Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama :

Umur :

NO DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


KEPERAWATAN TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
HASIL
1 Potensial Komplikasi Setelah dilkakukan  Pantau TTV  Mengidentifikasi
Perdarahan yang ditandai tindakan keperawatan kondisi pasien
dengan : selama 2x4 jam,  Pantau tanda-  Mengidentifikasi
Diharapkan perdarahan tanda perdarahan adanya perdarahan,
dapat dihentikan dengan Membantu dalam
kriteria hasil : pemberian intervensi
 Tidak ada tanda- yang tepat.
tanda perdarahan  Pantau tanda-  Mengetahui
 TTV dalam batas tanda perubahan keadekuatan aliran
normal ( N = 60- sirkulasi ke darah
100x/m ; R = 36oC jaringan perifer
; TD = (CRT dan
70/90mmHg 110- sianosis)
140mmHg ; RR = Kolaorasi
16-24x/m  Pantau hasil  Trombosit sebagai
 CRT < 2 detik laboratorium indicator pembekuan
 Akral hangat (Trombosit) darah.
 Kolaborasi  Membantu
pemberian cairan pemenuhan cairan
IV (Cairan dalam tubuh
kristaloid
NS/RL) sesuai
indikasi
 Memberikan  Membantu memenuhi
transfuse darah kebutuhan darah
dalam tubuh
 Lakukan  Membantu untuk
tindakan menghentikan
pembedahan jika perdarahan dengan
diperlukan sesuai menutup area luka
indikasi
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan  Kaji nyeri secara  Mempengaruhi
dengan agen cedera fisik tindakan keperawatan komprehensif pilihan/pengawasan
(Trauma tumpul / tajam ) selama 2x15menit, meliputi lokasi, keefektifan
yang di tandai dengan : diharapkan nyeri yang karakteristik, intervensi.
Keluhan nyeri , dialami pasien terkontrol, durasi, frekuensi,
diaphoresis , dyspnea , dengan kriteria hasil : kualitas,
takikardia  Pasien melaporkan intensitas nyeri
nyeri berkurang dan factor
 Pasien tampak presipitasi
lebih rileks  Evaluasi  Petunjuk non-verbal
 TTV dalam batas peningkatan dari nyeri atau
normal ( N = 60- iritabilitas, ketidaknyamanan
100x/m ; R = 36oC tegangan otot, memerlukan
; TD = gelisah, intervensi.
70/90mmHg 110- perubahan tanda-
140mmHg ; RR = tanda vital.
16-24x/m  Berikan tindakan  Tindakan alternative
 Pasien dapat kenyamanan untuk mengontrol
menggunakan misalnya nyeri
teknik non- perubahan posisi
analgetik untuk  Ajarkan  Memfokuskan
menangani nyeri menggunakan kembali perhatian,
teknik non- meningkatkan rasa
analgetik control , dan dapat
(relaksasi meningkatkan
progresif, latihan kekuatan otot dan
napas dalam, kemampuan koping.
sentuhan
terapeutik)

 Menurunkan stimulus
 Berikan
nyeri
lingkungan yang
nyaman

Kolaborasi
 Berikan obat  Dibutuhkan untuk
sesuai indikasi, menghilangkan
misalnya spasme/nyeri otot
analgesik

3 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan  Pantau adanya  Untuk mengetahui
berhubungan dengan tindakan keperawatan sesak atau keadaan/kondisi
hiperventilasi , yang selama 1x15menit dyspnea. breathing pasien
ditandai dengan sesak, diharapkan pola napas  Monitor usaha  Untuk mengetahui
dyspnea, penggunaan otot pasien kembali efektif, pernapasan, derajat gangguan
bantu napas, napas cuping dengan kriteria hasil : pengembangan yang terjadi dan
hidung  Pasien melaporkan dada, keteraturan menetukan intervensi
sesak berkurang pernapasan, yang tepat
 Dyspnea (-) napas cuping,
 Penggunaan otot dan penggunaan
bantu napas (-) otot bantu
 Napas cuping pernapasan
hidung (-)  Berikan posisi  Untuk meningkatkan
semifowler jika expansi dinding dada
tidak ada
kontraindikasi
 Ajarkan klien  Untuk meningkatkan
napas dalam kenyamanan
Kolaborasi
 Berikan O2  Untuk memenuhi
sesuai indikasi kebutuhan O2
 Bantu intubasi  Untuk membantu
jika pernapasan pernapasan adekuat
semakin
memburuk dan
siapkan
pemasangan
ventilator sesuai
indikasi

DAFTAR PUSTAKA
Dorland,2002,Kamus Saku Kedokteran .Jakarta :EGC
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC : Jakarta
American College of Surgeon Committee of Trauma,2004.Advanced Trauma Life Support Seventh Edition.Indonesia: Ikabi

Anda mungkin juga menyukai