Anda di halaman 1dari 2

PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA EKOMOMI

Hukum Pidana Ekonomi mempunyai kekhususan tersendiri dibandingkan dengan pidana khusus
yang lain. salah satunya adalah adanya perluasan dalam subjek hokum tindak pidana ekonomi,
selain perorangan yang dapat dipidana, juga korporasi (badan hokum). Badan hokum seperi
perseoran dan perserikatan dapat dipertanggungjawabkan atas tindak pidana ekonomi yang
dilakukan oleh orang-orang yang berdasarkan hubungan kerja maupun hubungan lain bertindak
dalam lingkungan badan-badan tersebut.

Dalam Undang-Undang No. 7 Drt 1955 Pasal 15 mengatur mngenai pertanggungjawaban


korporasi sebagai subjek hokum yang melakukan tindak pidana Ekonomi. Pasal 15 UUTPE
menyatakan:
1. Jika suatu tindak pidana ekonomi dilakukan oleh suatu badan hokum,suatu perseroan, suatu
perserikatan orang atau yayasan, maka tuntutan pidana dilakukan dan hukuman penjara serta
tindakan tata tertib dijatuhkan, baik terhadap badan hokum perseroan, perserikatan orang atau
yayasan itu, baik terhadap mereka yang memberi perintah melakukan tindak pidana ekonomi itu
atau yang bertindak sebagai pemimpin dalam perbuatan atau kelalaian ataupun keduanya.

2. suatu tindak pidana ekonomi dilakukan juga oleh atau atas namasuatu badan hokum, suatu
perseroan, suatu perserikatan orang atau yayasan, jika tindakan itu dilakukan orang-orang yang
baik berdasar hubungan kerja maupun berdasar hubungan lain, bertindak dalam lingkungan badan
hokum, perseroan , perserikatan atau yayasan itu tak peduli apakah orang-orang itu masing-masing
tersendiri melakukan tindak pidana ekonomi itu atau mereka bersama-bersama ada anasir-anasir
tindak pidana tersebut.

3. jika suatu tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu badan, suatu perseroan, suatu perserikatan
orang atau yayasan, maka badan hokum, suatu perseroan, suatu perserikatan orang atau yayasan
itu pada waktu penuntutan diwakili oleh seorang pengurus atau jika ada lebih dari seorang dari
mereka itu. Wakil dapat mewakili oleh orang lain. Hakim dapat memerintah supaya orang
pengurus menghadap diri sendiri di pengadilan dan dapat pula memerintahkan supaya pengurus
itu dibawa ke muka hakim.

4. jika suatu tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu badan hokum suatu perseroan, suatu
perserikatan orang atau yayasan. maka segala panggilan untuk menghadap dan segala penyerahan
surat-surat panggilan itu dilakukan kepada kepala pengurus atau di tempat tinggal kepala pengurus
itu atau di tempat pengurus bersidang dan berkantor.

Dari apa yang ditentukan dalam Pasal 15 UUTPE tersebur di atas, ternyata untuk dapatnya suatu
tindak pidana ekonomi oleh undang-undang dianggap dilakukan oleh suatu korporasi haruslah
memenuhi syarat-syarat tertentu ialah :

a. bahwa tindak pidana ekonomi tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ada hubungan
kerja , ada hubungan yang bertindak dalam lingkungan (suasana) badan hokum atau
korporasi tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan hubungan kerja dalam UUTPE ialah hubungan hokum antara
majikan dan buruh. Sedangkan hubungan lain bertindak dalam lingkungan diartikan sebagai
lingkungan aktivitas badan hokum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai