NPM : 178400065
Prodi : S1 HUKUM
FAKULTAS HUKUM
Segala puji hanya milik allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasullah SAW. Saya dapat menyelesaikan penyusunan makala ini dalam bentuk maupun isi
nya yang sangat sederhana. Semoga makala ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan,
ABAD KE-21.semoga makala ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi
pembacanya.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Kesimpulan.
B. Rumusan Masalah.
negara-negara, tanpa ada nya kaidah- kaidah ini sungguh tidak mungkin bagi mereka untuk
melakukan tetap dan terus menerus sesungguhnya hukum internasional merupakan persoalan
seluruhan kekaidah-kaidah dan azas-azas yang mengatur hubungan atur persoalan yang
melintasi batas-batas negara-negara antar negara dengan negara, negara dengan subjek
hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.
Sejarah hubungan internasional berkembang dari masa Yunani Kuno hingga era
modern kini. Dinamika hubungan internasional mengalami perkembangan bila terjadi adanya
konflik berdampak luas. Fokus kali ini memahami perkembangan hubungan internasional di
Peristiwa Perang Dunia I menjadi awal momentum yang penting bagi perkembangan
ilmu HI, menandai HI sebagai subjek akademis. Selain itu peristiwa Perang Dunia I dan II
juga menimbulkan berbagai perspektif dan perdebatan besar HI. Terjadi berbagai peristiwa
besar dalam sejarah dunia seperti Perang Dunia I & II, Perang Dingin dan Tragedi 9/11
dikarenakan pergantian peradaban. Tanda pergantian peradaban ada sejak dari masa dark
ages, kebebasan berpikir dan berkembangnya ilmu pengetahuan (Wardhani, 2015). Ilmu HI
mempelajari, memahami dan menganalisa setiap peristiwa besar di dunia terjadi seperti
kekuatan demi mencapai kepentingan nasionalnya. Karena perang ini melibatkan negara yang
memiliki kekuatan dari segi militer kuat dan pengaruh besar. Perang Dunia I (1914-1918)
Pangeran Franz Ferdinand tahun 1914 oleh kaum nasionalis Serbia. Pembunuhan tersebut
berujung ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia. Sejumlah aliansi negara berkekuatan
besar di Eropa terlibat dalam perang, melalui sekutu atau koloni mereka, konflik ini meluas
sampai ke luar Eropa. Aktor Perang Dunia I adalah Etente (sekutu AS vs Blok Sentral yang
Imperialis kekuatan besar Eropa. Terakhir adanya revolusi Darwin, yang mengadopsi
kenyataan bahwa bangsa-bangsa berjuang untuk survive. Rivalitas antara kekuatan besar
negara di Eropa dipicu oleh indutrialisme, nasionalisme, imperialisme, dan revolusi Darwin
Negara di Eropa kala itu terkena dampak Perang Dunia I mengalami krisis selama 20
tahun. Hali itu dimanfaatkan oleh Uni Sovyet (Rusia) sebagai momentum kebangkitan.
Kebangkitan negara Uni Sovyet untuk menahan kekuatan Jerman agar tidak menyebar ke
penjuru dunia terutama di negerinya. Lahirnya kebangkitan yang dilakukan Uni Sovyet
mengakibatkan munculnya sebuah kekuatan besar yang baru, hal ini disebut sebagai
multipolar. Namun terlepas dari kebangkitan Uni Sovyet, peristiwa ini berakibat terjadinya
perdebatan besar antara kaum realis dan liberalis. Pada tahun 1930-an negara super
power dunia dipegang oleh Uni Sovyet dan beberapa negara di Eropa. Amerika Serikat pada
tahun 1930-an sedang menghadapi krisis ekonomi hebat dikenal the great depression, AS
berupaya memulihkan kondisi negara (Wardhani, 2015). Perang Dunia I berakhir dengan
menjaga perdamaian dunia dan mencegah tercetusnya perang kembali terjadi. Hubungan
internasional muncul sebagai studi baru tentang politik, namun masih dipengaruhi oleh
Wilson (Knutsen, 1997). Americn isolationisme yang diinisiasi oleh Presiden AS Woodrow
Wilson berujung tercetusnya Liga Bangsa-Bangsa. Perang Dunia yang ditandai dengan
ledakan bom. Tanda-tanda Perang Dunia II telah membuktikan bahwa gagalnya fungsi LBB
dalam upaya pencegahan Perang Dunia terjadi kembali dan menciptakan perdamaian dunia,
maka dibubarkanlah LBB. Gagalnya LBB dalam menciptakan perdamaian dunia dan Jerman
mengingkari perjanjian Versailles maka membuat Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-
1945). Ada juga penyebab khusus yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia II yaitu di
Eropa, terjadi invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939. Aktor sentral yang terlibat Perang
Dunia II adalah Blok Sekutu dan Blok Poros. Akibat dari pecahnya Perang Dunia II yaitu
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom terhadap Jepang di kota Hiroshima dan Nagasaki
pada tahun 1945. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dibentuk setelah terjadinya Perang
Dinamika HI tidak hanya berhenti pada melihat konflik yang melibatkan fisik melainkan
konflik yang melibatkan otak atau pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi negara lain
dilakukan antar dua blok, blok Timur (Uni Sovyet) dan blok Barat (Amerika Serikat).
Konflik ini dikenal sebagai Perang Dingin, terjadi setelah Perang Dunia II berakhir. Ditandai
dengan munculnya dua kubu berkekuatan besar dan berpengaruh yaitu AS dan Uni Sovyet,
terbentuknya Gerakan Non Blok yang dilakukan oleh negara-negara di Asia dan Afrika.
Meskipun Perang Dingin terjadi di Eropa-Amerika tetapi dampak dan pengaruhnya tersebar
kemana-mana (Wardhani, 2015). Selama Perang Dingin berlangsung tidak pernah terjadi
perang panas. Dibuatlah Detente (1960-1970) yang artinya relaksasi tensi antara Timur dan
Barat agar situasi tidak memanas. Perang Dingin juga terjadi selama 2 kali, ditandai dengan
beberapa negara memproduksi bom secara mandiri, intervens Amerika ke Grenada (1983)
dan Libya (1986), adanya pemimpin seumur hidup di Uni Sovyet yang menghasilkan krisis
pemimpin. Perang Dingin mulai berakhir dengan dibentuknya sistem internasional, lahirnya
negara pecahan Uni Sovyet yang baru dan membentuk organisasi internasional dengan
Peristiwa penting yang di luar konteks konflik antar negara namun mempengaruhi
dinamika HI di era modern adalah terorisme. Terorisme merupakan non state actor tetapi
tidak diakui secara sah karena tidak memberikan kebaikan kepada masyarakat internasional
(Dugis, 2015). Abad ke-21 diawali dengan peristiwa yang sangat bersejarah, teroris yang
tersebut untuk menabrakkannya ke gedung World Trade Center (WTC) New York, tanggal
11 September 2001.
mempengaruhi dinamika HI, sudah diakui bahwa AS adalah negara adi daya dan terkuat di
dunia tetapi bisa lolos atas tindakan teroris. Sehingga membuat AS bertekad untuk
menurut agama dan hukum di setiap negara. Secara global terorisme tersebar di berbagai
negara yang rawan konflik seperti Iran, Irak, Afghanistan, dan Suriah. Menjadi isu penting
yang wajib dipelajari dalam HI karena berdampak langung dalam gangguan kestabilitas
Kesimpulan yang diperoleh dari penjelasan penulis mengenai dinamika HI, jelas
mengalami perkembangan dan perubahan besar dalam setiap peradaban dunia. Dinamika HI
berkembang secara dinamis, mengikuti perkembangan zaman. Dimulai sejak Romawi Kuno
tidak mengenal negara, adanya monarki dan dibentuknya kedaulatan negara di bumi ini.
Namun teori dan prinsip HI sejak Romawi Kuno berkaitan. Nasionalisme semakin
empat perdebatan besar dalam sejarah HI sejak menjadi subjek akademi. Menjadi latar
belakang berdirinya sistem negara dan pemahaman ideologi setiap bangsa. Setelah
mempelajari beberapa konflik besar ini, negara-negara dunia menjalin kerja sama secara
intensif untuk bersama-sama mencegah terjadinya Perang Dunia kembali terjadi serta