Anda di halaman 1dari 9

Tugas Terapi Latihan Lanjut

“Fisioterapi Pada kasus tumor paru-paru”


Dosen Pengampu: Binti Rodhiyah, SST.FT

Disusun Oleh:
Muhammad Taufik
Nanda Septiaranti
Nila Nurazizah

PROGRAM STUDI DIII FISIOTERAPI


POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN
2017
Daftar Isi
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Fisioterapi Pada Kasus Bedah Thorax” dengan baik tanpa ada
halangan yang berarti.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu kami sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak
yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, pemakalah sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun
isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.

Banjarmasin, 25 agustus 2017


BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Definisi dari tumor
2. Bagaimana Peran Fisioterapi Pada Kasus post bedah tumor paru

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Secara umum, Makalah ini bertujuan untuk mengetahui peran fisioterapi pada
pasien bedah tumor paru

2. Tujuan khusus
(a) Mengetahui Definisi dari tumor
(b) Mengetahui peran fisioterapi pada pasien bedah tumor paru

D. Manfaat
A. Bagi masyarakat

Makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai peran fisioterapi pada


bedah thorax

B. Bagi tenaga kesehatan

Makalah ini diharap dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk


memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien dengan keadaan post
bedah thorax

C. Bagi penulis

Penulis berharap dapat menambah wawasan pada penanganan fisioterapi pada


pasien post bedah thorax
BAB II Pembahasan
Definisi tumor dan kanker
Tumor paru merupakan keganasan pada jaringan paru (price, patofisiologi, 1995).
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel yang mengalami proliferasi dalam paru
(Underwood, Patologi, 2000 ).
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali dalam
jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama asap
rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, mencakup
keganasan yang berasal dari paru sendiri (primer) dan metastasis tumor di paru.
Metastasis tumor di paru adalah tumor yang tumbuh sebagai akibat penyebaran
(metastasis) dari tumor primer organ lain. Definisi khusus untuk kanker paru primer
yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus. Meskipun jarang dapat ditemukan
kanker paru primer yang bukan berasal dari epitel bronkus misalnya bronchial gland
tumor. Tumor paru jinak yang sering adalah hamartoma (Divisi Onkologi Toraks FKUI,
2006)
Tumor paru adalah suatu jenis tumor yang sulit di sembuhkan, tumor ini tumbuh di
organ paru-paru. Tumor paru diakibatkan oleh sel yang membelah dan tumbuh tidak
terkendali di bagian organ paru-paru. Proses keganasan pada epitel bronkus didahului
oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut
metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya
silia.
Pembedahan
Reseksi bedah adalah metode yang lebih dipilih untuk pasien dengan tumor
setempat tanpa adanya penyebaran metastatik dan mereka yang fungsi jantung paru
yang baik. Tipe-tipe reseksi paru mungkin dilakukan: lobektomi (satu lobus paru
diangkat), lobektomi sleeve (lobus yang mengalami kanker diangkat dan segmen
bronkus besar direseksi), dan pneumonektomi (pengangkatan seluruh paru).
Reseksi bedah yang menghasilkan penyembuhan sempurna sangat jarang
terjadi.Biasanya pembedahan untuk kanker sel kecil paru tidak disarankan karena tipe
kanker ini berkembang dengan cepat serta cepat bermetastasis dan sangat luas.Pada
banyak pasien dengan kanker bronkogenik, lesi kanker tidak dapat dioperasi pada
waktu didiagnosa.Operasi yang lazim untuk tumor paru kecil yang tampaknya dapat
disembuhkan adalah lobektomi (pengangkatan lobus paru).Keseluruhan paru dapat
diangkat (pneumonektomi) dalam kombinasi dengan prosedur bedah lainnya, seperti
reseksi yang mencakup nodus limfe mediastinal.
Sebelum pembedahan, dilakukan tes fungsi paru-paru untuk menentukan
apakah paru-paru yang tersisa masih bisa menjalankan fungsinya dengan baik atau
tidak.Jika hasilnya jelek, maka tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan.
Pembedahan tidak dapat dilakukan jika:
 Kanker telah menyebar keluar paru-paru
 Kanker terlalu dekat dengan trakea
 Penderita memiliki keadaan yang serius (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru yang berat)
PRE OPERASI

 Tujuan fisioterapi :
 Membersihkan / memelihara ventilasi
 Pengembangan paru / thorak
 Memelihara / memperbaiki elastisitas otot – otot bantu
pernafasan
 Memperbaiki pola nafas
 Memperbaiki mobility thorak
 Meningkatkan endurance
 Relaxsasi
 Mencegah gangguan posture

 Intervensi fisioterapi:
 Breathing control
 Diaphragm breathing
 Huffing, postural drainage
 Segmental breathing
 Positioning
 General exercise
 Koreksi posture

POST OPERASI

 Tujuan fisioterapi:
 Mencegah thrombosis
 Memastikan saluran nafas tidak ada hambatan
 Gerakan shoulder joint, shoulder griddle, thorak (tidak kaku)
 Memastikan tidak ada pemendekan otot
 Menjaga atau koreksi posture
 Memperbaiki pola nafas (normal)
 Relaksasi
 Memperbaiki pengembangan paru
 Mengurangi / menghilangkan nyeri
 Memperbaiki kebugaran / kemampuan endurance

 Intervensi fisioterapi:
Hari ke 1-3
 Positioning (relaksasi, mencegah pneumoni, dan mengalirkan
darah setelah operasi / drainage darah bekas operasi).
 Gerakan dorsi / plantar flexi daripada kaki, static kontraksi
quadriceps dan gluteal.
 Stretching (penguluran otot-otot yang terpotong, seperti:
gerakan flexi, abduksi, shoulder joint sisi yang dioperasi).

Hari ke 2-3

 Latihan diatas dilanjutkan.


 Duduk, kesimbangan duduk (toleransi, gejala pusing pasien
ditidurkan kembali).
 Latihan batuk / huffing (postural drainage).
 Segmental breathing.

Hari ke 3-5

 Latihan diatas dilanjutkan.


 Berdiri, keseimbangan berdiri.
 General exercise:
o Gerakan aktif mobility anggota gerak atas dan anggota
gerak bawah.
o Gerakan aktif mobility trunk (flexi, extensi, side flexi,
rotasi).
 Koreksi sikap / posture (depan cermin).
 Jalan / koreksi jalan (depan cermin).

Hari ke 5 dan seterusnya

 Latihan diatas dilanjutkan.


 Latihan endurance (treadmill, static cycle, jalan).
BAB III Penutup
Kesimpulan
Saran
Setelah membaca makalah kami ini, kami berharap kepada pembaca, khususnya pada
mahasiswa keperawatan dapat lebih memahami lebih dalam mengenai peran fisioterapi pada
post bedah thorax
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/9790968/Makalah_Tumor_Paru_Tumor_Mediastinum?auto=dow
nload

Anda mungkin juga menyukai