Anda di halaman 1dari 4

ZAT-ZAT YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM

Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia
didalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator ikut serta
dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reeaksi telah selesai. Enzim adalah katalisator
protein untuk reaksi-reaksi kimia pasa sistem biologi. sebagian besar reaksi tersebut tidak
dikatalis oleh enzim. Berbeda dengan katalisator nonprotein (H+, OH- , atau ion-ion logam),
tiaptiap enzim mengkatalisis sejumlah kecil reaksi, kerapkali hanya satu. Jadi enzim adalah
katalisator yang reaksi-spesifik karena semua reaksi biokimia perlu dikatalis oleh enzim, harus
terdapat banyak jenis enzim. Sebenarnya untuk hampir setiap senyawa organik, terdapat satu
enzim pada beberapa organisme hidup yang mampu bereaksi dengan dan mengkatalisis beberapa
perubahan kimia.

Perubahan suhu dan pH mempunyai pengaruh besar terhadap kerja enzim. Kecepatan reaksi
enzim juga dipengaruhi oleh konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat. Pengruh aktivator,
inhibitor, koenzim dan konsentrasi elektrolit dalam beberapa keadaan juga merupakan faktor-
faktor yang penting. Hasil rekasi enzim juga dapat menghambat kecepatan reaksi.

1. PENGARUH SUHU
Suhu rendah yang memdekati titik beku biasanya tidak merusak enzim. Pada suhu
dimana enzim masih aktif, kenaikan suhu sebanyak 10OC, menyebabkan keaktifan
menjadi 2 kali lebih besar (Q10 = 2). Pada suhu optimum reaksi berlangsung paling
cepat. Bila suhu dinaikan terus, maka jumlah enzim yang aktif akan berkurang karena
mengalami denaturasi. Enzim didalam tubuh manusia memiliki suhu optimum sekitar
37o C. Enzim organismemikro yang hidup dalam lingkungan dengan suhu tinggi
mempunyai suhu optimum yang tinggi.
2. PENGARUH pH
Bila aktivitas enzim diukur pada pH yang berlainan, maka sebagian besar enzim didalam
tubuh akan menunjukan aktivitas optimum antara pH 5,0 - 9,0, kecuali beberapa enzim
misalnya pepsin(pH optimum = 2). Ini disesbabkan oleh : 1. Pada pH rendah atau tingi,
enzim akan mengalami denaturasi. 2. Pada pH rendah atau tinggi, enzim maupun substrat
dapat mengalami perubahan muatan listrik dengan akibat perubahan aktivitas enzim.
3. PENGARUH KONSENTRASI ENZIM
Kecepatan rekasi enzim (v) berbanding lurus dengan konsentrasi enzim (Enz). Makin
besar jumlah enzim makin cepat reaksinya. Lihat pada gambar. Dalam reaksinya Enz
akan mengadakan ikatan dengan substrat S dan membentuk kompleks enzim-substrat,
Enzs. EnzS ini akan dipecah menjadi hasil reaksi P dan enzim bebas Enz.

Makin banyak Enz terbentuk, makin cepat reaksi ini berlangsung. Ini terjadi sampai batas
tertentu.

4. PENGARUH KONSENTRASI SUBSTRT


Bila konsentrasi substrat (S) bertambah, sedangkan keadaan lainya tetap sama, kecepatan
reaksi juga akan meningkat sampai suatu batas maksimum V. Pada titik maksimum ini
enzim telah jenuh dengan subtrat. Seperti pada gambar. Pada titik-titik A dan B belum
semua enzim bereaksi dengan subtrat, maka pada A dan B penambahan subtrat S akan
menyebabkan jumlah EnzS bertambah dan kecepatan reaksi v akan bertambah, sesuai
dengan penambahan S. Pada titik C semua enzim telah bereaksi denagn subtrat, sehingga
penambahan S tidak akan menambah kecepatan reaksi, karena tidak ada lagi enzim
bebas. Pada titik B kecepatan reaksi tepat setengah kecepatan maksimum. Konsentrasi
subtrat yang menghasilkan setengah kecepatan maksimum dinamakan harga Km atau
konstanta Michaelis.
5. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR LAIN
Enzim dapat dirusak dengan pengocokan, penyinaran ultraviolet dan sinar-x, sinar-β dan
sinar-γ. Untuk sebagian ini disebabkan karena oxidasi oleh peroxida yang dibentuk pada
penyinaran tersebut. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh adanya inhibitor seperti obata-
obatan dan sebagainya
Sumber : Indah, Mutiara. 2004. Enzim. http://library.usu.ac.id/download/fk/biokimia-
mutiara.pdf , diakses pada tanggal 13 Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai