Anda di halaman 1dari 4

MONITORING PELAKSANAAN PELAYANAN SENTRAL STERILISASI

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

TANGGAL :……………………………
JENIS
NO INDIKATOR YA TIDAK NA Ket
MONITORING
1 Personal 1. Petugas melakukan kebersihan
tangan sesuai 5 moment
2. Petugas menggunakan APD dalam
menangani linen kotor (Tutup kepala,
sepatu tertutup, gown anti air, sarung
tangan panjang dan masker)
3. Petugas bersih, rapih dan
menggunakan pakaian yang sesuai
4. Tidak menggunakan perhiasan tangan
5. Kuku pendek dan bersih
6. Petugas sudah mengikuti pelatihan
tentang PPI dan CSSD
7. Petugas diinformasikan mengenai
bahaya zat kimia yang digunakan
8. Pemeriksaan kesehatan berkala
9. Mendapat vaksinasi penyakit menular
2 Alur 1. Pintu penerimaan dan pendistribusian
berbeda
2. Lokasi masing – masing proses
berbeda (pencucian, pengemasan,
pensterilan dan pengemasan)
3 Ruang 1. Ruangan bertekanan negative, ventilasi
Dekontaminasi baik, suhu 18-24°C, kelembaban 35-75
%
2. Ada loket penerimaan alat kotor dari
unit kerja.
3. Suplai air bersih/ RO(Reverse
Osmosis)
4. Pintu masuk terpisah dari ruang
lainnya.
5. Ada mesin washer desinfektor
6. Terdapat beberapa zink untuk mencuci
alat secara manual
7. Meja kerja terbuat dari stainless/mudah
di bersihkan
8. Terdapat sikat pembersih instrumen
berbagai ukuran
9. Terdapat ultrasonic washer
10. Ada heather water
11. Ada spray gun water
12. Ada eye washer
13. Ada drying kabinet
14. Ada alat pengukur suhu dan
kelembaban.
15. Ada petunjuk penggunaan bahan kimia
sesuai petunjuk pabrik.

1
JENIS
NO INDIKATOR YA TIDAK NA Ket
MONITORING
16. Menggunakan Loket /doble door
17. Dokumentasi setiap kegiatan
4 Proses Desinfeksi 1. Petugas Gunakan APD(sarung tangan
panjang, baraskot tahan air, masker,
sepatu boot, google)
2. Pengumpulan alat langsung di
lakukan di tempat setelah penerimaan
alat.
3. Disambling, peralatan yang bisa di
bongkar atau di uarai di lakukan
pembongkaran untuk memaksimalkan
pencucian.
4. Inspeksi, pemeriksaan terhadap
kelayakan fungsi peralatan.
5. Pencucian, di lakukan menggunakan
cairan Enzymatic selama 10 – 15
menit.
6. Deksinfeksi /DTT menggunakan
bahan desinfeksi yang di
rekomendasikan dengan
memperhatikan intruksi cara
pembuatan larutan, lama perendaman
15 menit.
7. Pengeringan, menggunakan cara
manual dengan bahan yang bebas dari
debu atau menggunakan mesin drying
cabinet.
8. Reasembling, lakukan pemasangan
kembali pada alat yang di bongkar dan
pastikan alat berfungsi kembali.
5 Pengemasan 1. Tata udara bertekanan Positive/normal
(Kassa, 2. Suhu ruangan 18-24°C
Instrumen, Linen)
3. Kelembaban ruangan 35-70%
4. Alat ukur suhu dan kelembaban di
pantau setiap hari
5. Terdapat tempat sampah tertutup
6. Ruangan bersih dan pencahayaan
cukup.
7. Ada sekat pemisah antara ruangan
kemas satu dan yang lainnya.
8. Dokumentasi kegiatan
6 Proses 1. Cek layak pakai alat secara uji visual
Pengemasan menggunakan loop/kaca pembesar.
Instrumen 2. Pengelompokan alat sesuai jenis
settingan
3. Gunakan mesin potong pengemas.
4. Kemas alat dalam pouchses
5. Masukan indikator internal/eksternal
dalam kemasan.

6. Rekatkan pouchese menggunakan


mesin sealing.

2
JENIS
NO INDIKATOR YA TIDAK NA Ket
MONITORING
7. Terdapat labeling expired/waktu setting
pada bagian luar kemasan.
8. Susun alat pada keranjang sterilisasi
dengan benar
7 Proses 1. Petugas cuci tangan
pengemasan
Kasa 2. Petugas menggunakan APD (masker,
tutup kepala)
3. Siapkan kasa yang akan di setting
4. Siapkan kemasan/pouches sesuai
ukuran kassa
5. Kelompokan jumlah dan ukuran kasa
yang akan di kemas.
6. Gunakan indikator internal dalam
kemasa kasa

7. Labeling bagian luar kemasan dengan


masa kadaluarsa dan pembuatan.

8. Masukan dan susun kasa dalam lemari


bila belum di gunakan dengan tehnik
FIFO.
8 Proses 1. Penggunaan baju kerja
pengemasan 2. Petugas menggunakan APD (masker,
Linen tutup kepala)
3. Ada lemari penyimpan linen tertutup
4. Ada jadwal operasi elektif yang di
berikan oleh petugas kamar operasi.

5. Setting linen operasi sesuai jadwal


operasi elektif yang ada.
6. Sortir linen layak pakai sebelum di
setting.
9 R. sterilisasi 1. Memiliki mesin Autoclave suhu tinggi
2. Memiliki mesin Autoclave suhu rendah
(EO/Plasma/Formaldyhide)

3. Memiliki mesin inkubator /Autorider


untuk BI
4. Memiliki ruang khusus untuk
penempatan mesin suhu rendah
5. Bebas hama, serangga dan debu.
6. Proses sterilisasi yang digunakan harus
tervalidasi (Bowie-Dict test, Biological
test, Physical parameters dan Chemical
indicators)
7. Alat medis single use yang direuse,
terdata dalam panduan dan
didokumentasikan.
8. Uji Mikrobiologi produk sterilisasi
dilakukan per 6 bulan.
9. Monitoring sterilisasi dn desinfektan
diluar ISS.

3
JENIS
NO INDIKATOR YA TIDAK NA Ket
MONITORING
10. Dokumentasi kegiatan kualitas mutu
sterilisasi.
10 Proses sterilisasi 1. Petugas menggunakan APD
seperlunya
2. Melakukan uji BowieDick
3. Melakukan uji Biologi/BI
4. Petugas mesin cek secara visual alat
yang akan di steril.
5. Menata dengan rapi kemasan alat,
kasa,linen dalam keranjang yang
tersedia.
6. Mengisi formulir sterilisasi berdasarkan
alat yang masuk dalam mesin
sterilisasi.
11 R. Penyimpanan 1. Ruangan bertekanan Positive
dan Distribusi 2. Ada loket doble door untuk distribusi
3. Ruangan bersih dan pencahayaan
cukup
4. Bebas dari hama,serangga dan debu.
5. Suhu ruangan 18-24°C
6. Kelembaban ruangan 35-75 %
7. Efisiensi filtrasi partikular 90-95%
8. Ada alat untuk mengukur suhu dan
kelembaban yang di pantau setiap hari.
9. Petugas khusus di R.Storage dan
distribusi
10. Terdapat rak penyimpan alat steril
yang tertata rapih sesuai standar
dengan jarak dari lantai 60 cm, dari
dinding 25 cm.
11. Pintu ruangan penyimpanan selalu
tertutup
12. Alat yang di distribusikan
didokumentasikan.

TOTAL
KETERANGAN
Ya : Ada / tersedia / dikerjakan sesuai indikator
Tidak : Tidak ada / tidak tersedia /tidak dikerjakan sesuai indikator
NA : Not Applicable/ Tidak dapat diterapkan

Inst/ Unit/ Ruang IPCN

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai