dan/atau sifat abnomal cairan di pericardial space. pericardial space normalnya mengandung 15- 50 mL cairan Cardiac temponade adalah gagal jantung akut yang menyebabkan compressi pada jantung dengan efusi yang banyak dan berkembang dengan cepat. PATHOPHYSIOLOGY Manifestasi klinis sangat tergantung pada tingkat akumulasi dari cairan di pericardial . Pericardial effusion Meningkatnya tekanan pericardial melemahnya Tekanan filling ventrikel menurunnya stroke volume Cardiac Out Put berkurang ETIOLOGY Pericarditis (infectious and idiopathic) Neoplasma (Lung CA-37%, Breast CA-22%, Leukemia/lymphoma-17%) Uremia Hipotiroid Connective Tissue Diseases Post operasi Others Myxedema pulmonary Hypertension berat Trauma Autoimmune (SLE, RA, Sarcoidosis, Ankylosing spondylitis) Obat-obatan (procainamide, Hydralazine, Isoniazid, Minoxidil, Phenytoin, methylsergide, Anticoagulants) CLINICAL PRESENTATION Chest pain – berkurang saat duduk dan condong ke depan, diperburuk dengan berbaring terlentang Pusing ringan, sinkop Palpitasi/takikardi batuk, dyspnea, suara serak Anxietas dan bingung cegukan Physical Examination Beck triad –3 Ds - Decreased pulse pressure (hypotension) - Decreased/Muffled heart sounds -Distended neck veins (peningkatan Jugular Venous Pressure) Pulsus paradoxus (pulse volume menurun saat inspirasi) Pericardial friction rub Tachycardia, Tachypnea Weakened peripheral pulses, cyanosis dan edema Prognosis Kebanyakan pasien dengan perikarditis akut sembuh tanpa gejala sisa. Prediksi hasil yang buruk termasuk yang berikut: Demam tinggi lebih dari 38°C Gejala berkembang selama beberapa minggu yang berhubungan dengan immunosuppressed state Traumatic pericarditis Pericarditis pada pasien yang memakai oral anticoagulants pericardial effusion yang banyak (>20 mm echo-free space or evidence of tamponade) Gagal merespon obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAIDs) Prognosis • Dalam 300 pasien dengan pericarditis akut, 254 (85%) tidak memiliki karakteristik resiko yang tinggi dan komplikasi yang serius. Pada pasien yang beresiko rendah, 221 (87%) ditangani dengan rawat jalan dan yang lainnya 13% di rawat inap ketika mereka tidak merespon aspirin. • Pasien dengan gejala simtomatis pericardial effusion pada penderita HIV/AIDS atau kangker memiliki tingat kematian jangka pendek yang tinggi. Management • Farmaterapi untuk pericardial effusion memakai penggunaan agen berikut, tergantung dari etiologi: • NSAIDs • Corticosteroids • Anti-inflammatory agents • Antibiotics • Antineoplastic therapy (eg, systemic chemotherapy, radiation) • Hemodynamic support pada pericardial effusion : • Hemodynamic monitoring dengan balon flotation pulmonary artery catheter • IV fluid resuscitation • Operasi pada pericardial effusion : • Pericardiostomy, Pericardotomy, Thoracotomy, Sternotomy, Pericardiocentesis Fisioterapi 1. Kecemasan 1. Komunikasi 2. Nyeri dada terapeutik 3. takipnea 2. Rileksasi (breathing 4. Peningkatan mukus exercise) dan batuk 3. Breathing exercise 5. Spasme otot otot 4. Coughing exercise dan pernafasan Postural Drainage 6. Penurunan ekspansi 5. Stretching thorak 6. Chest mobilization 7. Edema ekstremitas 7. Ankle pumping 8. Penurunan toleransi 8. Exercise (sesuai zona latihan latihan) X Ray • Clavikula tidak simetris • Adanya cairan pada paru • Colaps kedua paru • Diafragma naik • Jantung mengalami pembesaran Perbedaan pleural rub dan pericardial rub • Suara pericardial rub berderit atau seprti garukan/ gesekan bunyi ini memiliki intensitas tinggi paling baik didengarkan jika pasien pada posisi duduk membungkuk kedepan • Pleural rub mempunyai karakter suara seperti kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pada pleura. Terdengar selama akhir inspirasi dan permulaan ekspirasi