ANALISIS
21
3.1.2 Macam Rujukan
Macam rujukan yang ada di Puskesmas Janti dibagi menjadi 2 kategori yaitu:
a. Rujukan Internal
Rujukan internal merupakan rujukan yang dilakukan antar jenis pelayanan di dalam
Puskesmas Janti. Semisal rujukan dari ruang pemeriksaan KIA ke ruang pemeriksaan gigi dan
mulut dikarenakan adanya ibu hamil yang sedang mengalami sakit gigi . Contoh lain adalah
misalnya pasien datang ke ruang pemeriksaan gigi dan mulut ingin dilakukan pencabutan gigi
namun memiliki riwayat hipertensi, sehingga pasien akan dirujuk ke pemeriksaan umum untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pasien tersebut.
Pasien yang perlu mendapat rujukan internal di Puskesmas Janti nantinya akan
diantarkan oleh petugas ke ruang pemeriksaan yang dituju dengan membawa rekam medis
pasien dan lembar konsul antar ruangan dari ruangan / poli yang merujuk. Untuk rujukan ke
laboratorium juga disertai dengan surat lembaran daftar untuk pemeriksaan di laboratorium
yang diberikan di ruang pemeriksaan umum. Pasien tidak perlu mendaftar lagi di loket jika
rujukan dilakukan pada hari yang sama.
b. Rujukan Eksternal
Prosedur dalam sistem rujukan berjenjang yang diberlakukan untuk pasien BPJS harus
dilakukan secara bertahap. Pasien dari puskesmas (fasilitas kesehatan tingkat pertama) jika
tidak dapat ditangani maka akan dirujuk ke rumah sakit tipe C dan jika tidak dapat ditangani
juga dapat dirujuk ke jenjang berikutnya yaitu rumah sakit tipe B. Dalam pemilihan rumah sakit
tujuan rujukan serta jadwal rujukan akan diatur oleh sistem BPJS yang terintegrasi secara online,
sehingga pasien tidak dapat menentukan sendiri rumah sakit rujukan, namun telah ditentukan oleh
sistem BPJS. Apabila penanganan masih tidak memungkinkan untuk dilakukan juga pada
Rumah sakit tipe C dan B, maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit tipa A. Rujukan dari
puskesmas ke rumah sakit tipe A dapat dilakukan apabila di rumah sakit tipe B dan C memang
tidak tersedia pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Untuk pasien dengan kasus berat seperti
kanker dan emergensi dapat dilakukan rujukan langsung ke rumah sakit tipe A.
22
3.1.3 Jenjang Pelayanan Kesehatan
Jenjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Janti terbagi menjadi beberapa tahap,
yaitu :
TINGKAT
TINGKAT RUMAH FASKES I RS TIPE C DAN B
MASYARAKAT RS TIPE A
TANGGA (puskesmas, (Kerjasama dengan
(Kegiatan swadaya (Rujukan spesialis
(Pelayanan kesehatan puskesmas pembantu rumah sakit
masyarakat: lanjutan/konsulan -->
oleh individu atau (Pustu), bidan desa, kota/kabupaten dan
posyandu, kaderisasi, RSSA)
keluarganya sendiri) praktek swasta, dll) rumah sakit swasta )
dll)
Puskesmas Janti melayani kesehatan individu dan keluarga secara langsung serta
masyarakat. Pasien BPJS yang memiliki kasus yang tidak dapat ditangani oleh puskesmas
akan dirujuk ke RS tipe C atau D, baru kemudian dirujuk ke RS tipe B, dan kemudian ke
RS tipe A. Penentuan rumah sakit rujukan dilakukan secara online melalui website
pcare.bpjs-kesehatan.go.id.
Tabel 3.1 Daftar Rumah Sakit Rujukan JKN
23
3.1.4 Jalur Rujukan
Terdapat beberapa macam jalur rujukan (rujukan eksternal) di Puskesmas Janti
yang dikategorikan berdasarkan tipe pasien yakni:
1) Pasien umum.
Yang dimaksud dengan pasien umum yaitu pasien yang melakukan
pembiayaan secara mandiri. Pasien umum dengan penyakit yang tidak bisa
ditangani di puskesmas maka dapat dirujuk dari Puskesmas Janti ke rumah
sakit yang ditunjuk oleh pasien. Pihak puskesmas akan mengarahkan pilihan
rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan. Pasien dapat bebas memilih jenjang
rumah sakit tipe A/B/C.
2) Pasien BPJS
Pasien BPJS dengan penyakit yang tidak dapat ditangani oleh puskesmas
akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama dengan
BPJS. Faskes yang tidak mampu menangani pasien tersebut akan merujuk
pasien ke faskes dengan tipe rumah sakit yang lebih tinggi. Pasien dirujuk
sesuai dengan jenjang pelayanannya.
Sebagai contoh, pasien dari puskesmas hanya bisa dirujuk ke rumah sakit
tipe C. Apabila kasus tersebut tidak dapat ditangani oleh rumah sakit tipe C,
maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit tipe B. Apabila kasus tersebut masih
tidak dapat ditangani oleh rumah sakit tipe B, maka pasien akan di rujuk ke
rumah sakit tipe A. Rumah sakit yang akan menangani pasien akan otomatis
terisi dalam sistem online BPJS sesuai dengan diagnosis pasien, perawatan
apa yang dibutuhkan, dan tanggal berkunjung pasien ke faskes selanjutnya.
Pasien tidak bisa memilih rumah sakit mana yang mereka inginkan, karena
daftar rumah sakit yang tersedia sudah ditentukan secara online melalui
komputer. Form rujukan BPJS dapat dilihat di lampiran.
3) Pasien dengan Jamkesda (Keluarga Miskin)
Pasien dengan Jamkesda juga memiliki alur rujukan yang sama dengan
pasien BPJS, namun yang membedakan adalah pihak yang menanggung biaya
perawatan adalah pemerintah kota/kabupaten daerah tersebut
24
3.2 Skema Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Puskesmas
Pasien BPJS dan Sistem rujukan berjenjang
berdasarkan tipe rumah
Rujuk Eksternal Jamkesda
sakit (online)
25
2. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut :
6. Klik pada kotak bawah cari rujukan, lalu akan muncul tampilan sebagai berikut
7. Pilih spesialis yang akan dituju lalu klik Cari Faskes Rujukan
8. Kemudian klik pada rumah sakit dan jadwal yang akan dituju
9. Klik simpan dan akan keluar form persetujuan
26
BAB IV
PEMBAHASAN
27
dilakukan jika pasien membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis.
Pasien yang dirujuk tidak perlu mendaftar lagi di ruang kedua dan langsung dapat
masuk ke ruang yang dituju.
28
Gambar 4.1 Kunjungan Pasien Rujukan Ruang Periksa Kesgilut
29
Untuk pasien yang ada di ruang kesehatan gigi dan mulut juga terbagi menjadi 2
rujukan, yaitu :
1. Rujukan Internal
Rujukan dilakukan langsung antar poli ataupun dari poli ke laboratorium
dengan pasien membawa rekam medis. Rujukan Internal ini biasanya dilakukan jika
pasien memiliki penyakit sistemik lain yang mungkin akan mempengaruhi perawatan
atau proses penyembuhan pasca perawatan gigi serta dokter membutuhkan untuk
membantu penegakan diagnosis.
2. Rujukan Eksternal
Pasien dapat dirujuk ke jenjang yang lebih tinggi apabila kasusnya tidak dapat
ditangani pada Puskesmas. Cakupan pelayanan yang bisa ditangani di ruang kesehatan
gigi dan mulut puskesmas Janti antara lain administrasi pelayanan meliputi biaya
administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan pembuatan surat rujukan
ke faskes lanjutan, pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; pramedikasi;
kegawatdaruratan dental; pencabutan gigi sulung (topical, infiltrasi); pencabutan gigi
permanen tanpa penyulit; obat pasca ekstraksi; tumpatan GIC; skeling 1x dalam setahun.
Untuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas Janti antara lain
odontektomi, perawatan saluran akar, tumpatan dengan komposit. Pasien-pasien dengan
indikasi perawatan tersebut akan dirujuk ke RS rujukan tingkat 2. Untuk rujukan sarana
seperti rontgen, dapat dirujuk ke laboratorium swasta.
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem rujukan di Puskesmas Janti sudah baik dan sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan pemerintah.
2. Terdapat dua jenis rujukan yang ada di Puskesmas Janti yaitu rujukan internal dan
eksternal. Untuk rujukan eksternal dibagi menjadi 2 bagian yaitu rujukan vertikal
dan horizontal.
3. Sistem rujukan berjenjang di Indonesia menurut program BPJS dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan sistem rujukan berjenjang secara online
4. Penggunaan jaminan kesehatan yang berupa BPJS sudah berjalan cukup baik di
Puskesmas Janti.
5.2 Saran
1. Sistem rujukan di Puskesmas Janti sudah mengikuti Peraturan Menteri
Kesehatan No.001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan. Hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan
mensosialisasikannya kepada masyarakat mengenai alur rujukan, terutama sistem
rujukan berjenjang yang telah berbasis online sehingga pasien tidak dapat lagi
menentukan sendiri rumah sakit rujukan.
2. Pelaksanaan program BPJS dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di
Puskesmas Janti sudah berjalan dengan baik termasuk dalam sistem rujukan,
sehingga perlu dipertahankan.
31