Disusun oleh:
GRACIA AYU CHRISTINA
P1337420617004
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
WOC VSD
Ventricular Septal Defect (VSD) atau defek septum ventrikel adalah defek yang terjadi pada
septum ventricularis, dinding yang memisahkan ventriculus dextra dengan sinistra. Defek ini
muncul secara kongenital akibat septum interventriculare tidak menutup dengan sempurna
selama perkembangan embrio. Defek ini menyebabkan aliran darah dari ventriculus sinistra
akan masuk ke dalam ventriculus dextra. Darah yang kaya akan oksigen akan dipompa ke
paru-paru yang menyebabkan jantung bekerja lebih berat (Sadler, 2012). VSD
MANIFESTASI
Sumber: NANDA – IKLINIS
DiagnosisVSD
Keperawatan 2018-20 PEMERIKSAAN
Takipnea DIAGNOSTIK VSD
Dispneu meningkat setelah terjadi peningkatan Auskultasi jantung mur-mur
pirau kiri ke kanan dalam minggu pertama setelahIntolerasansipansistolik keras dan kasar,
Aktivitas
lahir umumnya paling jelas
Prognosis
Kemungkinan penutupan defek septum secara spontan cukup besar, teruutama pada
tahun pertama kehidupan. Kemungkinan penutupan spontan sangat berkurang pada
pasien berusia lebih dari 2 tahun dan umumnya tidak ada kemungkinan lagi diatas usia 6
tahun. Secara keseluruhan, penutupan secara spontan berkisar 40-50%. (Kapita Selekta
Kedokteran, 2000: Webb GD et la, 2011). Beberapa pasien akan berkembang menjadi
penyakit vaskuler obstruktif berupa ipertensi pulmonar akut.
Eisenmenger syndrome
Pada saat terapi referal diberikan sertaterjadinya peningkatan sianosis secara progresif.
Penggunaan opsi bedah saat ini memilkimortalitas kurang dari 2% pada pasien isolasi.
Mungkin juga akan ditemukan pasien yangmemerlukan transplan paru atau jantung dan
paru (Prema R, 2013)
PENATALAKSANAAN VSD
Non Farmakologis
Klasifikasi
Pembedahan : Menutup defek dengan dijahit melalui cardio pulmonary bypass.
Berdasarkan lokasi defek, VSD terbagi atas 4 yaitu :
1. Defek
Pembedahan subpulmonal,
pulmonal disebabkan
arteri nunding oleh
(pad) kekurangan
atau penutupanseptum conal.mengurangi
defek untuk
2. Defek membranous, terletak dibelakang septum dari katup tricuspid.
aliran 3.
ke Defek
paru. Atrioventrikular (AV), disebabkan karena kekurangan komponen
Non pembedahan: menutup
endokardial dari septumdefek dengan alat melalui kateterisasi jantung
interventrikuler.
4. Defek muscular, dapat terjadi dibagian manapun dari septum otot.
Farmakologi
Berdasarkan ukuran defek, VSD terbagi atas 3 yaitu :
1. Defek
Pemberian kecil, tidak
vasopresor atau didapatkan
vasodilator:gejala dan murmur jantung pada pemeriksaan rutin.
2. Defek sedang, menyebabkan timbul gejala pada bayi ( muncul pada bulan pertama
- Dopamin (intropin), memiliki efek inotropik positi pada miocard, menyebabkan
kehidupan).
peningkatan curahgejala
3. Defek besar, jantung danmuncul
mulai peningkatan tekanan pertama
pada minggu sistolik serta tekanan nadi,
kehidupan
sedikit sekali atau tidak ada efeknya pada tekanan distolik, digunakan untuk
gangguan hemodinamika yang disebabkan bedah jantung terbuka (dosis diatur untuk
Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
1). Pengkajian Umum
a. Identitas Klien
Nama klien, tanggal lahir, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, alamat, nama penanggung jawab, tanggal MICU, tanggal MRS, tanggal pengkajian, diagnosa medis, no.register, sumber
informasi.
b. Keluhan Utama.
Keluhan utama saat pengkajian
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
2. Riwayat kesehatan lalu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan defek jantung
- Penyakit keturunan atau diwariskan
- Penyakit congenital atau bawaan
d. Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai perilaku, perasaan dan emosi yang dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap penyakit penderita.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan luka insisi, pembedahan.
2. Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan sesak, hipoksemia, penurunan kemampuan difusi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan berkurangnya napsu makan.
4. Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi, pembedahan
6. Resiko jatuh.
RENCANA KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan Rasional
O keperawatan hasil (NOC) (NIC)
1. Nyeri berhubungan Setelah diberikan 1. Pantau dan catat PQRST 1. Mengontrol tingkat respon nyeri
dengan luka insisi, asuhan keperawatan dan menilai tingkat respon nyeri
pembedahan. selama 1 x 24 jam klien.
diharapkan nyeri 2. Anjurkan klien untuk melaporkan 2. Nyeri dapat diatasi dengan
berkurang. nyeri dengan segera segera.
Kriteria hasil:
- Klien menyatakan 3. Lakukan manajemen nyeri 3. Setelah dilakukan manajemen
penurunan nyeri keperawatan : keperawatan nyeri, nyeri dapat
dada, TTV normal, - Atur posisi fisiologis teratasi. Dan klien merasa
wajah rileks. - Istirahatkan klien nyaman.
- Beri O2tambahan
- Manajemen lingkungan (tenang)
- Teknik relaksasi pernapasan
- Teknik distraksi
4. Kolaborasi pemberian terapi 4. Dengan diberikan
farmakologis analgesik. terapi analgesik respon nyeri
yang dirasakan klien teratasi
2. Hambatan Setelah diberikan 1. Berikan respirasi support ( 24 jam 1. Untuk meminimalkan resiko
pertukaran gas asuhan keperawatan post op ) kekurangan oksigen.
berhubungan selama 1 x 24 jam 2. Analisa gas darah 2. Untuk mengetahui adanya
dengan sesak, diharapkan gangguan hipoksemia dan hiperkapnia.
hipoksemia, pertukaran gas tidak 3. Batasi cairan 3. Untuk meringankan kerja
penurunan terjadi dengan jantung.
kemampuan difusi Kriteria hasil :
- Pertukaran gas tidak
terganggu.
- klien tidak sesak.
3. Ketidakseimbanga Setelah diberikan 1. Hindarkan kegiatan perawatan yang 1. Menghindari kelelahan pada
n nutrisi kurang asuhan keperawatan tidak perlu pada klien klien
dari kebutuhan selama 1 x 24 jam
tubuh berhubungan diharapkan kebutuhan 2. Libatkan keluarga dalam 2. Klien diharapkan lebih
dengan nutrisi terpenuhi pelaksanaan aktifitas klien termotivasi untuk terus
berkurangnya dengan melakukan latihan aktifitas
napsu makan Kriteria hasil : 3. Hindarkan kelelahan yang sangat 3. Jika kelelahan dapat
- Makanan habis 1 saat makan dengan porsi kecil tapi diminimalkan maka masukan
porsi. sering akan lebih mudah diterima dan
- Mencapai BB nutrisi dapat terpenuhi
normal. 4. Pertahankan nutrisi dengan 4. Peningkatan kebutuhan
- Nafsu makan mencegah kekurangan kalium dan metabolisme harus dipertahan
meningkat. natrium, memberikan zat besi. dengan nutrisi yang cukup baik.
EVALUASI
Menilai keberhasilan dari intervensi yang telah dibuat. Hasil yang diharapkan:
1. Klien menunjukkan pengurangan nyeri
2. Tidak menunjukkan adanya tanda – tanda infeksi pada luka post – op
3. Tidak menunjukkan kesulitan dalam bernafas
4. Defisit nutrisi klien Teratasi
5. Memperlihatkan berkurangnya kecemasan
6. Mematuhi program perawatan diri
7. Tidak menunjukkan adanya komplikasi
8. Mencegah terjadinya resiko jatuh
DAFTAR PUSTAKA
Kapita Selekta Kedokteran (2000). Defek Septum Ventrikel, Bab VI Ilmu Kesehatan Anak
Ed. III Jilid 2 Editor: Arif Mansjoer, et al. Jakarta: Media Aesculapius FK UI hal.445-
447