Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan “LAPORAN PENGAMATAN KELAYAKAN DAN
KELAYANAN JALAN PADA GALIAN ON RAMP CIPUTAT ARAH BANDUNG RUAS
JALAN TOL JORR (JAKARTA OUTER RING ROAD)”. Laporan ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi nilai dan kontrak belajar di dalam Mata Kuliah Konstruksi Bangunan Jalan
Tol.
Dalam penulisan laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya nasihat, bantuan,
saran, serta motivasi dan dukungan yang diberikan kepada kami. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Andi Indianto, ST, MT selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Konstruksi Bangunan Jalan Tol,
2. Orang Tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil,
3. Seluruh teman - teman yang telah membantu dan mendukung hingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Dengan tersusunnya laporan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis khususnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Atas perhatian dan kesempatannya
kami ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
4.1 Ruang Bebas Gardu Tol .......................... Error! Bookmark not defined.
4.6 Sarana dan Prasarana Gardu ................... Error! Bookmark not defined.
1. Apa saja yang menjadi bagian-bagian dari jalan pada galian On Ramp Ciputat?
2. Apa saja kerusakan-kerusakan serta permasalahan yang terjadi pada jalan pada
galian On Ramp Ciputat?
3. Bagaimanakah kelayakan dan kelayanan dari jalan pada galian On Ramp
Ciputat?
1.4 Tujuan
Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka kegiatan ini bertujuan untuk :
Lintas bawah (jalan pada galian) adalah salah satu perencanaan geometrik jalan tol
dimana elevasi jalan tol lebih rencah dari pada elevasi eksisting, sehingga dibutuhkan
perencanaan bangunan pelengkap jalan tol agar tanah pada daerah galian tidak mengalami
longsor. Jika suatu desain struktur pembangunan jalan yang menghendaki adanya suatu jalan
pada galian sebagai penyelesaian dari masalah yang timbul, dimana jika pada perencanaannya
terdapat kemiringan talud tidak memenuhi factor keamanan, disebabkan karena perbedaaan
elevasi eksisting dengan elevasi rencana jalan tol yang terlalu tinggi, sedangkan jarak ROW
jalan tol pendek.
Dengan demikian akan diperlukan suatu keputusan untuk memilih alternative lain
sebagai penyelesaiannya. Penyelesaiaannya tersebut dapat berupa pelebaran ROW atau dengan
pembangunan dinding penahan tanah. Pembangunan jalan pada galian adalah dengan membuat
kemiringan talud yang aman atau dengan dinding penahan tanah bila kemiringan talud tidak
aman.
Pemilihan apakah akan digunakan pelebaran ROW atau dinding penahan tanah antara
lain mempertimbangkan ketersediaan dana serta efisiensi. Pertimbangan ketersediaan dana
dalam hal ini berhubungan dengan lokasi, mutlak diperlukan karena pembangunan suatu jalan
pada galian sulit dilakukan pada daerah yang padat oleh bangunan-bangunan yang telah ada
sebelumnya karena disamping keterbatasan lahan tentunya memerlukan biaya, waktu dan
tenaga yang besar untuk memindahkan atau membersihkan bangunan-bangunan tersebut. Jika
hal demikian yang terjadi maka penyelesaian dengan dinding penahan tanah lah yang lebih
cocok.
2.2. Kriteria Perencanaan Jalan pada galian
B. Analisis Data
Sebelum membuat rancangan teknis jalan pada galian perlu dilakukan analisis data hasil
survei dan investigasi yang meliputi, antara lain :
Sedangkan tinjauan dari aspek alinyemen jalan, baik alinyemen vertical maupun
horizontal selain digunakan dalam analisis kelayakan eksisting jalan, juga digunakan untuk
desain jalan pada galian. Dengan memperhatikan aspek alinyemen nantinya akan diperoleh
suatu desain jalan pada galian yang aman, nyaman, serta efektif.
Tanah merupakan material yang tediri dari agregat (butiran) mineral – mineral padat
yang tidak tersementasi satu sama lain dan dari bahan – bahan organik yang telah lapuk disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang – ruang kosong diantara partikel – partikel padat
tersebut. Dari penyelidikan tanah maka dapat diidentifikasi jenis dan sifat tanah pada lokasi
proyek tersebut. Hal ini berguna dalam perencanaan pondasi dari struktur jalan pada galian.
Pada prinsipnya kondisi tanah dalam kedudukannya ada tiga kemungkinan yaitu tanah
dalam keadaan diam, tanah dalam keadaan aktif dengan adanya tekanan tanah aktif dan tanah
dalam keadaan pasif dengan tekanan tanah pasif. Pada perncanaan dinding penahan tanah
dibutuhkan data – data tanah seperti sudut geser, kohesi dan berat jenis tanah. Data – data
tersebut digunakan untuk menghitung tekanan tanah horizontal.
1. Mencari besarnya curah hujan untuk periode ulang tertentu dengan rumus Gumbel :
1
X TR = X + [0.78 × {−In × (−In × (1 − ))} − 0.45] × Sx
TR
Dimana :
XTR = besarnya curah hujan untuk periode ulang tertentu (mm)
SX = standar elevasi
1
[0.78 × {−In × (−In × (1 − TR))} − 0.45] : faktor frekuensi Gumbel
Q=αxβxIxA
Dimana :
α = koefisien pengaliran
Koefisien Pengaliran
Tabel 2.1 Koefisien Pengaliran (α)
Koefisien Penyebaran Hujan (β)
Tabel 2.2 Koefisien Penyebaran Hujan
Intensitas hujan dihitung berdasarkan rumus yang dijabarkan oleh Dr.Mononobe, yaitu
:
2
R24 24 3
I= × ( tc )
24
L
tc =
72(i)0.6
Dimana :
i = kemiringan medan
Q=Axv
Dimana :
Data merupakan hal yang sangat pentingg dalam penyusunan makalah ini, karena data
dibutuhkan sebagai dasar dan sebagai acuan untuk menunjang proses analisis data. Data yang
dibutuhkan dapat berupa data primer maupun data sekunder, data primer adalah data yang
didapatkan langsung dari objek penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data yang
didapatkan secara tidak langsung atau merupakan data yang didapatkan melalui instansi tekait.
Mulai
Survey Pendahuluan
Pengumpulan Data
1. Data Primer
Analisis data
Pembahasan
Selesai
Objek
No. yang Dokumenatsi Dimensi Kondisi Syarat Kesimpulan
diamati
Terdapat
keretakan Jalan memiliki
memanjang Adanya kerusakan
kerataan dan
jalan yang belum
(2 x (3,5 m x 2)) kekesatan yang baik
tertangani sehingga
untuk badan sesuai SPM, tidak
jalan tersebut
jalan berlubang, tidak ada
Jalan mengalami belum memenuhi
1 Jalan retakan atau
Pumping SPM. Sehingga
0,5 m untuk kerusakan lain yang
dikatakan
bahu jalan menyebabkan
Perkerasan Jalan
penurunan fungsi
layak tetapi tidak
kekuatan jalan dalam
layan
pembebanan.
Terdapat Gompal
Ukuran rounding
Permukaan rounding
telah memenuhi
terdapat rumput rata, memiliki lebar
SPM dan tidak
dengan keinggian minimal 0,5 m,
Lebar rounding mengganggu fungsi
3 Rounding > 5cm dan masuk ketinggian rumput
0,5 m bahu jalan sehinga
ke dalam bahu maksimal 5cm serta
dikatakan Rounding
jalan tidak masuk kedalam
Layak tetapi Tidak
bahu jalan
Layan
Beberapa warna
Jumlah 100% dengan
Warna pada Reflektor sudah
jarak 25 meter dan
4 Reflektor - reflektor sudah pudar dikatakan
memliki reflektifitas ≥
pudar Tidak Layak dan
80%
Tidak Layan
Perkerasan pada jalan pada galian On ramp Ciputat dengan tbeal 27 cm cenderung
masih layak tetapi tidak lyan karena meskipun sudah mengalami retak memanjang, pumping,
dan gompal terutama di bahu jalan dan ajur 1. Diketahui syarat kelayakan suatu jalan adalah
jalan tersebut memiliki tebal 25 cm (berdasarkan variabel AASHTO) dan tidak memiliki
kerusakan yang dapat menimbulkan bahaya. Terjadinya keretakan ini diperkirakan akan
bertambah panjang dan dapat mencelakakn pengguna jalan, karena itu untuk membuat jalan
pada galian tersebut memenuhi standar kelayakan akan lebih baik apabila dilakukan
penangan pada perkerasan tersebut
2. Drainase
Drainase pada tunnel On Ramp Ciputat ini sudah ditangani secara baik dan rapih
terlihat dari gambar aktual saat ini dan tidak timbulnya genangan di dalam tunnel tersebut.
Adapun terdapat rumput-rumpt liar yang menjalar ke dalam drainase, di khawatirkan
apabila tidak di bersihkan kelak akan menyumbat aliran pada air pada drainase. Untuk saat
ini masalah tersebut memang tidak mempengaruhi aliran air pada drainase tetapi untuk
meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan akan lebih baik apabila segera diperbaiki
3. Rounding
Rounding yag terdapat pada jalan galian On Ramp Cipuat dapat di katakan layak.
Dimensi lebar rounding sudah sesuai SPM yakni 0,5 m dengan permukaan yang rata. Tetapi
tidak layan, karena rumput yang tertanam pada rounding sudah melebihi batas maksimal
SMP yaitu 5 cm dan masuk kedalam bahu jalan, di perkirakan rumput tersebut dapat
mengganggu fungsi bahu jalan itu snediri. Untuk itu perlu di lakukan pengananan terhadap
tumbuhan yang ada pada rounding.
4. Rambu
Keadaan refletor pada On Ramp Ciputat belum memenuhi standar kelayakan dan
kelayanan. Terdapat beberapa reflektor yang hilang dan tingkat refletifitasnya rendah.
sedangkan pada SPM jumlah reflektor 100% dengan jarak 25 meter dan memiliki
reflektifitas ≥ 80%. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan terhadap reflektor untuk
meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan.c
5. Marka Jalan
Marka jalan sudah pudar dan tidak dapat terlihat dengan jelas oleh pengguna jalan tol
dan cukup membahayakan. Untuk itu dapat dikatakan bahwa marka jalan pada tunnel On
Ramp Ciputat ini dikatakan tidak layak dan tidak layan. Sehingga perlu di lakukan
perbaikan pada Marka Jalan guna meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan
pengguna jalan.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berdasar Standar Geoometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan TOL, diketahui syarat
minimal jalan masuk (on ramp) antara lain :
Pada jalan galian On Ramp Ciputat ini ada 4 poin yang memiliki permasalahan :
1. Perkerasan
Perkerasan sudah mengalami retak dan pumping, dengan terjadinya hal
ini dikhawatirkan air akan mudah masuk ke perkerasan sehingga memperluas
kerusakan struktural pada perkerasan. Jadi meskipun saaat ini perkerasan jalan
tersebut mesih dapat dilalui, jika dilihat dari segi kelayakan maka sudah tidak
memenuhi lagi karena sudah ditemukan kerusakan yang telah di sebutkan di
atas. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkerasan di jalan On Ramp Ciputat ini
tidak memenuhi standar kelayanan tapi memenuhi masih memenuhi standar
kelayakan.
Penyebab dari terjadinya kerusakan ini diperkirakan antara lain karena
Perbedaan penurunan tanah dasar (bila retakan mengarah ke diagonal) , dan
Mutu beton rendah. Sehingga terjadi keretakan memanjang arah diagonal.
Penanganan dari masalah ini disarankan oleh pihak penulis untuk segera
dilakukan rekon atau Pelapisan ulang beton (concrete overlay), yang pada
umumnya dipergunakan sebagai cara untuk memperpanjang masa pelayanan
perkerasan jalan yang ada (existing) atau meningkatkan kapasitas terhadap
beban lalu lintas untuk umur rencana tertentu yang direncanakan. Dengan teknik
overlay, maka kekuatan sisa perkerasan lama tetap diperhitungkan dan bekerja
sama dengan lapisan baru sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.
2. Rounding
Permaslashan pada Rounding tunnel On Ramp Ciputat ini adalah
kurangnya perawatan yang diberikan oleh pihak pengelola tol mengenai
tumbuhan atau rumput yang di tanam pada rounding. Untuk itu meskipun
rounding ini memenuhi standar kelayakan, untuk lebih mengurangi resiko
mengganggu pengendara. pihak penulis berharap pengelola tetap memerhatikan
ketinggian rumput sesuai standar.
3. Reflektor
Reflektor jalan pada galian on ramp ini sudah beroperasi tetapi terjadi
kerusakan maupun kecacatan Permasalahan pada reflektor ini adalah rendahnya
tingkat reflektifitas pada reflektor. Permesalahan ini dapat beresiko
meningkatkan terjadinya kecelakaan. Karena pada malam hari penguna jalan
tidaka dapat melihat dengan baik pembatas jalan.
Untuk penangan masalah ini tentu saja dari pihak penulis berharap
pengelola dapat mengganti reflektor yang sudah pudar dan melengkapi reflektor
yang hilang untuk meningkatkan tingkat keselamatan
4. Marka
Marka jalan pada terowongan On Ramp Ciputat ini sudah dipastikan
berdasarkan survey yang kami lakukan , tidak memenuhi standar kelayakan dan
kelayanan karena dilihat dari kondisi marka sendiri sudah sangat tidak jelas
sehingga tidak membantu pengendara dalam melihat batas lajur dan bahu jalan.
Penyebab dari masalah ini diperkirakan karena kurangnya perawatan
marka yang dilakukan pihak pengelola jalan tol sehingga saat marka mengalami
pengelupasan tidak langsung ditangani.
Penanganan yang sebaiknya harus segera dilakukan adalah melakukan
pengecatan ulang marka dengan bahan yang lebih baik dan terus dilakukan
pemantauan terhadap kejelasan marka tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey di lapangan dan pembahasan diatas didapatkan
dimensi objek yang terdapat di On Ramp Ciputat :
5.2. Saran
Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan dapat dilakukan pemeliharaan
rutin pada On Ramp Ciputat,baik secara mingguan maupun bulanan. Guna
meminimalisir kecelakanaan yang dapat terjadi akibat permasalahan – permasalahan
tersebut.
LAMPIRAN