Disusun oleh:
GRACIA AYU CHRISTINA
P1337420617004
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
WOC VSD Ventricular Septal Defect (VSD) atau defek septum ventrikel adalah defek yang terjadi
pada septum ventricularis, dinding yang memisahkan ventriculus dextra dengan sinistra.
Defek ini muncul secara kongenital akibat septum interventriculare tidak menutup
dengan sempurna selama perkembangan embrio. Defek ini menyebabkan aliran darah
dari ventriculus sinistra akan masuk ke dalam ventriculus dextra. Darah yang kaya akan
oksigen akan dipompa ke paru-paru yang menyebabkan jantung bekerja lebih berat VSD
(Sadler, 2012).
75% Menutup pada 10
Pembedahan Defek Defek
tahun pertama (mayoritas
besar kecil
pada 2 tahun)
Port de entre Luka pada Alirah darah dari Ventrikel kiri ke Ventrikel Kanan
jaringan
Darah di ventrikel kiri dan kanan
Tekanan Ventrikel Kanan ↑
Bakteri bercampur
Histamine,
(streptokokus,
bradikinin,
stapilokukus, Jantung bekerja keras memompa Hipertropi otot ventrikel kanan
prostaglandin Aliran darah ke paru ↑
dll)
Eisenmenger syndrome
A. PENGKAJIAN
1). Pengkajian Umum
a. Identitas Klien
Nama klien, tanggal lahir, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, alamat,
nama penanggung jawab, tanggal MICU, tanggal MRS, tanggal
pengkajian, diagnosa medis, no.register, sumber informasi.
b. Keluhan Utama.
Keluhan utama saat pengkajian
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
2. Riwayat kesehatan lalu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami
kelainan defek jantung
- Penyakit keturunan atau diwariskan
- Penyakit congenital atau bawaan
d. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami
penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga
terhadap penyakit penderita.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan luka insisi, pembedahan.
2. Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan sesak, hipoksemia,
penurunan kemampuan difusi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan berkurangnya napsu makan.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi, pembedahan
6. Resiko jatuh.
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan dan Intervensi keperawatan Rasional
keperawatan kriteria hasil (NOC) (NIC)
1. Nyeri berhubungan Setelah diberikan 1. Pantau dan catat PQRST 1. Mengontrol tingkat respon nyeri
dengan luka insisi, asuhan keperawatan dan menilai tingkat respon nyeri
pembedahan. selama 1 x 24 jam klien.
diharapkan nyeri 2. Anjurkan klien untuk melaporkan 2. Nyeri dapat diatasi dengan
berkurang. nyeri dengan segera segera.
Kriteria hasil:
- Klien menyatakan 3. Lakukan manajemen nyeri 3. Setelah dilakukan manajemen
penurunan nyeri keperawatan : keperawatan nyeri, nyeri dapat
dada, TTV normal, - Atur posisi fisiologis teratasi. Dan klien merasa
wajah rileks. - Istirahatkan klien nyaman.
- Beri O2tambahan
- Manajemen lingkungan (tenang)
- Teknik relaksasi pernapasan
- Teknik distraksi
4. Kolaborasi pemberian terapi 4. Dengan diberikan
farmakologis analgesik. terapi analgesik respon nyeri
yang dirasakan klien teratasi
2. Hambatan Setelah diberikan 1. Berikan respirasi support ( 24 jam 1. Untuk meminimalkan resiko
pertukaran gas asuhan keperawatan post op ) kekurangan oksigen.
berhubungan selama 1 x 24 jam 2. Analisa gas darah 2. Untuk mengetahui adanya
dengan sesak, diharapkan gangguan hipoksemia dan hiperkapnia.
hipoksemia, pertukaran gas tidak 3. Batasi cairan 3. Untuk meringankan kerja
penurunan terjadi dengan jantung.
kemampuan difusi Kriteria hasil :
- Pertukaran gas tidak
terganggu.
- klien tidak sesak.
3. Ketidakseimbangan Setelah diberikan 1. Hindarkan kegiatan perawatan yang 1. Menghindari kelelahan pada
nutrisi kurang dari asuhan keperawatan tidak perlu pada klien klien
kebutuhan tubuh selama 1 x 24 jam
berhubungan diharapkan kebutuhan 2. Libatkan keluarga dalam 2. Klien diharapkan lebih
dengan nutrisi terpenuhi pelaksanaan aktifitas klien termotivasi untuk terus
berkurangnya dengan melakukan latihan aktifitas
napsu makan Kriteria hasil : 3. Hindarkan kelelahan yang sangat 3. Jika kelelahan dapat
- Makanan habis 1 saat makan dengan porsi kecil tapi diminimalkan maka masukan
porsi. sering akan lebih mudah diterima dan
- Mencapai BB nutrisi dapat terpenuhi
normal. 4. Pertahankan nutrisi dengan 4. Peningkatan kebutuhan
- Nafsu makan mencegah kekurangan kalium dan metabolisme harus dipertahan
meningkat. natrium, memberikan zat besi. dengan nutrisi yang cukup baik.
EVALUASI
Menilai keberhasilan dari intervensi yang telah dibuat. Hasil yang diharapkan:
1. Klien menunjukkan pengurangan nyeri
2. Tidak menunjukkan adanya tanda – tanda infeksi pada luka post – op
3. Tidak menunjukkan kesulitan dalam bernafas
4. Defisit nutrisi klien Teratasi
5. Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
6. Mematuhi program perawatan diri
7. Tidak menunjukkan adanya komplikasi
8. Mencegah terjadinya resiko jatuh
DAFTAR PUSTAKA
Kapita Selekta Kedokteran (2000). Defek Septum Ventrikel, Bab VI Ilmu Kesehatan Anak
Ed. III Jilid 2 Editor: Arif Mansjoer, et al. Jakarta: Media Aesculapius FK UI hal.445-
447