Teori Dasar
Zat cair yang akan digunakan sebagai fasa gerak HPLC harus
memenuhi beberapa persyaratan berikut:
a. Zat cair harus bertindak sebagai pelarut yang baik untuk cuplikan yang
akandianalisis.
b. Zat cair harus murni sekali untuk menghindarkan masuknya kotoran yang
dapat mengganggu interpretasi kromatogram.
c. Zat cair harus jernih sekali untuk menghindarkan penyumbata pada
kolom.Biasanya pelarut disaring dengan saringan nilon berukuran diameter
0,45µm. Pompa vakum biasanya digunakan untuk menyaring partikel
kotoran sekaligus menghilangkan gas dari pelarut karena gas dapat
mengganggu base line.
d. Zat cair harus mudah diperoleh, murah, tidak mudah terbakar dan
tidak beracun.
e. Zat cair tidak kental. Umumnya keketalan tidak melebihi 0,5 cP
(centiPoise).
f. Sesuai dengan detektor.
C18 silika berpori yand dimodifikasi (USP kode L1) adalah fase diam yang
paling umum dalam analisis HPLC. Lebih dari 400 kolom C18 yang berbeda di
pasaran dan ini tidak termasuk dengan berbagai dimensi kolom. Fase diam
ini dapat bervariasi dalam sifat fisik mereka, seperti ukuran partikel dan
distribusi, ukuran pori dan distribusi, sebagian atau seluruh matriks berpori dan
dalam modifikasi kimia permukaan.
Salah satu fitur semua kolom C18 memiliki kesamaan adalah bahwa
permukaannya dimodifikasi dengan C18H37 rantai alkana linear ini adalah tempat
kesamaan akhir. Kolom C18 berbeda dalam kepadatan ikatan, bentuk lampiran,
jumlah dan sifat akhir-capping (End-Capping) dan pengenalan kimia khusus
(Hendayana, 1994).
2. Pompa (pump)
Fase gerak dalam KCKT adalah suatu cairan yang bergerak melalui
kolom. Ada dua tipe pompa yang digunakan, yaitu tekanan konstan dan
pemindahan konstan. Pemindahan konstan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
pompa reciprocating dan pompa syringe. Pompa reciprocating menghasilkan
suatu aliran yang berdenyut teratur, oleh karena itu membutuhkan peredam
pulsa atau peredam elektronik untuk menghasilkan garis dasar (base line)
detector yang stabil, bila detector sensitive terhadap alirn. Keuntungan
utamanya ialah ukuran reservoir tidak terbatas. Pompa syringe memberikan
aliran yang tidak berdenyut, tetapi reservoirnya terbatas.
Pompa dalam HPLC berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair
malalui kolom yang berisi serbuk halus. Pompa yang dapat digunakan dalam
HPLCharus memenuhi persyaratan :
a. Menghasilkan tekanan sampai 600psi.
b. Keluaran bebas pulsa
c. Kecepatan alir berkisar antara 0,1-10 mL/menit.
d. Bahan tahan korosi.
3. Injector
Sampel yang akan dimasukkan ke bagian ujung kolom, harus dengan
disturbansi yang minimum dari material kolom. Ada dua model umum yaitu
stopped flow dan solvent flowing. Ada tiga tipe dasar injector yang dapat
digunakan:
a. Stop-Flow
Aliran dihentikan, injeksi dilakukan pada kinerja atmosfer, sistem tertutup,
dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa digunakan karena difusi di dalam
cairan kecil resolusi tidak dipengaruhi.
b. Septum
Injector ini dapat diunakan pada kinerja sampai 60-70 atmosfer, tetapi tidak
tahan dengan semua pelarut-pelarut kromatografi cair. Partikel kecil dari
septum yang terkoyak dapat menyebabkan penyumbatan.
c. Loop Valve
Umumnya digunakan untuk menginjeksi volume lebih besar dari 10 𝜇𝐿 dan
dilakukan dengan cara automatis. Pada posisi load sampel diisi kedalam
loop pada kinerja atmosfer, bila valve difungsikan maka sampel akan masuk
ke dalam kolom.
4. Kolom
a. Kolom analitik: diameter dalam 2-6 mm, panjang kolom tergantung pada
jenis material, pengisi kolom. Untuk kemasan pellicular, panjang yang
digunakan adalah 50-100cm.
b. Kolom preparative: umumnya memiliki diameter 6mm atau lebih besar dan
panjang kolom 25-100 cm.
5. Detektor
a. Cukup sensitif
b. Stabilitas dan ketrulangan tinggi
c. Respon linear terhadap solute
d. Waktu respon pendek sehingga tidak bergantung alir
e. Reliabilitas tinggi dan mudah digunakan
f. Tidak merusak cuplikan.
6. Rekorder
Untuk mencetak hasil percobaan pada lembaran kertas berupa
kumpulanpuncak (kromatogram).Komponen yang terelusi mengalir ke detektor
dan dicatat sebagai puncak-puncak yang secara keseluruhan disebut sebagai kromatogram
(Hendayana, 2006).
Alat: Bahan :
1. Batang pengaduk 1. Aquadestilata
2. Erlenmeyer 2. Bahan pembanding paracetamol
3. Filler 3. Methanol pro HPLC
4. Gelas kimia 4. Tablet paracetamol
5. Gelas ukur
6. HPLC Agillent
7. Injector HPLC
8. Kertas perkamen
9. Kolom HPLC
10. Labu takar 10 mL
11. Labu takar 25 mL
12. Labu takar 100 mL
13. Membran filter PTFE ukuran
0,45 µm
14. Pipet tetes
15. Pipet volume
16. Spatel
17. Shake 3D
18. Timbangan analitik
19. Vial
DAPUS TAMBAHAN
Anonim, 1995, Fcvmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Jakarta, hal. 650-651; 1009-1011
Freddy W.P., 1995, Analgesik - Antipiretik, Analgesik Anti -lnflamasi Nousteroid
dan obat Pirai, dalam Farmakologi dan Terapi, edisi IV, Jakarta, UI Press,
Hal. 207 – 215