Tugas 1 Devita Marlina - 1707330
Tugas 1 Devita Marlina - 1707330
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Material
Dosen Pengampu : Dr. rer. Nat. Ahmad Mudzakir, M.Si
Oleh :
Devita Marlina Venessa
1|Page
Pure Appl.chem., Vol. 81., No.9, pp. 1707-1717, 2009
Doi: 10.1351/PAC-REP-09-03-02
© 2009 IUPAC, Publication date (Web) : 28 July 2009
Abstrak : Laporan yang dilakukan oleh IUPAC bertujuan untuk mengumpulkan, menyusun dan
menyebarkan informasi tentang ruang lingkup ilmu material yang mengarah pada definisi otoritatif
subjek dalam ruang lingkup ilmu kimia dan selanjutkan akan direkomendasikan kepada IUPAC agar
ilmu baru ini dapat terwakili dalam struktur IUPAC”. Bidang kimia material menjadi salah satu sektor
pertumbuhan utama dalam kimia murni dan kimia terapan yang mana saat ini menyumbang sebagian
besar dari semua publikasi dalam ilmu kimia seperti makalah dan jurnal yang diserahkan seluruhnya
atay sebagian untuk subjek ini. Meskipun demikian, masih ada kebingungan tentang apa yang
termasuk dan tidak termasuk dalam lingkup “kimia material serta tidak adanya kesepakatan mengenai
definisi dari kimia material. Setelah mengetahui definisi dari “kimia” dan “ilmu material” serta
mempertimbangkan usaha-usaha sebelumnya untuk menentukan pokok bahasan, maka definisi kimia
material disarankan terdiri atas penerapan kimia terhadap desain, simtesis, karakterisasi, pengolahan,
pemahaman dan pemanfaatan material khususnya yang memiliki sifat fisik dan potensi yang berguna.
Oleh karena itu, laporan IUPAC mempertimbangkan untuk mengangkat bidang ini dari status
subdivisi menjadi “komite Lintas-Divisi” yang akan berkeja dengan semua Divisi IUPAC saat ini
untuk mengembangkan dan mensponsori proyek-proyek baru seperti dibidang pendidikan kimia,
nomenklatur, terminologi, kesehatan dan keselamatan kerja, dan lain-lain, yang akan meningkatkan
pengakuan akan kepentingannya saat ini serta untuk masa depan dalam komunitas kimia
internasional”.
Kata kunci : biomaterial; keramik; komposit; Divisi Kimia Anorganik IUPAC; kimia material; ilmu
material; logam; molekuler material; Nanomaterial; polimer; definisi kerja.
2|Page
PENDAHULUAN
Pengajaran
Memasukkan kalimat “Mata kuliah yang berkaitan dengan “kimia material” kedalam mesin
pencari google menghasilkan 190000 hits, khususunya refrensi kesitus web yang berkaitan dengan
program sarjana dan pascasarjana di Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan negara-negara lain
diseluruh dunia yang berurusan sepenuhnya atau sebagian dengan subjek ini. Dua halaman pertama
dari antara situs web ini adalah sebagai berikut: “Pusat Pendidikan Material Inggris” [2] memberikan
saran untuk instruktur mengenai topik dan sumber daya materi dalam materi kimia (yang juga
berdiskusi tentang pengertian istilah “kimia material) dan sebuah situs web dari University
Wisconsin di Amerika Serikat [3] mendeskripsikan program studi kimia material untuk pascasarjana
3|Page
dengan melibatkan dua mata kuliah ( Kimia Material Anorganik, Kimia Material Organik dan Kimia
Material Polimer) serta program penelitian anggota fakultas di jurusan kimia. Dua buku telah
ditemukan yang diarahkan secara khusus pada pangajaran kimia material [4,5] dan sejumlah pihak
lainnya yang setuju dengan subjek ini secara keseluruhan atau sebagian dari perspektif penilaian
topikal. Selain itu, Elliot P. Douglas dari Departemen Ilmu dan Teknik Material Universitas Florida
telah mengembangkan mata kuliah yang berjudul “Kimia Material untuk mahasiswa tingkat
pertama”, yang dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan oleh Material Research Society [6]
Gambaran untuk kutipan yang mencakup subdisiplin utama dalam junral Chemical Society yang
terkemuka didua adalah:
Angka untuk kimia material sangat mengesankan sejauh kebangkitannya dari nol dalam waktu
yang singkat.
Jumlah artikel yang diserahkan ke salah satu Jurnal Utama (Chemistry of Materials) meningkat
tidak kurang dari 18 kali lipat selama 19 tahun pertama keberadaannya, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1. Peningkatan pengajuan yang serupa selama 10+ tahun terakhir telah dicatat dijurnal lain
yang fokus sepenuhnya atau sebagian besar terkait pada kimia material, seperti Journal of Material
Chemistry (RSC), Advanced Materials and Advanced Fungctional Materials (Wiley), Nature
Materials (NPG), J. Solid State Chemistry (Elsevier), dan lainnya yang berfokus pada bidang kimia
material dan ilmu material yang lebih khusus.
4|Page
Konsekuensi dari peningkatan jumlah publikasi adalah perluasan ukuran dan jumlah jurnal yang
didedikasikan untuk kimia material. Dengan demikian, Journal of Materials Chemistry telah
berkembang dari 6 isu per tahun pada tahun 1991 menjadi 48 isu per tahun pada tahun 2007. Beberapa
jurnal baru telah diterbitkan dalam beberapa tahun terakhir unruk menangkap minat yang berkembang
dalam berbagai bidang kimi material [misalnya, soft matter (RSC), Soft Material ( Taylor & Francis),
Small (Wiley-VCH), ACS Nano (ACS) dan Material Terapan dan Permukaan (ACS 2009)]. Ketika
salah satu faktor dalam banyak “tendensi” jurnal kimia dalam kimia fisik, kimia anorganik,
makromolekul, kimia permukaan, dan sebagainya, sekarang kedepannya persentase yang tinggi pada
maklah akan dapat diklasifikasikan sebagai kimia material (misalnya, dua terbesar dan paling cepat,
jurnal kimia yang diterbitkan oleh American Chemical Society of Physical Chemistry B and C,
keduanya berdokus pada kimia material), pertumbuhan pada bidang ini sangat mengejutkan.
Jumlah kutipan pada makalah dari jurnal-jurnal kimia material ini, dan terkait jurnal-jurnal ini
“faktor dampak”, meningkat dengan pesar, bersamaan dengan frekuensi “unduhan” dari langganan
web mereka (> 1 juta unduhan pada tahun 2005 setidaknya dalam satu bidang – Kimia Material).
Salah satu jurnal, Kimia Material [7], dengan 38890 kutipan pada tahun 2005 dan faktor dampak
5.104 saat ini digolongkan oleh Thomson ISI® sebagai jurnal nomor satu dalam ilmu material (dari
178 jurnal) berdasarkan jumlah kutipan untuk tahun lalu dan kutipan permakalah selama periode lebih
dari 10 tahun [8].
Semakin lama, bagaimanapun, hal ini menjadi sebuah isu bahwa kata “kimia material” diucapkan
dengan lebih atau kurang tanpa diskriminasi, sering kali oleh mereka yang hanya mencari lebih
modern, jadi apa sebenarnya kimia material?
5|Page
Pengertian Kimia Material
Pengiriman dan Kelompok Kerja
Mengingat pada kata tersebut, walaupun baru diciptakan baru-baru ini, telag memegang teguh
komunitas kimia, Hal ini penting untuk ditanyakan bagaimana kimia material harus didefinisikan:
apa itu atau (mungkin yang lebih penting? apakah itu bukan? Salah satu peran IUPAC adalah untuk
memberikan definisi dan standar yang disepakati secara internasional, hal ini masuk akal bagi
organisasi tersebut untuk mengajukan pertanyaan dan sebuah Proyek yang diluncurkan pada tahun
2005 dengan pengiriman.
Untuk mengumpulkan, menyusun dan menyebarkan informasi tentang ruang lingkup ilmu
kimia material yang baru muncul, mengarah pada definisi otoritatif subjek dalam keluarga ilmu
kimia.
Untuk merekomendasikan kepada IUPAC bagaimana ilmu baru ini dapat terwakili dalam struktur
IUPAC.
Perlu dicatat sejak awal bahwa tujuannya tidak begitu banyak untuk menghasilkan daftar topik
atau kategori senyawa dan fenomena tertentu, yang akan segera menjadi ketinggalan zaman, namun
untuk menetapkan beberapa prinsip yang dapat digunakan oleh IUPAC dan komunitas kimia pada
umumnya membantu dalam menyusun ilmu baru ini dalam keluarga besar ilmu kimia. Untuk
mengikuti agenda ini, sebuah kelompok kerja (WG) berkumpul dibawah dibawah kepemimpinan
Peter Day, Profesor Kimia di Fullerian di Royal Institution of Great Britain dan mantan editor
Penasihat Ilmiah Journal of Materials Chemistry. WG terdiri dari pendiri dan editor utama Chemistry
of Materials (LVI), Ketua Dewan Editorial, Journal of Material Chemistry (MP), mantan anggotan
Dewan Editorial, Journal of Material Chemistry (YS), dan editor pendiri Journal of Material
Chemistry dan penulis beberapa buku teks dibidang material kimia (ARW).
WG mendapat masukan dari para praktisi dan dari jurnal yang pada awalnya mencurahkan
perhatian pada subjek ini, juga dari perwakilan dari Divisi IUPAC lainnya. Alat utama adalah sebuah
lokakarya, yang diselenggarakan oleh Forum Kimia Material (MCF) Royal Society of Chemistry.
MCF mengumpulkan perwakilan, bukan hanya pengelompokan subjek yang relevan didalam RSC,
tetapi juga disiplin ilmu yang berdampingan seperti fisika dan sains material, yang semuanya
disumbangkan selain pada pembicara internasional. Laporan ini mengacu pada masukan mereka dan
6|Page
kami berterimakasih atas bantuan mereka, juga staf RSC, khususnya Graham McCann dan Rachel
Brazil.
Dengan demikian, praktik kimia dimulai dengan, dan sebagian besar berlanjut sampai sekarang,
terkait erat dengan persiapan, pengolahan, dan pemanfaatan “material”, baik alami maupun sintetis.
Contoh awal meliputu penyamakan dan pencelupan kulit dan serat, ekstraksi logam seperti besi dari
bijihnya, dan pengembangan semen dan beton untuk kontruksi. Meskipun demikian, sebelum ca. 20
tahun yang lalu, penerapan istilah “kimia material” untuk kegiatan semacam itu akan dianggap tidak
biasa, dan bahkan sampai hari ini terdapat kebingungan besar dalam profesi kimia dan material-
material sains mengenai kimia material yang merupakan material. Tentu saja, seseorang harus
bertanya apakah ada keuntungan tertentu yang bisa diperoleh dengan membuat pembedaan atau
klasifikasi semacam itu.
7|Page
rantai polimer, dan perpektif yang lebih terintegrasi sehingga dapat membantu keduanya dalam
pemahaman mendasar terhadap plikasi praktis dari material baru.
Materi dari yang mana sebuah barang, kain atau struktur dibuat [10]
Materi dari mana sesuatu dibuat [11]
Sebuah substasi fisik yang mana sesuatu dapat dibuat [12]
Zat yang memiliki sifat yang membuatnya berguna pada mesin, struktur, perangkat dan produk. [13]
9|Page
Dalam kebanyakan buku teks sains dan teknik material, material diklasifikasikan kedalam kategori
luas, berdasarkan konstitusi kimia dan sifat fisiknya yang khas. Material padat umumnya
dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar: logam, keramik, dan polimer. Mengingat perkembangan
terakhir dibidang-bidang seperti dioda pemancar cahaya organik, optik nonlinier dan lain-lain,
kategori polimer harus diperluas untuk mencakup material molekuler lainnya dimana sifat kolektif
yang berguna dihasilkan dari interaksi antara molekul komponen individual. Selain itu, ada dua
kelompok material rekayasa penting lainnya: Komposit dan Semikonduktor. Komposit terdiri dari
kombinasi dua atau lebih material berbeda, sedangkan semikonduktor dibedakan dengan karakteristik
elektriknya yang tidak biasa. Selain klasifikasi ini berdasarkan struktur, ikatan, dan sifatnya, material
juga diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, misalnya elektronik, biomedis, struktural, dan optik (dan
optik nonlinear).
Untuk merancang definisi yang lebih umum, banyak peserta di Workshop merasa bahwa gagasan
fungsionalitas dan aplikasi (pada potensi penerapan) perlu dipertimbangkan. Material adalah sesuatu
yang memiliki sifat yang memberikannya potensi penerapan, baik struktural, seperti material
bangunan, fungsional, seperti material yang digunakan untuk membuat perangkat (elektronik, optik,
atau magnet), atau biologis dengan aplikasi biomedis. Material umumnya dianggap sebagai cairan
padat atau terorganisir (misalnya, kristal cair) dimana interaksi antara entitas yang membentuk
kumpulan memainkan peran besar dalam menentukan sifat yang dihasilkan.
Konsep penting lainnya adalah sifat-sifat yang muncul, seperti yang dipahami dalam ilmu baru
tentang kompleksitas. Material adalah kumpulan subunit. Sifat material muncul dari cara subunit
disatukan. Sementara satu molekul memiliki sifat yang terkait dengan struktur kimianya, yang tetap
konstan terlepas dari keadaan agresinya, sifat material bergantung pada bagaimana subunitnya
dikumpulkan. Beberapa sifat emergensi semacam itu disebut kolektif karena hanya ditemukan pada
sampel yang dikumpulkan. Sebagai contoh, feromagnetisme bukanlah milik satu unit atom atau
molekuler tetapi hanya satu kesatuan unit. Selain itu, sifat dapat timbul dari cacat struktural dan
material yang terbuat dari subunit kimia yang sama namun dengan kerusakan/cacat yang berbeda
dapat memiliki sifat yang berbeda. Hubungan antara struktur dan sifat ini dapat digunakan untuk
mendefinisikan “material” dan membedakannya dari “bahan kimia”. Contoh dari material semacam
itu adalah Ca2SiO4 yang sifatnya bergantung pada struktur kristal detilnya: β-polimorf bereaksi
dengan air dan mengeras untuk membentuk beton, sedangakan -polimorf tidak bereaksi dengan air.
Seluruh industri bangunan bergantung pada pengaturan kemasan ion-ion Ca2+ dan SiO4 4-
yang
terperinci dalam komponen semen. Hal ini dapat dibandingkan dengan molekul asam benzoat, yang
merupakan bahan kimia yang sifatnya berkaitan dengan susunan bahan kimianya.
10 | P a g e
Karakterisasi Kimia Material
Beberapa Fitur Utama
Membangun definisi material, hal ini mungkin untuk mengembangkan sebuah pendekatan terhadap
praktik kohesif yang disebut “kimia material” dengan membangun beberapa aspek penting.
Berorientasi pada aplikasi atau keingintahuan
Banyak kimia material dimotivasi untuk menemukan dan mengembangkan material yang dapat
dimanfaatkan untuk aplikasi yang diinginkan. Sementara hal ini adalah faktor pendorong
esensial, hal ini juga kebutuhan untuk mengembangkan hubungan struktur-sifat yang penting
untuk kemajuan lebih lanjut. Ahli kimia dapat menghasilkan material baru sebelum aplikasi
potensial mereka dipahami. Ilmu harus mencakup kemampuan untuk mensintesis, mempelajari,
dan menilai material baru.
Strukural, fungsional, atau biological
Saat ini, karya banyak ahli kimia material difokuskan untuk memproduksi material perangkat
fungsional dan ilmu sering dipandang sebagai difokuskan pada produksi material dengan fungsi-
listrik, optik, atau magnet. Produksi material struktural seperti paduan, komposit, dan plastik
dilihat secara tradisional sebagai bidang ilmuwan material. Ilmu polimer tidak selalu terhubung
secara historis dengan kimia material lainnya, terutama karena jumlah dan kekuatan jurnal yang
dikhususkan untuk kimia makromolekul sendiri. Namun, dengan berkembangnya polimer
konduktor, kimia material dan komunitas ilmu polimer tersebut berpindah bersamaan.
Pengembangan material nanostruktur dan material smart baru juga menyatukan masyarakat dan
membawa ilmu pengetahuan terlibat dalam material fungsional dan struktural bersama-sama.
Material kimia meliputi material struktural dan fungsional. Sifat struktural seperti kekuatan atau
fleksibilitas harus dianggap sebagai jenis fungsionalitas. Fakta bahwa ahli kimia saat ini lebih
tertarik pada jenis fungsi lainnya yang mungkin berubah dimasa depan dan tentunya, perluasan
yang besar dibidang material biologi diantisipasi.
Perancangan dan pengolahan material
Konsep desain sangat penting dalam menentukan karyawa kimiawan material. Daripada
menyelidikai sifat murni, kimiawan material mencoba memanipulasi proses sintetis untuk
menghasilkan fungsi yang diinginkan. Hubungan antara metode sintesis dan disain akhir produk
sangat penting bagi kimiawan material
Karakterisasi dan analisis
Teknik karakterisasi penting untuk pekerjaan semua ahli kimia. Namun, sementara banyak ahli
kimia terutama yang berkepentingan dengan karakterisasi struktur kimia atau molekul, kimiawan
material sering tertarik untuk melihat struktu disemua tingkat, mulai dari cacat dan skala sel
satuan hingga struktur nano, meso dan mikro. Mikroskopi dalam segala bentuknya dari optik
11 | P a g e
keelektron dan penyelidikan singkat penting dalam karya ahli kimia material. “analisis” dapat
berupa analisis teoritis atau pemodelan struktur elektronik dan/atau molekul/kristal material dan
bahkan interaksi yang terjadi bila molekul hadir dalam padatan atau media lain. Dengan cara ini,
wawsan penting dapat diperoleh mengenai struktur/ hubungan sifat makroskopik suatu material.
Sejumlah definisi kimia material dapat ditemukan disitus-situs departemen kimia universitas.
Beberapa contoh diberikan dibawah ini.
Cabang kimia yang ditujukan untuk persiapan, karakterisasi dan pemahaman zat/sistem yang memiliki
beberapa fungsi tertentu yang berguna (atau fungsi yang berpotensi berguna). Universitas Wiscosin
Kimia material melibatkan sintesis dan studi material yang memiliki sifat elektronik, magnetik, optik dan
mekanik yang menarik dan berpotensi berguna. Universitas Washington
Kimia material adalah disiplin yang relatif baru yang berpusat pada sintesis rasional material fungsional
baru dengan menggunakan beragam metode sintetis yang ada dan yang baru. Universitas Oregon
Kimia material berbeda dari penelitian kimia klasik karena umumnya berkaitan dengan interaksi yang
timbul dari pengorganisasian molekul, polimer, dan gugus dengan skala panjang melebihi dimensi molekul
kecil yang kahas (nanometer sampai sentimeter). Institut Teknologi Massachusetts
Kimia material adalah pemahaman, sintesis, pengolahan dan eksploitasi senyawa atau zat dalam bentuk
kumpulannya.
Kimia material adalah sintesis, pengolahan, karakterisasi, pemahaman dan eksploitasi senyawa yang
memiliki sifat dan aplikasi bermanfaat atau berguna.
Kami mengusukan bahwa, dalam publikasi dimana definisi diperlukan, working definition, berikut
digunakan:
Material kimia terdiri dari penerapan kimia terhadap desain, sintesis, karakterisasi, pengolahan,
pemahaman dan pemanfaatan material, teruatama yang memiliki sifat fisik yang berguna atau berpotensi
berguna.
13 | P a g e
Definisi yang diusulkan ini mengacu pada definisi yang ada untuk istilah “kimia” dan “material”,
sambil mengakui bahwa “material” yang selama ini (dan cenderung ke masa depan) sangat menarik
perhatian para praktisi kimia material umumnya yang memiliki sifat tertentu, misalnya mekanis,
elektrik, optik, dan lain-lain yang membuat mereka berguna, atau berpotensi berguna, dalam arti
fungsional. Dengan demikian, kata kunci “berguna” dan “sifat” ditambahkan untuk mendefinisikan
“material” yang paling mungkin menjadi subjek penyelidikan dibidang ini dan juga kenyataan bahwa
fungsionalitas, atau prospek fungsionalitas, merupakan hal utama pengemudia untuk penelitian dan
pengembangan dilapangan.
14 | P a g e
REFERENSI
1. <http://dgr.rints.com/>.
2. <http://www.materials.ac.uk/guides/chemistry.asp>.
3. <http://www.chem.wisc.edu/content/materials-chemistry>.
4. B. D. Fahlman. Materials Chemistry, XI, Springer (2007).
5. H. R. Allcock. Introduction to Materials Chemistry, John Wiley, New York (2008).
6. <http://www.mrs.org/s_mrs/sec_subscribe.asp?CID=2488&DID=140481&action=detail>.
7. <http://pubs.acs.org/journals/cmatex/index.html>.
8. <http://pubs.acs.org/4librarians/isi/matsci.html>.
9. <http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_chemistry>.
10. J. Simpson, E. Weiner (Eds.). The Oxford English Dictionary (20-volume set) (Vols. 1–20)
(1989); online edition <http://www.oed.com/>.
11. Concise Oxford English Dictionary, 11th ed. revised, Oxford Dictionaries (2008).
12. Webster’s New College Dictionary,3rd ed. (2008).
13. (a) M. Cohen (Ed.). Mater. Sci. Eng. 37, 1 (1974); (b) M. B. Bever. Encyclopaedia of Material
Science and Engineering, Vol. 1, Pergamon Press, Oxford; MIT Press, Cambridge, MA (1986).
14. L. V. Interrante. “Materials Chemistry: A New Subdiscipline?”, MRS Bull., January, p. 4 (1992).
15. L. V. Interrante, M. Hampden-Smith. “Introduction to Materials Chemistry”, Chap. 1 in
Chemistry of Advanced Materials: An Overview, L. V. Interrante, M. Hampden-Smith (Eds.),
Wiley-VCH, New York (1998).
15 | P a g e