Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pasar Oligopoli
1. Pengertian Pasar Oligopoli (DIKA)
Oligopoli berasal dari kata olígos berarti "banyak"dan polein berarti
"menjual".Jadi, pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang
dikuasai oleh beberapa perusahaan.Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua
tetapi kurang dari sepuluh.Oligopoli memiliki struktur pasarnya sendiri.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian
yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan
tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.Sehingga semua usaha
promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktik oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk ke dalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga
jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga di antara pelaku usaha yang
melakukan praktik oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang
memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam
kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui
keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau
identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini
sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
2. Karakteristik Pasar Oligopoli
a. Pasar oligopoli hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar
oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan
di samping itu pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan
raksasa tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan
setiap perusahaan harus mengambil keputusan dengan hati-hati dalam
mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan lain sebagainya. Sifat
saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus dari
pasar oligopoli.
b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda
corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi
standar tertentu. Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya
merupakan barang yang standar misalnya pada industry penghasil barang
mentah (baja dan aluminium) dan industry bahan baku (semen dan bahan
bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga memproduksi barang yang
berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir seperti industri
mobil, industri rokok, industri pesawat terbang, dan lain-lain.
c. Terdapat banyak pembeli di pasar
Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat
banyak.
d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan
tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki
pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)
e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan
peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar
oligopoly tersebut.
f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
g. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing
baru. Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena
iklan dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh
karena itu iklan terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang
ingin memilih barang-barang , dengan mudah perusahaan membuat iklan
tentang produknya dengan keunggulan -keunggulan produknya dibanding
produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.
h. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru. Dalam pasar oligopoli ini mengapa
dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena image dari perusahaan
yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding perusahaan
yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau
konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru
tersebut.
i. Harga Jual Tidak Mudah Berubah. Dalam pasar oligopoli ini harga yang
keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan harga selalu stabil dan tidak
mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil terhadap suatu
produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup menghasilkan
keuntungan, namun apabila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan berfikir
kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk
perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namun harga lebih murah
dengan kualitas yang hampir sama.
3. Sifat-sifat oligopoly (RAMA)
a. Harga produk relative sama
b. Perbedaan produk merupakan kunci sukses
c. Sulit masuk pasar, karena butuh sumber daya yang cukup besar
d. Perubahan harga akan di ikuti perusahaan lainnya
4. Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli
a. Efisiensi Skala Besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri
mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur
oligopoly. Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang dibutuhkan
dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum)
baru tercapai bila output diproduksi dalamskala sangat besar. Keadaan
diatas merupaka hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi
perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoly
hanya terdapat sedikit produsen.
b. Kompleksitas Manajemen
Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna,
monopoli,dan pasar monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai
dengan kompetisi harga dan non harga. Perusahaan juga harus cermat
memperhitungkan setiap keputusan agar tidak menimbulkan reaksi yang
merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri oligopoli,
kemampuan keungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk
bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan
manajemen yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry
yang persaingannya lebih kompleks. Tidak banyak perusahaan yang
memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli akhirnya
hanya terdapat sedikit produsen.
5. Kurva Permintaan Pasar Oligopoli (GEYONG)

Kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan


oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan
harga, walaupun perusahaan perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah
harga). Sedangkan kurva D2D2 adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan
oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang dilakukannya akan diikuti oleh
langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya misalkan pada
permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P0.Maka jumlah permintaan adalah
seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.
Efek Penurunan Harga
Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga
penjualannya ke P1, maka permintaannya akan bertambah ke tingkat yang
ditunjukkan oleh titik C1. Pertambahan yang besar ini disebabkan oleh dua faktor,
yaitu: langganan perusahaan lain yang menghasilkan barang sejenis membeli
barang yang harganya telah menurun, dan segolongan konsumen membatalkan
konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi ke atas barang
yang mengalami penurunan harga tersebut. Akan tetapi jika perusahaan lain
mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga menurunkan harga,
permintaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan titik C.
Efek Peningkatan Harga
Perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P3. Kalau perusahaan-
perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada P0, maka
perusahaan yang menaikkan akan kehilangan banyak langganan. Pada harga
P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1.
Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga,
perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan
oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh
titik A.
Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka
kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru.
Dengan demikian apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah seperti berikut: (i)
Mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan harga
supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) Mereka tidak akan turut menaikkan
harga apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak
berubah mereka akan mendapat tambahan langganan.

Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang


dihadapi oleh semua perusahaan dalam pasar oligopoli, maka kurva MR1 adalah
kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva
MR2 adalah kurva hasil penjualan marginal apabila kurva permintaan adalah
adalah kurva terpatah D1ED2, maka kurva hasil penjualan marginal adalah kurva
MR1 yang ditebalkan (dari atas hingga ke titik A1) dan kurva MR2 yang ditebalkan
(dari titik A2 ke bawah).
6. Memaksimumkan Keuntungan Pasar Persaingan Oligopoli
Penjualan sering menambah biaya produksi dengan suatu aturan yang
sederhana, yaitu menigkatkan atau mempertahankan pangsa pasar.Pegangan ini
dapat membantu perusahaan oligopoli dalam menetapkan volume penjualan,
dengan mengabaikan interdependensi dan reaksi pesaing.Perusahaan hanya
melihat peranan skala ekonomi, pertumbuhan, pangsa pasar dan sebagainya.
Aturan-aturan seperti ini dapat meningkatkan output penjualan di mana
keuntungan perusahaan maksimum. Memaksimumkan penjualan dapat
menurunkan harga penjualan tetapi menaikkan volume output yang dijual lebih.
Tetapi sekali lagi, hasilnya mungkin agak konvensional.Memaksimumkan
penjualan dapat menjadi konsisten dengan maksimisasi keuntungan jangka
panjang.Inilah yang diharapkan manajer-manajer pada akhir orientasi
pertumbuhan perusahaan mereka.

Misalnya pada mulanya biaya marginal adalah MC0. Untuk


memaksimumkan keuntungan MC0harus sama dengan MR, maka berdasarkan
keadaan dalam Gambar 3 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah
P0 dan jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi perubahan ke aras biaya
produksi, misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan
kurva biaya marginalnya menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari
keadaan Gambar 3 dapat dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan
tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah P0dan jumlah barang
yang diproduksikan adalah Q0. Hanya setelah kurva biaya marginalnya berada
diatas MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami
perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 3 dapat disimpulkan pula bahwa selama
perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva biaya marginal berada di atas
MC2 atau di bawah MC1, keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang
dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan demikian, selama
kurva biaya marginal memotong MR diantara titik A1 dan A2 harga dan jumlah
produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
7. Keseimbangan jangka panjang dan pendek (CAHYA)
a. Jangka panjang
Dalam jangka panjang, oligopoli dapat menyebabkan efek yang merugikan
seperti berikut ini:
1) P > MC dan karenanya terdapat inefiensi alokasi sumber daya ekonomi
ke perusahaan-perusahaan dalam industri oligopolistik
2) Perusahaan-perusahaan oligopoli biasanya tidak berproduksi pada titik
terendah kurva LAC-nya.
3) Ketika oligopoli memproduksi produk yang terdiferensiasi, terlalu
banyak biaya yang dibuang untuk iklan dan perubahan model.
b. Jangka pendek
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh
produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh
konsumen.
8. Kebaikan dan keburukan pasar pesaingan oligopoli
a. Efek keburukan (negative) oligopoli :
1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2) Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC minimum.
3) Kemungkinan adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh
(karena P> MC); seperti kasus monopoli.
4) Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.
Cara mengatasi efek negatif dari pemerintah :
1) Menekan hambatan perusahaan yang mau masuk
2) Diadakan UU melarang kerjasama antara perusahaan oligopoli baik secara
diamdiam/ terbuka.
3) Merubah struktur pasar oligopolitis dengan menentukan batas maksimum
dari ukuran suatu badan usaha dan melarang diadakannya penggabungan
(merger) antara perusahaan yang ada.
b. Efek Kebaikan (positive) Oligopoli :
1) Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang
sangat berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.

B. Pasar Monopolistik
1. Karakteristik Pasar Monopolistik (EKA)
a. Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung
maupun tidak langsung kepada konsumen dibandingkan perusahaan lain yang
menghasilkan produk yang sama atau sejenis ataupun yang berbeda.
b. Jumlah perusahaan banyak dalam industry
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak.Di
Indonesia dapat dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu.
Banyaknya perusahaan menyebabkan keputusan perusahaan tentang harga dan
output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain, karena
setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
c. Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang
perusahaan pendatang untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan,
dalam jangka panjang dapat mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika
kalah mereka harus keluar, agar kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama
halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya
memperoleh laba normal.
2. Keseimbangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang (AYU INDRI)
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan
akibatnya kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang
dicapai suatu perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama
dengan didalam monopoli. Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah
permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistik
permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan
permintaan pasar.
Keseimbangan jangka pendek

Dua keadaan perusahaan monopolistik ditujukan dalam gambar diatas.Yang


ditunjukkan dalam gambar (a) adalah keadaan dimana perusahaan memperoleh
keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan
memproduksi pada tingkat dimana keadaan MC=MR tercapai. Maka keuntungan
maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi
ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan
mkasimum yang dinikmati perusahaan monopolistik.Dalam gambar (b) yang
ditunjukkan adalah keadaan dimana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian
akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC=MR tercapai, ini berarti
perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini
harga mencapai P. Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak
PABC.
Keseimbangan jangka panjang
Dalam persaingan monopolistik tidak terdapat hambatan kepada firma-
firma baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan
pertambahan dalam jumlah firma di pasar. Sebagai akibatnya setiap firma akan
menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini
berarti kemasukan firma baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya
juga kurva hasil penjualan marginal MR) kesebelah kiri. Kemasukan firma baru
dan penggeseran kurva DD dan MR ke kiri, akan terus berlangsung sehingga firma
hanya memperoleh keuntungan normal saja. Dengan demikian, seperti halnya
dengan firma dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistik
setiap firma hanya mendapat keuntungan normal didalam jangka panjang.
Corak kegiatan firma dalam persaingan monopolistik ketika mendapat
keuntungan normal adalah berbeda dengan corak kegiatan firma dalam persaingan
sempurna yang juga memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah 1.
Harga dan ongkos produksi dipasar persaingan monopolistik lebih tinggi. 2.
Kegitan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat
yang optimal (mencapai tingkat dimana ongkos produksi perunit adalah paling
rendah).
3. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopolistik (DEDE)
a. Kelebihan pasar monopolistik:
1) Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen
untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2) Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu
melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3) Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen
loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4) Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
b. Kelemahan pasar monopolistik:
1) Permintaan yang sangat elastis.
2) Harga jual masih lebih besar dari biaya marjinal.
3) Kapasitas berlebih.
4) Jika output ditambah melebihi output keseimbangan maka akan terjadi
kerugian.
4. Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik
Didalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian keatas
akibat-akibat persaingan monopolistik kepada pengunaan sumber-sumber daya,
dorongan untuk mengembangkan tekhnologi dan melakukan inovasi, dan corak
distribusi pendapatan.Salah satu kegiatan peting yang dilakukan oleh firma
monopolistis adalah melakukan promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan
keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
a. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Untuk menilai sampai dimana efisiensi pasar persaingan monopolistik
didalam mengalokasikan sumber-sumber daya, akan dibuat suatu
perbandingan dengan efisiensi firma dlam pasar persaingan sempurna.
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaanmonopolistik
sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam nirma monopolistik
ongkos produksi perunit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah
produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang
digunakan adalah dibawah tingkat yang optimal).
b. Efisiensi dan Diferensiasi Produk
Barang yang diproduksikan secara efisien sehngga dapat dijual dengan
harga murah maupun harga yang lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat
menentukan barang yang akan dikonsumsinya dari pilihan jenis barang yang
lebih banyak, semua itu tergatung pada value judgement masyarakat tersebut.
Sekiranya mereka lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan
pilihan tidak dipandang sebagai suatu yang merugikan.Sebaliknya, apabila
masyarakat menginginkan pilihan barang yang lebih banyak, sehingga dapat
dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih tinggi tidaklah terlalu
merisaukan mereka.
c. Perkembangan Tekhnologi dan Inovasi
Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa bentuk pasar tersebut
memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan
teknologi.Keuntungan yang melebihi normal didalam jangka pendek dapat
mendorong kepada kegiatan mengembangkan teknologi tetapi dorongan
tersebut adalah sangat lemah karena firma-firma menyadari bahwa keuntungan
yang diperoleh dari mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi tidak
dapat bertahan dalam waktu yang lama. Keuntungan melebihi normal yang
diperoleh akan mendorong firma-firma lain untuk masuk ke industri tersebut,
dan ini terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi.
Maka dalam waktu yang singkat keuntungan yang diperoleh dari
perkembangan teknologi dan melakukan inovasi tidak dapat lagi dinikmati.
d. Distribusi Pendapatan
Persaingan monopolistik mengakibatkan corak distribusi pendaptan yang
sama sifatnya seperti yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna,
yaitu distribusi pendapatan adalah seimbang. Karena tidak terdapat
keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusaha dan
pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan.
Disamping itu dalam pasar terdapat banyak firama, dan ini berarti keuntungan
normal yang diperoleh akan dibagikan kepada jumlah pemilik modal dan
pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kecenderungan ini ahli-ahli
ekonomi berpendapat bahwa pasar monopolistik menimbulkan corak distribusi
pendapatan yang lebih merata.
5. Persaingan Bukan Harga (SUANTARA)
Persaingan bukan harga pada hakekatnya mengandung arti usaha-usaha diluar
perubahan harga yang dilakukan oleh firma untuk menarik lebih banyak pembeli
ke atas barang yang diproduksikannya.Persaingan bukan-harga bertujuan untuk
menggeser kurva permintaan ke kanan, pergeseran itu berarti pada setiap tingkat
harga, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaingan bukan-
harga dapat dibedakan menjadi dua jenis : (i) Diferensiasi produksi, yaitu
menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda berbeda coraknya dengan
produksi firma-firma lainnya, (ii) iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persaingan bukan-harga sangat
aktif dilakukan. Untuk monopoli alasannya yaitu : karena firma monopoli tidak
memiliki saingan. Dalam persaingan sempurna, persaingan bukan-harga tidak di
lakukan karena barang yang diproduksi firma-firma adalah serupa atau
identical.Sehingga para pembeli tidak dapat mengetahui manakah barang yang
dihasilkan oleh firma yang menjalankan persaingan bukan-harga.
a. Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk
memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat
dibedakan dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya. Maka di dalam
pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu industri yang
mempunyai corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-beda.
Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa dari
pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna.
Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan
menjadi daya penarik khusus ke atas barang yang di
produksikannya.Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka membeli
barangnya (walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-
barang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lainnya. Dengan
demikian diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan
monopoli.
b. Promosi Penjualan Melalui Iklan
Didalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan
membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan
hasil produksinya. Tujuan perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan
pengiklanan adalah sebagai berikut :
1) Untuk memberikan penerangan kepada konsumen-konsumen mengenai
barang yang diproduksikannya.
2) Untuk menekankan bahwa barang yang dihasilkannya adalah merupakan
barang yang sangat baik.
3) Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen.

Anda mungkin juga menyukai