Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut

PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur


Tahun 2018

KATA PENGANTAR

Kegiatan penambangan timah oleh PT TIMAH Tbk di Wilayah Kepulauan Riau dan Riau selain
menghasilkan keuntungan finansial dari nilai ekonomi bijih timah yang dihasilkan, juga menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Perubahan bentang alam, penurunan kekayaan
keanekaragaman hayati di darat maupun di laut serta penurunan potensi sumberdaya air telah
menjadi isu lingkungan yang menjadi sorotan berbagai pihak, khususnya para pencinta lingkungan.
Dalam rangka meminimalisasi dampak yang terjadi, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral No. 1827 K/30/MEM Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan Yang Baik.

Maksud penyusunan Laporan Reklamasi Tambang Laut adalah sebagai pedoman kegiatan reklamasi
dalam tahapan operasi produksi, sedangkan bagi pemerintah sebagai acuan dalam evaluasi
keberhasilan pelaksanaan program reklamasi. Penyusunan dokumen ini juga mengacu kepada
dokumen-dokumen lain seperti Rencana Kerja Produksi, Dokumen AMDAL, dan informasi yang
dikumpulkan melalui observasi lapangan serta data sekunder lainnya selama tahun 2018.

Semoga penyusunan Laporan ini dapat menjadi tolak ukur dan menjadi bahan perbaikan dalam
pelaksanaan program reklamasi kedepannya serta dapat diterapkan secara efektif dalam upaya
pemulihan kondisi Lingkungan hidup di Wilayah Kepulauan Riau dan Riau.

Semoga laporan ini bermanfaat adanya.

Kundur,
PT TIMAH Tbk
Ka Unit Produksi Kundur
Wilayah Operasi Kepri dan
Riau,

AGUNG PRATAMA
NIK. 20081140
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………........………………………..….................. i
DAFTAR ISI ……………...………………………………………………………..….............. ii
DAFTAR TABEL .......……………………………………………………..……..................... iii
DAFTAR GAMBAR ...……………………………………………………..…….....................iv
DAFTAR LAMPIRAN ...……………………………………………………..……...................v

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………..............1


1.1 Status Pemegang IUP ....................................................................... 2
1.2 Luas Wilayah IUP dan Fasilitas Penunjang di Luar IUP .................... 2
1.3 Persetujuan AMDAL/RKL-RPL .......................................................... 3

BAB II PEMBUKAAN LAHAN ..........................................…….........…..........… 4

2.1 Area Penambangan ...................………………………………..……. 4


2.2 Fasilitas Penunjang ...........................................…………...…....….17

BAB III PELAKSANAAN REKLAMASI .........................................…..................18

3.1 Lokasi yang di reklamasi .......…………………………….................18


3.2 Teknik dan Peralatan yang digunakan dalam reklamasi .................18
3.3 Revegetasi ...................................................................................... 20
3.4 Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pasca Tambang ........... 22
3.5 Pemeliharaan .....................................................……….................. 22

BAB IV BIAYA REKLAMASI .............................................................................. 24


Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

LAMPIRAN ............................................................................................................. 25

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1Daftar Luas IUP PT TIMAH Tbk Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan
Kundur
Tabel 2Rincian Luas IUP PT TIMAH Tbk Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan
Kundur
Tabel 3Fasilitas Penunjang Kegiatan Operasional Produksi Luar IUP
Tabel 4Realisasi Bukaan Lahan Tahun 2018 di Wilayah Kundur
Tabel 5Realisasi Produksi Tahun 2018 di Wilayah Kundur
Tabel 6Kapasitas Pemindahan Tanah Kapal Isap Produksi
Tabel 7Fasilitas Penunjang Kegiatan Operasional Produksi di Luar IUP
Tabel 8Luas Realisasi Penanaman Mangrove di Wilayah Kundur
Tabel 9Realisasi Pembangunan Tanggul Penahan di Wilayah Kundur
Tabel 10 Realisasi Biaya Reklamasi Tahun 2018 di Wilayah Kundur
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

iii
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jenis Kapal Striping
Gambar 2 Desain Kapal Isap Striping
Gambar 3 Bucket Wheel Dredge
Gambar 4 Bucket Wheel
Gambar 5 Konstruksi Bucket Wheel Dredge
Gambar 6 Kapal Keruk
Gambar 7 Konstruksi Kapal Keruk
Gambar 8 Skema Metode Long Face
Gambar 9 Skema Metode Short Face
Gambar 10 Kapal Isap Produksi
Gambar 11 Konstruksi Kapal Isap Produksi
Gambar 12 Pola Penggalian Kapal Isap Produksi
Gambar 13 KIP Metode BHM
Gambar 14 Metode Penggalian dengan menggunakan KIP Metode BHM
Gambar 15 Kegiatan Penanaman Mangrove di Pantai Kundur
Gambar 16 Kegiatan Penanaman Mangrove di Pantai Teluk Dalam
Gambar 17 Kegiatan pemasangan Tanggul Penahan Abrasi di Pantai Teluk Dalam
Gambar 18 Kegiatan pemasangan Tanggul Penahan Abrasi di Pantai Kundur
Gambar 19 Desain Penanaman Tipe 1 (metode jarak tanam 2 m x 1 m)
Gambar 20 Metode jarak tanam cluster (kelompok)
Gambar 21 Kegiatan Pemantauan Mangrove di Batu Kucing dan Pelabuhan Sekumbang
Gambar 22 Kegiatan Pemantauan dan Pemeliharaan tanggul di pantai Kundur

iv
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rekapitulasi Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi PT TIMAH Tbk


Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan Kundur
LAMPIRAN 2 Rekapitulasi Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi PT TIMAH Tbk
Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan Kundur
LAMPIRAN 3 Peta Realisasi Bukaan Lahan
LAMPIRAN 4 Peta Realisasi Reklamasi
LAMPIRAN 5 Peta Citra Realisasi Reklamasi

v
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Status Pemegang IUP

1. Identitas Pemegang IUP


Secara garis besar gambaran umum mengenai identitas perusahaan adalah sebagai
berikut :

Nama Perusahaan : PT TIMAH Tbk

Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 51


Pangkalpinang 33121
Provinsi Kepulauan Bangka dan Belitung

Telp. : (0717) 425 8000

Fax. : (0717) 425 8080

Penanggung Jawab : M. Riza Pahlevi Tabrani

Jabatan : Direktur Utama

1
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

2. Status Perizinan
Perizinan yang dimiliki oleh PT TIMAH Tbk di Wilayah Kepulauan Riau dan Riau
berupa Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi sebanyak 6 blok di Pulau Kundur,
selengkapnya informasi mengenai IUP Laut bisa dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Daftar Luas IUP PT TIMAH Tbk Wilayah Produksi Kep. Riau & Riau di Perairan
Kundur
SURAT KEPUTUSAN MASA BERLAKU
No. LOKASI DU
PENGESAHAN NOMOR TANGGAL TMT S/D

23 19
Lt. Timun - Gubernur Kep. No. 1003 Tahun 23 Sep
1 618/RIAU September Maret
Kundur Riau 2014 2014 2014
2018
23 19
Lt. Kundur Gubernur Kep. No. 1002 Tahun 23 Sep
2 KEPRI September Maret
Barat Riau 2014 2014 2014
2018
Lt. Kobel - No. 114 Tahun 11 Mei 11 Mei 20 Juli
3 621 Bupati Karimun
Kundur 2011 2011 2011 2025
06 27
Lt. Timun No. 224 Tahun 6 Okt
4 618 Blok B Bupati Karimun Oktober April
Kundur Barat 2014 2014
2014 2020
06 27
Lt. Timun No. 225 Tahun 6 Okt
5 618 Blok C Bupati Karimun Oktober April
Kundur Barat 2014 2014
2014 2020
Lt. Kundur P0264/ eks. Menteri 2928K/30/MEM 14 Nov 14 Nop 13 Nop
6
Barat - Kundur 956 ESDM /2011 2011 2011 2026

1.2 Luas Wilayah IUP Operasi Produksi dan Fasilitas Penunjang

Luas Izin Usaha Pertambangan laut operasi produksi PT TIMAH Tbk di Wilayah
Perairan Kundur sejumlah 42.269 ha tersebar di 6 blok.

Tabel 2 Rincian Luas IUP PT TIMAH Tbk Wilayah Produksi Kep. Riau & Riau di Perairan
Kundur

No. LOKASI DU KODE WILAYAH LUAS (Ha)


1 Lt. Timun - Kundur 618/RIAU 618/RIAU 3.426
2 Lt. Kundur Barat KEPRI Blok C 3.114
3 Lt. Kobel - Kundur 621 KW/T.Produksi 06 10.475
4 Lt. Timun Kundur Barat 618 Blok B KW/T.Produksi 04 3.251
5 Lt. Timun Kundur Barat 618 Blok C KW/T.Produksi 05 2.409
6 Lt. Kundur Barat - Kundur P0264/ eks. 956 19.594

2
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Total 42.269

Sarana penunjang kegiatan untuk operasional produksi wilayah Perairan Kundur


berada di Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun yang berupa Kompleks Perkantoran,
PPBT, Smelter, Gudang, Balai Karya dan Perbengkelan, PLTD, Pelabuhan, TPS Limbah B3,
Perumahan, Laboratorium, Fasilitas Umum dan Hiperkes. Secara rinci sarana penunjang
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Fasilitas penunjang kegiatan operasional produksi di luar IUP

Jumlah Luas
No Fasilitas Penunjang Keterangan
(Unit) (m2)
1Kompleks Perkantoran 6 862 Luar IUP
2PPBT 1 2.147 Luar IUP
3Smelter 1 2.214 Luar IUP
4Gudang 6 3.900 Luar IUP
Balai Karya &
5 5 2.625 Luar IUP
Perbengkelan
6 PLTD 1 450 Luar IUP
7 Pelabuhan 1 2.813 Luar IUP
8 TPS 1 298 Luar IUP
9 Hiperkes 1 524 Luar IUP
10 Laboratorium 1 90 Luar IUP
11 Fasum 4 1.884 Luar IUP
12 Perumahan 12 42.576 Luar IUP
Jumlah 40 60.383
Sumber : Manajemen Aset & Sarana PT TIMAH Tbk tahun 2018

1.3 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup

PT TIMAH Tbk telah memiliki dokumen lingkungan hidup berupa Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) Kegiatan Penambangan Bijih Timah di Perairan Kundur,
Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau oleh PT TIMAH Tbk dengan izin lingkungan
yang dikeluarkan oleh Bupati Karimun dengan nomor : 234 tahun 2014 tanggal 17 Oktober 2014.

BAB II

3
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

PEMBUKAAN LAHAN
2.1 Area Penambangan
Rencana kegiatan penambangan timah di wilayah IUP Wilayah Perairan Kundur dilakukan pada
area laut yang berada pada 6 lokasi IUP. Lokasi dan luas lahan yang dibuka serta realisasi produksi
dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4 Realisasi bukaan lahan tahun 2018 di Wilayah Kundur

Bukaan Lahan tahun 2018


No. Lokasi IUP
Rencana (ha) Realisasi (ha)
1 Lt. Timun - Kundur 618/RIAU 34,50 35

2 Lt. Kundur Barat Blok C/KEPRI 5,84 2

3 Lt. Timun Kundur Barat 618 B 20,79 64

4 Lt. Timun Kundur Barat 618 C 16,24 12

5 Lt. Kobel - Kundur 621 30,00 26

6 Lt. Kundur Barat - Kundur DU 956 31,35 5

Jumlah 6 138,72 144

Tabel 5 Realisasi produksi tahun 2018 di Wilayah Kundur

Produksi tahun 2018


No. Lokasi IUP
Rencana (Ton) Realisasi (Ton)

1 Lt. Timun - Kundur 618/RIAU 3.229 2.959

2 Lt. Kundur Barat Blok C/KEPRI 255 53

3 Lt. Timun Kundur Barat 618 B 612 3.095

4 Lt. Timun Kundur Barat 618 C 357 387

5 Lt. Kobel - Kundur 621 2.035 1.119

6 Lt. Kundur Barat - Kundur DU 956 2.535 796

4
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Jumlah 6 9.023 8.536

2.1.1 Metode dan Rencana Penambangan

Secara umum operasi penambangan dilakukan dengan mengoperasikan sarana penambangan


berupa : KIS (Kapal Isap Stripping), BWD (bucket wheel dredger), KK (bucket line dredger), KIP (metode
cutter suction dredger), dan KIP (metode bore hole mining). Pengerukan menerapkan sistem trap pada
lebar pembongkaran/penggalian berkisar antara 120 s.d. 240 meter lateral. Seluruh material hasil
pembongkaran diolah di tempat melalui proses pencucian menghasilkan konsentrat bijih timah yang
berkadar 20 s.d. 60% Sn.
Penambangan timah dilakukan mulai dari lapisan alluvial bersifat tidak kompak sampai lapisan
dasar dengan kandungan mineral yang ekonomis. Proses pembongkaran lapisan-lapisan meliputi
penggalian overburden (lapisan tanah atas) dan pengerukan kaksa/lapisan bertimah. Adapun cara
operasi pengerukan dari masing-masing kapal produksi adalah sebagai berikut :

A. Kapal Isap Striping

Kapal Isap Stripping (KIS) merupakan turunan dari jenis kapal isap digunakan untuk membantu
dan memperingan kerja kapal produksi dalam merintis kanal masuk pengerukan/ pengisapan. KIS
mempunyai dua fungsi utama yaitu membentuk kanal (channel stripping) dan pengupasan permukaan
dasar laut yang terlalu tinggi (terrain stripping). Bentukan kanal atau area kupasan akan disesuaikan
dengan ruang apung dari kapal produksi sehingga dapat menjangkau lapisan kaksa.
Struktur KIS laik dipakai untuk jangkauan kedalaman minus 10 m.bml. sampai 12 m.bml. Jenis
KIS digunakan untuk pengupasan lapisan tanah atas seperti pasir halus, lempung, lanau, dan material
lembut/halus lainnya. Kisaran material berai yang dapat dikupas pada kisaran 160.000- 200.000
m3/bln, namun dapat diperbesar mengikuti kapasitas pompa isapnya. Rasio material terisap dengan
media air penghantar adalah 1:12. Material yang terisap selanjutnya dipindahkan/dibuang lewat
buritan melalui pipa penghantar. Tapak yang telah terbongkar KIS selanjutnya akan dimasuki atau
ditempati oleh kapal produksi; sedangkan KIS ditarik untuk tugas serupa di tempat lain.

5
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 1 Jenis Kapal Isap Striping

Pertimbangan operasi KIS di perairan Karimun selain bertujuan untuk mempermudah kerja
kapal produksi, juga menurunkan biaya operasi kapal produksi. Utamanya, pada waktu pemindahan
material halus, KIS sanggupmenurunkan biaya produksi karena kapal produksi akan langsung
pengeruk/mengisap lapisan kaksa. Untuk membongkar material, KIS mengandalkan kekuatan air
semprot (water jet). Perencanaan PT TIMAH Tbk mendisain KIS untuk memindahkan material pasiran
atau mengisi kolong-kolong bawah laut. Selain untuk membuat kanal, urugan, dan basin.
Keunggulan KIS adalah sederhana, kecil, konstruksi ringan, bergerak cepat, serta berbiaya
rendah. Pada rencana pengembangan penambangan bijih timah ini, jenis KIS bertugas untuk
memindahkan kong (overburden) karena didisain untuk laut cukup dalam atau mengisap material
bersifat kohesif dan pasir yang berasosiasi dengan bijih timah.

6
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 2 Desain Kapal Isap Striping

Berdasarkan uraian jenis kapal di atas, maka operasi produksi sepenuhnya akan dikontrol SOP Kapal,
SML ISO-14001, dan Kepmen PE No. 555/195. Sedangkan tailing yang dihasilkan dikontrol oleh Baku
Mutu Lingkungan (BML), utamanya Kepmen LH No. 51/2004 tentang Baku Mutu Air Laut.
Pembongkaran kaksa diusahakan memenuhi standar ramah lingkungan dan keselamatan kerja.

B. Bucket Wheel Dredge (BWD)

Bucket Wheel Dredge merupakan salah satu varian dari jenis bucket dredger. Sistem kerja pada
BWD tidak ditimba tetapi diisap setelah lapisan terberai oleh kepala pemotong. BWD dapat menggali
diatas kedalaman -60 m. Penampang kontruksi Bucket Wheel Dredge dapat dilihat pada Gambar 3 -
Gambar 5. Pada tahun 2015 yang beroperasi Bucket Wheel Dredge (BWD) dengan kapasitas
pemindahan tanah rata-rata 300.000 m3/bulan sebanyak 1 unit.

7
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 3 Bucket Wheel Dredge

Gambar 4 Bucket Wheel

Gambar 5 Konstruksi Bucket Wheel Dredge

C. Kapal Keruk

8
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Kapal Keruk beroperasi menggunakan mangkok sebagai penggali bahan galian dari dasar laut
yang kemudian akan dicurahkan ke bak penampungan. Selanjutnya dilakukan proses sizing pada saring
putar dan pemisahan bijih timah dengan mineral lainnya pada Jig. Kapal Keruk dan konstruksinya
disajikan pada Gambar 6 dan Gambar 7.

Gambar 6
Kapal Keruk

Gambar 7 Konstruksi Kapal Keruk

C.1 Metode Penggalian

C.1.1 Long Face

Long Face adalah metode penggalian selebar kolong kerja dari pinggir kiri sampai pada pinggir
kanan atau sebaliknya tanpa adanya potonganpotongan kolong dengan pengangkatan dan penurunan
ladder masing-masing satu kali pada setiap tepi kolong. Pola long Face mempunyai tujuan agar
pemindahan tanah dapat memperoleh hasil yang sebesar-besarnya sehingga jam efektif penggalian
bisa
tercapai
maksimal.
Skema
metode
Long Face
disajikan
pada
Gambar 8.

9
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 8 Skema Metode Long Face

C.1.2 Short Face

Short Face adalah metode penggalian dari tepi ke tepi biasanya setiap 2(dua) sampai 3 (tiga)
snee dengan penurunan ladder dilakukan masing–masing pada tepi snee sampai kong. Metode ini
mempunyai tujuan upaya pemindahan tanah guna memperoleh hasil sebesar–besarnya dengan
melaksanakan penggalian secara selektif pada daerah kerja dimana jenis lapisan tanahnya heterogen
(bermacam–macam). Skema metode Short Face disajikan pada Gambar 9.

Gambar
9
Skema
Metode
Short
Face

C.2
Teknik

Penggalian

C.2.1 Sistem Tekan


Kolong kerja dibagi dalam beberapa potongan (snee) 10 s.d. 40 meter. Penarikan kawat haluan
disesuaikan dengan cuft Kapal Keruk . Penekanan ladder bertahap antara 0,3 s/d 0,8 meter. Dalam
keadaan tertentu penggalian dilakukan per snee. Penggalian Kaksa umumnya dilakukan per snee.
Untuk lapisan tanah atas yang tebal perlu dibuatkan trap sebagai talud.

C.2.2 Sistem Maju


Pengerukan dilakukan selebar front/kolong kerja. Penggalian tanah atas dilakukan
menggunakan cara maju beberapa trap dan mundur sesuai kebutuhan.Talud depan usahakan antara
30o s.d. 45o. Penarikan kawat haluan dilakukan dipinggir kolong. Posisi ladder tetap hanya disesuaikan
dengan pasang surut air.

10
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

C.2.3 Sistem Kombinasi


Sistem ini adalah paduan antara sistem maju dan tekan, dilakukan apabila lapisan atas tidak
bertimah dan tebal serta batuan dasar yang tidak merata.
 Penggalian tanah atas dengan sistem maju secara bertahap sampai dengan mencapai permukaan
kong.
 Bila lapisan kaksa cukup tebal maka long Face diteruskan hingga mendekati permukaan kong.
 Mendekati permukaan kong (2 meter) diatas kong front kerja dibagi per snee
 Pembersihan kaksa diatas kong digunakan sistem tekan.

Pada tahun 2015 Kapal keruk yang beroperasi yakni KK dengan kapasitas pemindahan tanah
225.000 m3/bulan/unit dengan jumlah operasi sebanyak 3 unit.

D. Kapal Isap Produksi

Kapal Isap Produksi (KIP) yang digunakan oleh PT TIMAH disajikan pada Gambar 10 dan
Gambar 11 sedangkan pola penggaliannya disajikan pada Gambar 12. Pada Tahun 2015 Kapal Isap
Produksi yang beroperasi memiliki kapasitas pemindahan tanah 100.000 m3/bulan baik yang dikelola
langsung oleh PT TIMAH Tbk sebanyak 8 unit maupun KIP Jasa Sewa Mitra Usaha sebanyak 45 unit.

Gambar
10 Kapal
Isap
Produksi

Gambar 11 Konstruksi Kapal Isap Produksi

11
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 12
Pola
Penggalian Kapal
Isap Produksi

Kapasitas
pemindahan
tanah Kapal Isap
Produksi disajikan
pada Tabel 6.
Adapun Sistem
Kerja KIP sebagai
berikut :

1) Penurunan
ladder diikuti
perputaran kapal (45° s.d. 360°) dan cutter melakukan
penggerusan material.

2) Material yang digerus diisap oleh pompa tanah.

Tabel 6 Kapasitas pemindahan tanah Kapal Isap Produksi

Objek Jam Kerja/Hari Jam Kerja Jam Jalan Jam Pemindahan


Tambang Tersedia/Hari Efektif/bulan Tanah/bulan
Shift 1 07.00 s.d 15.00 8 Jam
KIP Shift 2 15.00 s.d 23.00 8 Jam 500 jam 10.000 m³/jam
Shift 3 23.00 s.d 07.00 8 Jam

E. KIP Metode BHM (bore hole mining)

KIP Metode BHM merupakan turunan dari KIP metode cutter suction dredge. Prinsip kerja KIP
metode BHM adalah KIP Metode BHM ditempatkan di lokasi cadangan timah yang diikat dengan
minimal 3 jangkar, Setelah KIP Metode BHM berada di posisi diinginkan KIP metode BHM akam
melakukan penggalian, dengan membuat sumuran sesuai dengan diameter pipa bor utama sebagai

12
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

casing tegak lurus (vertikal) yang langsung tertuju pada lapisan bertimah/kaksa (tanpa harus membuka
lapisan tanah penutup/over burden
dengan luasan tertentu seperti KIP metode cutter suction dredge). Dalam pipa bor utama terdapat 3
pipa lainnya, yaitu pipa air, pipa hisap dan shaft cutter.

Gambar 13 KIP Metode BHM

Penetrasi penggalian ini dilakukan dengan penurunan pipa utama dan rotasi kepala pisau
pemotong yang dibantu dengan menggunakan air bertekanan tinggi untuk menembus material.
Setelah penggalian sampai dengan kedalaman tertentu pada lapisan bertimah/kaksa maka air yang
bertekanan tinggi tersebut akan dipancarkan dengan arah yang berbeda melalui nozzle-nozzle kearah
samping (horizontal) yang saling berlawanan untuk menghancurkan atau memberaikan material pada
lapisan tersebut sehingga terbentuk slurry dan diisap oleh pipa isap untuk dilakukan proses
selanjutnya. Dimensi penggalian KIP Metode BHM berbentuk rongga dengan diameter tertentu sesuai
dengan tekanan air tersebut, sedangkan dibagian atasnya (lapisan over burden) masih utuh.

13
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 14 Metode Penggalian dengan menggunakan KIP Metode BHM

Material yang sudah terberai dengan bantuan air bertekanan tinggi akan dihisap oleh pompa
hisap melalui pipa hisap yang terdapat dalam pipa bor utama dan selanjutnya dihantarkan ke saring
putar. Material yang memiliki ukuran besar akan menjadi oversize dan dialirkan kembali melalui
bandar-bandar ke laut, sedangkan material yang berukuran kecil (undersize) akan diproses kembali
untuk dilakukan pemisahaan sesuai dengan berat jenisnya (jigging) sisa hasil pencucian kemudian akan
14
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

dikembalikan ke laut. Konsentrat hasil pencucian yang berada di bak penampung, kemudian akan
dipindahkan ke sakan untuk dicuci/peningkatan kadar secara manual.
Konsentrat timah yang dihasilkan dari sakan direncanakan 40 sampai dengan 70 % Sn.
Konsentrat timah kemudian dimasukkan kedalam karung,. Konsentrat timah yang sudah dimasukkan
ke dalam karung kemudian disimpan di tempat yang aman pada KIP Metode BHM.
Apabila material yang mengandung timah pada lubang tersebut sudah habis, maka pipa bor
diangkat ke permukaan dan KIP Metode BHM akan bergerak kedepan dan atau kesamping untuk
melakukan penggalian di titik berikutnya yang sudah ditentukan dan pengukuran posisi KIP Metode
BHM dengan menggunakan GPS.

2.2 Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang sangat perlu unutk mendukung kegiatan utama penambangan di


laut sehingga dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Lokasi fasilitas penunjang ini
dikonsentrasikan pada daerah tertentu agar memudahkan dalam pengaturan dan

15
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

pengawasannya. Sarana penunjang kegiatan untuk operasional produksi wilayah perairan


Kundur berada di Kecamatan Kundur Barat, Kabupaten Karimun yang berupa Kompleks
Perkantoran, PPBT, Smelter, Gudang, Balai Karya dan Perbengkelan, PLTD, Pelabuhan, TPS
Limbah B3, Perumahan, Laboratorium, Fasilitas Umum dan Hiperkes. Secara rinci sarana
penunjang tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Fasilitas penunjang kegiatan operasional produksi di luar IUP

Jumlah
No Fasilitas Penunjang Luas (m2)
(Unit)
1 Kompleks Perkantoran 6 862
2 PPBT 1 2.147
3 Smelter 1 2.214
4 Gudang 6 3.900
Balai Karya &
5 5 2.625
Perbengkelan
6 PLTD 1 450
7 Pelabuhan 1 2.813
8 TPS 1 298
9 Hiperkes 1 524
10 Laboratorium 1 90
11 Fasum 4 1.884
12 Perumahan 12 42.576
Jumlah 40 60.383
Sumber : Manajemen Aset & Sarana PT TIMAH Tbk tahun 2017

BAB III
PELAKSANAAN REKLAMASI

3.1 Lokasi yang di Reklamasi


16
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Lokasi dan luasan perencanaan kegiatan reklamasi laut yang tersebar di daratan
pesisir Kundur di tahun 2018 disajikan pada Tabel 8. Realisasi penanaman mangrove di
Wilayah Kundur tahun 2018 adalah seluas 2.4 ha dan realisasi pembangunan tanggul
penahan di wilayah pesisir pantai yang mengalami abrasi dibangun sepanjang pada tahun
2018 sepanjang 250 meter di Pantai Teluk Dalam dan 400 meter di Pantai Kundur. Adapun
realisasi pelaksanaan reklamasi tahun 2018 disajikan pada Tabel 9.

Tabel 8 Luas Realisasi Penanaman Mangrove di Wilayah Kundur


Penanaman Mangrove
No Lokasi (Desa)
Rencana (ha) Realisasi (ha)
1 Teluk Dalam 0,7 0,7
2 Kundur 1,5 1,7
Jumlah 2,2 2,4

Tabel 9 Realisasi Pembangunan Tanggul Penahan di Wilayah Kundur


Pembuatan Tanggul Penahan 2018
No Lokasi (Desa)
Rencana (m) Realisasi (m)
1 Kundur 400 400
2 Teluk Dalam 250 250
Jumlah 650 650

3.2 Teknik dan Peralatan yang di gunakan dalam Reklamasi

Penanaman mangrove dilakukan sebagai upaya untuk menjaga pantai dari proses abrasi.
Penanaman mangrove dilakukan pada daerah yang terdapat komunitas mangrove sehingga
keberadaan mangrove pada lokasi tersebut tetap terjaga. Berbagai peralatan yang digunakan dalam
kegiatan reklamasi laut ini antara lain : sekop, cangkul, gerobak sorong, dan perlengkapan
pembangunan tanggul penahan.
Pada area sepadan pantai yang mengalami abrasi jenis tanaman yang dipilih sebagai bentuk
kegiatan reklamasi adalah tanaman mangrove jenis tanaman bakau (Rhizophora sp), tanaman perepat
(Sonneratia sp), api-api (Avicennia sp).

17
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 15 Kegiatan Penanaman Mangrove di Pantai Kundur

18
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 16 Kegiatan Penanaman Mangrove di Pantai Teluk Dalam

19
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 17 Kegiatan pemasangan Tanggul Penahan Abrasi di Pantai Teluk Dalam

20
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Gambar 18 Kegiatan pemasangan Tanggul Penahan Abrasi di Pantai Kundur

3.3 Revegetasi

Survei awal pada suatu rencana lokasi penanaman diperlukan untuk menentukan layak atau
21
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

tidaknya dilakukan penanaman mangrove pada lokasi tersebut. Metode penanaman mangrove dapat
dilakukan dengan 2 metode tergantung dari kondisi di lokasi penanaman. Metode tersebut antara
lain :

1. Metode jarak tanam 2 m x 1 m

a. Pada tahap penanaman, spesies mangrove dikelompokkan berdasarkan spesiesnya. Bibit mangrove
ditanam di lokasi penanaman dengan teknik penanaman mangrove menggunakan ajir. Penggunaan ajir
berguna untuk menjaga bibit mangrove tidak tumbang ketika terkena ombak. Jarak tanam adalah 2 m
x 1 m (Gambar 20).

b. Mangrove ditanam dengan cara membuat lubang di dekat ajir, dengan ukuran lebih besar dari
ukuran polybag dan dengan kedalaman dua kali lipat dari panjang polybag. Bibit ditanam secara tegak
ke dalam lubang tanam dengan cara melepaskan bibit dari polybag secara hati-hati dan tidak merusak
akar. Sela-sela lubang di sekeliling bibit, ditimbuni dengan tanah. Bibit yang telah ditanam, batangnya
diikat dengan ajir, supaya tidak mudah rebah bila terjadi air pasang (Gambar 19).

Gambar 19
Desain
penanaman
Tipe 1
(Metode
jarak tanam
2 m x 1 m)

2. Metode

22
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

cluster/kelompok

Pada tahap penanaman, spesies mangrove dikelompokkan berdasarkan spesiesnya. Bibit


mangrove ditanam di lokasi penanaman dengan teknik penanaman mangrove berkelompok (cluster)
dimana mangrove yang ditanam berada dalam lingkupan ajir. Penggunaan ajir berguna untuk menjaga
bibit mangrove tidak tumbang ketika terkena ombak (Gambar 20).

Gambar 20 Metode jarak tanam cluster (kelompok)

Selain metode penanaman mangrove di atas, penanaman mangrove dapat dilakukan dengan
sistem tumpang sari tambak untuk mengoptimalkan serta mendukung pengembangan kapasitas dan
pemberdayaan masyarakat serta turut menjaga keanekaragaman hayati. Pada beberapa lokasi di
wilayah Kundur berpotensi dilakukan kegiatan penanaman mangrove dengan sistem ini yang dapat
dijadikan sebagai lokasi percontohan. Selain untuk menjaga keberadaan dan perbaikan ekosistem
mangrove kegiatan ini nantinya akan terintegrasi dengan kegiatan budidaya ikan/kepiting.

3.4 Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pasca Tambang

Kegiatan penambangan timah telah mengakibatkan terjadinya perubahan bentang


alam dengan terjadi perubahan morfologi dasar laut. Namun demikian secara alamiah akibat
proses oseanografi khususnya arus dasar laut dan gelombang akan mengembalikan kondisi
morfologi dasar laut ke dalam kondisi normal. Upaya pemanfaatan perairan pasca
penambangan akan disesuaikan dengan kesepakatan dengan para pemangku kepentingan.
Sementara itu perairan yang belum ada kesepakatan pemanfaatannya dengan para

23
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

pemangku kepentingan akan dilakukan pengelolaan secara ekologis dengan mereklamasi

24
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

kawasan perairan.

25
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

26
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

27
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

3.5 Pemeliharaan dan Pemantauan

28
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Kegiatan pemeliharaan tanaman mangrove lebih difokuskan pada upaya pengamanan


tanaman dari hempasan gelombang sehingga mangrove dapat tumbuh dengan baik. Selain
itu akan dilakukan penyulaman pada tanaman mangrove yang mati. Kegiatan pemeliharaan
pada tanggul penahan dilakukan dengan pemantauan (pengecekan) kondisi fisik tanggul.

29
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

30
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

31
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

a. Batu Kucing b. Pelabuhan Sekumbang


Gambar 21 Kegiatan Pemantauan Mangrove di Pantai Batu Kucing & Pel.Sekumbang

a. Sebelum b. Sesudah
Gambar 22 Kegiatan Pemeliharaan dan Pemantauan Tanggul di Pantai Kundur

BAB IV
32
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

BIAYA REKLAMASI

Biaya realisasi reklamasi di wilayah Kundur berupa biaya langsung dan tidak
langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya penanaman mangrove dan pembangunan tanggul
penahan abrasi. Sedangkan komponen biaya tidak langsung terdiri dari biaya mobilisasi dan
demobilisasi alat, perencanaan reklamasi, administrasi dan keuntungan kontraktor serta biaya
supervisi. Rincian komponen biaya yang diperlukan untuk reklamasi tambang di wilayah
Kundur dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10 Realisasi Biaya Reklamasi Tahun 2018 di Wilayah Kundur

Biaya Reklamasi Tahun 2018


NO DESKRIPSI BIAYA
RENCANA (Rp.) REALISASI (Rp.)
1 Biaya Langsung
a Tanaman Mangrove
Pengadaan dan pemasangan ajir 33.000.000 16.500.000
Pengadaan bibit 60.500.000 82.500.000
Penanaman 33.000.000 22.000.000
Pemeliharaan 2.200.000 9.100.000
b Tanggul Penahan 1.546.853.750 1.071.571.000
Jumlah Biaya Langsung 1.675.553.750 1.201.671.000

2 Biaya Tak Langsung


41.888.842 30.282.109
a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi
b. Biaya perencanaan reklamasi 131.866.080 94.211.006
c. Biaya adm & keuntungan kontraktor 196.877.566 141.316.510
d. Biaya Supervisi 96.344.341 70.658.255
Jumlah Biaya Tidak Langsung 466.976.829 336.467.880
Total Biaya 2.142.530.578 1.538.138.880

33
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

LAMPIRAN 1
Tabel Rekapitulasi Pelaksanaan Reklamasi Tahap Operasi Produksi
PT TIMAH Tbk Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan Kundur

34
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

LAMPIRAN 2
Tabel Rekapitulasi Biaya Reklamasi Tahap Operasi Produksi
PT TIMAH Tbk Wilayah Operasi KEPRI & Riau di Perairan Kundur

35
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Lampiran 3
Peta Realisasi Bukaan Lahan

36
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Lampiran 4
Peta Realisasi Reklamasi

37
Laporan Kegiatan Reklamasi Tambang Laut
PT TIMAH Tbk Wilayah Kundur
Tahun 2018

Lampiran 5
Peta Citra Realisasi Reklamasi

38

Anda mungkin juga menyukai