(PTK)
Oleh :
SRI MURYATI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
matematika terutama pada materi pecahan senilai. Pada materi pecahan ini bisa
dibuktikan pada saat guru mengajar, siswa sering minta izin kebelakang, saling,
melempar kertas dengan temannya, kepala diletakkan di atas meja dan ramai
sendiri.
diperoleh masih jauh dari apa yang penulis harapkan. Siswa yang masih
kondisi dan hasil belajar siswa melalui alat peraga konkret. Dengan alat peraga
ini, penulis yakin bahwa masalah hasil belajar ini dapat teratasi.
kesulitan
teman sejawat. Dari hasil diskusi yang di lakukan penulis bersama teman
B. Identifikasi masalah
pendengar.
C. Rumusan masalah
D. Tujuan penelitian
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pecahan senilai di
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
inovatif.
c. Bagi Lembaga/Sekolah
1. Hakikat Peningkatan
Dalam suatu pembelajaran tentu memiliki tujuan yaitu agar materi yang
pembelajaran dapat tercapai. Upaya yang dilkukan dengan berbagai cara supaya
lebih baik. Menurut Adi D (2001), dalam kamus bahasanya istilah peningkatan
berasal dari kata tingkat yang berarti berlapis-lapis dari sesuatu yang tersusun
peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
bisa menjadi bisa. Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan untuk menaikkan
sesuatu atau usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu ke suatu arah yang lebih baik
upaya yang dilakukan oleh pembelajar (guru) untuk membantu yang disampaikan
seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa.
usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu ke suatu arah yang lebih baik lagi
daripada sebelumya.
adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pembelajar (guru) untuk membantu
1) Peningkatan
Arti peningkatan dari KBBI memiliki satu arti, berasal dari kata dasar
“tingkat”. Peningkatan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda
sehingga peningkatan dapat menyatakan nama dari seseorang atau tempat atau
semua benda dan segala yang dibendakan. Peningkatan berarti proses, cara,
2) Hasil Belajar
Pengertian hasil belajar dalam KBBI adalah hasil yang telah dicapai
dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorang guru akan
kecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya kurang sesuai
pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang
2007: 5).
dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang karena hasil belajar turut
serta dalam membentuk pribadi dalam individu yang selalu ingin mencapai
hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
3) Pengertian Belajar
maupun tidak di sadari . Dalam kegiata sehar – hari akan selalu diwarnai oleh
memahami bahwa aktifitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses
psikologis.
merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
individu itu sendiri. Perubahan tingkah laku seseorang yang diakibatkan oleh
meliputi :
a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar dan peserta
pelatihan.
pembelajar .
c. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa
sebelumnya.
4) Matematika
namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan kata sansekerta yaitu
adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep –
konsep yang berhubungan dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak
yang terbagi kedalam tiga bidang yaitu, aljabar, analisis, dan geometri. Dan ada
lagi menurut Johnson dan Rissing (1972), Kemudian Reys, dkk (1984), Klein
(1973) menurut Suherman, (2007 : 16). Dari beberapa pendapat diatas maka
5) Matematika Sekolah
matematika melalui buku ini dapat membentuk kompetensi peserta didik dalam
Matematika memiliki konsep dan sistem yang dapat diaplikasikan pada cabang
ilmu yang lain. Matematika sebagai alat bantu dalam memecahkan masalah
belajar yang lain. Peran guru sangat penting untuk mendorong dan
6) Pecahan Senilai
menjadi beberapa bagian sama besar. Setiap bagian mempunyai nilai pecahan
keseluruhan.
Bilangan yang menyatakan beberapa bagian itu dinamakan pembilang,
dinamakan penyebut.
walaupun pembilang dan penyebutnya dikalikan bilangan tidak nol yang sama.
(dikutip dari tokoh Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano menulis mengenai
bilangan pecahan).
Pengertian alat peraga tugas utama seorang guru adalah mengajar, yaitu
disekoah sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan baik salah satu
Secara umum pengertian alat peraga adalah benda atau alat – alat yang
seperangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat atau disusun secara sengaja
memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam kata tersebut selain
kurang karena siswa kurang diajak berfikir dan menghayati pesan yang
disampaikan, pada hal untuk memahami sesuatu perlu keterlibatan siswa baik
pengalaman konkrit untuk menuju kepada pengalaman abstrak. Untuk itu perlu
bantuan alat peraga dalam proses pembelajaran. Alat peraga dalam proses
berbahasa
7. Peragaan memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara
Ahli lain mengatakan bahwa nilai – nilai lebih dari alat peraga antara lain
perhatian siswa, dan gairah belajar, c) membuat pelajaran lebih menetap, tidak
Alat peraga dapat dibagi menjadi dua macam yaitu, alat peraga jadi dan
alat peraga buatan sendiri. Alat peraga yaitu, alat peraga yang dibuat oleh suatu
perusahaan yang dapat dibeli oleh sekolah, siswa maupun guru tinggal
menggunakannya saja. Alat peraga buatan sendiri adalah alat peraga yang
dibuat sendiri oleh guru maupun siswa. Tidak semua sekolah mampu
menyediakan alat peraga karena harganya mahal. Oleh karena itu dapat
disiasati dengan membuat alat peraga sendiri, dengan biaya yang sedikit
sehingga materi itu dapat diterima siswa dengan baik. Reonal Eduction Centre
berikut.
alat yang termasuk kelompok ini adalah pembakar spiritus, papan flanel,
Alat peraga sangat dibutuhkan oleh guru karena guru di tuntut membuat
relevan tentang apa yang terjadi berabad – abad yang lalu. Dia harus
kini atau masa depan. Pelajaran bagi siswa dikatakan menarik jika
dikemas dengan tidak kaku dan “agak” bebas, yang mampu membangun
(Kochhar,2008:210)
Pembelajaran dengan alat bantu maksudnya adalah cara
alat peraga sehingga ada respon yang positif dari siswa, sehingga
manfaat lain dari alat peraga bisa dipergunakan dilain waktu atau
gambar menjadi satu konsep yang utuh . Konsep materi ini bertujuan
menggunakannya.
menarik
memahaminya
lebih bosan
bahan itu.-
diabaikan.
peraga yaitu
guru
berikut:
pemahaman
- 10. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah lipat banyak
Alat peraga yang dapat digunakan terbagi dua jenis yaitu alat peraga benda
asli dan benda tiruan . Agar fungsi dan manfaat alat peraga sesuai dengan yang
1. Sederhana bentuknya dan tahan lama terbuat dari bahan yang tidak cepat
rusak
2. Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah
sebaliknya
untuk menghitung luas volume, peluang dan unsur – unsur bangun ruang
suatu materi diajarkan pada tingkat berikutnya dengan ruang lingkup dan
materi lainnya.
mengerti siswa jika ditampilkan dengan alat peraga benda apel ,kertas ,roti
,sedotan ,tali.
jumlah siswa.
Siswa ,jika memiliki beberapa pilihan alat peraga untuk 1 materi, harus
I. Pecahan Senilai
Sejarah pecahan
Pecahan pertama kali muncul sekitar tahun 1600 B.C. di sebuah peninggalan
Mesir kuno. Egyptian papyrus. Uniknya pada saat itu masyarakat Mesir
sebagai 1/n, misalnya ½, 1/3, dan 1/7 (pembilangnya selalu 1). Pecahan
selain pecahan satuan dinyatakan sebagai hasil penjumlahan dua buah
Misalnya 2/7 dinyatakan sebagai 1/4 + 1/28, tidak boleh dinyatakan sebagai
1/7 + 1/7.
berbeda dari bilangan yang kita gunakan sekarang. Mereka memiliki simbol
Pecahan senilai oleh Z .Abidin 2013 adalah Minat konsep dan sebagainya
tujuan bilangan pecahan merupakan salah satu kajian inti dari materi
memecah menjadi beberapa bagian –bagian yang lebih kecil (atau) bagian
dan penyebut yang penulisannya dipisahkan oleh garis lurus (-) dan bukan
1 1
garis miring (/) contoh 2 , 3dan seterusnya bukan ½,1/3.
kepada siswa untuk aktif sehingga guru lebih berfungsi sebagai fasilitator
terbukti sangat efektif hal ini tidak terlepas dari subtansi bidang matematika
itu sendiri Bidang Matematika adalah disiplin ilmu yang tidak hanya berisi
pengetahuan dan guru kepada siswa tetapi juga harus melalui proses
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan
Alat peraga konkret adalah alat peraga yang nyata, benar ada terwujut
anggota kelompokmu
2. Hasil belajar .
belajar dibagi kedalam tiga kawasan (domain), yaitu: (1) domain kognitif
belajarnya.
2. Menurut Bahri (Irna, 2011: 6), hasil belajar adalah taraf kemampuan
keterampilan, sikap interpretasi yang dicapai oleh siswa dan apa yang
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
KERANGKA BERFIKIR
mendapatkan tindakan lebih dulu.Dari hasil refleksi sesuai tugas pokok dan
Dengan siswa
Siswa tidak antusias tertarik alat peraga
terhadap penulis menggagas
pembelajaran Alat peraga membuat alat
konkret dapat peraga belajar
meningkatkan matematika yang
hasil belajar diberi nama alat
siswa peraga konkret
D.Hipotesis Tindakan .
dalam Materi Pecahan Senilai melalui Alat Peraga Konkret Tahun Pelajaran
2018 / 2019”.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
2018 sejawat
Siklus I 2018
Siklus II
nopember 2018
nopember2018
B . Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah
Laki- Perempuan
Laki
1 Rahmat Aldinsyah V _
4 Ardiansyah V _
6 Devina Asmarani _ V
7 Dian Silvia _ V
8 Dian Ningsih _ V
13 Luthfi V _
14 Metahul Janah V
15 Nasya Natrista V _
16 Nuriya Ikfina V _
19 Metha Windi _ V
C. Sumber Data
2. Dokumen siswa berupa hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada kondisi
4. Komite
5.Buku matematika
Kompetens. Keterampilan
c. Penugasan
dengan siswa ,guru dengan teman sejawat untuk memperoleh data yang
akurat ,
bagian pecahan
b.Portopolio
Menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk
akurat.
E.Analisis Data.
kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi
sehingga hasil dari analisa data dapat digunakan untuk menarik sebuah
1. Triangulasi Sumber
3. Triangulasi Media
A. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan
Pendekatan Saintifik.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, dan lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan.
/benda.
C . Observasi.
materi pecahan senilai melalui alat peraga konkret dan pemberian tugas
beikut:
1.Guru
2. Siswa
d. Refleksi .
perubahan yang terjadi pada siswa , suasana kelas guru . Setelah mengkaji
B . Siklus Penelitian .
1. Pra Siklus
a .Perencanaan
siswa.
Sebagai berikut:
Mengenal Pecahan
3 dan 4)
kesimpulan.
mengenal pecahan.
4 dan 5.
b.Pelaksanaan tindakannya
I . Pendahuluan
pelajaran.
mengenal pecahan.
dengan pecahan.
Menanya
Guru tidak memfasilitas peserta didik untuk membuat pertanyaan
Mencoba
kelompok.
Guru membimbing pesert didik dalam mengisi Tabel 1.1 yang ada
Menalar
Mengomunikasikan
III. Penutup
c. Observasi .
meningkat .
d. Refleksi
a. Perencanaan
Mengenal Pecahan
4)
mengenal pecahan.
4 dan 5.
c. Pelaksanaan tindakan
I . Pendahuluan
pelajaran.
V. Kegiatan inti
Menanya
Mencoba
Guru tidak mendampingi peserta didik dalam membagikan
kelompok.
Guru membimbing pesert didik dalam mengisi Tabel 1.1 yang ada
Menalar
Mengomunikasikan
VI. Penutup
selanjutnya .
d. Observasi
belum maksimal.
e.Refleksi
3. Siklus II
a. Perencanaan
Mengenal Pecahan
1. Guru bersama peserta didik membaca apersepsi (halaman 1)yang ada pada buku
siswa
4)
mengenal pecahan.
b. Pelaksanaan Tindakan
I . Pendahuluan
pelajaran.
lembar kertas.
Menanya
Mencoba
Menalar
Mengomunikasikan
IX. Penutup
X. Tindak Lanjut
c. Observasi
1. Melaksanakan pengamatan keterampilan guru dalam
konkrit
d. Refleksi
1 60 5 Tuntas 5 siswa(26%)
2 50 -
4 30 -
5 20 6
70
60
50
40
30
20
10
0
60
40
20
B. Deskripsi siklus I
masih jauh dari kata maksimal, karena pada pra siklus kemampuan
pecahan senilai siswa masih rendah sehingga hasil belajar siswa juga
rendah dengan nilai rata-rata 39. Pada siklus I terdiri dari 4 tahapan
yaitu :
1. Tahapan Perencanaan
yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya . Pada tahap ini, peneliti
untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Pada siklus I siswa
karena itu pada siklus I ini siswa hanya diminta untuk mencatat apa
yang dijelaskan oleh guru di papan tulis . Setelah itu baru guru
yang diberikan oleh guru . Untuk itu peneliti membuat skor kriteria
pada siklus I ini. Hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel
2 90 1
4 70 3 (32%)
5 60 6
6 50 -
7 40 6
Sumber: Rekapitulasi data SDN 2 Rowobungkul
siswa atau 68% dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 32%,
dibawah ini:
45
40
35
30
25 Series 3
20 Series 2
15 Series 1
10
5
0
90 80 70 60 40
kategori. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Skor Kinerja Siswa kelas IV Siklus 1
1 Baik Sekali 1
2 Baik 6
Cukup 3 6
Kurang
4 6
yaitu baik sekali, baik cukup dan kurang . Dari tabel diatas kinerja
sebanyak 6 siswa.
Gambar 4.3
2. Tahap Refleksi
dilihat pada skor kinerja siswa dengan kategori baik sekali hanya 1
C. Deskripsi Siklus II
1. Tahap Perencanaan
yaitu sebanyak 6 siswa atau 30% dengan kriteria kinerja siswa dalam
kategori baik hanya 1 siswa dan nilai rata- rata siswa adalah 61. Pada
tertulis.
Berikut ini hasil tes siswa serta kriteria kinerja siswa pada siklus II:
Tabel 4.4
2 90 -
3 80 10
4 70 2
5 60 4
siswa. Nilai siswa pada siklus II dapat dilihat pada grafik dibawah
ini :
Tabel 4.5
1 Baik Sekali 3
2 Baik 12
3 Cukup 4
4 Kurang 0
4. Tahap Refleksi
100% atau dengan kata lain 19 siswa telah memiliki nilai KKM (60)
D. Pembahasan
Pada pra siklus peneliti dalam pembelajaran belum
.Jika dilihat dari hasil evaluasi pada pra siklus, kemampuan pecahan
yang disampaikan oleh guru juga masih rendah hal ini dapat dilihat
dari nilai rata- rata yang diperoleh siswa 39 dengan nilai tertinggi 60
dan nilai terendah 20. Sedangkan ketuntasan siswa pada pra siklus
adalah 26% atau 5 siswa dan siswa yang belum tuntas atau masih
dikurangi nilai rata- rata pada pra siklus (60-39). Pada pembelajaran
di siklus I , siswa telah memahami materi yang diberi oleh guru
ini dapat dilihat dari hasil evalusi siklus II. Pada siklus II siswa
Siklus I Siklus II
Siswa siswa
siswa siswa
32%
Kemampuan
pecahan pecahan
Kurang 0 siswa
BAB V
A . Kesimpulan
waktu yang singkat perlu melalui tahapan – tahapan. Hal ini disebabkan
model konkret.
mengajar yaitu :
1. Bagi siswa
selalu bertanya pada guru sesuai materi yang diterangkan jika ada
2. Sekolah
di sekolah .
3. Guru
4. Peneliti
-Hendaknya peneliti mencari aspek lain yang lebih luas dari aspek yang
2018 / 2019
ABSTRAK
observasidan dokumentasi.
kurang 0 .
Sudjana,DrsNana.2009.Dasar-DasarProses Belajar
Jakartan : Pepdiknas
Balai Pustaka
Terbuka
Unnes
:Universitas Terbuka.
:Dirjen Dikti.
PRESS.
Indonesia.
Nama kelompok :
Perintah
Nama Kelompok :
Perintah
setengah
KD 3.1
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d yang merupakan jawaban paling
benar !
2 3
c.8 d.9
1 1
1. dan
2 3
1 1
2. dan
5 4
1 1
3. dan
3 4
1 1
4. dan
2 5
1 1
5. dan
3 5
III. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban
yang benar!
1 4
1. Tanda yang tepat untuk pecahan .....
2 8
SOAL TES SIKLUS II
K D 3.1
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c atau d yang merupakan
5 4 6
1.7 , 7, 7
4 5 6 5 6 4
a.7 , 7 , 7 c.7 , 7 , 7
6 5 4 6 4 5
b. 7 , 7 , 7 𝑑. 7 , 7 , 7
benar!
4
1.
6
12
2.
15
20
3.
30
24
4.
32
36
5.
40
49
6.
63
56
7.
72
60
8.
75
45
9.
60
25
10.
75
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 2 siklus yang terdiri dari
kondisi awal, dengan hasil pada siklus 1 dan siklus 2. Penggunaan alat
2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari kriteria kinerja siswa dengan kategori
Tindakan Kelas dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 2
Rowobungkul Dalam Materi Pecahan Senilai Melalui Alat Peraga Konkrit Tahun
pelajaran 2018/2019.
Penelitian Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan
kepada :
6. Semua pihak yang ikut membantu dalam Penelitian Tindakan Kelas ini,yang
pendidikan.
Peneliti
SURAT IJIN PENELITIAN
Nomor:.....................
Kabupaten Blora.
Kepala Sekolah
menunjukkan bentuk pecahan dari suatu gambar atau model konkret siswa
pecahan dan menunjukkan bentuk pecahan dari suatu gambar atau model
konkret siswa masih mengalami kesulitan dan belum bisa memahami materi
yang disampaikan oleh guru . Hal ini mengakibatkan pemahaman siswa rendah
menggunakan alat peraga konkret . Pada kondisi Prasiklus ini nilai rata – rata
siswa hanya 39 dengan ketuntasan 26% atau 5 siswa dan yang belum tuntas
PRASIKLUS
Tuntas Belum
tuntas
1 Rahmat Aldinsyah 60 V _
4 Ardiansyah 60 V _
6 Devina Asmarani 20 _ V
7 Dian Silvia 20 _ V
8 Dian Ningsih 40 _ V
13 Luthfi 60 V _
14 Metahul Janah 20 V
15 Nasya Natrista 60 V _
16 Nuriya Ikfina 60 V _
19 Metha Windi 40 _ V
Jumlah 741
Persentase (%) 26 74
Tuntas Belum
tuntas
1 Rahmat Aldinsyah 80 V -
6 Devina Asmarani 60 V -
7 Dian Silvia 60 V -
13 Luthfi 100 V -
14 Metahul Janah 80 V -
15 Nasya Natrista 80 V -
16 Nuriya Ikfina 60 v
19 Metha Windi 70 V -
Jumlah 1540
Siklus I
Tuntas Belum
tuntas
1 Rahmat Aldinsyah 80 V -
4 Ardiansyah 80 V -
6 Devina Asmarani 40 - V
7 Dian Silvia 40 - V
8 Dian Ningsih 40 - -
13 Luthfi 80 V -
14 Metahul Janah 90 V -
15 Nasya Natrista 70 V -
16 Nuriya Ikfina 70 V -
19 Metha Windi 70 V -
Jumlah 1140
Mupel : Matematika
Kelas/Semester : IV/1
Ya Tidak
1 Guru:
Guru memberi apersepsi
belajar siswa.
mengenal unsur-unsur
4
pecahan.
Guru memberikan
peraga
dengan tepat
1
Siswa
Siswa mendengarkan
2
penjelasan guru
pembelajaran
4 Siswa mematuhi perintah
guru
5
tertib
Pengamat
Sri Setyawati C .A
NIP : 1968
Mupel : Matematika
Kelas/Semester : IV/1
Ya Tidak
Guru: Apersepsi
pecahan(terampil) dalam
pembelajar pembelajaran
waktu tepat
Siswa
3 memperhatikan
nya
Siswa antusias mengikuti V Siswa antusias
4 pembelajaran. Bisa
V menyebutkan
5
Ketetapan Menyebutkan
unsur –pecahan .
V Tidak terampil
pecahan
7 Keterampilan menunjukan
8 gambar bertanya
V Mengerjakan
tertib
1
Siswa mengerjakan ulangan
C. Interaksi V Hubungan
3 siswa dengan
4
Hubungan siswa dengan Kerja kelompok
Proses belajar
Pengamat
Sri Setyawati C .A
NIP : 1968
Kesan Umum : Dalam penyampaian materi pecahan senilai
Keterangan
tunjukkan salah
1 . 1. b
2
11 .1. 3
4
2. 5
2
3. 3
6
4. 8
9
5. 10
7
6 .8
7
7. 9
4
8. 5
15
9. 20
5
10. 15
111. 1. 20
KUNCI JAWAB SOAL TES SIKLUS 1
1. A
1 1 1 1 1
11. 1. 2 , 2. 4 , 3. 3 , 4. 2 , 5. 3
Nya.
Tetangganya.
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat
di tempat bermain.
Konkret.
Model konkret.
PERTEMUAN 1 dan 2
C. INDIKATOR :
4.1.1 Menunjukkan bentuk pecahan dari suatu gambar atau model kon
Kret.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Model konkret.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pecahan.
Gotong- Royong.
menyiapkan kegiatan
Pecahan.Communication
kelasnya. Collaboration
besar.
Menanya
Gotong-Royong
anggota kelompok.
Communication .
Menalar
unsur
Mengkomunikasikan
didik
pembelajaran tentang
Mengenal
Pecahan .Integritas
Guru mengimformasikan
.Communication
G. MATERI PEMBELAJARAN
Mengenal Pecahan .
H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
PENILAIAN
a Sikap Pengetahua
Didik Spiritual n
Besar Gambar
Y Tida Ya Tidak 1 2 3 1 2 3
a k
3
Keterangan
3 = Kertas terbagi menjadi 8 sama besar/ bentuk pecahan yang ditunjukkan benar
Skor maksimal
Skor
terhadap keselurahan .
terhadap keseluruhan .
terhadap keseluruhan .
terhadap keseluruhan .
Total Skor
Keterangan
Pemberian Skor
2 = Jawaban tepat
0 = Tidak menjawab
Skor maksimal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nya.
Tetangganya.
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiat
di tempat bermain.
Konkret.
Model konkret.
PERTEMUAN 1 dan 2
C. INDIKATOR :
4.1.1 Menunjukkan bentuk pecahan dari suatu gambar atau model kon
Kret.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Model konkret.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pecahan.
Gotong- Royong.
menyiapkan kegiatan
Pecahan.Communication
Inti Mengamati
Guru membimbing perta didi,
kelasnya. Collaboration
besar.
Menanya
Gotong-Royong
anggota kelompok.
Communication .
Menalar
unsur
Mengkomunikasikan
didik
pembelajaran tentang
Mengenal
Pecahan .Integritas
Guru mengimformasikan
.Communication
G. MATERI PEMBELAJARAN
Mengenal Pecahan .
H. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
PENILAIAN
a Sikap Pengetahua
Didik Spiritual n
Besar Gambar
Y Tida Ya Tidak 1 2 3 1 2 3
a k
3
Keterangan
3 = Kertas terbagi menjadi 8 sama besar/ bentuk pecahan yang ditunjukkan benar
Skor maksimal
Skor
terhadap keselurahan .
terhadap keseluruhan .
terhadap keseluruhan .
terhadap keseluruhan .
Total Skor
Keterangan
Pemberian Skor
2 = Jawaban tepat
0 = Tidak menjawab
Skor maksimal