Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PERANAN HUKUM INTERNASIONAL

PADA ABAD KE-21

Nama : NOVA ANGGRAINI

NPM : 178400065

Mata kuliah : HUKUM INTERNASIONAL

Prodi : S1 HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MEDAN AREA

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasullah SAW. Saya dapat menyelesaikan penyusunan makala ini dalam bentuk maupun isi

nya yang sangat sederhana. Semoga makala ini dapat di pergunakan sebagai salah satu acuan,

petunjuk maupun pedoman bagi pembaca PERAN HUKUM INTERNASIONAL PADA

ABAD KE-21.semoga makala ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi

pembacanya.

Medan,25 April 2018


DAFTAR ISI.

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

BAB II. PEMBAHASAN

A. Dinamika Hubungan Internasional Pada Abad Ke-20 dan 21

BAB III. KESIMPULAN

Kesimpulan.
B. Rumusan Masalah.

1. Apa itu Hukum Internasional ?

2. Bagaimana perkembangan Hukum Internasional pada abad ke-21 ?

3. Bagaimana peran Hukum Internasional di abad 21 ?


C. Tujuan Makalah.

1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan internasional.

2. Untuk mengetahui bagaimana peran hukum internasional pada abad ke 21.

3. Untuk menambah wawasan agar lebih luas.


BAB 1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hukum Internasional,sebagaimana kita ketahui saat ini, merupakan keseluruhan

kaidah yang sangat di perlukan untuk menhatur sebagian berhubungan-hubungan antara

negara-negara, tanpa ada nya kaidah- kaidah ini sungguh tidak mungkin bagi mereka untuk

melakukan tetap dan terus menerus sesungguhnya hukum internasional merupakan persoalan

dengan keperluan hubungan timbal balik antar negara-negara.

Pengertian hukum internasional sendiri menurut mochtar kusumaatmadjaadalah ke

seluruhan kekaidah-kaidah dan azas-azas yang mengatur hubungan atur persoalan yang

melintasi batas-batas negara-negara antar negara dengan negara, negara dengan subjek

hukum lain bukan negara atau subjek hukum bukan negara satu sama lain.

Pada umumnya hukum internasional di artikan sebagai himpunan dari peraturan-

peraturan ketentuan-ketentuan yang menggakibatkan serta mengatur hubungan antara negara-

negara dan subjek hukum lainnya dalam kehidupan masyarakat internasional.


BAB 2. PEMBAHASAN

Dinamika Hubungan Internasional Pada Abad Ke-20 dan 21

Sejarah hubungan internasional berkembang dari masa Yunani Kuno hingga era

modern kini. Dinamika hubungan internasional mengalami perkembangan bila terjadi adanya

konflik berdampak luas. Fokus kali ini memahami perkembangan hubungan internasional di

era modern dengan melihat kejadian peristiwa bersejarah di abad ke-20.

Peristiwa Perang Dunia I menjadi awal momentum yang penting bagi perkembangan

ilmu HI, menandai HI sebagai subjek akademis. Selain itu peristiwa Perang Dunia I dan II

juga menimbulkan berbagai perspektif dan perdebatan besar HI. Terjadi berbagai peristiwa

besar dalam sejarah dunia seperti Perang Dunia I & II, Perang Dingin dan Tragedi 9/11

dikarenakan pergantian peradaban. Tanda pergantian peradaban ada sejak dari masa dark

ages, kebebasan berpikir dan berkembangnya ilmu pengetahuan (Wardhani, 2015). Ilmu HI

mempelajari, memahami dan menganalisa setiap peristiwa besar di dunia terjadi seperti

konflik yang berujung peperangan.

Peristiwa Perang Dunia I menandai konflik internasional untuk membentuk suatu

kekuatan demi mencapai kepentingan nasionalnya. Karena perang ini melibatkan negara yang

memiliki kekuatan dari segi militer kuat dan pengaruh besar. Perang Dunia I (1914-1918)

terjadi dilatarbelakangi oleh upaya pembunuhan pewaris tahta kekaisaran Austria-Hungaria,

Pangeran Franz Ferdinand tahun 1914 oleh kaum nasionalis Serbia. Pembunuhan tersebut

berujung ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan Serbia. Sejumlah aliansi negara berkekuatan

besar di Eropa terlibat dalam perang, melalui sekutu atau koloni mereka, konflik ini meluas

sampai ke luar Eropa. Aktor Perang Dunia I adalah Etente (sekutu AS vs Blok Sentral yang

dipimpin oleh Jerman). Perang Dunia I ditandai dengan tumbuhnya nasionalisme,

konsekuensi dari perjanjian Westphalia tahun 1648.


Lahirnya industrialisme dampak revolusi Inggris dan Perancis. Kebjakan luar negeri

Imperialis kekuatan besar Eropa. Terakhir adanya revolusi Darwin, yang mengadopsi

kenyataan bahwa bangsa-bangsa berjuang untuk survive. Rivalitas antara kekuatan besar

negara di Eropa dipicu oleh indutrialisme, nasionalisme, imperialisme, dan revolusi Darwin

kemudian menghasilkan perang, yaitu Perang Dunia I.

Negara di Eropa kala itu terkena dampak Perang Dunia I mengalami krisis selama 20

tahun. Hali itu dimanfaatkan oleh Uni Sovyet (Rusia) sebagai momentum kebangkitan.

Kebangkitan negara Uni Sovyet untuk menahan kekuatan Jerman agar tidak menyebar ke

penjuru dunia terutama di negerinya. Lahirnya kebangkitan yang dilakukan Uni Sovyet

mengakibatkan munculnya sebuah kekuatan besar yang baru, hal ini disebut sebagai

multipolar. Namun terlepas dari kebangkitan Uni Sovyet, peristiwa ini berakibat terjadinya

perdebatan besar antara kaum realis dan liberalis. Pada tahun 1930-an negara super

power dunia dipegang oleh Uni Sovyet dan beberapa negara di Eropa. Amerika Serikat pada

tahun 1930-an sedang menghadapi krisis ekonomi hebat dikenal the great depression, AS

berupaya memulihkan kondisi negara (Wardhani, 2015). Perang Dunia I berakhir dengan

perjanjian Versailles serta dibentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) bertujuan

menjaga perdamaian dunia dan mencegah tercetusnya perang kembali terjadi. Hubungan

internasional muncul sebagai studi baru tentang politik, namun masih dipengaruhi oleh

Wilson (Knutsen, 1997). Americn isolationisme yang diinisiasi oleh Presiden AS Woodrow

Wilson berujung tercetusnya Liga Bangsa-Bangsa. Perang Dunia yang ditandai dengan

berakhirnya kekaisaran Austria-Hungaria, munculnya Perang Dingin dan terjadinya serangan

ledakan bom. Tanda-tanda Perang Dunia II telah membuktikan bahwa gagalnya fungsi LBB

dalam upaya pencegahan Perang Dunia terjadi kembali dan menciptakan perdamaian dunia,

maka dibubarkanlah LBB. Gagalnya LBB dalam menciptakan perdamaian dunia dan Jerman

mengingkari perjanjian Versailles maka membuat Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-
1945). Ada juga penyebab khusus yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia II yaitu di

Eropa, terjadi invasi Jerman ke Polandia pada tahun 1939. Aktor sentral yang terlibat Perang

Dunia II adalah Blok Sekutu dan Blok Poros. Akibat dari pecahnya Perang Dunia II yaitu

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom terhadap Jepang di kota Hiroshima dan Nagasaki

pada tahun 1945. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dibentuk setelah terjadinya Perang

Dunia II pada tahun 1945.

Dinamika HI tidak hanya berhenti pada melihat konflik yang melibatkan fisik melainkan

konflik yang melibatkan otak atau pengaruh yang kuat untuk mempengaruhi negara lain

dilakukan antar dua blok, blok Timur (Uni Sovyet) dan blok Barat (Amerika Serikat).

Konflik ini dikenal sebagai Perang Dingin, terjadi setelah Perang Dunia II berakhir. Ditandai

dengan munculnya dua kubu berkekuatan besar dan berpengaruh yaitu AS dan Uni Sovyet,

kebebasan berpolitik, munculnya ideologi baru, berlangsungnya konfrontasi militer, dan

terbentuknya Gerakan Non Blok yang dilakukan oleh negara-negara di Asia dan Afrika.

Meskipun Perang Dingin terjadi di Eropa-Amerika tetapi dampak dan pengaruhnya tersebar

kemana-mana (Wardhani, 2015). Selama Perang Dingin berlangsung tidak pernah terjadi

perang panas. Dibuatlah Detente (1960-1970) yang artinya relaksasi tensi antara Timur dan

Barat agar situasi tidak memanas. Perang Dingin juga terjadi selama 2 kali, ditandai dengan

beberapa negara memproduksi bom secara mandiri, intervens Amerika ke Grenada (1983)

dan Libya (1986), adanya pemimpin seumur hidup di Uni Sovyet yang menghasilkan krisis

pemimpin. Perang Dingin mulai berakhir dengan dibentuknya sistem internasional, lahirnya

negara pecahan Uni Sovyet yang baru dan membentuk organisasi internasional dengan

membubarkan pakta Warsawa dan merubah posisi NATO.

Peristiwa penting yang di luar konteks konflik antar negara namun mempengaruhi

dinamika HI di era modern adalah terorisme. Terorisme merupakan non state actor tetapi

tidak diakui secara sah karena tidak memberikan kebaikan kepada masyarakat internasional
(Dugis, 2015). Abad ke-21 diawali dengan peristiwa yang sangat bersejarah, teroris yang

mengatasnamakan jaringan Al-Qaedah membajak pesawat kemudian membawa pesawat

tersebut untuk menabrakkannya ke gedung World Trade Center (WTC) New York, tanggal

11 September 2001.

Mengapa mengambil contoh kasus WTC sebagai peristiwa penting yang

mempengaruhi dinamika HI, sudah diakui bahwa AS adalah negara adi daya dan terkuat di

dunia tetapi bisa lolos atas tindakan teroris. Sehingga membuat AS bertekad untuk

memberantas terorisme di bumi ini. Terorisme memang tidak dibenarkan tindakannya

menurut agama dan hukum di setiap negara. Secara global terorisme tersebar di berbagai

negara yang rawan konflik seperti Iran, Irak, Afghanistan, dan Suriah. Menjadi isu penting

yang wajib dipelajari dalam HI karena berdampak langung dalam gangguan kestabilitas

keamanan regional dan internasional.


KESIMPULAN.

Kesimpulan yang diperoleh dari penjelasan penulis mengenai dinamika HI, jelas

mengalami perkembangan dan perubahan besar dalam setiap peradaban dunia. Dinamika HI

berkembang secara dinamis, mengikuti perkembangan zaman. Dimulai sejak Romawi Kuno

tidak mengenal negara, adanya monarki dan dibentuknya kedaulatan negara di bumi ini.

Namun teori dan prinsip HI sejak Romawi Kuno berkaitan. Nasionalisme semakin

berkembang di tiap negara digunakan mencapai kepentingan nasional. Menghasilkan pada

empat perdebatan besar dalam sejarah HI sejak menjadi subjek akademi. Menjadi latar

belakang berdirinya sistem negara dan pemahaman ideologi setiap bangsa. Setelah

mempelajari beberapa konflik besar ini, negara-negara dunia menjalin kerja sama secara

intensif untuk bersama-sama mencegah terjadinya Perang Dunia kembali terjadi serta

mengatasi dan mencegah serangan terorisme yang mengusik kedamaian masyarakat

internasional. Interaksi inilah yang disebut dengan hubungan internasional.

Anda mungkin juga menyukai