Tahap I : Izin Prinsip diberikan kepada pemohon untuk
(Pendaftaran Izin Prinsip dapat langsung melakukan persiapan-persiapan Industri Farmasi) dan usaha pembangunan, pengadaan, pemasangan instalasi, peralatan dan lain-lain yang diperlukan termasuk produksi percobaan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang obat.
JALUR PERMOHONAN PENDAFTARAN
IZIN PRINSIP Izin Prinsip berlaku selama jangka waktu 3 tahun, dengan kewajiban Pemohon Ybs menyampaikan informasi (PT/Perum/Koperasi) kemajuan proyek tiap 1 1) Permohonan (satu) tahun sekali. 3)Permohonan 2)Rekomendasi Dinkes Propinsi Penanggung Jawab adalah 2 orang Apoteker, satu Menkes RI sebagai Penanggung 4)dikeluarkan Jawab Produksi dan lainnya sebagai Izin Prinsip Penanggung Jawab Mutu
Tahap II : Izin Tetap diberikan kepada pemohon untuk dapat
(Pendaftaran Izin Tetap memproduksi sediaan farmasi yang sesuai dengan Usaha Industri Farmasi) CPOB (Cara Produksi Obat yang Baik) dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang obat.
JALUR PERMOHONAN PENDAFTARAN IZIN TETAP
Izin Tetap berlaku
Pemohon Ybs seterusnya selama (PT/Perum/Koperasi) Industri farmasi 1) Permohonan tsb masih 5)Permohonan 4)Rekomendasi berproduksi, Dinkes Propinsi dengan kewajiban Menkes RI menyampaikan 3)BAP 2)Koordinasi untuk Pemeriksaan setempat informasi industri 6)dikeluarkan Balai/Balai Besar kepada Menkes POM tiap 6 (enam) bulan sekali. Izin Tetap INDUSTRI FARMASI PERSYARATAN KELENGKAPAN PERMOHONAN IZIN PRINSIP (TAHAP I) NO URAIAN KETERANGAN 1. Surat Permohonan 2. Nama Badan Hukum / PERUM / Koperasi 3. Nama Industri Farmasi 4. Alamat Industri Farmasi 5. Nama Direktur 6. Nama Apoteker Penanggung Jawab Produksi 7. Nama Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu 8. Surat Kewarganegaraan Indonesia Pemilik / Direksi Perusahaan (bagi WNI keturunan) 9. Fotokopi KTP pemilik / Direksi Perusahaan 10. Susunan Direksi dan anggota 11. Pernyataan Direksi dan anggota tdk terlibat pelanggaran peraturan Per-UU di bidang farmasi 12. Fotokopi Akte Notaris Pendirian Perusahaan Notaris 13. Akte Pendirian Badan Hukum yang disahkan oleh DepKeh atau Koperasi yang disahkan Dep. Koperasi Dep. Kehakiman / Dep. Koperasi 14. Fotokopi Surat Tanah / IMB dari pemerintah daerah Pemerintah Daerah Setempat 15. Surat Sewa / Kontrak Notaris 16. Fotokopi Izin Tempat Usaha Berdasarkan UU Gangguan (H.O) Pemerintah Daerah Setempat 17. Surat Tanda Daftar Perusahaan / Industri (TDP / TDI) Dep. Perindustrian dan Perdagangan 18. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Dep. Perindustrian dan Perdagangan / Surat Persetujuan Penanaman Modal Asing (untuk PMA) /Badan Koordinasi Penanaman Modal 19. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Direktorat Jendral Pajak 20. Peta lokasi yang disahkan oleh Kepala Balai POM setempat 21. Denah bangunan yang disahkan oleh Kepala Balai POM setempat 22. Jumlah nilai investasi 23. Bentuk sediaan yang diproduksi 24. Rekomendasi dari DinKes Propinsi 25. Surat Perjanjian Kerja Apoteker Penanggung Jawab Produksi dan Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu dengan Direktur 26. Asli Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Apoteker Penanggung Jawab Produksi 27. Asli Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Apoteker Pengawasan Mutu 28. Asli Surat Penugasan Apoteker Penanggung Jawab Produksi dari Pimpinan Perusahaan 29. Asli Surat Penugasan Apoteker Pengawasan Mutu dari Pimpinan Perusahaan 30. Fotokopi Ijazah dan SIK / SP Apoteker Penanggung Jawab Produksi & Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu PERSYARATAN KELENGKAPAN PERMOHONAN IZIN TETAP (TAHAP II) NO URAIAN KETERANGAN 1. Surat Permohonan 2. Nama Badan Hukum / PERUM / Koperasi 3. Nama Industri Farmasi 4. Alamat Industri Farmasi 5. Nama Direktur 6. Nama Apoteker Penanggung Jawab Produksi 7. Nama Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu 8. Surat Kewarganegaraan Indonesia Pemilik / Direksi Perusahaan (bagi WNI keturunan) 9. Fotokopi KTP pemilik / Direksi Perusahaan 10. Susunan Direksi dan anggota 11. Pernyataan Direksi dan anggota tdk terlibat pelanggaran peraturan Per-UU di bidang farmasi 12. Fotokopi Akte Notaris Pendirian Perusahaan Notaris 13. Akte Pendirian Badan Hukum yang disahkan oleh Depkeh atau Koperasi yang disahkan Dep. Koperasi Dep. Kehakiman / Dep. Koperasi 14. Fotokopi Surat Tanah / IMB dari pemerintah daerah Pemerintah Daerah Setempat 15. Surat Sewa / Kontrak Notaris 16. Fotokopi Izin Tempat Usaha Berdasarkan UU Gangguan (H.O) Pemerintah Daerah Setempat 17. Surat Tanda Daftar Perusahaan / Industri (TDP / TDI) Dep. Perindustrian dan Perdagangan 18. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Dep. Perindustrian dan Perdagangan / Surat Persetujuan Penanaman Modal Asing (untuk PMA) /Badan Koordinasi Penanaman Modal 19. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Direktorat Jendral Pajak 20. Persetujuan / Izin Prinsip Industri Farmasi Depkes 21. Peta lokasi yang disahkan oleh Kepala Balai POM setempat 22. Denah bangunan yang disahkan oleh Kepala Balai POM setempat 23. Spesifikasi bahan bangunan 24. Jumlah nilai investasi 25. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan 26. Jumlah tenaga kerja dan bagian-bagiannya 27. Bentuk sediaan yang diproduksi 28. Urutan proses produksi masing-masing bentuk sediaan obat yang akan diproduksi 29. Asli Surat Pernyataan Kualitas Bahan Baku dari pimpinan perusahaan 30. Fotokopi Sertifikat CPOB (Cara Produksi Obat yang Baik) Badan POM 31. Fotokopi Sertifikat PIL / AMDAL Pemerintah Daerah Setempat 32. Rekomendasi dari DinKes Propinsi 33. Berita Acara Pemeriksaan Balai POM setempat 34. Surat Perjanjian Kerja Apoteker Penanggung Jawab Produksi dan Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu dengan Direktur 35. Asli Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Apoteker Penanggung Jawab Produksi 36. Asli Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Apoteker Pengawasan Mutu 37. Asli Surat Penugasan Apoteker Penanggung Jawab Produksi dari Pimpinan Perusahaan 38. Asli Surat Penugasan Apoteker Pengawasan Mutu dari Pimpinan Perusahaan 39. Fotokopi Ijazah dan SIK / SP Apoteker Penanggung Jawab Produksi & Apoteker Penanggung Jawab Pengawasan Mutu