Anda di halaman 1dari 5

PERAWATAN LUKA

A. Definisi
Luka adalah terganggunya integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya.
Trauma dapat terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, luka dapat terbuka atau tertutup,
bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.
Luka berdasarkan terjadinya :
1. Intentional trauma/ luka disengaja
Dikarenakan proses terapi
2. Unintentional trauma/ luka tidak disengaja
Dikarenakan kesalahan/ kecelakaan dapat berupa:
a. Luka tertutup, jika kulit tidak robek atau hanya memar, dapat terjadi kerusakan
berat pada jaringan lunak dan pembuluh darah yang menyebabkan luka biru
b. Luka terbuka, jika kulit atau jaringan dibawahnya robek

B. Tujuan
1. Melindungi luka dari trauma mekanik
2. Mengimobilisasi luka
3. Mengabsorpsi drainase
4. Mencegah kontaminasi dari kotoran-kotoran tubuh (feses, urine)
5. Membantu hemostatis
6. Menghambat atau membunuh mikroorganisme
7. Memberikan lingkungan fisiologi yang sesuai untuk penyembuhan luka

C. Tipe Balutan
1. Kering-kering
a. Terutama digunakan untuk menutup luka dengan penyembuhan primer
b. Melindungi luka, absorbsi drainase dan estetik bagi pasien serta memberikan
tekanan (jika diperlukan)
c. Kerugian : melekat pada permukaan luka ketika drainase telah kering. Pada saat
dilepas menimbulkan rasa nyeri dan merusak jaringan granulasi
2. Basah-kering
a. Digunakan untuk luka yang tidak teratur atau terinfeksi yang harus di
“debridement” dan ditutup dengan penyembuhan sekunder

Modul Praktikum KMB III STIKes Kusuma Husada 1


b. Kassa dibasahi dengan normal saline atau larutan mikrobial, ditutupkan pada luka
menghilangkan rongga mati
c. Kassa basah ditutup dengan kassa kering
d. Jika telah kering, jaringan nekrotik akan terabsorbsi oleh kassa
e. Kassa diganti jika telah kering (sebelum kassa kering). Makin banyak jaringan
nekrotik pada kassa, semakin sering diganti
3. Basah-basah
a. Digunakan pada luka terbuka yang bersih atau permukaan yang sedang
bergranulasi. Normal saline dan agen mikrobial dapat digunakan untuk
membasahi luka
b. Memberikan lingkungan yang fisiologis, yang dapat membantu proses
penyembuhan lokal dan meningkatkan rasa nyaman bagi pasien. Eksudat yang
tebal akan mudah dihilangkan
c. Kerugian: jaringan disekitarnya menjadi lecet, resiko infeksi semakin tinggi.

D. Alat dan Bahan


1. Sarung tangan 9. Lidi kassa
2. Gunting 10. Plester
3. Pinset anatomis 11. Perlak
4. Pinser sirrurgis 12. Laken kecil
5. Set steril 13. Bengkok
6. Klem 14. Normal saline
7. Kassa 15. Bethadine
8. Verban 16. Kapas alkohol

E. Prosedur
1. Tipe Balutan Kering Kering
a. Untuk luka jahitan yang masih basah
1) Bersihkan dengan normal saline
2) Oleskan bethadine
3) Beri supratulle
4) Tutup dengan kassa kering 2 lapis
5) Plester
b. Untuk luka jahitan yang tidak ada eksudatnya
1) Bersihkan dengan normal saline

Modul Praktikum KMB III STIKes Kusuma Husada 2


2) Tutup langsung dengan kassa 2 lapis
3) Plester
Catatan: olesan bethadine tidak prinsip karena fungsinya lebih ke arah proteksi
2. Tipe Balutan Basah Kering
a. Bersihkan dengan normal saline
b. Beri kassa yang sudah dibasahi dengan normal saline atau kassa yang dibasahi
bethadine
c. Tutup dengan kassa kering
d. Plester
Catatan: beberapa referensi didapatkan bahwa penyembuhan luka cukup dengan
normal saline, tetapi yang ada dilapangan masih menggunakan bethadine,
antimikrobial dan rivanol

F. Tugas
Lakukan perawatan luka bersih dan luka kotor

Modul Praktikum KMB III STIKes Kusuma Husada 3


Perawatan Luka Bersih

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A Fase Orientasi
1 Memberi salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan klien 2
B Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Mengatur posisi klien hingga luka terlihat jelas 3
3 Memasak perlak dan pengalas 2
4 Membuka peralatan 2
5 Mendekatkan kedua bengkok 2
6 Membuka plaster dengan kapas alkohol 2
7 Membuka balutan 3
8 Membersihkan sekitar luka dan sisa plaster 4
9 Memakai sarung tangan steril 2
Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada tidaknya
10 pus 10
Membersihkan luka dengan cairan Nacl, dg
11 memperhatikan prinsip steril 13
12 Mengeringkan luka dengan kassa steril 5
Melakukan oles topikal terapi/ dressing yang sesuai
13 (ex, sufratul, salt,dll) 10
14 Menutup luka dengan balutan 4
15 Melepas sarung tangan 2
16 Mencuci tangan 3
C Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
4 Berpamitan 2
D Penampilan Selama Tindakan
1 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
2 Memperhatikan keamanan pasien 4
3 Ketenangan selama melakukan tindakan 2

100

Modul Praktikum KMB III STIKes Kusuma Husada 4


PERAWATAN LUKA KOTOR

NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT YA TIDAK


A. Fase Orientasi
1 Memberi salam/ menyapa klien 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
5 Menanyakan kesiapan pasien 2
B. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Mengatur posisi hingga luka terlihat jelas 3
3 Memasang perlak dan pengalas 2
4 Membuka peralatan dan mendekatkan bengkok 2
5 Membuka plester dengan alkohol 2
6 Membuka balutan 2
7 Membersihkan sekitar luka dan sisa plester 3
8 Memakai sarung tangan steril 3
Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada tidaknya
9 7
pus
10 Melakukan debridement 7
11
Membersihkan luka dengan cairan NaCl/ aquabidest
11
steril, dengan memperhatikan prinsip steril
12 Mengeringkan luka dengan kassa steril 5
13 Melakukan kompres desinfektan 10
14 Menutup luka 4
15 Melepas sarung tangan 3
16 Mencuci tangan 3
C. Fase Terminasi
1 Mengevaluasi tindakan 4
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4
3 Berpamitan 2
D. Penampilan Selama Tindakan
1 Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 4
2 Menjaga keamanan pasien 4
3 Ketenangan selama melakukan tindakan 2
100

Modul Praktikum KMB III STIKes Kusuma Husada 5

Anda mungkin juga menyukai