Anda di halaman 1dari 29

BAB VII

PRAKTIKUM KONSOLIDASI

7.1 PENDAHULUAN
7.1.1 Dasar Teori
Konsolidasi adalah proses pemampatan tanah akibat adanya beban tetap dalam
jangka waktu tertentu. Prosedur untuk melakukan uji konsolidasi satu dimensi pertama-
tama diperkenalkan oleh Terzaghi dimana pengujian tersebut dilakukan dengan alat
Oedometer.
Pemampatan awal pada umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan awal
(preloading). Konsolidasi Primair yaitu periode selama tekanan air pori secara lambat
laun dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai akibat dari keluarnya air dari pori-
pori tanah. Konsolidasi sekundair terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhya.
Pemampatan yang terjadi di sini disebabkan oleh penyesuaian yang bersifat plastis dari
butir-butir tanah.

Gambar SEQ Gambar \* ARABIC 24. Oedometer


7.1.2 Tujuan
1) Tujuan Khusus:
Untuk menentukan sifat pemampatan suatu contoh tanah yaitu sifat perubahan isi dan proses
keluarnya air dari dalam tanah yang diakibatkan adanya tekanan axial yang bekerja
pada tanah tersebut.
2) Tujuan Umum:
1. Dapat menerangkan prosedur pelaksanaan percobaan konsolidasi
2. Dapat membaca data besarnya penurunan contoh tanah pada dial berdasarkan
waktu
3. Dapat menghitung besarnya penurunan contoh tanah akibat proses pemampatan
tanah
4. Dapat menentukan waktu terjadinya proses konsolidasi
5. Dapat menggunakan peralatan yang dipakai

7.1.3 Penggunaan Hasil Tes untuk Pekerjaan Teknik Sipil


Suatu lapisan tanah apabila diatasnya terbebani oleh bangunan konstruksi sipil, maka
akan menyebabkan pemampatan tanah sehingga terjadi konsolidasi atau penurunan. Untuk
itu sangat diperlukan adanya percobaan di laboratorium untuk mendapatkan parameter –
parameter konsolidasi tanah.

Pada kondisi di lapangan, test konsolidasi ini dapat dilihat pada suatu pondasi yang
dibangun di atas tanah lempung yang diapit oleh lapisan tanah pasir dengan tinggi muka
air tanah dibatas lapisan lempung sebelah atas. Segera sesudah pembebanan, lapisan
lempung mengalami kenaikan tegangan. Air pori di dalam lapisan lempung mengalami
kenaikan tegangan. Air pori di dalam lapisan lempung dianggap dapat mengalir dengan
baikke lapisan pasirnya dan pengaliran air hanya ke atas dan ke bawah saja.
7.2 METODE PELAKSANAAN
● Alat dan bahan :
1. Satu set peralatan Oedometer lengkap dengan beban 2 kg, 3 kg, 6 kg, dan 13 kg
2. Alat pemotong dan pencetak sampel tanah
3. Timbangan dengan ketelitian 0.01 gr sampai dengan 0.01 gr
4. Stopwatch
5. Oven
6. Cawan
7. Pisau pemotong contoh tanah
8. Contoh tanah
9. Air suling
10. Air raksa
● Langkah Kerja
1. Siapkan tempat contoh tanah dari ring kuningan, beri pelumas bagian dalamnya
(untuk mengurangi gesekan) dan timbanglah beratnya (w1)
2. Buatlah benda uji dari contoh tanah undisturb, kemudian letakkan ke dalam ring
dan catatlah tinggi beban uji yanga akan ditest
3. Timbanglah ring yang berisi contoh tanah tersebut (w2)
4. Tempatkan batu porious yang telah dibasahi lebih dahulu bagian atas dan bawah
dari cincin tempat contoh tanah sehingga benda uji yang telah dilaposo dengan
kertas saring terjepit di antara kedua batu porious tersebut, kemudian sisa tanah
pembuatan benda uji perlu diselidiki kadar air (wc) dan specific gravity
5. Pasanglah plat penumpu di atas batu porious tempa contoh tanah
6. Letakkan dial reading untuk mengukur penurunan di atas muka plat penumpu. Dial
reading harus dipasang sedemikian rupa hingga dial tersebut dapat bekerja dengan
baik pada saat permukaan test. Atur kedudukan dial dan catat pembacaan jarum.
Dengan demikian pembacaan dial siap dilakukan. Sebelumnya rendamlah tempat
contoh tanah oleh air
7. Letakkan pembebanan pertama seberat 2 kg dan catat tekanannnya pada batasan
waktu yang telah ditentukan
8. Setelah selesai 24 jam tambahlah beban sebesar 1 kg sehingga menjadi 3 kg, dan
catatlah penurunan tegangannya sesuai dengan batasan waktu sebagaimana yang
tertulis di atas
9. Ulangi langkah sebelumnya untuk beban 6 kg dan 13 kg
10. Untuk mendapatkan rebound graph (unloading) test, maka setelah beban tertinggi
selesai diberikan selama 14 jam, beban berangsur-angsur dikurangi. swelling
akibat pengurangan ini harus dicatat setiap t=15 menit
ANALISA DATA
7.4.1 Hasil Percobaan Praktikum

Tabel 22. Tabel Hasil Praktikum


Waktu Berat (kg)
(menit) 2 3 6 13
0.1 9.95 8.52 7.70 6.67
0.25 9.94 8.50 7.64 6.58
0.5 9.93 8.47 7.59 6.56
1 9.90 8.45 7.53 6.52
2 9.86 8.42 7.45 6.49
4 9.83 8.40 7.40 6.45
8 9.74 8.36 7.35 6.37
16 9.60 8.31 7.29 6.25
30 8.98 8.26 7.21 6.05
60 8.80 8.24 7.16 5.95
120 8.71 8.21 7.14 5.85
240 8.64 8.17 7.10 5.76
1440 8.58 7.97 6.97 5.66

Hasil Pengamat Rebound

Waktu Beban (kg)


(menit) 6kg 3kg 2kg
15 5,73
30 5,86
45 5,97

1. Berat Volume Tanah

Berat Volume Tanah sebelum Tes Konsolidasi


Diameter Ring 6,5 cm
Tinggi Ring 5 cm
Tinggi Batu Porus 0.6 cm
Tinggi Penutup Ring 1.2 cm
Tinggi Tanah (Ho) 2,5 cm
Volume Ring 164.549 cm3
Berat Ring 203,53 gram
Berat Ring + Tanah 337,37 gram
Berat Tanah 133,84 gram
1,614 gram/cm3

2. Kadar Air

Mencari Kadar Air sebelum Tes Konsolidasi


No. Cawan 1
Berat Cawan 54,553 gram
Berat Cawan + Tanah Basah 69,98 gram
Berat Cawan + Tanah Kering 65,336 gram
Berat Air 4,664 gram
Berat Tanah Kering 10,783 gram
43,25 %

Spesific Gravity sebelum Tes Konsolidasi

No. Piknometer P13


Berat Piknometer (N) 87,913 gram
Berat Pikno + Tanah Kering (O) 98,312 gram
Berat Tanah Kering 10,399 gram
Berat Pikno + Tanah + Air (P) 343,12 gram
Berat Pikno + Air (Q) 332,07 gram
Temperatur 1 (31 ) (R) 1.00324

Temperatur 2 (31.5 ) (S) 1.00349


2.40

3. Koefisien Konsolidasi (Cv)


● Beban 2 kg
Data Penurunan beban 2 kg
T Dial Penurunan
(menit) (mm)
0 0,00 10.00 0
0,1 0,32 9.95 0.05
0,25 0,50 9.94 0.06
0,5 0,71 9.93 0.07
1 1.00 9.90 0.10
2 1,41 9.86 0.14
4 2,00 9.83 0.17
8 2,83 9.74 0.26
16 3,87 9.60 0.40
30 5,48 8.98 1.02
60 7,75 8.80 1.20
120 10,95 8.71 1.29
240 15,50 8.64 1.36
1440 37,95 8.58 1.42

● Menentukan Hdr1
Ho = 2,5 cm = 25 mm
H1 = Ho – (Penurunan selama 24jam)
= 25 mm – 1,42 mm
= 23,58 mm

Hdr1 = = = 0,269 mm
A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

D50

D100

Gambar 34. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 2 kg


1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
● T1 = 0.5menit → H1 = 0,07 mm
● T2 = 2 menit → H2 = 0,14 mm
➔ X (jarak penentu D0) = H2 – H1
➔ X = 0,14 mm – 0,07 mm = 0,07 mm

D0 = H1 – X = 0,07 mm – 0.07 mm

D0 = 0,00 mm

b. Menentukan D100 (secara grafis)


D100 = 1,3 mm
c. Menentukan D50

Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 20,1 menit
o t50 = Log 20,1 menit
t50 = 1,303 menit
t50 = 78,18 detik
2. Menentukan CV50

1,823 x 10-4 mm2/detik

Gambar 35. Grafik Metode Akar Waktu pada beban 2 kg


1. Menentukan

OB = 6,7 menit
OC = 1,15 OB
= 1,15 x 6,7 menit
= 7,705 menit
➔ = 6,1 menit

= 37,2 menit

= 2232 detik

2. Menentukan CV90

0,275 x 10-4 mm2/detik

● Beban 3.0 kg
Tabel 27. Data Penurunan pada Beban 3 kg
Penuruna
T Dial
n (mm)
0.1 0.32 8.52 0.02

0.25 0.50 8.50 0.05

0.5 0.71 8.47 0.07

1 1.00 8.45 0.10

2 1.41 8.42 0.12

4 2.00 8.40 0.16

8 2.83 8.36 0.21

15 3.87 8.31 0.26

30 5.48 8.26 0.28

60 7.75 8.24 0.31

120 10.95 8.21 0.35

240 15.49 8.17 0.55

1440 37.95 7.97 0.75


● Menentukan Hdr2
H1 = 23,58 mm
H2 = H1 – (Penurunan selama 24jam)
= 23,58 mm – 0,75mm
= 22,83 mm

Hdr2 = = = 0,124 mm

A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu


Gambar 36. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 3.0 kg
1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
● T1 = 0,5menit → H1 = 0.07 mm
● T2 = 2 menit → H2 = 0.12 mm
➔ X (jarak penentu D0) = H2 – H1
➔ X = 0.12 mm – 0.07 mm = 0.05 mm
➔ D0 = H1 – X = 0.07 mm – 0.05 mm

D0 = 0.02 mm

b. Menentukan D100 (secara grafis)


D100 = 0.28 mm

c. Menentukan D50
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 3,5 menit

o t50 = Log 3,5 menit


t50 = 0,544 menit
t50 = 32,64 detik
2. Menentukan CV50

0,928 x 10-4 mm2/detik

Menentukan CV menggunakan Akar Waktu


Gambar 37. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 3.0 kg

1. Menentukan

OB = 16 menit
OC = 1.15 OB
= 1,15 x 16 menit
= 18,40 menit

➔ = 4,5 menit

= 20,25 menit

= 1215 detik

2. Menentukan CV90

0,107 x 10-4 mm2/detik


● Beban 6.0 kg
Tabel 28. Data Penurunan tanah pada Beban 6.0 kg
T Dial Penurunan
(mm)
0.1 0.32 7.70 0.06
0.25 0.50 7.64 0.11
0.5 0.71 7.59 0.17
1 1.00 7.53 0.25
2 1.41 7.45 0.30
4 2.00 7.40 0.35
8 2.83 7.35 0.41
15 3.87 7.29 0.49
30 5.48 7.21 0.54
60 7.75 7.16 0.56
120 10.95 7.14 0.60
240 15.49 7.10 0.73
1440 37.95 6.97 0.86

● Menentukan Hdr3
H2 = 22,83 mm
H3 = H2 – (Penurunan selama 24jam)
= 22,83 mm – 0,86 mm
= 21,97 mm

Hdr3 = = = 0,209 mm
A.
Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

Gambar 38. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 6.0 kg


1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
● T1 = 0,5menit → H1 = 0,17 mm
● T2 = 2 menit → H2 = 0,30 mm
➔ X (jarak penentu D0) = H2 – H1
➔ X = 0,30 mm – 0,17 mm = 0,13 mm
➔ D0 = H1 – X = 0,17 mm – 0,13 mm

D0 = 0,04 mm
b. Menentukan D100
D100 ditentukan dari perpotongan garis
D100 = 0,56 mm
c. Menentukan D50
Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 2 menit

o t50 = Log 2 menit


t50 = 0,301 menit
t50 = 18,062 detik
2. Menentukan CV50

4,764 x 10-4 mm2/detik

B. Menentukan CV menggunakan Akar Waktu

Gambar 39. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 6.0 kg


1. Menentukan

OB = 10 menit
OC = 1.15 OB
= 1.15 x 10 menit
= 11,5 menit

➔ = 4,6 menit

= 21,16 menit

= 1269,6 detik

2. Menentukan CV90

0,292 x 10-4 mm2/detik

● Beban 13,0 kg
Tabel 28. Data Penurunan tanah pada Beban 13,0 kg
T Dial Penurunan
(mm)
0.1 0.32 6.67 0.09
0.25 0.50 6.58 0.11
0.5 0.71 6.56 0.15
1 1.00 6.52 0.18
2 1.41 6.49 0.22
4 2.00 6.45 0.30
8 2.83 6.37 0.42
15 3.87 6.25 0.62
30 5.48 6.05 0.72
60 7.75 5.95 0.82
120 10.95 5.85 0.91
240 15.49 5.76 1.01
1440 37.95 5.66 1.11

● Menentukan Hdr4
H3 = 21,97 mm
H4 = H3 – (Penurunan selama 24jam)
= 21,97 mm – 1,11 mm
= 20,86mm

Hdr4 = = = 0,256 mm

A. Menentukan CV menggunakan Logaritma Waktu

Gambar 40. Grafik Metode Logaritma Waktu pada Beban 13,0 kg

1. Menentukan t50
a. Menentukan D0
● T1 = 0.5menit → H1 = 0,15 mm
● T2 = 2 menit → H2 = 0,22mm
➔ X (jarak penentu D0) = H2 – H1
➔ X = 0,22 mm – 0,15 mm = 0,07 mm
➔ D0 = H1 – X = 0,15 mm – 0.07 mm
D0 = 0,08 mm

b. Menentukan D100
D100 ditentukan dari perpotongan garis
D100 = 0,91 mm
c. Menentukan D50

Lalu tentukan t50 dengan menarik garis tegak lurus dari d50 pada grafik
logaritma waktu, maka didapat t50 adalah 10 menit

o t50 = Log 10 menit


t50 = 1 menit
t50 = 60 detik
2. Menentukan CV50

2,152 x 10-4 mm2/detik


B. Menentukan CV menggunakan Akar Waktu

Gambar 41. Grafik Metode Akar Waktu pada Beban 13,0 kg

1. Menentukan

OB = 8,6 menit
OC = 1.15 OB
= 1,15 x 8,6 menit
= 9,89 menit

➔ = 4,2 menit

= 17,64 menit

= 1058,4 detik
2. Menentukan CV90

Hasil yang Diperoleh :

Tabel 30. Data Koefisien Konsolidasi (Cv)


Beban Bacaan Dial Waktu untuk Waktu untuk CV50 CV90
(P) kg Beban Akhir 50% t50 90% t90 (detik)
(detik)
2 8.58 78,18 2232 1,823 x 10-4 0,275 x 10-4
3 7.97 32,64 1215 0,928 x 10-4 0,107 x 10-4
6 6.97 18,06 1269,9 4,764x 10-4 0,292 x 10-4
13 5.66 60 1058,4 2,152 x 10-4 0,525 x 10-4

● Compression Index (CC)

…….(1)

1. Tinggi Tanah Awal (H0) = 2,5 cm


2. Tinggi Tanah Solid (HS)

HS = …….(2)

a. Berat Tanah Kering (Ws)


Ws = 10,783 gr
b. Luas Permukaan Ring (A)
D = 6,5 cm
A =¼ D2

=¼ (6,5 cm)2

= 33,167 cm2
c. Specific Gravity (Gs)
Gs = 2,4

d. Berat Volume Air ( )

= 1 gr/cm3

➔ HS =

3. Tinggi Tanah Void (Hv)


Hv = H0 - Hs
= 2,5 cm – 0,135 cm
= 2,365 cm

4. Tegangan ( )

a.

b.
c.

d.

5. Selisih tinggi tanah ( )

a.

b.

c.

d.


e.


f.

g.

h.

6. Tinggi Tanah (H)


a. H0 = 2,5 cm
b. H1 = H0 - H1

= 2,5 cm – 0,142 cm
= 2,358 cm

c. H2 = H1 - H2

= 2,358 cm – 0,061 cm
= 2,297 cm

d. H3 = H2 - H3

= 2,297 cm – 0,100 cm
= 2,197 cm
e. H4 = H3 - H4

= 2,197 cm – 0,131 cm
= 2,066 cm

f. H5 = H4 - H5

= 2,066 cm – 0.007 cm
= 2,059 cm

g. H6 = H5 - H6

= 2,059 cm – 0,013 cm
= 2,046 cm

h. H7 = H6 - H7

= 2,046 cm – 0,011 cm
= 2,035 cm

7. Selisih angka pori ( e)

a. e0 =0

b. e1 =

c. e2 =

d. e3 =
e. e4 =

f. e5 =

g. e6 =

h. e7 =

8. Angka Pori (e)

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

No. Beban (P) Beban Bacaan Tegangan


kg (P) N Dial Beban
Akhir
1. 0 0 10 0 0 2,5 0 17,519
2. 2 20 8.58 0,603 0,142 2,358
3. 3 30 7.97 0,905 0,061 2,297
4. 6 60 6.97 1,890 0,100 2,197 15,274
5. 13 130 5.66 3,920 0,131 2,066 14,304
6. 6 60 5,73 1,890 0.007 2,059
7. 3 30 5,86 0,905 0,013 2,046
8. 2 20 5,97 0,603 0,011 2,035 0,081
Tabel 31. Data Hasil Tekanan dan Angka Pori
Gambar 42. Grafik Tekanan vs Angka Pori

(Note: Nilai Compression Index diambil dari nilai selisih angka pori dibagi nilai selisih
logaritma tegangan yang terbesar.)


● Swell Index (Cs)

7.4 KESIMPULAN
Bila tanah berjenis lempung, maka penurunan akan agak besar, sedangkan kalau tanah
terdiri dari pasir, penurunannyaakan kecil. Karena itu lempung dikatakan mempunyai High
Compressibility dan pasir mempunyai Low Compresibility. Penurunan pada lempung biasanya
memakan waktu yang lama, karena daya rembesan air sangat lemah.

Sebaliknya penurunan pada pasir berjalan sangat cepat sehingga pada waktu
pembangunan di atas pasir sudah selesai, makapenurunan juga dianggap selesai. Karena itu
biasanya orang hanya memperhitungkan penurunan lapisan pada tanah lempung.

Uji konsolidasi merupakan uji yang sangat penting dalam pengujian terhadap lapisan
tanah karena erat hubungannya dengan kestabilan tanah tersebut. Pada percobaan ini didapatkan
hasil sebagai berikut

Nilai Compression Index (Cc) = 3,734


Nilai Swell Index (Cs) = 2,563
Data Koefisien Konsolidasi (Cv)
Beban Bacaan Dial Waktu untuk Waktu untuk 90% CV50 CV90
(P) kg Beban Akhir 50% t50 (detik) t90 (detik)
2 8.58 78,18 2232 1,823 x 10-4 0,275 x 10-4
3 7.97 32,64 1215 0,928 x 10-4 0,107 x 10-4
6 6.97 18,06 1269,9 4,765x 10-4 0,292 x 10-4
13 5.66 60 1058,4 2,152 x 10-4 0,525 x 10-4

Hasil Tekanan dan Angka Pori


No. Beban (P) Beban Bacaan Tegangan
kg (P) N Dial Beban
Akhir
1. 0 0 10 0 0 2,5 0 17,519
2. 2 20 8.58 0,603 0,142 2,358
3. 3 30 7.97 0,905 0,061 2,297
4. 6 60 6.97 1,890 0,100 2,197 15,274
5. 13 130 5.66 3,920 0,131 2,066 14,304
6. 6 60 5,73 1,890 0.007 2,059
7. 3 30 5,86 0,905 0,013 2,046
8. 2 20 5,97 0,603 0,011 2,035 0,081

Anda mungkin juga menyukai