Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok
raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif
sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari
organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka
kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3
mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda
(peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda
dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan
(seperti Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa
bakteri, Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan
nocardicin; yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia)
atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah
nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam
yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan
bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak
lingkungan. Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang
ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar-fosil
tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti
organisme.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi dari bakteri?
2. Bagaimana sifat fisiologis dari bakteri?
3. Bagaimana sitologi atau struktur sel bakteri?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan bakteri?
5. Bagaimana peranan dari bakteri?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri.
2. sifat fisiologis dari bakteri
3. Untuk mengetahui struktur dari sel bakteri.
4. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

5. Untuk mengetahui peranan dari bakteri.


1.4 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa tentang morfologi dan sitologi
bakteri.
2. Sebagai media pembelajaran.
3. Dapat mengetahui peranan dari bakteri.
4. Dapat mengetahui bagaimana sitologi atau struktur sel bakteri.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Morfologi Bakteri

2
Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular, termasuk kelas
Schizomycetes, berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel.
Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik. Cara hidup
bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasitik, saprofitik, patogen pada manusia,
hewan dan tumbuhan. Habitatnya tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer
(sampai + 10 km diatas bumi), di dalam lumpur, dan di laut. Bakteri mempunyai
bentuk dasar bulat, batang, dan lengkung. Bentuk bakteri juga dapat dipengaruhi
oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Bakteri dapat mengalami involusi,
yaitu perubahan bentukyang disebabkan faktor makanan, suhu, dan lingkungan
yang kurang menguntungkan bagi bakteri. Selain itu dapat mengalami pleomorfi,
yaitu bentuk yang bermacam-macam dan teratur walaupun ditumbuhkan pada
syarat pertumbuhan yang sesuai. Umumnya bakteri berukuran 0,5-10 µm.
Bakteri diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat morfologi dan fisiologi.
Bakteri dibagi menjadi 1 kelompok (grup), dengan Cyanobacteria pada grup 20.
Pembagian ini berdasarkan bentuk, sifat gram, kebutuhan oksigen, dan apabila
tidak dapat dibedakan menurut ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok
khusus. Morfologi kelompok pada bakteri Bila bakteri tumbuh di dalam medium
yang tidak cair, maka terjadilah suatu kelompok yang dinamakan koloni. Bentuk
koloni berbeda-beda untuk setiap spesies, dan bentuk itu merupakan ciri khas
bagi suatu spesies tertentu. Pengamatan bakteri dapat kita lakukan secara
individual, satu persatu, maupun secara kelompok dalam bentuk koloni, dan
sifat-sifatnya dapat kita ketahui melalui koloniyang tumbuh di medium
permukaannya.
1. Sifat umum suatu koloni
2. Sifat khusus suatu koloni dalam medium padat
3. Sifat khusus suatu koloni dalam medium cair

Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' (morphos).


Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme,
terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi
bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

3
2.1.1 Morfologi makroskopik (Kolonial morfologi)
1. Karakteristik koloni : pengamatan pada plate agar
2. Colony's Shape, Ukuran, Edge/Margin, Chromogenesis/pigmentasi,
Opacity, Ketinggian, Permukaan, Konsistensi, Emulsifiability, Bau
2.1.2 Morfologi mikroskopis (Seluler morfologi)
1. Struktur sel bakteri : pengamatan di bawah mikroskop.
2. Dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan, kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan
endospora.

2.2 Bentuk Bakteri


Ada 3 macam bentuk bakteri yaitu :
2.2.1.Bentuk bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi menjadi
bentuk–bentuk sebagai berikut:
1.) Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus
gonorhoe.
2.) Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya
Diplococcus pneumonia.
3.) Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai,
sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4.) Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk
bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5.) Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk
kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcina sp.
6.) Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur
sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.

7.) Mikrococcus, jika kecil dan tunggal


2.2.2.Bentuk batang (Basil)
Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang panjang
dan batang pendek, dengan ujung datar atau lengkung. Bentuk batang dapat
dibedakan lagi atas bentuk batang yang mempunyai garis tengah sama atau

4
tidak sama di seluruh bagian panjangnya. Selain itu bakteri bentuk batang
juga dapat dipisahkan sebagai berikut :
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherichia coli dan
Salmonella typi.
2. Diplobasil, berbentuk batang bergandengan dua–dua.
3. Streptobasil, berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya
Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
2.2.3.Bentuk lengkung (Spiral)
1. Koma (vibrio), berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran,
contoh nya Vibrio colerae, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral, berupa lengkungan lebih dari setengah lingkaran , contohnya
Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan
tikus atau hewan pengerat lainnya.
3. Spiroooseta, berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema
pallidum, penyebab penyakit sifilis.
2.3 Ukuran Bakteri
Ukuran bakteri tergantung pada spesies dan fase pertumbuhan. Ukuran bakteri
ada yang sangat kecil sehingga sukar diamati dengan mikroskop biasa. Ukuran
bakteri dinyatakan dengan satuan micron (micron = 0,001 mm). Pengukuran
besarnya bakteri dapat dilakukan dengan okuler micrometer dan obyektif
micrometer. Sebagai contoh adanya variasi ukuran bakteri dapat dilihat pada
daftar berikut :
N Nama bakteri Garis tengah Panjang
o
1. Eschericia coli 0,5 1,0 - 3,0

2. Proteus vulgaris 0,5 - 1 1,0 - 3,0

3. Salmonella thyposae 0,6 - 0,7 2,0 - 3,0

4. Streptococcus lactis 0,5 - 1 5

5
5. Staphyllococcus aureus 0,8 - 1 6

6. Bacillus subtrilis 0,7 - 0,8 0,5 - 6,0

7. Bacillus anthracis 1 - 1,3 3,0 - 10,0

2.4 Fisiologi Bakteri


1. Fisiologis Bakteri
Struktur tubuh bakteri terdiri dari sel tunggal, meskipun ada yang hidup
berpasang-pasangan tetapi tiap selnya hidup sendiri-sendiri. Pada tubuh
bakteri terdapat pula bulu-bulu yang berguna untuk bergerak, ada pula yang
terlihat berselubung sebagai pembungkus(Adam, 1992).
Bakteri mampu merombak banyak sekali bahan makanan karena
kemampuan biokimia nya yang beragam, hal ini disadari oleh indistri yang
mencoba mengembangkan produk-produk yang resisten terhadap perusakan
untuk menghindari kerugian ekonomis dan kerugian-kerugian lain nya.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan bakteri(Pelczar dan
Michael J, 2005).
Diantaranya adalah bakteri asam laktat yaitu bakteri gram positif berbentuk
kokus atau batang, tidak memiliki spora, suhu optimum± 400C, tidak motil
dan bersifat anaerob, katalase negatif dan oksidase positif dengan
menghasilkan asam laktat yang digunakan untuk fermentasi karbohidrat.
Sebagian besar BAL dapat tumbuh sama baiknya di lingkunganyang memiliki
dan tidak memiliki O2(tidak sensitif terhadap O2), sehingga termasuk anaerob
aerotoleran. Sifat khususnya adalah mampu tumbuh pada kadar gula, alkohol
dan garam yang tinggi, memfermentasikan monosakarida dan
disakarida(Syahrurahman, 1994).
Bakteri mampu memperbanyak diri dengan membelah diri pada suasana
lingkungan yang cukup baik, misalnya pada media pembenihan dapat tumbuh
dengan sangat cepat dalam waktu 10 jam dapat berkembang biak menjadi
berjuta-juta. Bakteri bergerak menggunakan flagellata.Flagellata berasal dari

6
kata flagellum yang berarti bulu atau cambuk.Tetapi terdapat pula bakteri
yang tidak dapat bergerak misalnya golongan coccus. Bakteri yang banyak
memiliki flagel adalah bakteri yang berbentuk spiral(Adam, 1992).
2. Kondisi lingkungan untuk hidup Bakteri
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri menurut Gama dan
Sherrington (1994) ada dua yaitu :
a. Faktor Intrinsik yaitu sifat-sifat dari bahan itu sendiri. Adapun penjelasan
dari masing-masing faktor sebagai berikut :
1) Waktu
Laju perbanyakan bakteri bervariasi menurut spesies dan kondisi
pertumbuhannya.Pada kondisi optimal hampir semua bakteri
memperbanyak diri dengan pembelahan biner sekali setiap 20 menit.
2) Makanan
Semua mikroorganisme memerlukan nutrient yang akan menyediakan:
1. Energi, biasanya diperoleh dari substansi mengandung karbon.
2. Nitrogen untuk sintesa protein.
3. Vitamin dan yang berkaitan denagn faktor pertumbuhan.
3) Kelembaban
Mikroorganisme, seperti halnya semua organisme memerlukan air
untuk mempertahankan hidupnya. Banyaknya airdalam pangan yang
tersedia untuk digunakan dapat didiskripsikandengan istilah aktivitas air
(Aw)
4) Suhu
Mikroorganisme dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
berdasarkan suhu pertumbuhan yang diperlukannya.
1. Psikrofil (organisme yang suka dingin) dapat tumbuh baik pada
suhu dibawah 20˚C, kisaran suhu optimal adalah 10˚C sampai 20˚C.
2. Mesofil (organisme yang suka pada suhu sedang) memiliki suhu
pertumbuhan optimal antara 20˚C sampai 45˚C.
3. Termofil (organisme yang suka pada suhu tinggi) dapat tumbuh
baik pada suhu diatas 45˚C, kisaran pertumbuhan optimalnya adalah
50˚C sampai 60˚C.
5) Oksigen
Tersedianya oksigen dapat mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme, bakteri diklasifikasikan menjadi tiga kelompokmenurut
keperluan oksigennya.

7
1. Aerob Obligat (hanya dapat tumbuh jika terdapat oksigen yang
banyak)
2. Aerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika oksigen cukup, tetapi
juga dapat tumbuh sacara anaerob)
3. Anaerob Fakultatif (tumbuh dengan baik jika tidak ada oksigen,
tetapi juga dapat tumbuh secara aerob)
6) pH (konsentrasi Ion Hidrogen)
Biasanya organisme memiliki kisaran pH optimal yang sempit.Ph
yang optimal dapat ditentukan oleh masing-masing spesies.Kebanyakan
organisme (neutralophiles). Tumbuh baik pada ph 6,0-8,0.

Faktor Ekstrinsik yaitu kondisi lingkungan dari penanganan dan


penyimpanan bahan pangan. Kondisi pangan produk bahan pangan akan
juga mempengaruhi spesies mikroorganisme yang mungkin berkembang
dan menyebabkan kerusakan. Bahan pangan yang disimpan pada suhu
lemari es akan dirusak oleh spesies dari kelompok Psikrotofik.
2.5 Sitologi Bakteri (struktur)
2.5.1 Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi:
dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
2.5.2 Struktur Sel Bakteri
Pada umumnya, para ahli menggolongkan struktur bakteri menjadi
dinding luar, sitoplasma, dan bahan inti.
2.5.3 Struktur luar.
Bakteri memiliki flagel atau bulu cambuk, pili atau fimbriae, kapsula
atau lapisan lendir, dinding sel dimana ada yang struktur dinding sel bakteri
Gram Negatif yaitu merupakan struktur yang berlapis, sedangkan bakteri
Gram Positif mempunyai satu lapis yang tebal.

8
2.5.4 Susunan dalam sel bakteri.
Dalam sel baktri terdapat membran sitoplasma, protoplasma, inti,
organel-organel lain yang memiliki peran masing-masing.
2.5.5 Spora bakteri.
Istilah spora biasanya dipakai untuk menyebut alat perkembangbiakan
pada jamur, ganggang, lumut, dan tumbuhan paku. Pada bakteri memiliki
istilahyang lain, yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha melindungi
diri dari pengaruh yang buruj dari luar. Spora pada bakteri lazimnya adalah
endospora, karena spora terbentuk di dalam inti. Bentuk spora bermacam-
macam. Endospora adayang lebih kecil dan ada juga yang lebih besar
daripada diameter sel induknya. Sel yang mengandung spora dinamakan
sporangium (kotak spora). Biasanya 1 sporangium berisi 1 spora, kadang
kala berisi lebih dari 1 spora, ini disebabkan pembelahan selyang terlambat.
2.5.6 Struktur dasar sel bakteri
Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram
positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun
atas lapisan fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang
dibutuhkan.
2.5.7 Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.

9
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :

1. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal


2. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
3. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
4. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
5. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
6. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai.

7. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
2. Bakteri Basil :

1. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal


2. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
3. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai

10
3. Bakteri Spirilia :

1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


2. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup

3. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma


2.6 Pertumbuhan dan perkembangan bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan
ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau
kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Pertumbuhan adalah meningkatnya jumlah kuantitas massa sel dengan cara
terbentuknya sel-sel baru. Terjadinya proses pertumbuhan tergantung dari
kemampuan sel dalam membentuk protoplasma baru dari nutrient yang tersedia
dilingkungan. Pada bakteri, pertumbuhan secara aseksual dan disebut dengan
pembelahan biner. Pembelahan biner berlangsung dengan interval yang teratur
dengan penambahan atau kelipatan secara eksponensial. Pada setiap
pertumbuhan bakteri dalam suatu medium terdapat fase-fase atau tahapan
pertumbuhan, tahapan tersebut antara lain fase lag, eksponensial, stasioner dan
kematian.
2.7 Peranan Bakteri

11
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan
maupun yang merugikan.
2.7.1 Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia
colie). Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya
Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada
pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco
dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
2. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu
Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman
kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
3. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang
dibutuhkan tanaman.
4. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil
antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif,
Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri
gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk
pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan
Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai
bakteri.
5. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum.
6. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan
sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas.
Contohnya methanobacterium. Penelitian rekayasa genetika dalam
berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-
obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri,
misalnya enzim, vitamin dan hormon.
2.7.2 Bakteri yang merugikan sebagai berikut :

12
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum. Penyebab
penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau
muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan
Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
2. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi ).
3. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung
dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada
tumbuhan).
2.7.3 Peranan bakteri bagi kehidupan
Dalam usus besar kita terdapat bakteri yg membantu penghancuran sisa
makanan kita sehingga terjadi gas dan kotoran yg mudah kita keluarkan,
Dalam proses pembuatan tempe,kedelai yg telah direbus diberi ragi agar
terjadi proses pembusukan yg dibantu oleh bakteri. Pembuatan pupuk
organik /kompos. Biostar bubuk bakteri yg dimasukan ke wc,gunanya
membantu penghancuran /penguraian tinja padat menjadi cair,sehingga
septi teng tidak mudah penuh.,karena cairan akan keluar melalui rembesan
air.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular, termasuk klas
Schizomycetes, berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan sel.
Bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik. Berdasarkan
bentuk morfologinya, maka bakteri dapat dibagi atas tiga golongan, yaitu
golongan basil, golongan kokus, dan golongan spiril. Basil (dari bacillus)
berbentuk serupa tongkat pendek silindris.
Pertumbuhan diartikan sebagai penambahan dan dapat dihubungkan dengan
penambahan ukuran, jumlah bobot, massa, dan banyak parameter lainnya dari
suatu bentuk hidup. Penambahan ukuran atau massa suatu sel individu biasanya
terjadi pada proses pendewasaan (maturasi) dan perubahan ini pada umumnya
bersifat sementara (temporer) untuk kemudian dilanjutkan dengan proses
multiplikasi dari sel tersebut. Multiplikasi terjadi dengan cara pembelahan sel.
Faktor-faktor lingkungan yang Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan
cahaya. Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang
menguntungkan maupun yang merugikan.

14

Anda mungkin juga menyukai