Anda di halaman 1dari 33

PENDAHULUAN

 Kardiomiopati merupakan penyakit yang mengenai miokardium secara primer,


dan bukan sebagai akibat hipertensi, kelainan kongenital, katup, koroner, arterial
dan perikardial.

 Kardiomiopati peripartum adalah penyakit gagal jantung idiopatik yang


ditandai dengan disfungsi ventrikel kiri dan terjadi pada periode akhir kehamilan
hingga lima bulan pasca salin.
PENDAHULUAN
 Diagnosis kardiomiopati peripartum dapat ditegakan jika terdapat gejala
dispneu, ortopneu, batuk, tekanan vena jugular meningkat, takikardia, takipneu,
edema dan gallop disertai diagnosis eksklusi. Ekokardigrafi merupakan
pemeriksaan baku emas.

 Tujuan akhir penatalaksanaan medis pasien kardiomiopati peripartum adalah


memperbaiki oksigenasi dan menjaga cardiac output demi meningkatkan
prognosis ibu dan anak.
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
 Jantung adalah sebuah organ berotot dengan
empat ruang yang terletak di rongga dada dibawah
perlindungan tulang iga, sedikit ke sebelah kiri
sternum.
 Jantung mempunyai empat ruang yaitu atrium
kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel
kiri.
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
 Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu
kontraksi (sistolik) dan relaksasi (diastolik).
 Kontraksi kedua atrium pendek, sedangkan
kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat
karena harus mendorong darah keseluruh tubuh
untuk mempertahankan tekanan darah sistemik.
 Periode akhir kontraksi jantung sampai
kontraksi berikutnya disebut siklus jantung
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
Jantung juga terdiri dari tiga lapisan yaitu
 Lapisan terluar yang merupakan selaput
pembungkus disebut epikardium
 Lapisan tengah merupakan lapisan inti dari
jantung terdiri dari otot-otot jantung disebut
miokardium
 Lapisan terluar yang terdiri jaringan endotel
disebut endokardium.
ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG
 Curah jantung merupakan volume darah yang di pompa tiap ventrikel per
menit.

 Jumlah darah yang dipompakan pada setiap kali sistolik disebut volume
sekuncup.

 Curah jantung = volume sekuncup x frekuensi denyut jantung per menit


KARDIOMIOPATI
 DEFINISI
 KLASIFIKASI
DEFINISI KARDIOMIOPATI
 Kelainan pada otot jantung (miokardium) secara primer yang dapat
menyebabkan gagal jantung.

 Kardiomiopati terbagi berdasarkan bentuk perubahan anatominya menjadi


kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati hipertrofik, dan kardiomiopati restriktif.
Kardiomiopati yang berhubungan dengan kehamilan disebut dengan
kardiomiopati peripartum.
KLASIFIKASI KARDIOMIOPATI
 KARDIOMIOPATI DILATASI
Dilatasinya keempat ruangan jantung karena pengaruh volume dan tekanan yang
bertambah disertai penurunan fungsi sistolik, gagal jantung kongestif, aritmia dan emboli.

 KARDIOMIOPATI HIPERTROFIK
Adanya hipertrofi atau penebalan ventrikel kiri yang tidak rata tanpa disertai dengan
dilatasi yang bermakna dengan kekhususan lebih mengenai septum daripada dinding dengan
atau tanpa adanya obstruksi alur keluar ventrikel sedangkan rongga ventrikel kiri tidak dilatasi.
KLASIFIKASI KARDIOMIOPATI
 KARDIOMIOPATI RESTRIKTIF
Terdapat adanya jaringan parut endomiokardial atau infiltrasi miokardial pada
kardiomiopati restriktif yang dapat menyebabkan terjadi restriksi atau hambatan pada pengisian
ventrikel kiri ataupun kanan.
KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 DEFINISI
 EPIDEMIOLOGI
 FAKTOR RESIKO
 ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
 MANIFESTASI KLINIS
 DIAGNOSIS
 PENATALAKSANAAN
 PROGNOSIS
DEFINISI KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
Kardiomiopati peripartum memiliki diagnosis eksklusi
 Gagal jantung terjadi pada bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa post
partum
 Tidak ada penyebab pasti timbulnya gagal jantung
 Tidak ada penyakit jantung yang ditemukan sebelum kehamilan
 Disfungsi sistolik yang dapat dipastikan oleh echocardiography dengan kriteria
fraksi ejeksi ventrikel kiri <45%, pemendekan fractional <30% atau keduanya,
dengan atau tanpa dimensi end diastolic ventrikel kiri >2,7cm/m2 body surface
area.
EPIDEMIOLOGI KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Di USA kejadian kardiomiopati peripartum sebesar 1:2200-4000, 1:1000
(Afrika Selatan), sedangkan di Asia didapati 1:1000 (Jepang), 34:100000
(Malaysia) dan 0,89:10000 (Singapura)

 Kasus tertinggi tedapat di Nigeria sebesar 1% dari semua kelahiran hidup


FAKTOR RESIKO KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Hipertensi  Preeclampsia
 Diabetes melitus  Obesitas
 Merokok  Ras Afrika – Amerika
 Umur saat hamil >32 th  Malnutri
 Multipara  Infeksi virus
 Multifetal  Genetic
 Autoimun
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Stress Oksidatif dan Peningkatan Kadar Prolaktin
Stress oksidatif telah terbukti menjadi penyebab utama aktivasi prolaktin,
prolaktin 16 Kda, dan Cathepsin D yang berperan aktif pada patogenesis kardiomiopati
peripartum. Fragmen prolaktin 16 kDa mempunyai efek merusak kardiovaskular,
menurunkan fungsi jantung dan meningkatkan dilatasi ventrikel.

 Miokarditis
Virus tersebut antara lain, parvovirus B19, human herpes virus 6, Epstein-Barr
virus, dan human cytomegalovirus.
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS
KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Proses Autoimun
Autoantibodi berasal dari sel fetal dan beberapa protein (seperti aktin
dan miosin) yang dilepaskan oleh uterus selama proses melahirkan telah bereaksi
dengan protein miokardium maternal yang kemudian menyebabkan
kardiomiopati peripartum

 Genetik
MANIFESTASI KLINIS KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Edem pedis
 Dyspnea
 Ortopnea
 Paroxysmal nocturnal dyspnea
 Batuk produktif
Pasien sering kali datang dengan aritmi ventrikel atau cardiac arrest.
Menurut New York Heart Association, pasien biasanya datang dengan gejala
Class III dan Class IV.
MANIFESTASI KLINIS KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
Klasifikasi Penyakit Jantung Menurut New York Heart Association

Class I Keadaan tanpa gejala


Class II Gejala ringan hanya pada
aktivitas berat
Class III Gejala dengan aktivitas
ringan
Class IV Gejala pada saat istirahat
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Bila ada diagnosis ekslusi serta ditemukannya gejala klinis seperti mudah
lelah, nyeri dada, batuk, berdebar-debar dan sesak nafas (paroxysmal nocturnal
dyspnea dan ortopnea)

1. Gagal jantung berkembang pada trimester ke 3 kehamilan sampai 5


bulan pertama setelah melahirkan
2. Etiologi gagal jantung tidak dapat ditemukan
3. Tidak pernah menderita penyakit jantung sebelum akhir bulan
kehamilan
4. Adanya disfungsi sistolik yang dapat ditunjukan berdasarkan kriteria
ekokardiografi seperti penurunan shortening fraction
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
Pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya tekanan darah yang tinggi atau
normal, distensi vena leher, gallop, pembesaran jantung, aritmia jantung, ronkhi
basah halus pada paru, asites dan edema pada kaki.

 Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan untuk menegakan diagnosis


meliputi pemeriksaan laboratorium, EKG, foto thoraks, ekocardiografi dan MRI
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Pemeriksaan laboratorium biasanya tidak menunjukan abnormalitas kecuali
jika telah terjadi komplikasi hipoksia lanjut

Pada pemeriksaan EKG, 66% ditemukan adanya hipertrofi ventrikel kiri dan
96% terjadi perubahan ST-T non spesifik serta dididapatka sinus takikardi atau
aritmia atrium, gelombang T terbalik dan gelombang Q.
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

EKG Menunjukan Sinus Takikardi dengan Perubahan ST Non Spesifik


DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Foto thoraks, sering ditemukan adanya
kardiomegali, kongesti vena pulmonal dan
infiltrate pada kedua basal paru dengan
vascular redistribution atau cephalization
pembuluh darah yang mengindikasikan
adanya gagal jantung kongestif.

Foto Thoraks Menunjukan Adanya Edema Paru,


Efusi Pleura dengan Kardiomegali
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
 Ekocardiograf merupakan pemeriksaan
baku emas untuk kardiomiopati peripartum.
Kriteria diagnosis juga termasuk EF <45% dan
fractional shortening <30%.

Ekokardiografi Terdapat Dilatasi pada Semua


Ruangan Jantung dengan Fraksi Ejeksi Ventrikel
Kiri 32%
DIAGNOSIS KARDIOMIOPATI PERIPARTUM
Pemeriksaan MRI lebih akurat untuk menilai volume ruang jantung dan fungsi
ventrikel serta dapat melihat adanya thrombus dibandingkan ekocardiografi
PENATALAKSANAAN KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Penatalaksanaan awal kardiomiopati peripartum adalah istirahat, pembatasan
garam, dan terapi diuretik.

 Manajemen Farmakologi :
• Digoksin
• Diuretik : furosemide, thiazide
• Antikoagulan : heparin, kontraindikasi : warfarin
• Vasodilator : Calsium Channel Blockers, kontraindikasi : ACE-I dan ARB
PENATALAKSANAAN KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Manajemen Obstetrik :
• Persalinan boleh dilakukan secara pervaginam dibantu dengan vakum atau
forsep maupun caesar. Pada kala III dapat diberikan oksitosin
• Pasien dengan adanya LVEF <25% pada saat terdiagnosis atau LVEF tidak
kembali normal setelah melahirkan, pasien dengan riwayat PPCM disarankan
untuk tidak hamil lagi
• Wanita dengan riwayat kardiomiopati peripartum harus disarankan
menggunakan metode kontrasepsi
• Jika ingin hamil lagi, dianjurkan menjalani tes echocardiography yang dapat
disertai dobutamin stress test
PROGNOSIS KARDIOMIOPATI
PERIPARTUM
 Untuk prognosis jangka lama bergantung pada cepat kembalinya ukuran
jantung ke ukuran normal.

Pada setengah kasus kardiomiopati peripartum ukuran jantung dapat kembali


normal setelah kehamilan dan masa postpartum atau kembali ke ukuran normal
pada 6 bulan, kondisi pasien membaik tanpa adanya komplikasi, prognosis
sangat baik, walaupun sequele untuk kehamilan berikutnya tidak begitu
dipahami. Jika ukuran jantung tidak kembali normal setelah 6 bulan, maka akan
menjadi ireversibel, prognosis buruk.
KESIMPULAN
 Kardiomiopati peripartum adalah keadaan kardiomiopati yang berhubungan
dengan kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal jantung terjadi selama bulan
terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa postpartum

 Diagnosis kardiomiopati peripartum penting didapatkan adanya diagnosis


eksklusi dan gejala dispneu, ortopneu, batuk, tekanan vena jugular meningkat,
takikardia, takipneu, edema dan gallop. Ekokardiografi adalah baku emas
pemeriksaan
KESIMPULAN
 Penatalaksanaan kardiomiopati peripartum meliputi: restriksi cairan, diet
rendah garam, diuretic (furosemide), vasodilator, digitalis, penyekat β-
adrenergik

 Untuk prognosis jangka lama bergantung pada cepat kembalinya ukuran


jantung ke ukuran normal
DAFTAR PUSTAKA
Setiatiningrum, MH. Rehata, JEV. Penatalaksanaan Kardiomiopati Peripartum. CDK-228.2015;42(5).
Setiatiningrum, MH. Rehata, JEV. Definisi, Etiopatogenesis, dan Diagnosis Kardiomiopati Peripartum. CDK-
218.2014;41(7).
William. Patofisiologi dan Patogenesis Kardiomiopati. Bagian Fisiologi FK UKRIDA.2012.
Abraham WT, Acker MA, Ackerman MJ, Ades PA, Antman EM, Anversa P, et al. Braunwald Heart Disease. 9ed.
Philadelphia: Elsevier;2012.
Sliwa K, et al. Position Statement On Current State Of Ko1wledge On Aetiology, Diagnosis, Management, And
Therapy Of Peripartum Cardiomyopathy: A Position Statement From The Heart Failure Association Of The
European Society Of Cardiology Working Group On Peripartum Cardiomyopathy. European J. Heart Failure
2012;12:767-78.
Carson MP. Peripartum cardiomyopathy. Emedicine online 2013.
Huang GY, Zhang LY, Long-Le MA, Wang LX. Clinical characteristics and risk factors for peripartum
cardiomyopathy. African Health Sci. 2012;12(1):26-31.
Ramaraj R, Sorell VL. Peripartum cardiomyopathy: Causes, diagnosis, and treatment. Cleveland Clinic J. Med.
2009;76(5):289-96.
ETC
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai