Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan salah satu kabupaten pesisir terluas di Provinsi Jambi, dengan luas wilayah 5.445 km 2 atau
10,2 % dari luas wilayah Provinsi Jambi. Namun dengan berlakunya Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 20 pulau kecil menjadi 13.102,25 km2. Disamping
itu memiliki panjang pantai sekitar 191 km atau 90,5 % dari panjang pantai Provinsi Jambi (Profil Tanjung Jabung Timur, 2011).

Bila dilihat dari potensi wilayah pesisir, maka dari potensi perikanan tangkap yaitu 77.755 ton/tahun, baru dimanfaatkan sebesar 24.625
ton pada tahun 2010 atau sekitar 35 % dari total potensi (Profil Tanjung Jabung Timur, 2011). Disamping di bidang perikanan tangkap, wilayah
pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga mempunyai potensi di bidang perikanan budidaya, yaitu tambak. Selain itu yang tidak kalah
pentingnya potensi kabupaten ini di sektor kelautan lainnya, yaitu biota laut seperti terumbu karang, mangrove, dan padang lamun, serta sektor
pariwisata, minyak dan gas bumi.

Dengan lahirnya UU No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil serta Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan No.16 Tahun 2008 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, maka dipandang perlu adanya upaya
untuk mendorong Pemerintah Daerah dalam melakukan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara terpadu, yang diawali dengan
melakukan penyusunan dokumen perencanaan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara baik. Salah satu dari dokumen
perencanaan pengelolaan wilayah pesisir yang mengatur aspek spasial adalah Rencana Zonasi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Pengertian wilayah pesisir ?
b. Pengertian rencana zonasi ?
c. Bagaimana Tabel arahan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Tanjung Jabung Timur ?
1
1.3 Tujuan
Tujuan Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi adalah:
menyusun Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Tanjung Jabung Timur berbasis mitigasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wilayah Pesisir

Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang
masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan
manusia di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan
Pesisir Terpadu, Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi, di mana ke
arah laut 12 mil dari garis pantai untuk provinsi dan sepertiga dari wilayah laut itu (kewenangan provinsi) untuk kabupaten/kota dan ke arah
darat batas administrasi kabupaten/kota.

2.2 Pengertian Rencana Zonasi

Rencana Zonasi adalah rencana yang menetukan arah penggunaan sumber daya tiap-tiap satuan perencanaan disertai dengan penetapan
struktur dan pola ruang pada kawasan perencanaan yang memuat kegiatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta kegiatan yang
hanya dapat dilakukan setelah memperoleh izin.(UU No. 27/2007,Pasal 1).

2.3 Pola Ruang

Pola Ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan
peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Pola ruang Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari kawasan pemanfaatan umum, dan kawasan
konservasi.

3
2.4 Struktur Ruang

Struktur Ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Dalam ketentuan mengenai Penyusunan Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten/Kota (DKP, 2010). Struktur ruang Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari alur
pelayaran, yaitu alur pelayaran lokal, alur pelayaran reginal, alur pelayaran nasional, alur pelayaran internasional dan alur pelayaran
pertambangan.

2.5 Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu Perencanaan

Dalam UU No. 27 Tahun 2007 perencanaan zonasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten/Kota meliputi daerah pertemuan
antara pengaruh perairan dan daratan, ke arah daratan mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke arah perairan laut sejauh 4 (empat) mil
laut diukur dari garis pantai pulau terluar ke arah laut lepas.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dari 11 (sebelas) kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, yang masuk Lingkup
Wilayah Perencanaan dari Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah
Kecamatan Mendahara, Kuala Jambi, Muara Sabak Timur, Nipah Panjang, dan Sadu. Lingkup waktu perencanaan dari Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi ini adalah selama 20 (dua puluh) tahun yaitu 2018 – 2038 yang
setiap 5 (lima) tahun ditinjau kembali.

2.6 Tabel arahan pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Tanjung Jabung Timur

Tabel 2.6.1 Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Luas (
No Kawasan Zona Kode Sub-Zona Kode Komoditi/Jenis Lo k a s i
Ha )
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
Perikanan a. Perikanan Tangkap
Ikan segar
137.938,20
Kecamatan Muara Sabak Timur
tangkap Tradisional
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
4
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
Perikanan 5.860,00
b. Pertambakan Ikan hidup Kecamatan Muara Sabak Timur
budidaya
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
a. Pantai Wisata Umum Jasa kelautan 134,21 Kecamatan Sadu
Pariwisata
b. Wisata penyelaman Jasa kelautan Kecamatan Nipah Panjang
a. Pemukiman Nelayan Perumahan rakyat Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
810,71
Pemukiman b. Pemukiman non Kecamatan Muara Sabak Timur
Perumahan rakyat
Nelayan Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
a. Pertanian Sawah Padi 25.502,25 Kecamatan Mendahara
Pemanfaat Kecamatan Kuala Jambi
I.
an Umum Pertanian Sayuran, buah- Kecamatan Muara Sabak Timur
b. Pertanian non Sawah buahan, kelapa 100.559,73 Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
Kecamatan Muara Sabak Timur
a. Hutan produksi Kayu 1.515,26
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Mendahara
Hutan Kecamatan Kuala Jambi
b. Hutan non Produksi - 39.390,31 Kecamatan Muara Sabak Timur
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
a. Industri Pengolahan
Ikan olahan Kecamatan Muara Sabak Timur
Hasil Perikanan
Kecamatan Nipah Panjang
Industri Kecamatan Sadu
b. Industri Kapal
Kapal kayu 1,00 Kecamatan Nipah Panjang
Tradisional
c. Industri Berbasis non
- - Kecamatan Nipah Panjang
Kelautan

5
Luas (
No Kawasan Zona Kode Sub-Zona Kode Komoditi/Jenis Lo k a s i
Ha )
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
a. Perhubungan Laut
Kapal Barang 4.389 Kecamatan Muara Sabak Timur
Umum
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
Kecamatan Kuala Jambi
Pelabuhan b. Pelabuhan Perikanan Ikan segar 40,00
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
Kapal barang,
c. Pelabuhan Tradisional - Kecamatan Muara Sabak Timur
Penumpang
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
Kecamatan Mendahara
Kecamatan Kuala Jambi
Sempadan Mangrove &
- 2.284,36 Kecamatan Muara Sabak Timur
Pantai tumbuhan pantai
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
Konservasi Perlindungan Kecamatan Mendahara
KKLD 200,00
Perairan fauna Kecamatan Muara Sabak Timur
Perlindungan
Taman Nasional Berbak 21.687,83 Kecamatan Sadu
flora dan fauna
Konservasi
Kecamatan Mendahara
Pesisir &
Kecamatan Kuala Jambi
Pelau-pulau Cagar Alam Hutan Bakau Perlindungan
Konservas 5.687,02 Kecamatan Muara Sabak Timur
II. Kecil Pantai Timur flora/Mangrove
i Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
a. Longsor - - 5 kecamatan
b. Banjir - 12.648,00 Kecamatan Mendahara
Kecamatan Mendahara
Mitigasi Kecamatan Kuala Jambi
Bencana c. Abrasi - 5.448,25 Kecamatan Muara Sabak Timur
Kecamatan Nipah Panjang
Kecamatan Sadu
d.Kebakaran Hutan dan
Lahan - 4.279,51 Kecamatan Mendahara
a. Alur Pelayaran Kecamatan Muara Sabak Timur
Kapal Barang -
Alur Internasional Kecamatan Nipah Panjang
III Alur
Pelayaran b. Alur Pelayaran Kecamatan Muara Sabak Timur
Kapal Barang -
Nasional Kecamatan Nipah Panjang

6
Lua
Kawa Kod Ko Komoditi/ s (
No san Zona e Sub-Zona de Jenis Ha Lo k a s i
)

Kapal Barang
b. Alur Pelayaran dan Kecamatan Mendahara
-
Regional Penumpang Kecamatan Kuala Jambi
Kecamatan Muara Sabak
Kapal Barang Timur
b. Alur Pelayaran dan Kecamatan Nipah
Lokal - Panjang
Penumpang
Kecamatan Sadu

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tanjung Jabung Timur
terdiriatas: kawasan pemanfaatan Umum yang meliputi zona perikanan tangkap, zona
perikanan budidaya, zona pariwisata, zona pemukiman, zona pertanian, zona hutan, zona
industri, dan zona pelabuhan; kawasan konservasi meliputi zona sempadan pantai, zona
konservasi perairan, zona konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil, dan zona mitigasi bencan;
dan alur meliputi alur pelyaran. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kabupaten Tanjung Jabung Timur harus dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana dan
program pembangunan wilayah selama 20 (duapuluh) tahun ke depan (2018 – 2038).

3.2 Saran

Untuk mewujudkan program pembangunan di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil
Kabupaten Tanjung Jabung Timur diperlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan
serasi dengan melibatkan lembaga formal dan non formal yang terdapat didaerah
tersebut baik lembaga vertical maupun lembaga horizontal, yang mencakup Kabupaten
Tanjung Jabung Timur dan Provinsi Jambi maupun Pemerintah Pusat.

8
DAFTAR PUSTAKA

BCEOM–MREP,1998.Pedoman Perencanaan dan Pengelolaan Zona Pesisir Terpadu.


Departeman Dalam Negeri. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah. Jakarta

BPS Kab.Tanjung Jabung Tumur. 2011. Tanjung Jabung Timur Dalam Angka. Kerjasama
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Badan Pusat Statistik Kab.
Tanjung Jabung Timur/
Brachtz,yson. J.F.P. 1972. Coastal Zona Management: Multiple Use with Conservation. John
Wiley and Sons, Inc. New York.
DKP Tanjung Jabung Timur. 2011. Renstra Dinas Perikanan dan Kelautan. Dinas Perikanan
danKelautan Tanjung Jabung Timur.
Departemen Kelautan dan Perikanan. 2005. Penyusunan Arahan Mitigasi dan Integrated
Coastal Management Untuk Menunjang Revitalisasi Pantai Losari Kota Makasar.
KerjasamaDirektorat Jendral Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat
Pesisir dan Lautan. Jakarta.
Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 2010. Ketentuan Mengenai
Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K)
Kabupaten/Kota. Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Direktorat Jederal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementrian Kelautan dan
Perikanan RI.
DKP. Tanjung Jabung Timur. 2011. Data Statistik Perikanan Tahun 2011. Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
GESAM(IMO/FAO/UNESCO-IOC/WHO/UN/UNEP Joint Group of Experts on the
Scientific Aspects of Marine Enviromental Protection). 1996. The Contributions of
Science to Coastal.

9
10

Anda mungkin juga menyukai