PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu (tidak ditularkan).
2. Masa inkubasi yang panjang dan laten.
3. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronis)
4. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis.
5. Mempunyai variasi yang luas.
6. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun
penanggulangannya.
7. Factor penyebabnya bermacam-macam (multikausal), bahkan tidak jelas.
Adapun jenis-jenis faktor resiko dikenal beberapa macam factor menurut dari
segi yang diamati. Namun dapat tidaknya faktor resiko itu diubah dikenal menjadi:
1. Unchangeable risk factors : faktor resiko tidak dapat berubah, misalnya faktor
umur atau genetik.
2. Changeable risk factors : faktor yang dapat berubah, misalnya kebiasaan merokok
atau latihan olahraga.
Indonesia menyadari bahwa PTM menjadi salah satu masalah kesehatan dan
penyebab kematian yang merupakan ancaman global bagi pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Program PTM telah direvisi dengan rencana strategis PTM tahun 2015-
2019, dan rencana kerja PTM Indonesia 2015-2019 telah diluncurkan Oktober 2015
Pencegahan dan Pengendalian faktor risiko PTM meliputi 4 cara, yaitu :
Diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang konsumsi Sayur dan Buah serta
tinggi konsumsi Gula, Garam dan lemak),
Kurang aktivitas fisik,
Merokok, serta
Mengkonsumsi alkohol.
Gangguan Pendengaran,
Gangguan Penglihatan,
Disabilitas, dan
Gangguan Thyroid, serta
Penyakit yang menyebabkan beban pembiayaan kesehatan seperti Lupus,
Thalassemia, Osteoporosis dan Psoriasis.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pembahasan epidemiologi penyakit tidak menular tidak dapat melepaskan diri
dari konsep epidemiologi sendiri dalam menangani masalah penyakit. Akan
dibicarakan konsep epidemiologi sebagai penyakit dari segi epidemiologi, frekuensi
sebagai masalah dalam masyarakat, pengetahuan tentang faktor penyeabab atau faktor
resikonya dan upaya pencegahan.
Penyakit tidak menular disebut juga penyakit non infeksi karena penyebabnya
bukan mikroorganisme, namun tidak berarti tidak ada peranan mikroorganisme dalam
terjadinya penyakit tidak menular misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi
infeksi. Penyakit tidak menular adalah penyakit degenerative karena berhubungan
dengan proses degenerasi (ketuaan) yang banyak ditemukan pada usia lanjut.Penyakit
tidak menular, yaitu penyakit yang dianggap tidak dapat disebarkan dari seseorang
terhadap orang lain. Penyakit yang tidak sebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan
karna adanya problem fisiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia.
Penyakit-penyakit tersebut contohnya ialah batuk, sariawan, sakit perut, dan
sebagainya. Penyakit tidak menular merupakan beban kesehatan utama di negara-
negara industri. transisi kesehatan terjadi karena adanya transisi demografi dan
transisi epidemiologi (Henry,1993).
Transisi demografi merupakan akibat adanya urbanisasi, industrialisasi,
meningkatnya pendapatan, tingkat pendidikan, teknologi kesehatan dan kedokteran di
masyarakat. Hal ini akan berdampak pada terjadinya transisi epidemiologi yaitu
perubahan pola kematian yaitu akibat infeksi, angka fertilitas total, umur harapan
hidup penduduk dan meningkatnya penyakit tidak menular atau penyakit
kronis.Transisi epidemiologi memiliki dua pengertian:
1. Statis : interval waktu yang dimulai dari dominasi penyakit menular dan diakhiri
dengan dominasi penyaktit tidak menular sebagai penyabab kematian.
2. Dinamis: proses dinamis pola sehat sakit dari suatu masyarakat berubah sebagai
akibat dari perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi dan politis.
Diet tidak sehat (diet gizi tidak seimbang, kurang konsumsi Sayur dan Buah serta
tinggi konsumsi Gula, Garam dan lemak),
Kurang aktivitas fisik,
Merokok, serta
Mengkonsumsi alkohol.
3.2 SARAN
Penyusun berharap semoga dengan terselesaikan nya makalah Epidemiologi Penyakit
Menular khususnya mengkaji pemahaman mengenai pendekatan serta faktor risiko
dari epidemiologi Penyakit Tidak Menular. penyusun berharap semoga makalah ini
dapat menambah wawasan baik bagi penyusun sendiri maupun khalayak pembaca
semoga bermanfaat dan bisa menjadi acuan serta tolak ukur perbaikan dari makalah
ini untuk lebih baik kedepannya terimakasih.