NPM : 10060316078
JUDUL : SINTESIS TETRAPEPTIDA SIKLIK (Trp-Pro-Val-Tyr)
KANDIDAT ANTIHIPERTENSI DENGAN METODE SOLID
PHASE
PENDAHULUAN
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas normal tekana darah ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu curah jantung (cardiac output) dan resistensi vaskuler perifer
antara lainnya sistem saraf dan parasimpatis sistem renin angiotensi aldosteron
(SRAA) dan faktor lokal berupa bahan – bahan vasoaktif yang diproduksi oleh sel
kelainan (multifactor), faktor genetik, stress, psikologis, serta faktor lingkungan dan
diet yang diduga sebagai penyebab terjadinya hipertensi tekanan darah bersamaan
dengan umur tidak terjadi pada populasi dengan asupan natrium harian rendah. Pasien
maupun secara isolasi. Banyak obat modern yang berasal dari bahan alam yang
digunakan sebagai obat secara empiris yaitu berdasarkan kebiasaan nenek moyang
turun-temurun.
senyawa dalam tanaman tersebut sangat sedikit. Disamping itu senyawa yang
diisolasi memiliki kekurangan berupa biaya yang dibutuhkan mahal dan waktu isolasi
yang lama sehingga senyawa yang diperoleh melalui proses isolasi dirasakan kurang
efektif dan efisien. Maka, dilakukan cara lain yaitu sintesis senyawa obat yang
monomer asam amino yang tergabung dan saling berikatan melalui ikatan peptida
atau amida. Beberapa peptida secara biologi aktif dan berguna untuk meningkatkan
status kesehatan manusia dan hewan yang biasa disebut sebagai peptida bioaktif.
kebanyakan peptida bioaktif masih terikat dalam protein asal dan dilepaskan melalui
proses enzimatik atau hidrolisis (Sanchez & Vasquez 2017). Peptida dikenal sebagai
bahan yang selektif dan efektif sekaligus relatif lebih aman dan dapat ditoleransi oleh
tubuh. Protein tidak dianggap sebagai benda asing sebagaimana obat kimia. Selain
itu, peptida dapat dimetabolisme lebih cepat daripada senyawa organik sehingga
dapat mengurangi risiko kontaminasi residu pada produk hewan seperti susu, telur
dan daging. Penemuan dan identifikasi peptida baru yang berpotensi untuk
pengobatan. Modifikasi peptida yang telah ada secara alamiah atau membuat varian
peptida yang sepenuhnya tiruan atau sintetis (Fosgerau & Hoffmann 2015).
Peptida antihipertensi, juga dikenal sebagai inhibitor ACE telah berasal dari
susu, jagung, dan sumber protein ikan (Kim et al.2012). ACE adalah penting untuk
terminal substrat. ACE tampaknya lebih memilih substrat atau inhibitor kompetitif
yang terutama memiliki hidrofobik (aromatik atau bercabang rantai samping) residu
Peptida berbentuk linear berasal dari alam sering tidak stabil secara in vivo,
karena rentan terdegradasi oleh enzim. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas
yaitu dijadikan ikatan peptida yang siklik (Illesinghe, 2009). Sintesis peptida
dilakukan dengan menggunakan metode sintesis fase padat (solid phase peptide
synthesis) Fmoc-asam amino, suatu metode sintesis peptida yang efektif, cepat dan
sederhana (Irwansyah,2010).
phase peptide synthesis dan mendapatkan tetrapeptida siklik yang dideteksi dengan
yang diisolasi dari hemp seed dapat disintesis dengan cara solid phase peptide
synthesis yang akan menghasilkan tetrapeptida dengan susunan asam amino yang
Negeri Yoyakarta.
Gobbetti, M., Stepaniak, L., De Angelis, M., Corsetti, A., Di Cagno, R. (2002).
42: 223–239.
Indonesia, Depok.
Kim, S. K., Ngo, D. H., Vo, T. S. (2012). Marine fish-derived bioactive pep-tides as
potential antihypertensive agents. Advances in Food and Nutrition Research,
65, 249–260.
Katzung. (2001). Farmakologi Dasar Dan klinik Edisi I. Francisko: Salemba Medika.
Sanchez A, Vasquez A. (2017). Bioactive peptides: A review. Food Qual Saf. 1:29-
46.