METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian di mulai dari pengajuan judul pada bulan Desember sampai Mei
2019
C.1 Populasi
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu yang
dianggap mewakili populasi. Teknik penarikan sampel dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
n = ____N______
1 + N (d2)
Dimana :
N ; Besaran sampel
n : Besar sampel
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat ditentukan besar sampel sebagai berikut :
n = ____N_______
1+N (0,05). (0,05)
= 30
1+30 (0,05) (0,05)
= 30
1+ 1,5 (0,05)
= 30
1+ 0,075
= 30 = 27,9 =28
1,075
jadi, Jumlah besar sampel (n) adalah 12 orang.
C.3 Sampel
1. Kriteria Inklusi
a. Ibu pasca melahirkan anak I
b. Persalinan pada kehamilan aterm (> 37 minggu) dengan partus
pervaginam tanpa tindakan khusus
c. Bayi baru lahir dan tidak cacat
d. Kehamilan diinginkan
e. Suku Batak Toba
f. Belum memiliki anak laki-laki hanya memiliki anak perempuan
g. Mau mengisi kuesioner
Pengumpulan data diawali dari data sekunder yaitu dengan melihat kunjungan
ibu hamil di Klinik Pratama Helen. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan data
primer dengan mengunjungi rumah ibu postpartum dalam melakukan perawatan bayi
baru lahir (memandikan bayi).
E. Alat Ukur/Instrumen
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan 1 jenis instrument
yaitu kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk wawancara terdiri dari:
1. Pengukuran penerimaan jenis kelamin anak
Kuesioner penerimaan jenis kelamin anak dibuat berdasarkan
aspek-aspek penerimaan diri Berger dan Philips (1952) dalam
setyaningsih (2014). Berger dan Philip memiliki 4 aspek
penerimaan diri tetapi pada penelitian ini hanya menggunakan 3
aspek karena salah satu aspek tidak sesuai dengan kebutuhan
peneliti yaitu aspek bertanggungjawab, ketiga aspek yang
digunakan yaitu aspek penilaian reaslistis, memiliki penghargaan
yang tinggi terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan
menghadapi kehidupan.
2. Pengukuran stress pada postpartum
EPDS dikembangkan oleh Cox, Hoiden dan Sagovsky sejak tahun
1987. EPDS dipilih sebagai instrument pada penelitian ini karena
hasil penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa instrument tersebut
telah teruji dan diakui validitas dan rebilitasnya.
F. Uji Validitas dan Reabilitas
Penelitian yang bermutu tergantung dari baiknya instrument yang
digunakan untuk pengumpulan data. Instrument yang baik harus memenuhi
dua persyaratan yaitu valid dan reliable maka dalam penelitian ini dilakukan
uji coba instrument. Notoadmojo (2012) menyatakan untuk uji coba
instrument digunakan sekitar 20 orang. Jumlah 20 orang ibu postpartum yang
sesuai dengan kriteria inklusi peneliti di Klinik Pratama Helen. Prosedur
pengambilan subjek uji coba instrument dilakukan dengan mengunjungi
rumah ibu postpartum dalam melakukan perawatan bayi baru lahir
(memandikan bayi). Setelah itu, ibu postpartum yang sesuai dengan kriteria
inklusi diberikan kuesioner.
Survey Pendahuluan
Kuesioner Penerimaan
jenis kelamin
Positif Negative
Kuesioner EPDS
Analisis
H. Pengolahan data Analisis Data
a. Editing
Bertujuan untuk memeriksa kelengkapan data dan konsistensi jawaban
pada kuesioner. Editing dilakukan secara langsung pada saat wawancara
sehingga apabila terjadi kekurangan langsung diperbaiki.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu,
penerimaan jenis kelamin anak diberikan kode “0” untuk penerimaan
positif dan “1” untuk penerimaan negative sedangkan stres postpartum
kode “0” diberikan untuk responden yang depresi dan kode “1” diberikan
kepada responden yang tidak mengalami depresi.
Kegiatan memasukkan data yang diberi kode untuk mempermudahsaat
menganalisis data.
c. Cleaning
Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan apakah ada
keselahan atau tidak.
H.2 Analisis Data
I. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti dan
masyarakat yang memperoleh dampak dari hasil penelitian tersebut.
Etika penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent diberikan kepada responden yang ingin diteliti.
Tujuannya adalah agar responden mengetahui maksud dan tujuan
penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika
subjek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani
lembar persetujuan menjadi responden. Jika subjek menolak menjadi
responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap
menghormatinya.
2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden padalembar pengumpulan data
(kuesioner) yang telah diisi responden. Lembar tersebut hanya diberi
kode tertentu
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau
dilaporkan peneliti sebagai hasil riset.