Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Filsafat Pendidikan Islam
Dosen Pembimbing: Kukuh Santoso S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Khaidir (21701011
Siti Maisaroh (21701011119)

PENIDIDKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya,
sehingga mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baik mungkin. Tak lupa
kami sebagai penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
kemampuan, mengembangkan serta mengekspresikan diri sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah ini dengan semaksimal mungkin.
Tak lupa ucapan terimakasih untuk dosen kami selaku pembimbing, bpk Kukuh Santoso
yang telah memberikan jiwa dan raganya untuk menuntun kami selama perkuliahan dengan selalu
intens dan nasehat-nasehat beliau yang luar biasa, doa kami semoga di sehatkan selalu amin.
Makalah ini kami susun agar pembaca mengenal dan memahami tentang Filsafat
pendidikan islam. Kami selaku penulis berusaha semaksimal mungkin mencari dan
mempersatukan dalam satu makalah, yakni referensi, dari buku maupun jurnal-jurnal yang sudah
ada di internet yang sudah teruji kevalidannya, maka kami jadikan referensi dalam makalah ini.
Penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna, yang mana kami masih tahap belajar dan
mengembangkan diri dalam bidang penulisan. Oleh karenanya kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya, apabila penulis kurang lengkap dalam menjelaskan suatu permasalahan atau mengulas
secara ilmiah yang kurang valid kebenarannya. Namun penulis sangat berusaha semaksimal
mungkin dalam penulisan makalah ini kami sajikan dari berbagai referensi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Mempelajari Filsafat Pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang


mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak
hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan agama Islam, melainkan menuntut kita
untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Melakukan pemikiran filosofis pada hakikatnya
adalah menggerakkan semua potensi psikologis manusia seperti pikiran kecerdasan,
kemauan, perasaan, ingatan serta pengamatan panca indra tentang gejala kehidupan,
terutama manusia dan alam sekitarnya sebagai ciptaan Tuhan.
Seluruh proses pemikiran tersebut didasari pengalaman yang mendalam serta luas
tentang masalah kehidupan, kenyataan dalam alam raya, dan dalam dirinya sendiri. Sebagai
hasil pemikiran bercorak khas Islam, pada hakikatnya adalah konsep berpikir tentang
kependidikan yang bersumber atau berlandaskan ajaran agama Islam, tentang hakikat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi
manusia muslim.
Bila dilihat dari fungsinya, maka filsafat pendidikan Islam merupakan pemikiran
yang mendasar yang melandasi dan mengarahkan proses pelaksanaan pendidikan Islam.
Oleh karena itu, filsafat ini juga memberikan gambaran tentang latar belakang timbulnya
filsafat Pendidikan Islam masih dalam aspek fungsional, filsafat pendidikan Islam juga
bertugas melakukan kritik-kritik tentang metode-metode yang digunakan dalam proses
pendidikan Islam itu sendiri sekaligus memberikan Pengarahan mendasar bagaimana
metode tersebut harus didayagunakan atau diciptakan agar efektif untuk mencapai tujuan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian filsafat pendidikan islam ?
2. Apa kedudukan filsafat pendidikan islam ?
3. Apa saja sumber-sumber filsafat pendidikan islam ?
4. Apa dasar dan tujuan filsafat pendidikan islam ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian filsafat pendidikan islam

1. Pengertian filsafat pendidikan islam


Filsafat sebenarnya berasal dari kata atau bahasa Yunani yaitu philosopia. Dari kata
itu kemudian banyak diperoleh pengertian-pengertian filsafat, baik secara harfiah atau
etimologi maupun dari segi kandungannya.
Dari pengertian etimologi, ia memberikan definisi filsafat sebagai berikut :
 Pengertian tentang hikmah
 Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
 Mencari kebenaran
 Membahas dasar-dasar

Dengan demikian ia berpendapat bahwa intisari filsafat ialah “berfiir menurut tata
tertib (logika) dengan bebas ( tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama ) dengan
sedalam dalamnya sehingga sampai ke dasar persoalaannya.
Dan para Filosof memiliki pengertian sendiri-sendiri tentang pengertian filsafat,
antara lain :
a. Aristoteles
Berpendapat bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas
segala benda dengan demikian filsafat bersifat ilmu yang umum
b. Kant
filsafat adalh pokok dan pangkal segala pengetahuan dan pekerjaan
c. Ibnu sina
Membagi filsafat dalam dua bagian yaitu teori dan praktek yang keduanya
berhubungan dengan agama dimana dasarnya terdapat dalam syariat tuhan,
yang penjelasan dan kelengkapannya diperoleh dengan tenaga akal manusia.
Berikut ini dikemukakan pengertian filsafat dalam kaitannya dengan pendidikan
pada umumnya dari beberapa ahli pikir sebagai berikut :
a. Thomson
Filsafat di pandang sebagai suatu bentuk pemikiran yang konsekuen, tanpa
mengenal kompromi tentang hal-hal yang di ungkap secara menyeluruh dan
bulat
b. Brubacher
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan masalah kependidikan.
Oleh karena ada kaitan dengan pendidikan, filsafat diartikan sebagai teori
pendidikan.
Dengan demikian Filsafat Pendidikan Islam di artikan sebagai study tentang pandangan
filosofis dari system dan aliran filsafat dalam islam terhadap masalah-maslah kependidikan
dan bagaimana pengaruhnya tehadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim
dan umat islam. Di samping itu filsafat pendidika Islam, juga merupakan study tentang
penggunaan dan penerapan metode dan system filsafat islam dalam memecahkan
problematika pendidikan umat Islam, dan selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang
jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat islam.
Jadi, Filsafat pendidikan Islam adalah ilmu yang memikirkan masalah kependidikan
dalam mengubah tingkah laku seseorang dengan nilai-nilai islami., Filsafat diakui sebagai
induk ilmu pengetahuan yang mampu menjawab segala pertanyaan dan permasalahan
mulai dari masalah-masalah yang sehubungan dengan alam semesta hingga masalah
manusia dengan segala problematika dan kehidupannya.
B. Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam

Filsaat pendidikan adalah “ general philosophy applied to education as a specivic


area of human endeavor “, demikian yang ditulis George R.Knight. maksudnya, filsafat
pendidikan tidak berbeda dengan filsafat pada umumnya. Perbedaannya terletak hanya
pada bidang garapannya saja, yaitu masalah pendidikan. Oleh karena itu, filsafat
pendidikan merupakan filsafat terapan yang digunakan dalam bidang pendidikan. Dari
pendapat Knight ini paling tidak dapat diketahui dengan mudah mengenai kedudukan
filsafat pendidikan dari pengetahuan filsafat secara umum, yaitu sebagai filsafat terapan.
Ini adalah sebuah perspektif yang melihat filsafat pendidikan dari sudut ilmu filsafat.
Tinjauan ini disebut Imam Barnadib sebagai pandangan linier mengenai filsafat
pendidikan, yaitu bagaimana pemikiran filsafat dijabarkan dalam dunia pendidikan. Oleh
karena itu, dalam perspektif ini, yang dibahas adalah berbagai aliran filsafat, seperti
pragmatisme, realisme, idealisme, dan lain-lain, serta berbagai pandangan aliran ini
mengenai ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Kemudian bagaimana aliran –aliran ini
diinterpretasikan dan diterapkan dalam bidang pendidikan. Jadi Filsafat dan pendidikan
dicarikan hubungannya secara linear
Dari pernyataan diatas kiranya dapat dikatakan bahwa kedudukan Filsafat
Pendidikan Islam dapat dilihat dari dua persepektif, linear dan nonlinear. Secara linear,
filsafat pendidikan islam berupaya mengkaji bagaimana bagaimana pemikiran filsafat
islam dijabarkan dalam dunia pendidikan islam. Maksudnya filsafat pendidikan islam
berada pada satu garis lurus dengan filsafat islam. Secara nonlinear filsafat pendidikan
islam merupakan landasan filosof bagi sebuah pelaksaan dan proses pendidikan islam.
Kedudukan Filsafat Pendidikan Islam dalam Islam dan Pendidikan Islam adalah
sebagai alat atau sarana untuk memahami, dan untuk menyelasaikan permasalahan
pendidikan Islam dengan mendasarkan atas keterkaitan hubungan antara teori dan praktek
pendidikan. Karena pendidikan akan mampu berkembang bilamana benar-benar terlibat
dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Dengan demikian filsafat pendidikan menyumbangkan analisanya kepada ilmu
pendidikan Islam tentang hakekat masalah yang nyata dan rasional yang mengandung nilai-
nilai dasar yang dijadikan landasan atau petunjuk dalam proses pendidikan.
Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan seperti abad 21 ini,
kegunaan fungsional dari Filsafat Pendidikan Islam adalah semakin penting, karena filsafat
menjadi landasan strategi dan kompas jalannya pendidikan Islam. Kemungkinan-
kemungkinan yang menyimpang dari tujuan pendidikan Islam akan dapat diperkecil dan
sebaliknya kemampuan dan kedayagunaan pendidikan Islam dapat lebih dimantapkan dan
diperbesar karena gangguan, hambatan serta rintangan yang bersifat Mental atau spiritual
serta teknis operasional akan dapat diatasi atau disingkirkan dengan lebih mudah.
C. Sumber-sumber Filsafat Pendidikan Islam

Filsafat pendidikan islam sebagai sebuah ilmu secara epistemology sebaiknya


mempertanyakan dari mana filsafat pendidikan islam dapat diambil,atau dengan kata lain,
sumber sumber apa saja yang dapat menjadi pegangan keilmuan bagi filsafat pendidikan
islam ? dan menurut Abudin Nata yang menyebutkan filsafat pendidikan islam bukanlah
filsafat pendidikan yang bercorak liberal, bebas, dan tanpa batas etika, sebagaimana
dijumpai filsafat pendidikan pada umumnya. Filsafat pendidikan islam adalah filsafat
pendidikan yang berdasarkan ajaran islam dan dijiwai oleh ajaran islam.
pendapat Ahmad D. Marimba yang menjelaskan bahwa yang menjadi landasan atau
dasar filsafatpendidikan islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan sehingga isi Al-
Qur’an dan Al Hadits menjadi pondamen, karena menjadi sumber kekuatan dan keteguhan
tetap berdirinya pendidikan.
Secara umum landasan dan sumber filsafat pendidikan islam itu adalah ajaran agama islam
itu sendiri yang bersumber pada:
 Al Qur’an
Kedudukan Al Qur’an sebagai sumber dan landasan filsafat pendidikan islam
sangat penting, karena di dalam Al qur’an terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang
berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Al qur’an adalah petunjuknya yang
yang bila dipelajari akan membentu menemukan nilai nilai yang dapat di jadikan pedoman
berbagai problem hidup. Apabila dihayati dan di amalkan maka akan menjadikan pikiran,
rasa, dan karsa mengarah pada realitas keimanan yang dibutuhkkan untuk menstabilkan
dan menentramkan hidup pribadi dan masyarakat.
 As sunnah
As sunnah sebagai sumber normativ kedua senantiasa memberikan perhatian yang
besar terhadap masalah pendidikan. Salah satu konssep pendidikan yang ditawarkan
rasululloh adalah konsep pendidikan tanpa batas, baik tanpa batas dalam ruang maupun
tanpa batas dalam arti waktu.
Pada intinya, apa yang menjadi konsep pendidikan nabi melalui As sunnahnya memiliki
dua fungsi yaitu : yang pertama menjelaskan sistem pendidikan islam yang terdapat
didalam al quran dan sekaligus menerangkan hal-hal yang tidak termaktub didalamnya.
Yang kedua yaitu menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan rosulullah bersama
para sahabatnya, perlakuannya terhadap anak didik, dan bagaimana rosulullah
menananmkan keimanan kedalam jiwa mereka.
 Ijtihad
Ijtihad yang dimaksud disini adalah penerjemahan dan pemahaman terhadap kedua
sumber tersebut yaitu Al qur’an dan Hadis. Ijtihad di gunakan karena karena banyaknya
permasalahan yang berkembang sekarang ini dalam bidang pendidikan. Sehingga ijtihad
menjadi sumber filsafat pendidikan islam setelah Alqur’an dan Hadis dalam
penyelenggaraan pendidikan. Karena di perlukan pemikiran pemikiran baru yang
berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga di perlukan
terobosan ilmiyah sebagai penunjang dalam pengembangan pendidikan islam secara
sistematis.
 Akal
akal menduduki kedudukan sangat penting setelah Alquran, hadis dan ijtima’. Karena
akal banyak di pakai bukan hanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
saja tetapi juga dalam perkembangan ajaran ajaran keagamaan islam itu sendiri.
Namun demikian dalam islam, pemakaian akal memang tidak diberi kebebasan mutlak
sehingga pemikir islam dapat melanggar garis garis yang telah di tetapkan oleh Alqur’an
serta Hadis. Perlu di tegaskan disini, bahwa pemakaian akal yang baik diperintahkan
Alquran karena untuk mendorong manusia untuk meneliti alam sekitarnya dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam dunia filsafat, akal digunakan untuk sebagai
bentuk pemikiran sedalam dalamnya tentang ilmu pengetahuan.
D. Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan Islam
Dasar atau asas pendidikan merupakan landasan berpijak dalam menyusun strategi
pendidikan. Asas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pijakan pengambilan setiap
kebijakan yang ditetapkan untuk meraih tujuan yang diharapkan.
Dalam al-Qur’an Surat Ibrahim (14); 24-25 disebutkan:
Artinya: “Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah memberikan perumpamaan
akan kalimat yang baik, bak pohon yang baik. Akarnya jauh menghunjam kuat, dan cabangnya
jauh menjulang angkasa tinggi, pohon itu berbuah tiap tahun dengan izin Tuhannya…” (Q.S.
Ibrahim (14); 24-25)
Adapun dasar yang kokoh tersebut, terutama al-Qur’an dan Sunnah, lebih memantapkan
dasar dan tujuan filsafat pendidikan islam. Keabsahannya untuk dijadikan pedoman hidup dan
kehidupan yang benar memang telah mendapt jaminan dari Allah SWT berfirman (Q.S Huud
2)
Para ilmuan mengatakan bahwa setidaknya ada beberapa syarat dasar filsafat pendidikan
Islam, yaitu:
 Tidak mengandung pertentangan dengan akidah Islam
 Dapat diterima oleh akal sehat yang selaras dengan fitrah
 Mengandung berbagai prinsip dan undang – undang yang mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhan, dan dengan segala yang ada dalam jagat ini
 Mempersiapkan manusia untuk kehidupan dunia dan sekaligus kehidupan akhirat
Adapun tujuan dari filsafat pendidikan islam :
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik
baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita
kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan,
kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.[5]
Secara umum tujuan pendidikan dapat dikatakan dapat membawa anak kearah tingkat
kedewasaan. Artinya membawa anak didik agar dapat berdiri sendiri (mandiri) dalam
hidupnya ditengah-tengah masyarakat.
 Tujuan filsafat pendidikan yang lainnya yaitu:
a. Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik
dan membangun diri sendiri.
b. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri.
c. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangna yang
sintesis pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.
d. Hidup seseorang tersebut dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang tersebut. Sebab itu mengetahuai pengetahuan-pengetahuan
terdasar berarti mengetahui dasar-dasar hidup diri sendiri.
e. Bagi seorang pendidik filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena
filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan
lainnya yang mengenai manusia seperti misalnya ilmu mendidik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat Pendidikan Islam mepunyai kedudukan solutif, idealis dan methodis untuk
menyelesaikan permaslahan-permasalahan pendidikan Islam yang muncul dan
berkembang dalam dinamika kehidupan masyarakat muslim dalam mengoptimalkan
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi
manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, menjadi hamba Alloh
yang berkepribadian al-Qur’an dan hadis.
Dalam menyelesaikan permasalah pendidikan Islam Filsafat Pendidikan Islam
mendasarkan landasannya pada sumber-sumber yang permanen, konstan, dan tidak
diperdebatkan, mempunyai kebenaran mutlak. Sumber-sumber tersebut adalah al-Qur’an
dan al-Sunnah sebagai sumber primer, dan sumber sekundernya adalah ijtihat ulama
terdahulu dan pendapat para filosof muslim sebagai pengembangan walau diperselisihkan
kekuatannya.

B. Saran
Makalah kami tidaklah sempurna dari segi penulisan, rujukan yang kami tulis dan
juga tata bahasa dan kata yang kurang apik. Kami menyadari hal itu, maka kami selaku
penulis mengucapkan terimakasih atas kritik dan sarannya bagi pembaca, kemudian kita
diskusikan dengan mencari jawaban yang lebih valid dan komprehensif.
Daftar Pusaka

Prof, H, Muzayyin, Arifin, M.E.d, filsafat pendidikan islam, Dra, Zuhaurini, dkk,
filsafat pendidikan islam,
Toto Suharto, filsafat pendidikan islam, Maguwoharjo, depok, sleman, jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai