Anda di halaman 1dari 2

3.

Jelaskan Definisi, Jenis, dan Penyebab Inkontinensia Urin pada lansia

Jawab :

a. Definisi Inkontinensia Urin

Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan seseorang untuk menahan keluarnya urin , atau
keluarnya urin yang tidak disengaja/dikendalikan.

b. Jenis inkontinensia Urin

Secara umum, inkontinensia urin dapat dibedakan menjadi 5 bagian yaitu antara lain :

1. Inkontinensia urin tipe Urge (Desakan)


Pada inkontinensia tipe urge, kelainan terletak pada buli buli. Penyebab nya adalah over
aktivitas detrussor dan menurunnya komplians buli. Over aktivitas detrussor dapat terbagi lagi
menjadi kelainan neurologis (hiperrefleksia detrussor), kelainan non neurologis (instabilitas
detrussor) , maupun belum diketahui penyebabnya. Sedangkan, menurunnya komplians buli
dapat disebabkan karena kandungan kolagen pada matriks detrussor bertambah atau adanya
kelainan neurologis diantaranya adalah stroke, penyakit parkinson, cedera korda spinalis,
sklerosis multipel, spina bifida, atau mielitis transversal. Namun penyebab tersering dari
instabilitas detrussor adalah obstruksi intravesika, pasca bedah intravesika, batu buli-buli,
tumor buli-buli, dan sistitis.
Pasien inkontinensia urge mengeluh tidak dapat menahan kencing segera setelah timbul
sensasi ingin kencing. Keadaan ini disebabkan otot detrussor sudah mulai mengadakan
kontraksi pada saat kapasitas buli-buli terpenuhi. Frekuensi miksi menjadi lebih sering dan
disetau dengan perasaan urgensi.

2. Inkontinensia urin tipe stress (Tekanan)


Inkontinensia urin tipe stress adalah keluarnya urin dari uretra pada saat terjadi
peningkatan tekanan intraabdominal seperti batuk, bersin, tertawa, berjalan, berdiri, atau
mengangkat benda berat. Penyebab dari inkontinensia stress ini adalah hipermobilitas uretra
dan defisiensi sfingter intrinsik, dengan kata lain kerusakannya terletak pada uretra nya.
Hipermobilitas uretra disebabkan karena kelemahan otot-otot dasar panggul tang
berfungsi sebagai penyanggah uretra dan buli-buli. Kelemahan otot ini menyebabkan terjadinya
penurunan (herniasi) dan angulasi leher buli-buli-uretra pada saat terjadinya peningkatan
tekanan intraabdomen, sehingga menyebabkan bocornya urin dari buli-buli meskipun tidak ada
peningkatan tekanan intravesika
Defisiensi sfingter intrinsik dapat disebabkan karena suatu trauma, penyulit dari operasi,
radiasi, atau kelainan neurologi.

3. Inkontinensia urin paradoksa (overflow)


Adalah keluarnya urin tanpa dapat dikontrol pada keadaan volume urin di buli-buli
melebihi kapasitasny. Detrussor mengalami kelemahan sehingga terjadi atonia atau arefleksia.
Keadaan ini ditandai dengan overdistensi buli-buli (retensi urin), tetapi karena buli-buli tidak
mampu lagi mengosongkan isinya, tampak urin selalu menetes dari meatus uretra.

4. Inkontinensia urin kontinu


Urin yang selalu keluar setiap saat dan dalam berbagai posisi. Keadaan ini paling sering
disebabkan oleh fistula, seperti fistula vesikovagina yang menyebabkan urin tidak melewati
sfingter uretra.

5. Inkontinensia urin fungsional


Sebenarnya pasien ini kontinen, tetapi karena ada hambatan tertentu, pasien tidak
mampu untuk menjangkau toilet pada saat keinginan miksi timbul sehingga kencingnya keluar
tanpa dapat ditahan. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan fisis, gangguan kognitif, sedang
mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

c. Penyebab Inkontinensia Urin

Penyebab inkontinensia urin pada lansia biasa disingkat dengan istilah DIAPPERS.

 Delirium
Kesadaran yang menurun berpengaruh pada tanggapan rangsang berkemih, serta mengetahui
tempat berkemih
 Infection
Infeksi saluran kemih sering mengakibatkan iritasi pada kandung kemih yang disebabkan oleh
infeksi bakteri secara ascendens.
 Atrophic Vaginitis/Urethritis
Pada keadaan menopause, wanita mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan
kurangnya lemak pada daerah kelamin wanita yang menyebabkan atrofi dan terjadinya
perubahan Ph vagina dari asam ke basa yang memudahkann bakteri untuk bertumbuh
sehingga menimbulkan –itis atau peradangan
 Pharmaceutical
Obat-obatan merupakan salah satu penyebab utama dari inkontinensia yang sementara.
Misalnya obat diuretika, antikolinergik, psikotropik, analgesik opioid, alfa blocker, alfa agonis,
dan penghambat kalsium
 Psychologic
Depresi berat dengan retardasi psikomotor dapat menurunkan kemampuan atau motivasi
untuk mencapai tempat berkemih
 Excess Urine Output
Pada lansia, terjadi pengeluaran urin berlebih meskipun intake cairan yang dimasukkan sedikit.
Hal ini disebabkan oleh kapasitas kandung kemih lansia berkurang sehingga lebih cepat untuk
terisi.
 Restricted Mobility
Hambatan mobilitas untuk mencapai tempat berkemih. Bila mobilitas belum dapat
ditingkatkan, penyediaan urin bag atau komodo dapat memperbaiki inkontinensia
 Stool Impaction
Bila terdapat feses yang keras di daerah rektum, maka hal ini akan menyebabkan penekanan di
daerah vesika urinaria sehingga dapat menyebabkan inkontinensia urin

Anda mungkin juga menyukai