Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN JALAN TOL

‘’ LAPORAN PENGAMATAN KELAYAKAN DAN KELAYANAN JALAN


PADA GALIAN ON RAMP CIPUTAT ARAH BANDUNG, RUAS JALAN
TOL JORR (JAKARTA OUTER RING ROAD)”

Disusun Oleh :

Aulia Chairunnisa K 4115110002

Badri Permana 4115110003

Farah Sandi 4115110013

Ibnu Rusyid 4115110017

PROGRAM STUDI PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

KONSENTRASI JALAN TOL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan “LAPORAN PENGAMATAN KELAYAKAN DAN
KELAYANAN JALAN PADA GALIAN ON RAMP CIPUTAT ARAH BANDUNG RUAS
JALAN TOL JORR (JAKARTA OUTER RING ROAD)”. Laporan ini disusun dengan tujuan
untuk memenuhi nilai dan kontrak belajar di dalam Mata Kuliah Konstruksi Bangunan Jalan
Tol.

Dalam penulisan laporan ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya nasihat, bantuan,
saran, serta motivasi dan dukungan yang diberikan kepada kami. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Andi Indianto, ST, MT selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Konstruksi Bangunan Jalan Tol,
2. Orang Tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materil,
3. Seluruh teman - teman yang telah membantu dan mendukung hingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Dengan tersusunnya laporan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis khususnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Atas perhatian dan kesempatannya
kami ucapkan terima kasih.

Depok, 16 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Isi ................................................................ Error! Bookmark not defined.

BAB I Pendahuluan ............................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined.

1.2 Perumusan Masalah ................................ Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan ..................................................... Error! Bookmark not defined.

1.4 Pembatasan Masalah ............................... Error! Bookmark not defined.

BAB II Dasar Teori ............................................... Error! Bookmark not defined.

2.1 Gerbang Tol ............................................ Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Kriteria Umum ................................. Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pulau Tol ......................................... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Gardu Tol ......................................... Error! Bookmark not defined.

BAB III Metode Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined.

3.1 Umum ..................................................... Error! Bookmark not defined.

3.2 Bagan Alir Penelitian .............................. Error! Bookmark not defined.

BAB IV Hasil dan Pembahasan............................. Error! Bookmark not defined.

4.1 Ruang Bebas Gardu Tol .......................... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pulau Tol ................................................. Error! Bookmark not defined.

4.3 Papan Tarif Tol ....................................... Error! Bookmark not defined.

4.4 Konfigurasi Peralatan Tol ....................... Error! Bookmark not defined.

4.5 Gardu Tol ................................................ Error! Bookmark not defined.

4.6 Sarana dan Prasarana Gardu ................... Error! Bookmark not defined.

BAB V Penutup ..................................................... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ............................................. Error! Bookmark not defined.


5.2 Saran ....................................................... Error! Bookmark not defined.

Dokumentasi .......................................................... Error! Bookmark not defined.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan transportasi sangat besar. Apalagi di negara seperti Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk yang besar, pasti transportasi menjadi satu perhatian khusus. Tanpa
adanya transportasi yang baik dan memadai, akan membuat mobilitas kota menjadi terhambat.
Dan jika mobilitas sudah terhambat, akan berpengaruh pada sector-sektor lain.
Kendala yang paling besar pada transportasi di Indonesia, khususnya Jakarta adalah
kemacetan. Faktor terbesar yang menyebabkan kemacetan ini adalah semakin banyaknya
kendaraan namun tidak diimbangi dengan penambahan jumlah jalan, sehingga jalan yang ada
tidak mampu menampung volume kendaraan yang ada.
Ketidakmampuan ini membuat penumpukan di jalan, sehingga terjadi antrian kendaraan
yang panjang atau biasa disebut sebagai kemacetan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
diperlukan alternatif jalan penghubung pada salah satu jalur tersebut. Alternatif yang dilakukan
adalah membangun salah satu konstruksi bangunan jalan tol yaitu jalan pada galian.
Sebagai suatu struktur yang penting, tentu jalan pada galian harus selalu dilakukan
pemantauan yang ketat baik itu dalam proses pembangunan maupun dalam proses operasional.
Karena itulah dalam laporan kali ini, penulis akan membahas mengenai standar kelayakan jalan
yang dikaitkan dengan studi kasus keadaan jalan pada galian On Ramp Ciputat Jalan Tol
Jakarta Outer Ring Road.

1.2 Objek, Lokasi, dan Waktu Survey


Objek dalam kegiatan survey ini yaitu jalan pada galian pada kawasan lalu lintas jalan
tol. Lokasi yang menjadi tempat kegiatan survey adalah Ruas Jalan Tol JORR (Jakarta Outer
Ring Road) tepatnya terowongan yang letaknya berada pada On Ramp Ciputat arah Bandung.
Survey dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 November 2018 pukul 10.00 WIB,

1.3 Perumusan Masalah


Masalah yang akan diteliti pada kegiatan survey ini adalah:

1. Apa saja yang menjadi bagian-bagian dari jalan pada galian On Ramp Ciputat?
2. Apa saja kerusakan-kerusakan serta permasalahan yang terjadi pada jalan pada
galian On Ramp Ciputat?
3. Bagaimanakah kelayakan dan kelayanan dari jalan pada galian On Ramp
Ciputat?

1.4 Tujuan
Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka kegiatan ini bertujuan untuk :

1. Dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari jalan pada galian On Ramp Ciputat.


2. Dapat mengidentifikasi kerusakan-kerusakan serta permasalah yang terdapat
pada On Ramp Ciputat.
3. Dapat menentukan kondisi layak dan layan pada jalan pada galian On Ramp
Ciputat.

1.5 Pembatasan Masalah


Dalam menyelesaikan masalah hal-hal yang dibatasi adalah sebagai berikut :
1. Hanya menganalisa mengenai Dimensi, Kerusakan, serta Permasalahan yang
terjadi di On Ramp Ciputat.
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Definisi Jalan pada galian


Bangunan pelengkap adalah bangunan untuk mendukung fungsi dan keamanan
konstruksi jalan yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas atas (flyover, elevated
road), lintas bawah (jalan pada galian), tempat parkir, gorong-gorong, tembok penahan, dan
saluran tepi jalan dibangun sesuai dengan persyaratan teknis. (Permen PU No.13/PRT/M/2011)

Lintas bawah (jalan pada galian) adalah salah satu perencanaan geometrik jalan tol
dimana elevasi jalan tol lebih rencah dari pada elevasi eksisting, sehingga dibutuhkan
perencanaan bangunan pelengkap jalan tol agar tanah pada daerah galian tidak mengalami
longsor. Jika suatu desain struktur pembangunan jalan yang menghendaki adanya suatu jalan
pada galian sebagai penyelesaian dari masalah yang timbul, dimana jika pada perencanaannya
terdapat kemiringan talud tidak memenuhi factor keamanan, disebabkan karena perbedaaan
elevasi eksisting dengan elevasi rencana jalan tol yang terlalu tinggi, sedangkan jarak ROW
jalan tol pendek.

Dengan demikian akan diperlukan suatu keputusan untuk memilih alternative lain
sebagai penyelesaiannya. Penyelesaiaannya tersebut dapat berupa pelebaran ROW atau dengan
pembangunan dinding penahan tanah. Pembangunan jalan pada galian adalah dengan membuat
kemiringan talud yang aman atau dengan dinding penahan tanah bila kemiringan talud tidak
aman.

Pemilihan apakah akan digunakan pelebaran ROW atau dinding penahan tanah antara
lain mempertimbangkan ketersediaan dana serta efisiensi. Pertimbangan ketersediaan dana
dalam hal ini berhubungan dengan lokasi, mutlak diperlukan karena pembangunan suatu jalan
pada galian sulit dilakukan pada daerah yang padat oleh bangunan-bangunan yang telah ada
sebelumnya karena disamping keterbatasan lahan tentunya memerlukan biaya, waktu dan
tenaga yang besar untuk memindahkan atau membersihkan bangunan-bangunan tersebut. Jika
hal demikian yang terjadi maka penyelesaian dengan dinding penahan tanah lah yang lebih
cocok.
2.2. Kriteria Perencanaan Jalan pada galian

A. Survey dan Investigasi


Dalam perencanaan teknis jalan pada galian perlu dilakukan survei dan investigasi yang
meliputi: Survey tata guna lahan, Survey lalu lintas, Survey topografi, Survey Hidrologi,
Penyelidikan tanah, Penyelidikan geologi, Survey bahan dan tenaga kerja setempat.
Hasil survei dan investigasi digunakan sebagai dasar untuk membuat rancangan teknis
yang menyangkut beberapa hal antara lain :
1 Kondisi tata guna lahan, baik yang ada pada jalan pendukung maupun lokasi on ramp
berkaitan dengan ketersediaan lahan yang ada.
2 Ketersediaan material, anggaran dan sumberdaya manusia.
3 Kelas jalan yang disesuaikan dengan kelas jalan dan volume lalu lintas.
4 Pemilihan jenis konstruksi jalan yang sesuai dengan kondisi topografi, struktur tanah,
geologi, hidrologi.

B. Analisis Data
Sebelum membuat rancangan teknis jalan pada galian perlu dilakukan analisis data hasil
survei dan investigasi yang meliputi, antara lain :

1. Analisis data lalu-lintas.


Analisis data lalu-lintas digunakan untuk menentukan tebal perkerasan pada jalan pada
galian.
2. Analisis data hidrologi.
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya debit banjir rancangan, kecepatan
aliran untuk membuat drainase pada jalan pada galian
3. Analisis data tanah.
Data hasil pengujian tanah di laboratorium maupun di lapangan yang berupa pengujian
sondir, SPT, boring, dsb. digunakan untuk mengetahui parameter tanah dasar hubungannya
dengan pemilihan jenis konstruksi jalan pada galian
4. Analisis Geometri
Analisis ini dimaksudkan untuk menentukan elevasi jalan pada galian yang erat
hubungannya dengan alinyemen vertical.
2.2.1 Aspek Lalu Lintas
Tinjauan dari aspek lalu lintas diperlukan untuk analisis bagian jalinan pada bundaran.
Analisis ini terdiri dari analisis kapasitas bundaran, panjang antrian, angka henti dan tundaan.
Disamping itu, diperlukan juga suatu analisis pada kaki kaki bundaran berupa density /
kepadatan pada tiap – tiap ruas jalan. Analisis ini dipergunakan untuk menilai kemampuan
kemungkinan penggunaan jalan pada galian sebagai penyelesaian permasalahan yang timbul.

Sedangkan tinjauan dari aspek alinyemen jalan, baik alinyemen vertical maupun
horizontal selain digunakan dalam analisis kelayakan eksisting jalan, juga digunakan untuk
desain jalan pada galian. Dengan memperhatikan aspek alinyemen nantinya akan diperoleh
suatu desain jalan pada galian yang aman, nyaman, serta efektif.

2.2.2 Aspek Tanah

Tanah merupakan material yang tediri dari agregat (butiran) mineral – mineral padat
yang tidak tersementasi satu sama lain dan dari bahan – bahan organik yang telah lapuk disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang – ruang kosong diantara partikel – partikel padat
tersebut. Dari penyelidikan tanah maka dapat diidentifikasi jenis dan sifat tanah pada lokasi
proyek tersebut. Hal ini berguna dalam perencanaan pondasi dari struktur jalan pada galian.

Pada prinsipnya kondisi tanah dalam kedudukannya ada tiga kemungkinan yaitu tanah
dalam keadaan diam, tanah dalam keadaan aktif dengan adanya tekanan tanah aktif dan tanah
dalam keadaan pasif dengan tekanan tanah pasif. Pada perncanaan dinding penahan tanah
dibutuhkan data – data tanah seperti sudut geser, kohesi dan berat jenis tanah. Data – data
tersebut digunakan untuk menghitung tekanan tanah horizontal.

2.2.3 Aspek Hidrologi

Data-data hidrologi diperlukan untuk perhitungan drainase, baik perhitungan besarnya


debit drainase maupun perhitungan dimensi saluran drainase.

1. Mencari besarnya curah hujan untuk periode ulang tertentu dengan rumus Gumbel :

1
X TR = X + [0.78 × {−In × (−In × (1 − ))} − 0.45] × Sx
TR

Dimana :
XTR = besarnya curah hujan untuk periode ulang tertentu (mm)

X = curah hujan maksimum rata-rata selama tahun pengamatan (mm)

SX = standar elevasi

TR = periode ulang (tahun)

1
[0.78 × {−In × (−In × (1 − TR))} − 0.45] : faktor frekuensi Gumbel

2. Mencari debit banjir (Q)

Besarnya debit (Q) yang ditentukan dengan menggunakan rumus :

Q=αxβxIxA

Dimana :

Q = besar debit (m3 / detik)

α = koefisien pengaliran

β = koefisien penyebaran hujan

I = intensitas hujan (mm / jam)

A = luas daerah aliran (Ha)

 Koefisien Pengaliran
Tabel 2.1 Koefisien Pengaliran (α)
 Koefisien Penyebaran Hujan (β)
Tabel 2.2 Koefisien Penyebaran Hujan

 Intensitas Hujan (I)

Intensitas hujan dihitung berdasarkan rumus yang dijabarkan oleh Dr.Mononobe, yaitu
:
2
R24 24 3
I= × ( tc )
24

L
tc =
72(i)0.6

Dimana :

I = intensitas curah hujan (mm / Jam)

tc = waktu konsentrasi (jam)

R24 = curah hujan rata – rata dalam 24 jam (mm)

i = kemiringan medan

3. Menentukan dimensi saluran

Q=Axv

Dimana :

Q = debit pengaliran (m3 / detik)

A = luas penampang basah (m2)

v = kecepatan pengaliran (m3 / detik)


3.3.5. Konstruksi Jalan
Dalam proses perencanaan, banyak aspek yang harus dilihat dan dicermati sebagai dasar
pemilihan suatu jenis struktur. Pada umumnya, pedoman umum perencanaan bangunan atas,
bangunan bawah, dan pondasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Kekuatan unsur struktural dan stabilitas keseluruhan.
b. Kelayakan struktur.
c. Keawetan.
d. Kemudahan pelaksanaan konstruksi.
e. Ekonomis dan dapat diterima.
f. Bentuk estetika.
Pedoman tersebut sangat penting untuk dipahami supaya tercipta suatu desain jalan pada
galian yang tepat. Fungsi jalan, jenis tanah dan kondisi topografi merupakan faktor terpenting
dalam suatu desain konstruksi jalan pada galian. Oleh karena itu, kelengkapan data yang ada
merupakan suatu kebutuhan.
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1. Metode Pengumpulan Data

Data merupakan hal yang sangat pentingg dalam penyusunan makalah ini, karena data
dibutuhkan sebagai dasar dan sebagai acuan untuk menunjang proses analisis data. Data yang
dibutuhkan dapat berupa data primer maupun data sekunder, data primer adalah data yang
didapatkan langsung dari objek penelitian, sedangkan data sekunder merupakan data yang
didapatkan secara tidak langsung atau merupakan data yang didapatkan melalui instansi tekait.

Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu :


1. Studi Pustaka
Dilakukan dengan melihat dan mencari referensi yang cocok dengan permasalahan
yang diangkat.

2. Studi Lapangan Yang Terdiri Dari :


1. Data Primer yang didapatkan yaitu berupa hasil penelitian kerusakan jalan yang
terjadi, langsung dilapangan serta lewat foto-foto sebagai hasil dokumentasi.
2. Data Sekunder yang didapatkan adalah gambar lokasi lapangan yaitu Jalan pada
galian Tol JORR di On Ramp Ciputat.
3.2. Bagan Flow Chart

Mulai

Survey Pendahuluan

Pengumpulan Data

1. Data Primer

Analisis data

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1. Flow Chart


3.3. Tabulasi Data

Objek
No. yang Dokumenatsi Dimensi Kondisi Syarat Kesimpulan
diamati

Terdapat
keretakan Jalan memiliki
memanjang Adanya kerusakan
kerataan dan
jalan yang belum
(2 x (3,5 m x 2)) kekesatan yang baik
tertangani sehingga
untuk badan sesuai SPM, tidak
jalan tersebut
jalan berlubang, tidak ada
Jalan mengalami belum memenuhi
1 Jalan retakan atau
Pumping SPM. Sehingga
0,5 m untuk kerusakan lain yang
dikatakan
bahu jalan menyebabkan
Perkerasan Jalan
penurunan fungsi
layak tetapi tidak
kekuatan jalan dalam
layan
pembebanan.
Terdapat Gompal

Air pada drainase


Lebar drainase : Drainase U-ditch mengalir dengan Drainase tetap
0.45 m tidak ada lancar, tidak adanya mengalirkan air
genangan, hanya genangan air sama dengan baik mski
2 Drainase
Kedalaman saja banyak sekali. Fungsi dan terdapat rumput
drainase : rumput-rumput manfaat drainase yang liar. Maka
0.5 m liar 100% bekerja dengan Drainase Layak
baik

Ukuran rounding
Permukaan rounding
telah memenuhi
terdapat rumput rata, memiliki lebar
SPM dan tidak
dengan keinggian minimal 0,5 m,
Lebar rounding mengganggu fungsi
3 Rounding > 5cm dan masuk ketinggian rumput
0,5 m bahu jalan sehinga
ke dalam bahu maksimal 5cm serta
dikatakan Rounding
jalan tidak masuk kedalam
Layak tetapi Tidak
bahu jalan
Layan

Beberapa warna
Jumlah 100% dengan
Warna pada Reflektor sudah
jarak 25 meter dan
4 Reflektor - reflektor sudah pudar dikatakan
memliki reflektifitas ≥
pudar Tidak Layak dan
80%
Tidak Layan

Marka yang telah


Dimensi Jumlah 100% dan
Beberapa marka pudar dikatakan
5 Marka diperkirakan memiliki reflektifitas
sudah mulai pudar Tidak Layak dan
lebar 15 cm ≥ 80%
Tidak Layan
3.4. Narasi Data
1. Perkerasan

Perkerasan pada jalan pada galian On ramp Ciputat dengan tbeal 27 cm cenderung
masih layak tetapi tidak lyan karena meskipun sudah mengalami retak memanjang, pumping,
dan gompal terutama di bahu jalan dan ajur 1. Diketahui syarat kelayakan suatu jalan adalah
jalan tersebut memiliki tebal 25 cm (berdasarkan variabel AASHTO) dan tidak memiliki
kerusakan yang dapat menimbulkan bahaya. Terjadinya keretakan ini diperkirakan akan
bertambah panjang dan dapat mencelakakn pengguna jalan, karena itu untuk membuat jalan
pada galian tersebut memenuhi standar kelayakan akan lebih baik apabila dilakukan
penangan pada perkerasan tersebut

2. Drainase

Drainase pada tunnel On Ramp Ciputat ini sudah ditangani secara baik dan rapih
terlihat dari gambar aktual saat ini dan tidak timbulnya genangan di dalam tunnel tersebut.
Adapun terdapat rumput-rumpt liar yang menjalar ke dalam drainase, di khawatirkan
apabila tidak di bersihkan kelak akan menyumbat aliran pada air pada drainase. Untuk saat
ini masalah tersebut memang tidak mempengaruhi aliran air pada drainase tetapi untuk
meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan akan lebih baik apabila segera diperbaiki

3. Rounding

Rounding yag terdapat pada jalan galian On Ramp Cipuat dapat di katakan layak.
Dimensi lebar rounding sudah sesuai SPM yakni 0,5 m dengan permukaan yang rata. Tetapi
tidak layan, karena rumput yang tertanam pada rounding sudah melebihi batas maksimal
SMP yaitu 5 cm dan masuk kedalam bahu jalan, di perkirakan rumput tersebut dapat
mengganggu fungsi bahu jalan itu snediri. Untuk itu perlu di lakukan pengananan terhadap
tumbuhan yang ada pada rounding.
4. Rambu

Keadaan refletor pada On Ramp Ciputat belum memenuhi standar kelayakan dan
kelayanan. Terdapat beberapa reflektor yang hilang dan tingkat refletifitasnya rendah.
sedangkan pada SPM jumlah reflektor 100% dengan jarak 25 meter dan memiliki
reflektifitas ≥ 80%. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan terhadap reflektor untuk
meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan.c

5. Marka Jalan

Marka jalan sudah pudar dan tidak dapat terlihat dengan jelas oleh pengguna jalan tol
dan cukup membahayakan. Untuk itu dapat dikatakan bahwa marka jalan pada tunnel On
Ramp Ciputat ini dikatakan tidak layak dan tidak layan. Sehingga perlu di lakukan
perbaikan pada Marka Jalan guna meningkatkan tingkat pelayanan dan kenyamanan
pengguna jalan.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Kelayakan

4.1.1. Standar Kelayakan

Berdasar Standar Geoometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan TOL, diketahui syarat
minimal jalan masuk (on ramp) antara lain :

a. Kecepatan Renacana (Vr) 40 Km/jam


b. Lebar lajur (L) 4 m
c. Lebar bahu luar (kiri) 2,5 m
d. Lebar bahu dalam (kanan) 0,5 m
e. Kemiringan melntang normal 2%
f. Landai maksimum 6%

4.1.2. Standar Kelayanan


4.1.3. Kondisi Kelayakan, Kelayanan, Penyebab Kerusakan, dan Penanganan
Kerusakan jalan pada galian On Ramp Ciputat

Pada jalan galian On Ramp Ciputat ini ada 4 poin yang memiliki permasalahan :

1. Perkerasan
Perkerasan sudah mengalami retak dan pumping, dengan terjadinya hal
ini dikhawatirkan air akan mudah masuk ke perkerasan sehingga memperluas
kerusakan struktural pada perkerasan. Jadi meskipun saaat ini perkerasan jalan
tersebut mesih dapat dilalui, jika dilihat dari segi kelayakan maka sudah tidak
memenuhi lagi karena sudah ditemukan kerusakan yang telah di sebutkan di
atas. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkerasan di jalan On Ramp Ciputat ini
tidak memenuhi standar kelayanan tapi memenuhi masih memenuhi standar
kelayakan.
Penyebab dari terjadinya kerusakan ini diperkirakan antara lain karena
Perbedaan penurunan tanah dasar (bila retakan mengarah ke diagonal) , dan
Mutu beton rendah. Sehingga terjadi keretakan memanjang arah diagonal.
Penanganan dari masalah ini disarankan oleh pihak penulis untuk segera
dilakukan rekon atau Pelapisan ulang beton (concrete overlay), yang pada
umumnya dipergunakan sebagai cara untuk memperpanjang masa pelayanan
perkerasan jalan yang ada (existing) atau meningkatkan kapasitas terhadap
beban lalu lintas untuk umur rencana tertentu yang direncanakan. Dengan teknik
overlay, maka kekuatan sisa perkerasan lama tetap diperhitungkan dan bekerja
sama dengan lapisan baru sebelum terjadi kerusakan yang lebih parah.

2. Rounding
Permaslashan pada Rounding tunnel On Ramp Ciputat ini adalah
kurangnya perawatan yang diberikan oleh pihak pengelola tol mengenai
tumbuhan atau rumput yang di tanam pada rounding. Untuk itu meskipun
rounding ini memenuhi standar kelayakan, untuk lebih mengurangi resiko
mengganggu pengendara. pihak penulis berharap pengelola tetap memerhatikan
ketinggian rumput sesuai standar.

3. Reflektor
Reflektor jalan pada galian on ramp ini sudah beroperasi tetapi terjadi
kerusakan maupun kecacatan Permasalahan pada reflektor ini adalah rendahnya
tingkat reflektifitas pada reflektor. Permesalahan ini dapat beresiko
meningkatkan terjadinya kecelakaan. Karena pada malam hari penguna jalan
tidaka dapat melihat dengan baik pembatas jalan.
Untuk penangan masalah ini tentu saja dari pihak penulis berharap
pengelola dapat mengganti reflektor yang sudah pudar dan melengkapi reflektor
yang hilang untuk meningkatkan tingkat keselamatan
4. Marka
Marka jalan pada terowongan On Ramp Ciputat ini sudah dipastikan
berdasarkan survey yang kami lakukan , tidak memenuhi standar kelayakan dan
kelayanan karena dilihat dari kondisi marka sendiri sudah sangat tidak jelas
sehingga tidak membantu pengendara dalam melihat batas lajur dan bahu jalan.
Penyebab dari masalah ini diperkirakan karena kurangnya perawatan
marka yang dilakukan pihak pengelola jalan tol sehingga saat marka mengalami
pengelupasan tidak langsung ditangani.
Penanganan yang sebaiknya harus segera dilakukan adalah melakukan
pengecatan ulang marka dengan bahan yang lebih baik dan terus dilakukan
pemantauan terhadap kejelasan marka tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey di lapangan dan pembahasan diatas didapatkan
dimensi objek yang terdapat di On Ramp Ciputat :

1. Lebar Jalan : 2 x 3,5 m


2. Lebar Bahu : 0,5 m
3. Lebar Drainase : 0,45 m
4. Kedalaman Drainase : 0,5 m
5. Lebar Rounding : 0,5 m

Serta didapatkan kerusakan – kerusakan dan permasalahan yang ada di On Ramp


Ciputat yaitu : terdapat retak memanjang, pumping dan gompal pada badan dan bahu
jalan, warna reflector sudah pudar, dan beberapa marka jalan yang pudar.

5.2. Saran
Berdasarkan permasalahan diatas, diharapkan dapat dilakukan pemeliharaan
rutin pada On Ramp Ciputat,baik secara mingguan maupun bulanan. Guna
meminimalisir kecelakanaan yang dapat terjadi akibat permasalahan – permasalahan
tersebut.
LAMPIRAN

Gambar 2. Kerusakan Badan dan Bahu Jalan

Gambar 3. Keretakan Badan dan Bahu Jalan


Gambar 4. Pumping pada Badan dan Bahu Jalan

Gambar 5. Kondisi Drainase


Gambar 6. Reflektor yang sudah pudar

Anda mungkin juga menyukai