Disusun oleh:
NIM. P1337420617004
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH
RHEUMATOID ARTHRITIS DI KELURAHAN NGAWEN
KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA
PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal: Selasa, 18 Mei 2020
A. Identitas Keluarga
1. Kepala Keluarga (Inisial) : Tn. T
2. Umur : 56 Tahun
3. Status Perkawinan : Kawin
4. Agama : Kristen Protestan
5. Pendidikan : SMA Sederajat
6. Pekerjaan : Swasta (Pegawai Puskesmas)
7. Alamat : Kelurahan Ngawen (RT 05/ RW 02
Ngawen)
8. Sumber data : Wawancara
B. Data Umum
Hubung STATUS IMUNISASI
B Polio DPT Hepatitis Cam
an Pendidi
No Nama JK Umur 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 KET
C pak
dengan kan
G
KK
1 Ny.S P Istri 54 SMA Sehat
3 V L Anak 14 SD Sehat
Catatan: = Dilakukan Imunisasi
1. GENOGRAM:
T S
G V
Keterangan :
E. Pengkajian Lingkungan
1. Karakterisitik rumah : Rumah keluarga Tn. T merupakan rumah yang
terdiri dari 2 lantai, lantai dasarnya tanah dengan luas 11 x 6 M 2 terdapat 2
kamar tidur, dan 2 kamar tidur di lantai 2, ruang tamu, ruang santai, dapur
sekaligus ruang makan, ventilasi cukup, jendela sering dibuka, lingkungan
cukup bersih, pencahayaan kurang, rumah gelap pada siang hari lantai dasar
menggunakan lampu listrik, peletakan perabotan sudah tertata rapi, sumber air
minum yang digunakan adalah air galon.
a) Denah Rumah: Sketsa gambar
Lt.dasar
v
Ruang. Tamu Garasi
WC Dapur Kamar 2
Gudang
Lt. 2
Teras atas
Ruang Kamar 3
santai
Kamar 4
Ruang laundry
F. Struktur keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga: Bahasa sehari-hari yang digunakan sehari-hari
di rumah maupun di masyarakat adalah bahasa Jawa
2. Struktur Peran Kelaraga: Tn. T sebagai kepala keluarga dan penentu
keputusan dalam keluarga. Ny. S sebagai Ibu rumah tangga bertugas mengurusi
anak-anaknya di rumah. Anak Tn. T yang tertua di rumah duduk di bangku
kuliah dan yang ke dua di kelas 1 SMP.
3. Nilai dan Norma Keluarga: Keluarga terkadang masih
menganut/menggunakan nilai dan norma daerah setempat.
4. Struktur Kekuatan Keluarga: Tn. T merupakan pemegang keputusan
dalam keluarga dapat mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku
G. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi: Keluarga Tn. T. tergolong keluarga sejahtera.
2. Fungsi sosial: Keluarga Tn. T. membina hubungan sosial yang baik
dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Mereka
termasuk keluarga yang harmonis baik internal maupun denagan tetangganya.
3. Fungsi pendidikan: Tn. T mampu menyekolahkan anaknya, hingga
kuliah.
4. Fungsi sosialisasi: Keluarga Tn. T membina hubungan sosial yang baik
dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/ pemeliharaan) kesehatan: Keluarga Tn. T
sudah mampu mengenal sebagian masalah yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan tetapi belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
6. Fungsi religius: Keluarga Tn. T melakukan rutinitas ibadah setiap saat.
Anak-anaknya sering ke gereja, mereka tinggal dekat gereja. Tetapi mereka
harus beribadah di rumah dikerenakan pandemic.
7. Fungsi rekreasi: Keluarga Tn.T tidak memiliki jadwal rekreasi yang
rutin, tapi mereka bisa menonton televisi di rumah.
8. Fungsi reproduksi: Keluarga Tn. T mempunyai 3 orang anak dan sudah
mengikuti program Keluarga Berencana. Tn. T belum berencana untuk
menambah keturunannya.
9. Fungsi afektif: Dalam keluarga Tn. T, antara ayah, ibu dan anak-anak
saling menghargai, mendukung dan berinteraksi dengan harmonis. Anak-anak
Tn.T sangat menurut perintah Tn. T dan Ny.S.
Fisik
Tn. T Ny. S An. G An. V
KEPALA:
Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus
LEHER:
Tonsil Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tonsilitis tonsilitis tonsilitis tonsilitis
kelenjar Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
pembesran pembesran pembesran pembesran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
DADA:
Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris
Jantung Normal Normal Normal Normal
Paru Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan Bunyi resonan
Gerakan Simetris Simetris Simetris Simetris
PERUT:
Bising usus (+) (+) (+) (+)
Nyeri tekan (-) (-) (-) (-)
EXTREMITAS
Gerakan Bebas bergerak Bebas bergerak Bebas bergerak Bebas bergerak
Kelainan (-) Keram (+) (-) (-)
LAIN – LAIN:
TD 120/80 mmHg 130/80 mmHg 110/80mmHg 110/70mmHg
Nadi 80 x/mnt 80x/mnt 80 x/mnt 90 x/mnt
Respirasi 20 x/mnt 24x/mnt 24 x/mnt 24 x/mnt
Suhu 36,5oC 36,5oC 37oC 36,7oC
Berat badan 78 Kg 56 Kg 47 Kg 35 Kg
I. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. T berharap tetap dalam keadaan tercukupi baik dari segi ekonomi
maupun kesehatan, dan dapat tetap menjaga keharmonisan rumah tangga.
J. Pengkajian Fokus :
Keluarga Tn.T tidak mengalami hambatan pada tahap perkembangan keluarganya
saat ini. Terpenuhi untuk menyekolahkan anak-anaknya, dan memberi dukungan agar
anak-anaknya berprestasi di sekolah.
A ANALISA DATA
I. Analisis dan sintesis data
No Data Etiology Problem
1 Subjektif Ketidakmampuan Gangguan proses
Ny S mengatakan kadang- keluarga merawat keluarga
kadang kalau jalan kakinya anggota keluarga
linu, keram dengan rheumatik
Ny S mengatakan saat ini
kedua lututnya sedang tidak
terasa sakit
Ny S mengatakan kedua
kakinya terasa sakit dan
keram apabila kecapaian
Ny. S mengaku kadang
tidak memedulikan rasa
keramnya, karena
dianggapnya itu adalah hal
biasa
P: radang sendi
Q: keram seperti tertekan
R: kaki (lutut)
S: skala 4
T: timbul jika kelelahan
Objektif:
Ny. S memegang bagian
kaki yang keram
TD
Tn. T: 120/80 mmHg
Ny. S: 130/80 mmHg
2. Subjektif: ketidakmampuan Hambatan
Ny. S mengatakan dirinya keluarga pemeliharaan rumah
juga memilah sampah yang memodifikasi
bisa dijual kembali tetapi lingkungan keluarga
penyimpanannya untuk menjamin
membutuhkan waktu yang kesehatan keluarga
lama sehingga rumah
terlihat kurang sehat
Objektif:
Lingkungan rumah
nampak sedikit kotor
Pencahayan rumah
kurang sehat, rumah
gelap
dapur sekaligus
ruang makan
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan proses keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga dengan Rheumatoid Arthritis
2 Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga
Objektif
- N
y. S dan keluarga mampu
menyebutkan pengertian,
penyebab dan tanda-tanda
rheumatic
- N
y. S dan keluarga mampu
mempraktekkan cara
membuat rebusan air daun
serai untuk mengompres
- N
y. S mengernyitkan dahi
ketika keram kambuh
- T
D Ny. S: 120/80 mmhg
20 Mei 2020 I, II TUK II 1. Mengkaji kembali apakah Subjektif
Mengambil keputusan keramnya masih dirasakan oleh
09.00 WIB - N
1. Memeriksakan klien
keluhan ke dokter y. S mengatakan masih
secara rutin 2. Memotivasi keluarga dan klien
keram waktu bersih-
untuk rajin mengompres dengan
10.00 WIB TUK III air hangat rebusan batang serai bersih rumah
Merawat anggota
- N
keluarga yang sakit 3. Menganjurkan keluarga untuk
1. Memberikan tetap menjaga kebersihan dan y. S mengatakan sudah
perhatian kepada kesehatan lingkungan rumah
menjual beberapa sampah
klien untuk
mengopres bagian plastik bekas yang
tubuh yang dirasa
ditimbunnya
keram
2. Menjaga aktivitas P: radang sendi
dan pola makan
Q: keram seperti tertekan
klien, serta
mengikuti anjuran R: kaki (lutut)
dokter
S: skala 4
T: timbul jika kelelahan
Objektif
- N
y. S telihat lebih
nyaman ketika
beraktifitas
- R
umah tampak lebih
bersih
- L
ampu rumah yang redup
sudah ganti baru
- T
D
Tn. T: 110/70 mmHg
Ny. S:120/80 mmHg
21 Mei 2020 I, II TUK III 1. Mengobs Subjektif
Merawat anggota ervasi klien mengenai
11.00 WIB - N
keluarga yang sakit rematiknya
1.Memberikan y. S mengatakan kakinya
perhatian kepada 2. Memotiv
keram lagi saat di piket
klien untuk asi keluarga untuk tetap menjaga
mengopres bagian kesehatan dan aktivitas klien sekolah
tubuh yang dirasa
P: radang sendi
keram 3. Memotiv
2.Menjaga aktivitas dan asi keluarga untuk menghias Q: keram seperti tertekan
pola makan klien, rumah agar telihat lebih rapi
R: kaki (lutut)
serta mengikuti
anjuran dokter S: skala 3
T: timbul jika kelelahan
- K
eluarga mengatakan mau
menghias rumahnya agar
telihat lebih rapi
Objektif
- R
umah terlihat lebih rapi
- K
eluarga mau
membuatkan air rebusan
batang serai
- A
nggota keluarga mampu
dan mau memrapikan
rumah dan lingkungan
sekitar
- T
D
Tn. T: 120/70 mmHg
Ny. S: 130/80 mmHg
22 Mei 2020 I, II TUK II 1. Mengobservasi klien dan keluarga Subjektif
Mengambil keputusan tentang perkembangan kompres
08.00 WIB - N
1. air hangat rebusan batang serai
keluhan ke dokter y. S mengatakan
secara rutin 2. Memotivasi keluarga dan klien
kemarin kaki sudah
untuk rajin membantu
TUK III mengompres dengan air hangat agak lumayan, sudah
Merawat anggota rebusan batang serai
tidak keram
keluarga yang sakit
1.Memberikan 3. Memotivasi keluarga untuk rajin P: radang sendi
perhatian kepada menjaga kesehatan dan
Q: keram seperti tertekan
klien untuk lingkungan sekitar
mengopres bagian R: kaki (lutut)
tubuh yang dirasa 4. Mengobservasi keadaan keluarga
S: skala 1
keram Tn. T dan lingkungannya
2.Menjaga aktivitas dan T: timbul jika kelelahan
pola makan klien,
serta mengikuti
anjuran dokter - K
eluarga Tn. T
mengatakan tetap
menjaga kebersihan
rumah
- N
y. S mengatakan sudah
menjual semua barang
bekas yang ditimbunnya
Objektif
- E
kspresi wajah Ny. S
terlihat lebih rileks
- T
D
Tn. T: 120/80 mmHg
Ny. S: 120/80 mmHg
- R
umah tampak terang
- L
ingkungan tampak bersih,
tidak ada barang bekas
yang ditimbun lagi
D. EVALUASI
Hari/tanggal Dx Keperawatan Evaluasi paraf
23 Mei 2020 Gangguan proses keluarga berhubungan S: Ny. S mengatakan keram di kakinya sudah
dengan ketidakmampuan keluarga merawat
09.00 WIB anggota keluarga dengan Rheumatoid berkurang meskipun sering beraktifitas Gracia
Arthritis (00063)
P: radang sendi
Q: keram seperti tertekan
R: kaki (lutut)
S: skala 1
T: timbul jika kelelahan
B. Saran
1. Keluarga agar dapat terus saling menjaga dan saling membantu setiap
anggota keluarga yang sakit dan yang membutuhkan pertolongan.
2. Tenaga keperawatan untuk lebih memahami konsep asuhan keperawatan
keluarga untuk menentukan intervensi yang ada secara tepat sesuai dengan
apa yang dibutuhkan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, M. 2016. Pengaruh Kompres Serei Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Artritis Rheumatoid Pada Lanjut Usia. Diakses pada 20 Mei 2020
https://www.researchgate.net/publication/312349774_PENGARUH_KOMPRES_SEREI
_HANGAT_TERHADAP_PENURUNAN_INTENSITAS_NYERI_ARTRITIS_RHEU
MATOID_PADA_LANJUT_USIA
Doenges E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta
Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatanh Masyarakat. EGC, Jakarta.
Ferawati. 2018. Efektifitas Kompres Jahe Merah Hangat dan Kompres Serai Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Arthritis Remathoid pada Lanjut Usia di Desa Mojoranu
Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Diakses pada 20 Mei 2020
http://repo.stikesicmejbg.ac.id/1374/1/143210039%20RIKA%20DWI%20OKTARI
%20SKRIPSI.pdf
Friedman, M., Vicky, R., & Elaine, G. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,
& Praktik. Jakarta: EGC
Mubaraq, Chayatin, Santoso. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Salemba
Medika. Jakarta. 2011
Rufaridah, A., dkk. 2020. Pengaruh Kompres Serai Hangat Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Rheumatoid Arthritis. Diakses pada 20 Mei 2020
http://jurnal.ensiklopediaku.org/ojs-2.4.8-3/index.php/ensiklopedia/article/view/398