Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR

DI RUANG MAWAR
RSUD AMBARAWA

Disusun Oleh :

NAMA : FERISHANDY BAGASKARA


NIM : P1337420617026

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG


PRODI S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN POLA TIDUR
PADA Ny. R DI RUANG MAWAR 207.2 RSUD AMBARAWA

Nama : Ferishandy Bagaskara Waktu Pengkajian : 17 Juli 2018 pk. 17.00


NIM : P1337420617026 Ruang/Rs : Mawar 207.2/Ambarawa

I. PENGKAJIAN

Ruang : Ruang Mawar kamar 207.2 RSUD Ambarawa


Diagnosa Masuk : Diabetes Melitus grade 2 disertai ulkus pedis dextra

A. BIODATA
I. BIODATA PASIEN
1. Nama : Ny. R
2. Umur : 59 th
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Pendidikan : SD
7. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Alamat : Desa Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kab. Semarang
9. Tanggal masuk : 16 Juli 2018 pukul 16.00

II. BIODATA PENANGGUNG JAWAB


1. Nama : Tn. W
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Status : Suami klien
4. Alamat : Desa Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kab. Semarang
B. KELUHAN UTAMA
Pasien Ny. R mengeluh sulit tidur karena nyeri pada area ulkus

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Pasien Ny. R mengeluhkan nyeri pada area pedis dextra dikarenakan ulkus
yang dideritanya sejak 8 bulan lalu. Sebelumnya Ny. R belum pernah mengalami
ulkus. Selama 8 bulan terakhir Ny. R penah menerima perawatan luka oleh seorang
perawat puskesmas, namun akhirnya timbul infeksi dan klien pernah mengalami
kejang. Ny. R lalu dirujuk ke RSUD Ambarawa.
2. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien tidak pernah mengalami sakit (ulkus) seperti ini sebelumnya. Namun
riwayat DM sudah ada sejak 7 tahun lalu.
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Klien tidak memiliki penyakit keturunan DM.

D. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Persepsi Kesehatan
Pasien akan segera menuju ke pelayanan kesehatan jika sakit
2. Pola Metabolik-Nutrisi
Sebelum sakit : Sebelum klien masuk Rumah sakit klien makan 3x sehari
pagi, siang, dan sore
Setelah sakit : Nafsu makan klien menurun dan porsi makan lebih sedikit
dari sebelum sakit
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pola BAB dan BAK normal. Konsistensi feses lunak.
Setelah sakit : Pola BAB dan BAK tetap normal. Konsistensi feses juga
lunak
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum klien sakit tidak mengalami gangguan tidur, setelah di rumah sakit,
tidur klien terganggu dan kurang karena merasakan nyeri ulkus. Kuantitas tidur
Ny.R juga sangat sedikit, yaitu kurang lebih 3,5 jam perhari dan sering terbangun
ketika tidur.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : Klien mengatakan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan
mandiri. Klien mandi, makan dan berpakaian secara mandiri.
Setelah sakit : Klien bedrest dan bergantung pada orang lain.
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum sakit : Hubungan klien dengan keluarga baik.
Setelah sakit : Klien mengatakan hubungan dengan keluarga tetap baik.

7. Pola Sensori dan Kognitif


Fungsi penglihatan, pendengaran, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba baik.
Nyeri
P : Nyeri timbul saat digerakkan
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk jarum
R : Nyeri pada pedis dextra
S : Skala 7
T : Hilang timbul

8. Pola Persepsi dan Konsep Diri


a. Gambaran Diri : Kurang optimis dengan kondisi tubuhnya
b. Ideal Diri : Menerima Diri
c. Harga Diri : Klien masih merasa percaya diri
d. Peran : peran terbatas setelah sakit
e. Identitas : Persepsi diri baik.
9 Pola Seksual dan Reproduksi
Ny. S sudah menikah dan memiliki 4 anak

10 . Pola Mekanisme Stress dan Koping


Sebelum sakit :
Jika ada masalah klien meminta bantuan keluarganya
Setelah sakit :
Klien mengeluh pada keluarga jika merasakan nyeri, selain itu, frekuensi nafas
menjadi cepat. Klien khawatir terhadap sakitnya.

11. Pola Kepercayaan dan Nilai


Klien memeluk agama islam.
Sebelum sakit : Klien beribadah dengan teratur.
Setelah sakit : Klien beribadah secara teratur namun klien merasa kurang nyaman.

E.PEMERIKSAAN FISIK : 17 juli 2018


Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15
E4 M6 V5
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/76 mmHg
Nadi : 77 x/ menit
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36ᵒ C
6B
BREATH
Pola Napas Irama : Teratur
Suara Napas : Vesikuler
Sesak Napas : Tidak
BLOOD
Irama Jantung : Reguler
Nyeri Dada : Tidak
Bunyi Jantung : Normal
BRAIN
Pupil : Isokor
Selera/ Konjungtiva : Normal
Gangguan Pandangan : Tidak
Penciuman (Hidung)
Bentuk : Normal
Gangguan Penciuman : Tidak
BLADDER
Warna : Kuning
Bau : Khas
Gangguan : Tidak
BOWEL
Frekuensi : 3x
Porsi Makan : Tidak Habis
Mulut : Bersih
BAB : -
Konsistensi : lunak
Bau : khas
Warna : kuning
BONE
Kemampuan Pergerakan Sendi : Normal
Kekuatan Otot : +
Turgor : Baik
Odema : Tidak ada

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium : 19 Juli 2018

Nilai Metode
Hasil Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
DARAH RUTIN :
Hemoglobin 9.7 11.7 – 15.5 gr/dL Sulfe Hb
Leukosit 17 3.5 - 11.0 ribu Sulfe Hb
Eritrosit 3.34 3.8 – 5.2 juta E. Impedance
Hematokrit 29.4 35 - 47 ribu Integral Volume
Trombosit 328 150-400 Focus Hidronamik
MCV 88 82-98 fL E. Impedance
MCH 28.9 27-32 pg E. Impedance
MCHC 32.9 32-37 g/d E. Impedance
GDS 60 70-130 mg/dll Glucose Test
Meter

2.
2. Pemeriksaan gula darah menggunakan Glucose Test Meter (16 juli 2018)
GDS : 60 mg/dl

G. PROGRAM TERAPI
Injeksi:

X 17 18 19
NAMA  CEFOTAXIME 3x1 gr CEFOTAXIME (IV) CEFOTAXIME (IV)
OBAT  RANITIDIN 3x25gr RANITIDIN(IV) RANITIDIN(IV)
INJEKSI  KETOROLAC 3x30 mg KETOROLAC(IV) KETOROLAC(IV)

 NOVORAPID 3x10 unit NOVORAPID (SC) NOVORAPID (SC)

PARENT Ringer laktat + Biocombin NaCL 500 CC 20 tpm NaCL 500 CC 20


ERAL 20 tpm tpm
NaCL 500 CC 20 tpm

II. DAFTAR MASALAH


No. Tanggal/Jam Data Fokus Masalah Tanggal TTD
Keperawat teratasi
an
1. 17 Juli 2018 / DS. Nyeri Masalah
pedis
17.00 Klien mengatakan sulit tidur belum
pada malam sebelumnya teratasi
Gangguan
karena nyeri pedis
pola tidur
P :Nyeri saat bagian
pedis dextra digerakkan
Q :seperti ditusuk-tusuk
jarum
R : nyeri bagian pedis
kanan
S :Skala 7
T :hilang timbul
DO.
-Pasien tampak lemah, lesu
tampak lingkar hitam di
mata
- kurangnya konsentrasi saat
pengkajian
- TTV
Tekanan Darah :
110/70 mmHg
Nadi : 77 x/ menit
RR : 20 x/ menit
Suhu : 36 C
III. PERENCANAAN
Tanggal No Diagnosa Tujuan TTD Intervensi TTD
/ Jam Keperawatan Perawat

17 Juli 1 Nyeri akut pada Setelah dilakukan 1.Lakukan


2018/
bagian ulkus tindakan pengkajian nyeri
17.00
pedis dextra keperawatan 3x24 2.Observasi reaksi
jam gangguan nyeri nonverbal dari
berkurang dengan ketidaknyamanan
kriteria hasil : 3.Bantu pasien dan
1. Klien keluarga untuk
mampu mencari dan
mengontrol menemukan
nyeri dukungan
2. Klien mampu 4. Kendalikan faktor
mengenali nyeri lingkungan yang
3. Klien dapat mempengaruhi
menyatakan rasa respon pasien
nyaman setelah terhadap kenyamanan
nyeri berkurang (misalnya:
Keramaian, ruangan,
pencahayaan)
5.Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri

2 Gangguan pola Setelah dilakukan 1.Instrusikan


tidur
tindakan keluarga untuk
berhubungan
dengan keperawatan 3x24 memonitor tidur
ketidaknyamanan
jam gangguan pola pasien.
fisik (nyeri)
tidur berkurang 2.Jelaskan pentingnya
dengan kriteria tidur yang adekuat
hasil : 3. Diskusikan dengan
pasien tentang teknik
1. Jumlah jam tidur pasien, serta
lingkungannya.
tidur 6-8
jam/ hari
2. Pola tidur,
kualitas
dalam batas
normal
3. Perasaan
segar
sesudah
tidur atau
istirahat

IV. IMPLEMENTASI

Tanggal Masalah Tindakan Keperawatan Respon


Keperaw TTD
atan
17 juli Nyeri 1. Melakukan pengkajian .1.Klien mengatakan nyeri
2018
akut pada nyeri (17.00) saat malam hari :
bagian 2. Mengobservasi reaksi P : Saat akan tidur
ulkus nonverbal dari Q : Nyeri seperti
pedis ketidaknyamanan ditusuk-tusuk jarum
dextra (17.00) R : nyeri bagian pedis
3. Membantu pasien dan dextra
keluarga untuk S :Skala 7
mencari dan T :hilang timbul
menemukan
2. Klien tampak lemas ,
dukungan(17.00)
terkadang mengeluh
4. Kendalikan faktor
kesakitan, pasien berbicara
lingkungan yang dapat
dengan nada pelan
mempengaruhi respon
3. Keluarga dan pasien
pasien terhadap
mengatakan sudah mengerti
kenyamanan (misalnya: 4. Klien terlihat nyaman
Keramaian, ruangan, dengan kondisi lingkungan
pencahayaan) (20.00) sepi dan dengan
pencahayaan yang cukup

5. Berikan analgetik
5.Tidak ada alergi
untuk mengurangi
Ket : Pasien diberikan injeksi
nyeri (22.00)
Ketorolac pada pukul 22.00

Ganggua 1.Menginstrusikan untuk 1. Keluarga klien


n pola
memonitor tidur mengatakan sudah mengerti
tidur
berhubun pasien.(20.00)
gan
2.Klien mengatakan sudah
dengan
ketidakny 2.Menjelaskan pentingnya mengerti
amanan
tidur yang adekuat. (20.00)
fisik
(nyeri) 3. Diskusikan dengan pasien 3.Klien mengatakan
tentang teknik tidur pasien, beberapa hal mengenai
serta lingkungannya. (20.00) kondisi lingkungan biasa ia
tidur. Yaitu sepi, tenang,
lampu tetap menyala tidak
masalah
18 Juli Nyeri 1.Melakukan pengkajian 1. Klien mengatakan nyeri
2018
akut pada nyeri (21.00) saat malam hari :
bagian 2.Mengobservasi reaksi P : Nyeri saat akan
ulkus nonverbal dari tidur atau saat berbaring
pedis ketidaknyamanan (21.00) Q : Nyeri seperti
dextra ditusuk-tusuk jarum
3.Kendalikan faktor R : nyeri bagian pedis
lingkungan yang dapat dextra
mempengaruhi respon pasien S :Skala 3
terhadap kenyamanan T :hilang timbul
(misalnya: Keramaian,
2. Klien tampak lemas,
ruangan,
berbicara dengan nada pelan
pencahayaan)(22.00) 3. Klien terlihat nyaman
dengan kondisi lingkungan
4.Berikan analgetik untuk sepi dan dengan
mengurangi nyeri (22.00) pencahayaan yang cukup
4.Tidak ada alergi
Ket : Pasien diberikan injeksi
ketorolac pada pukul 22.00

Ganggua 1. Memonitor tidur pasien. 1. pada pagi harinya, Klien


n pola
(05.00 pagi tanggal 18 Juli masih mengatakan tidurnya
tidur
berhubun 2018) kurang menentu, dan kurang
gan
lebih masih sama dengan
dengan
ketidakny hari pertama yaitu 3,5 jam
amanan
fisik
(nyeri)

19 Juli Nyeri 1. Melakukan 1. Klien mengatakan nyeri


2018
akut pada pengkajian nyeri saat malam hari :
bagian (21.00) P : Saat akan tidur
ulkus 2. Mengobservasi reaksi Q : Nyeri seperti
pedis nonverbal dari ditusuk-tusuk jarum
dextra ketidaknyamanan R : Nyeri bagian pedis
(21.00) dextra
3. Kendalikan faktor S :Skala 3
lingkungan yang T :hilang timbul
dapat mempengaruhi
2. Klien tampak lemas,
respon pasien
berbicara dengan nada pelan
terhadap kenyamanan
3.Klien terlihat nyaman
(misalnya:
dengan kondisi lingkungan
Keramaian, ruangan,
sepi dan dengan
pencahayaan) (22.00)
pencahayaan yang cukup
4. Berikan analgetik
4. Tidak ada alergi
untuk mengurangi
Ket : Pasien diberikan injeksi
nyeri (22.00)
ketorolac pada pukul 22.00
Ganggua 1. Memonitor tidur 1. pada pagi hari, Klien
n pola
pasien.(05.00 pagi pada mengatakan tidurnya sudah
tidur
berhubun tanggal 20 Juli 2018) lebih lama daripada malam
gan
pertama di rumah sakit yaitu
dengan
ketidakny sekitar 5 jam
amanan
fisik
(nyeri)

V. EVALUASI

Tanggal / Kode Diagnosa Subjektif, Obyektif, Assesment, TTD


Jam Keperawatan Planning (SOAP) Perawat
18 juli Nyeri akut pada bagian S: Klien mengatakan nyeri skala
2018 /
ulkus pedis dextra 7
22.00 PM
O: Klien terlihat lemas, sesekali
kesakitan
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Gangguan pola tidur S : Klien mengatakan tidurnya tidak


berhubungan dengan
menentu total sekitar 3,5 jam.
ketidaknyamanan fisik
(nyeri) O : Tampak lingkaran hitam di
bawah mata klien, klien terlihat
lemas dan kurangnya konsentrasi saat
dikaji
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
19 Juli Nyeri akut pada bagian S: Klien mengatakan nyeri skala 3
2018/ 05.00
ulkus pedis dextra O: Klien terlihat lemas
PM
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Gangguan pola tidur S : Klien mengatakan tidurnya masih


berhubungan dengan
tidak menentu, sekitar 3,5 jam
ketidaknyamanan fisik
(nyeri) O : Tampak lingkaran hitam di
bawah mata klien dan terlihat lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Nyeri akut pada bagian S: Klien mengatakan nyeri skala 3


20 juli
ulkus pedis dextra O: Klien terlihat lemas
2018/ 05.00
A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Gangguan pola tidur S : Waktu tidur lebih lama, sekitar 5


berhubungan dengan
jam
ketidaknyamanan fisik
(nyeri) O : Klien masih terlihat lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai