sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atau perlakuan rumah sakit terhadap dirinya.
16. Menolak layanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Menggugat dan menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana.
18. Mengeluhkan pelayanan rumahsakit yang tidak sesuai dengan Standar Pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

B. KEWAJIBAN PASIEN
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
2. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggungjawab
3. Menghormati hak hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuia kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan financial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah
sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai ketentuan peraturan perundang undangan
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang di rekomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan /atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatannya ;dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

Ditetapkan di : JKT
Pada tanggal : 29 Januari 2018

RUMAH SAKIT XX
Direktur,

dr. AAAAAA,M.Kes
NIP.

Anda mungkin juga menyukai