Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmaanirrahiim

Seputar Hoax Dan Kriteria Pemimpin


“setiap urusan yang tidak dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim, terputuslah berkahnya”
[Tafsir Ibnu Katsir]
Kalimat bismillah adalah awal dari segala yang baik, jadi kita juga harus memulai segala sesuatu
dengan bismillah. So, marilah kita buka terlebih dahulu pembahasan ini dengan membaca
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Nah, selanjutnya mari kita berlangsung ke pembahasan.
Di dunia yang tak luput dari huru-hara manusia dan zaman yang terus berubah seiring
berjalannya waktu. Hingga kita terbuai dan dibuat tak sadar oleh gemerlap ingar-bingar dunia.
Keunggulan dan kecanggihan teknologi yang telah berkembang menyunguhi kita secara instan
dengan kemudahannya. Berita-berita yang terjadi di berbagai penjuru dunia di kemas dengan
apik melalui sosial media, hingga dibuat tak sadar bahwa semua yang kita lihat belum tentu
benar.
Bahkan berita simpang siur atau hoax banyak terdapat di dunia maya maupun nyata sekalipun,
hingga masyarakat di buat resah terhadap akibat dari berita tersebut. Kalau saja kita berpikir
cerdas dan kritis dalam memilah atau mempercayai berita-berita hoax apalagi berita terhangat
pada tahun ini tentang pemilu di bulan mendatang, maka berita tersebut takkan mampu
menyulut emosi kita yang mengakibatkan perpecahan.
Lalu bagaimana cara kita menghindari hoax untuk pemilu 2019 di tahun ini agar tercipta nya
pemimpin yang baik? Maka sebisa mungkin kita dituntut untuk berpikir terbuka dan jangan
mudah mempercayai berita simpang siur yang bersifat provokatif dan bahkan belum terbukti
kebenarannya. Karena jika kita terpancing dan terprovokasi oleh berita tersebut, maka itulah
tujuan sebenarnya dari oknum tidak bertanggung jawab tersebut.
Terlebih, sekarang yang sedang marak-maraknya dan menjadi trend topick di tahun ini tentang
perdebatan para calon capres yang menghasilkan banyak berita simpang siur di sosial media,
bersifat provokatif dan menjatuhkan salah satu pihak. Maka masyarakat perlu dihimbau untuk
lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebar luaskan berita tersebut agar tidak termakan
dan terkelabui.
Menurut saya, memilih pemimpin yang baik itu adalah yang religious atau mengenal lebih
dalam dengan agama Islam. Karena jika pemimpin itu paham agama pasti akan bagus pula
dalam memimpinnya.
Jadi, seperti apa sih pemimpin yang hebat itu? Nah, mari kita simak kalam ilahi yang termaktub
dalam kitab Al-Qur’an;
“Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami” [Q.s. As-Sajdah:32:24]
Maka upaya yang harus kita lakukan sebagai masyarakat dalam mengantisipasi terhindarnya
berita hoax tersebut tiada lain dengan mencari kebenarannya sendiri. Seperti menonton
langsung siaran live dari acara Debat Capres misalkan, atau dengan melaporkan kepada pihak
yang berwajib supaya menindaklanjuti berita tersebut apabila sudah dirasa tak pantas, karena
bukan hal yang tak mungkin bagi masyarakat apabila terpengaruh dengan berita oleh oknum
tidak bertanggung jawab tersebut dan berdampak buruk pada stigma masyarakat.
Lalu bagaimana kriteria pemimpin yang baik itu?
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berkarakter dan bervisi kuat, sangat dibutuhkan
suatu bangsa atau oranisasinya agar dapat membawa kepada kemakmuran dan kesejahteraan.
Pemilihan pemimpin yang berkapabilitas tinggi harus di utamakan dan di prioritaskan. Dengan
memahami lebih dalamnya tentang agama saja tentu belumlah cukup, karena seorang
pemimpin harus berjiwa tegas dan memiliki intlektual serta otak yang cemerlang. Juga memiliki
pandangan ke depan visioner, kreatif-inovatif, dan tentu saja sosok yang istiqomah.
Seorang pemimpin juga harus terlebih dahulu mampu memimpin dirinya sendiri, Karena
menjadi seorang pemimpin itu bukanlah suatu hal yang mudah. Dengan amanah yang tak bisa
dianggap sepele seorang pemimpin dituntut untuk dapat memikul beban yang tidak ringan
dengan berbagai ribuan keluhan dan masalah di hadapannya, mengharuskannya memiliki saraf
baja mental besi, hati yang peka serta pandangan yang terbuka untuk melihat benang kusut
yang terjadi dalam memberikan penanganan dan solusi yang tepat.
Maka akan menjadi sebuah kehancuran jika suatu negara atau organisasi di pimpin oleh orang
yang bermental tempe lemah dan plin-plan serta ragu dalam mengambil setiap keputusan yang
ia jalani. Karena Rasulullah telah mengisyaratkan tentang kehancuran dunia mengenai disia-
siakannya amanat dan menyerahkan suatu kepemimpinan kepada orang yang bukan ahlinya.
Jadi, siapkan diri dan matangkan pilihan kalian menjelang pemilu di bulan mendatang.
So, jangan lupa pemilu 2019!

Bandung, 25 February 2019

Azkiya Lisdiani

Ashabullail.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai