Anda di halaman 1dari 11

BAB III

ANALISIS

3.1 Prosedur Sistem Rujukan


3.1.1 Bentuk Pelayanan
Bentuk pelayanan yang tersedia di Puskesmas Janti terdiri dari dua macam
pelayanan, yaitu Pelayanan dalam Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan dalam
Upaya Kesehatan Perorangan:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat
UKM Esensial, meliputi :
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA & KB
4. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Pelayanan Gizi
UKM Pengembangan, meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
3. Pengobatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif
4. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
5. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah SD-SMA
6. Pelayanan Kesehatan Indera
7. Pelayanan Kesehatan Lansia

b. Upaya Kesehatan Perorangan, meliputi


1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4. Pelayanan Gawat Darurat
5. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKP
6. Pelayanan Kefarmasian
7. Pelayanan Laboratorium

21
3.1.2 Macam Rujukan
Macam rujukan yang ada di Puskesmas Janti dibagi menjadi 2 kategori yaitu:
a. Rujukan Internal
Rujukan internal merupakan rujukan yang dilakukan antar jenis pelayanan di dalam
Puskesmas Janti. Semisal rujukan dari ruang pemeriksaan KIA ke ruang pemeriksaan gigi dan
mulut dikarenakan adanya ibu hamil yang sedang mengalami sakit gigi . Contoh lain adalah
misalnya pasien datang ke ruang pemeriksaan gigi dan mulut ingin dilakukan pencabutan gigi
namun memiliki riwayat hipertensi, sehingga pasien akan dirujuk ke pemeriksaan umum untuk
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pasien tersebut.
Pasien yang perlu mendapat rujukan internal di Puskesmas Janti nantinya akan
diantarkan oleh petugas ke ruang pemeriksaan yang dituju dengan membawa rekam medis
pasien dan lembar konsul antar ruangan dari ruangan / poli yang merujuk. Untuk rujukan ke
laboratorium juga disertai dengan surat lembaran daftar untuk pemeriksaan di laboratorium
yang diberikan di ruang pemeriksaan umum. Pasien tidak perlu mendaftar lagi di loket jika
rujukan dilakukan pada hari yang sama.
b. Rujukan Eksternal
Prosedur dalam sistem rujukan berjenjang yang diberlakukan untuk pasien BPJS harus
dilakukan secara bertahap. Pasien dari puskesmas (fasilitas kesehatan tingkat pertama) jika
tidak dapat ditangani maka akan dirujuk ke rumah sakit tipe C dan jika tidak dapat ditangani
juga dapat dirujuk ke jenjang berikutnya yaitu rumah sakit tipe B. Dalam pemilihan rumah sakit
tujuan rujukan serta jadwal rujukan akan diatur oleh sistem BPJS yang terintegrasi secara online,
sehingga pasien tidak dapat menentukan sendiri rumah sakit rujukan, namun telah ditentukan oleh
sistem BPJS. Apabila penanganan masih tidak memungkinkan untuk dilakukan juga pada
Rumah sakit tipe C dan B, maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit tipa A. Rujukan dari
puskesmas ke rumah sakit tipe A dapat dilakukan apabila di rumah sakit tipe B dan C memang
tidak tersedia pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Untuk pasien dengan kasus berat seperti
kanker dan emergensi dapat dilakukan rujukan langsung ke rumah sakit tipe A.

22
3.1.3 Jenjang Pelayanan Kesehatan
Jenjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Janti terbagi menjadi beberapa tahap,
yaitu :

TINGKAT
TINGKAT RUMAH FASKES I RS TIPE C DAN B
MASYARAKAT RS TIPE A
TANGGA (puskesmas, (Kerjasama dengan
(Kegiatan swadaya (Rujukan spesialis
(Pelayanan kesehatan puskesmas pembantu rumah sakit
masyarakat: lanjutan/konsulan -->
oleh individu atau (Pustu), bidan desa, kota/kabupaten dan
posyandu, kaderisasi, RSSA)
keluarganya sendiri) praktek swasta, dll) rumah sakit swasta )
dll)

Gambar 3.1 Alur Jenjang Pelayanan Kesehatan

Puskesmas Janti melayani kesehatan individu dan keluarga secara langsung serta
masyarakat. Pasien BPJS yang memiliki kasus yang tidak dapat ditangani oleh puskesmas
akan dirujuk ke RS tipe C atau D, baru kemudian dirujuk ke RS tipe B, dan kemudian ke
RS tipe A. Penentuan rumah sakit rujukan dilakukan secara online melalui website
pcare.bpjs-kesehatan.go.id.
Tabel 3.1 Daftar Rumah Sakit Rujukan JKN

JENIS RUMAH SAKIT Nama Rumah Sakit


Rumah sakit tipe C RS Panti Nirmala
RS Islam Aisyah Malang
RS Wafa Husada
RS Panti Waluya Sawahan (RKZ)
RS Hermina Tangkubanprahu
Persada Hospital
RS Melati Husada
RS Kanjuruhan
RS Lavalette
RSUD Pemkot Malang
Rumah sakit tipe B RST Dr. Soepraoen
Rumah sakit tipe A RSUD Dr. Saiful Anwar

23
3.1.4 Jalur Rujukan
Terdapat beberapa macam jalur rujukan (rujukan eksternal) di Puskesmas Janti
yang dikategorikan berdasarkan tipe pasien yakni:
1) Pasien umum.
Yang dimaksud dengan pasien umum yaitu pasien yang melakukan
pembiayaan secara mandiri. Pasien umum dengan penyakit yang tidak bisa
ditangani di puskesmas maka dapat dirujuk dari Puskesmas Janti ke rumah
sakit yang ditunjuk oleh pasien. Pihak puskesmas akan mengarahkan pilihan
rumah sakit yang dapat dijadikan rujukan. Pasien dapat bebas memilih jenjang
rumah sakit tipe A/B/C.
2) Pasien BPJS
Pasien BPJS dengan penyakit yang tidak dapat ditangani oleh puskesmas
akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama dengan
BPJS. Faskes yang tidak mampu menangani pasien tersebut akan merujuk
pasien ke faskes dengan tipe rumah sakit yang lebih tinggi. Pasien dirujuk
sesuai dengan jenjang pelayanannya.
Sebagai contoh, pasien dari puskesmas hanya bisa dirujuk ke rumah sakit
tipe C. Apabila kasus tersebut tidak dapat ditangani oleh rumah sakit tipe C,
maka pasien akan di rujuk ke rumah sakit tipe B. Apabila kasus tersebut masih
tidak dapat ditangani oleh rumah sakit tipe B, maka pasien akan di rujuk ke
rumah sakit tipe A. Rumah sakit yang akan menangani pasien akan otomatis
terisi dalam sistem online BPJS sesuai dengan diagnosis pasien, perawatan
apa yang dibutuhkan, dan tanggal berkunjung pasien ke faskes selanjutnya.
Pasien tidak bisa memilih rumah sakit mana yang mereka inginkan, karena
daftar rumah sakit yang tersedia sudah ditentukan secara online melalui
komputer. Form rujukan BPJS dapat dilihat di lampiran.
3) Pasien dengan Jamkesda (Keluarga Miskin)
Pasien dengan Jamkesda juga memiliki alur rujukan yang sama dengan
pasien BPJS, namun yang membedakan adalah pihak yang menanggung biaya
perawatan adalah pemerintah kota/kabupaten daerah tersebut

24
3.2 Skema Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Dapat saling merujuk antar ruang


Rujuk Internal pelayanan maupun laboratorium di
puskesmas

Puskesmas
Pasien BPJS dan Sistem rujukan berjenjang
berdasarkan tipe rumah
Rujuk Eksternal Jamkesda
sakit (online)

Pasien Umum Bebas menentukan


rumah sakit

Gambar 3.2 Skema Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

3. 3 Sistem Rujukan Online


Sistem rujukan online adalah proses rujukan berjenjang yang diatur melalui sistem
online sehingga diharapkan dapat memudahkan dan memberi kepastian peserta dalam
memperoleh layanan di rumah sakit disesuaikan dengan kompetensi, jarak dan kapasitas
rumah sakit tujuan rujukan berdasarkan kebutuhan medis pasien. Sistem ini telah
diwajibkan bagi semua FKTP yang sudah terhubung jaringan komunikasi internet mulai 21
Juni 2018 lalu. Sistem rujukan online ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi di fasilitas kesehatan. Keunggulan dari rujukan online ini salah satunya adalah
bersifat real time dari FKTP ke FKRTL, serta menggunakan digital documentation. Data
dari P-Care di FKTP langsung terkoneksi ke FKRTL sehingga memudahkan analisis data
calon pasien. Selain itu, dengan sistem rujukan online dapat mengurangi penggunaan kertas
sehingga diharapkan dapat mengurangi limbah serta meminimalisir kemungkinan kendala
yang terjadi akibat pasien lupa membawa surat rujukan. Selain itu keunggulannya adalah
peserta BPJS juga mendapat kepastian rujukan ke fasilitas kesehatan yang kompetensinya
sesuai dengan kebutuhan medis peserta yang bersangkutan. (BPJS Kesehatan, 2018).
Berikut merupakan langkah dalam pembuatan surat rujukan secara online:
1. Masuk ke web https://pcare.bpjs-kesehatan.go.id

25
2. Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut :

3. Pilih menu Entri Data


4. Lalu Pilih Pelayanan Pasien
5. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini dan mulai isikan identitas
pasien serta hasil pemeriksaan pasien

6. Klik pada kotak bawah cari rujukan, lalu akan muncul tampilan sebagai berikut

Gambar 3.3 Langkah Pembuatan Surat Rujukan Online

7. Pilih spesialis yang akan dituju lalu klik Cari Faskes Rujukan
8. Kemudian klik pada rumah sakit dan jadwal yang akan dituju
9. Klik simpan dan akan keluar form persetujuan

26
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Bentuk Pelayanan


Bentuk pelayanan medik dasar pada ruang pelayanan yang ada di Puskesmas Janti
berupa pelayanan kesehatan umum, pelayanan kesehatan gigi, pelayanan Kesehatan Ibu
Anak, Keluarga Berencana, imunisasi, apotek dan laboratorium. Puskesmas Janti juga telah
difasilitasi dengan pelayanan di luar gedung puskesmas yaitu kunjungan rumah, ibu hamil,
lansia, balita, dan puskesmas keliling; UKS, dan promkes.
Macam pelayanan dan program di puskesmas Janti telah sesuai dengan standart
upaya kesehatan puskesmas bahwa dalam setiap kegiatan puskesmas wajib melaksanakan
program prioritas pemerintah dalam bidang kesehatan yang meliputi Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) baik essensial dan pengembangan serta Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP). Bentuk pelayanan pada sistem rujukannya juga telah mengikuti aturan Permenkes RI
tahun 2012 yaitu sistem rujukan berjenjang..
Jenis pelayanan medik dasar yang dilakukan di ruang kesehatan gigi dan mulut
Puskesmas Janti adalah sebagai berikut:
1. Penambalan tetap gigi permanen
2. Penambalan sementara gigi permanen
3. Tumpatan tetap gigi sulung
4. Tumpatan sementara gigi sulung
5. Pencabutan gigi sulung
6. Pembersihan karang gigi
7. Premedikasi/pengobatan
8. Pemasangan gigi tiruan

4.2 Macam Rujukan


4.2.1 Rujukan Internal
Rujukan internal adalah rujukan yang dilakukan hanya antar unit pelayanan
kesehatan didalam institusi atau puskesmas tersebut. Rujukan internal di Puskesmas Janti
dilakukan berupa rujukan antar poli di Puskesmas Janti. Dalam pelaksanaan sistem rujukan
internal antar poli di Puskesmas Janti, pasien membawa rekam medis dan lembar rujukan
internal dari poli yang merujuk ke poli rujukan. Puskesmas Janti juga telah memiliki surat
rujukan internal yang sudah tersedia di masing masing poli. Rujukan ke laboratorium dapat

27
dilakukan jika pasien membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis.
Pasien yang dirujuk tidak perlu mendaftar lagi di ruang kedua dan langsung dapat
masuk ke ruang yang dituju.

4.2.2 Rujukan Eksternal


Rujukan eksternal merupakan jenis rujukan dimana jika terdapat kasus yang tidak
dapat ditangani oleh puskesmas Janti atau diluar pelayanan primer dapat dirujuk ke
jenjang fasilitas kesehatan tingkat lanjutnya. Rujukan eksternal di Puskesmas Janti terbagi
menjadi dua, yaitu rujukan secara horizontal dan rujukan vertikal. Rujukan
horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar puskesmas. Sedangkan rujukan vertikal
adalah rujukan yang ditujukan ke jenjang yang lebih tinggi dari puskesmas atau dari
rumah sakit ke puskesmas.
Untuk pasien umum dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan yang diinginkan pasien atau
yang direkomendasikan oleh dokter. Sedangkan untuk pasien yang memiliki BPJS
(Askes, Jamkesmas, KIS) dirujuk berdasarkan peraturan BPJS, dimana harus dirujuk ke
rumah sakit tipe C terlebih dahulu seperti RS Panti Nirmala, RS Islam Aisyah Malang,
Melati Husada, Lavalette dan RSUD Pemkot Malang, kemudian jika rumah sakit tidak
mampu melakukan penanganan maka akan dirujuk ke rumah sakit tipe B yaitu RST dr.
Soepraoen. Apabila pasien masih tidak dapat dilakukan penanganan di rumah sakit tipe B
maka terakhir akan dirujuk ke rumah sakit tipe A yaitu RSUD Dr. Saiful Anwar.
Rujukan pada pasien BPJS dilakukan secara online melalui website pcare.bpjs-
kesehatan.go.id sesuai dengan diagnosis, rencana perawatan, dan tanggal yang diinginkan
pasien untuk berkunjung ke faskes tersebut. Rumah sakit yang tertera telah disesuaikan
dengan kompetensi, jarak dan kapasitas rumah sakit tujuan rujukan berdasarkan
kebutuhan medis pasien. Total kunjungan pasien rujukan ruang periksa gigi dan mulut
Puskesmas Janti pada tribulan III tahun 2018 sejumlah 98 orang, dan pada tribulan IV
sejumlah 50 orang. Rujukan eksternal di puskesmas Janti telah dilaksanakan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini BPJS Kesehatan.
Dengan demikian, sistem rujukan Puskesmas Janti sudah tertata sesuai aturan dan
dilaksanakan dengan baik.

28
Gambar 4.1 Kunjungan Pasien Rujukan Ruang Periksa Kesgilut

4.3 Jenjang Pelayanan Kesehatan


Jenjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Janti sudah sesuai dengan peraturan
pemerintah dinas kota malang dan telah dijalankan dengan baik dimana setiap jenjang
memiliki kewenangan masing-masing untuk menangani masalah kesehatan. Alur rujukan
ke setiap jenjang pelayanan kesehatan juga cukup jelas dan dilaksanakan.

4.4 Jalur Rujukan


Jalur rujukan di Puskesmas Janti terbagi menjadi 2 dan secara teknis telah
mengikuti peraturan pemerintah, yaitu :
1. Jalur rujukan internal
Rujukan dilakukan langsung antar unit pelayanan maupun antar poli yang
ada di Puskesmas Janti.
2. Jalur rujukan eksternal
a. Umum : Pasien di Puskesmas Faskes tingkat kedua (sesuai keinginan
pasien atau rekomendasi dokter)
b. BPJS : Pasien di Puskesmas Rumah Sakit Tipe C/D  Rumah Sakit
Tipe B  Rumah Sakit Tipe A (sesuai dengan diagnosis dan perawatan
pasien, rumah sakit ditentukan secara online)
c. Jamkesda: Pasien di Puskesmas  Rumah Sakit Tipe C/D  Rumah
Sakit Tipe B  Rumah Sakit Tipe A (sesuai dengan diagnosis dan perawatan
pasien, rumah sakit ditentukan secara online)

29
Untuk pasien yang ada di ruang kesehatan gigi dan mulut juga terbagi menjadi 2
rujukan, yaitu :
1. Rujukan Internal
Rujukan dilakukan langsung antar poli ataupun dari poli ke laboratorium
dengan pasien membawa rekam medis. Rujukan Internal ini biasanya dilakukan jika
pasien memiliki penyakit sistemik lain yang mungkin akan mempengaruhi perawatan
atau proses penyembuhan pasca perawatan gigi serta dokter membutuhkan untuk
membantu penegakan diagnosis.
2. Rujukan Eksternal
Pasien dapat dirujuk ke jenjang yang lebih tinggi apabila kasusnya tidak dapat
ditangani pada Puskesmas. Cakupan pelayanan yang bisa ditangani di ruang kesehatan
gigi dan mulut puskesmas Janti antara lain administrasi pelayanan meliputi biaya
administrasi pendaftaran peserta untuk berobat, penyediaan dan pembuatan surat rujukan
ke faskes lanjutan, pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis; pramedikasi;
kegawatdaruratan dental; pencabutan gigi sulung (topical, infiltrasi); pencabutan gigi
permanen tanpa penyulit; obat pasca ekstraksi; tumpatan GIC; skeling 1x dalam setahun.
Untuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh Puskesmas Janti antara lain
odontektomi, perawatan saluran akar, tumpatan dengan komposit. Pasien-pasien dengan
indikasi perawatan tersebut akan dirujuk ke RS rujukan tingkat 2. Untuk rujukan sarana
seperti rontgen, dapat dirujuk ke laboratorium swasta.

30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem rujukan di Puskesmas Janti sudah baik dan sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan pemerintah.
2. Terdapat dua jenis rujukan yang ada di Puskesmas Janti yaitu rujukan internal dan
eksternal. Untuk rujukan eksternal dibagi menjadi 2 bagian yaitu rujukan vertikal
dan horizontal.
3. Sistem rujukan berjenjang di Indonesia menurut program BPJS dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) menggunakan sistem rujukan berjenjang secara online
4. Penggunaan jaminan kesehatan yang berupa BPJS sudah berjalan cukup baik di
Puskesmas Janti.

5.2 Saran
1. Sistem rujukan di Puskesmas Janti sudah mengikuti Peraturan Menteri
Kesehatan No.001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan. Hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan
mensosialisasikannya kepada masyarakat mengenai alur rujukan, terutama sistem
rujukan berjenjang yang telah berbasis online sehingga pasien tidak dapat lagi
menentukan sendiri rumah sakit rujukan.
2. Pelaksanaan program BPJS dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di
Puskesmas Janti sudah berjalan dengan baik termasuk dalam sistem rujukan,
sehingga perlu dipertahankan.

31

Anda mungkin juga menyukai