Oleh :
IGAM ADITYA PRASADA 1871121010
NI WAYAN VIDYA APARAJITA 1871121029
Pembimbing :
DR. I GUSTI PUTU WIADNYANA, MPH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Usia Subur
Terhadap SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di Desa Batuan, Gianyar ” dapat penulis
selesaikan,sebagai tugas dalam Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa. Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis
juga ingin menyampaikan terima kasih atas bantuan dan penghormatan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. dr. I Gusti Ngurah Anom Murdhana, Sp.FK selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa;
2. dr. I Wayan Darwata, MPH selaku Wakil Dekan I dan PJS Program Studi
Pendidikan Dokter FKIK Universitas Warmadewa;
3. dr. I I Gusti Putu Wiadnyana, MPH selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan gambaran, bimbingan dan masukan kepada penulis sehingga
proposal ini bisa diselesaikan dengan baik;
4. Kepala UPT Kesmas Sukawati I Kabupaten Gianyar beserta jajarannya yang
telah banyak membantu dan memberikan kesempatan serta kemudahan
pengambilan data untuk penelitian ini;
5. Semua pihak yang turut membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu –
persatu.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi penulisan, serta pembahasan yang masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang membangun untuk membantu penyempurnaan,
sangat penulis harapkan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... ................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
ABSTRACT .....................................................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teorirtis
1.4.2 Manfaat Praktis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker Payudara
2.1.1 Definisi
2.1.2 Epidemiologi
2.1.3 Faktor risiko
2.1.4 Tanda dan Gejala Kanker Payudara
2.1.5 Stadium Kanker Payudara
2.1.6 Diagnosis Kanker Payudara
2.1.7 Penatalaksanaan Kanker Payudara
2.1.8 Pencegahan Kanker Payudara
2.2 Deteksi Dini Kanker Payudara
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
iii
2.2.3 Cara Melakukan Sadari
2.3 Pengetahuan
2.4 Sikap
2.5 Perilaku
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Rancangan Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel’
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel
3.4.2 Deinisi Operasional
3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
3.5.1 Instrumen
3.5.2 Cara Pengumpulan Data
3.6 Analisi Data
BAB IV HASIL PENELTIAN
4.1 Karakteristik Responden
4.2 Sumber Informasi Responden Terhadap SADARI
4.3 Pengetahuan Responden Teradap SADARI
4.4 Sikap Responden Terhadap SADARI
4.5 Perilaku Responden Terhadap SADARI
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Responden dan Tempat Penelitian
5.2 Sumber Informasi Masyarakat Terhadap SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri)
5.3 Pengetahuan Responden Terhadap SADARI (Pemeriksaan Payudara
Sendiri)
5.4 Sikap Responden Terhadap SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri )
iv
5.5 Perilaku Responden Terhadap SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
5.6 Keterbatasan Penelitian
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Usia Subur Terhadap SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) di Desa Batuan, Gianyar
ABSTRAK
Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan pada
payudara, berasal dari komponen kelenjarnya maupun komponen selain kelenjar
seperti jaringan lemak, pembuluh darah, dan persyarafan jaringan payudara. SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri) adalah upaya untuk menetapkan adanya tumor atau
tidak dalam payudara yang dilakukan dengan perabaan. Kanker payudara merupakan
penyebab kematian tertinggi pada wanita yaitu sekitar lima juta wanita (19%), jumlah
kanker payudara di Indonesia 48.998 kasus baru setiap tahun, di Bali jumlah
kunjungan pasien kanker payudara pertahun rata-rata sekitar 668 kasus, meninggal
sebanyak 153 pasien. pencegahan terbaik pada kanker payudara adalah deteksi sini
berupa SADARI, tetapi 82% wanita tidak melakukan SADARI. Oleh sebab itu,
dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap, dan
perilaku masyarakat terhadap SADARI. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik
multistage random sampling, jumlah sampel sebanyak 71 yang didapat dengan rumus. Hasil
penelitian ini menunjukan tingkat pengetahuan responden sebagian besar cukup (52,1%),
sikap respon sebagian besar juga sudah baik (53,5%), dan perilaku responden sebagian besar
sudah cukup (45,1%). Perlu adanya peran aktif tenaga kesehatan untuk memberikan
informasi tentang SADARI.
vi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
Breast cancer is malignancy in cells found in the tissue in the breast, derived from its
glandular components as well as components other than glands such as fat tissue, blood
vessels, and nerve tissue innervation. BSE (self breast examination) is an attempt to
determine whether there is a tumor or not in the breast that is done by touching. Breast
cancer is the highest cause of death in women, which is around five million women (19%),
the number of breast cancer in Indonesia is 48.998 new cases each year, in Bali the number
of visits to breast cancer patients per year is an average of 668 cases, died of 153 patients .
the best prevention for breast cancer is detection here in the form of BSE, but 82% of women
do not do BSE. Therefore, research is conducted with the aim to determine the level of
knowledge, attitudes, and behavior of the community towards BSE. This study was designed
as a quantitative descriptive study with a cross sectional approach. Sampling using
multistage random sampling technique, the number of samples is 71 obtained by the formula.
The results of this study show that the level of knowledge of the respondents is mostly
sufficient (52.1%), the attitude of the response is also mostly good (53.5%), and the behavior
of respondents is mostly sufficient (45.1%). There needs to be an active role for health
workers to provide information about BSE.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kunjungan pasien kanker payudara pertahun rata-rata sekitar 668 kasus. Jumlah
pasien yang meninggal tahun 2012 adalah sebanyak 153 pasien. Data yang
diperoleh dalam tiga bulan terakhir yaitu Bulan Oktober-Desember tahun 2012
terdapat kasus kanker payudara sebanyak 166 orang yang terdiri dari 4 pasien
laki-laki dan sisanya adalah perempuan (Trisnadewi & Sutarga,
2013).Berdasarkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas
(SP2TP) tentang laporan kesakitan tahun 2018-2019 didapatkan total kasus
kanker payudara sebanyak 19 kasus pada perempuan dengan rentang usia 20-60
tahun.
Salah satu pencegahan terbaik pada kanker payudara adalah deteksi sini
berupa SADARI (pemeriksaan payudara sendiri), penelitian di Padang,
Sumatera Barat 81,3% wanita pelaksanaannya kurang (Wahyuni, 2015). Desa
Batuan termasuk dalam wilayah kerja UPT.KESMAS Sukawati I, berdasarkan
data yang ada tidak ada program kusus untuk menindak lanjuti kasus kanker
payudara baik berupa penyuluhan maupun penelitian.
Berdasarkan data diatas, penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian
mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia produktif terhadap
kanker payudara di Desa Batuan, Gianyar.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita usia subur terhadap
Gianyar.
2
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu usia subur terhadap definisi, faktor
Pendiri).
Payudara Sendiri).
4. Manfaat Penelitian
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang diderita oleh
wanita. Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta
pada wanita. Kanker payudara merupakan penyebab kematian
karena kanker tertinggi pada wanita yaitu sekitar 19%. Lima data
terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara
pada wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi. Data WHO
menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita
usia 50 keatas, sedangkan 6% nya pada usia kurang dari 40 tahun.
Di Negara Indonesia jumlah kanker payudara didapatkan kurang
lebih 200 juta populasi atau 48.998 kasus baru setiap tahun
(WHO, 2014).
Berdasarkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat
Puskesmas (SP2TP) tentang laporan kesakitan tahun 2016-2017
didapatkan kasus kanker payudara sebanyak 19 kasus 20-69 tahun
(Profil Puskesmas Sukawati 1, 2017).
UPT.KESMAS Sukawati I yang terdiri dari enam desa
yaitu Desa Kemenuh, Desa Batuan Kaler, Desa Batuan, Desa
Sukawati, Desa Guwang, Desa Ketewel jumlah keseluruhan kasus
tersebut tersebar di enam desa. Kasus tertinggi terjadi di Desa
Batuan yang terdiri dari sebelas banjar yaitu, Br. Juwet, Br.
Bucuan, Br. Dentiyis, Br. Dlodtunon, Br. Gede, Br. Geria Siwa,
Br. Geria dua kasus, Br. Gerih, Br. Jeleka, Br. Jungut, Br.
Lantangidung, Br. Penataran, Br. Pekandelan, Br. Penataran, Br.
Penida, Br. Peninjoan dua kasus, Br. Puaya, Br. Tegehe, Br.
Tengah satu kasus. Jumlah ibu usia subur adalah 1.394 yang
terdiri dari 8.522 penduduk.
5
1) Dapat dimodifikasi : Konsumsi alkohol, Konsumsi Rokok,
Obesitas.
2) Tidak dapat DImodifikasi : Usia > 50 tahun, Genetik,
Riwayat penyakit payudara sebelumnya, Riwayat
menstruasi, Riwayat reproduksi, Hormonal.
6
2.1.5 Stadium Kanker Payudara
Stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan Sistem
Klasifikasi TNM American Joint Committee on Cancer
(AJCC) 2010, Edisi 7, untuk Kanker Payudara:
1) Stadium I
Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm, tidak
terfiksasi pada kulit, tanpa dugaan metastasis aksila.
2) Stadium II
Tumor dengan diameter > 5 cm dengan metastasis aksila atau
tumor dengan diameter 2 – 5 cm dengan/tanpa metastasis aksila.
3) Stadium IIIa
Tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari jaringan
sekitarnya dengan/tanpa metastasis aksila yang masih bebas satu
sama lain; atau tumor dengan metastasis aksila yang melekat.
4) Stadium IIIb
Tumor dengan metastasis infra atau supraklavikula atau tumor
yang telah mengilfiltrasi kulit atau dinding thoraks.
5) Stadium IV
Tumor yang telah mengadakan metastasis jauh, misalnya ke
tulang punggung, paru-paru, hati, dan panggul.
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan
histopatologis yang dilakukan dengan (KEMENKES, 2017):
1) Anamnesis
Anamnesis dilakukan dengan metode basic seven dan
fundamental four.
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan status generalis yaitu
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan seluruh tubuh.
Status lokalis dan regionalis dilakukan secara sistematis
inspeksi dan palpasi, dan satstus sistemik.
3) Pemeriksaan penunjang
7
Pemeriksaan penunjang juga harus dilakukan untuk
menegakkan diagnosis, antara lain: mammografi,
ultrasonografi, dan biopsi.
8
3) Hindari mengkonsumsi alkohol dan rokok.
4) Memperhatikan berat badan.
9
3) Ketika masih berdiri atau duduk lakukan pemeriksaan pada
kelenjar aksilla.
b) Palpasi pada payudara, ada dua posisi yaitu berdiri dan
terlentang. Palpasi teratur ke semua arah–melingkar, meliputi
Palpasi kelenjar Limpa Aksilla. Cara – cara yang dilakukan:
1) Lakukan gerakan memutar dengan menggunakan telapak tangan
akan sangat sensitif untuk menemukan ciri – ciri benjolan.
2) Lakukan penekanan pada semua kuadran payudara dan putting,
ini dilakukan untuk meneliti cairan yang keluar dari putting susu.
SADARI yang dilakukan secara teratur merupakan suatu aspek
skrining yang penting. Suatu yang bijaksana untuk mengambil
waktu, tempat dan metode yang rutin secara teratur untuk
melakukan SADARI.
10
Langkah 4 :
Beberapa wanita melakukan pemeriksaan ini saat mandi dengan
shower. Ini akan memudahkan jari mudah melakukan pemeriksaan
ketika kulit terkena sabun.
1) Mengangkat tangan kiri. 2) Menggunakan 3 atau 4 jari tangan
kanan untuk meraba payudara kiri dengan kuat hati-hati dan
menyeluruh. 3) Memulai pada tepi luar, menekan bagian datar dari
tangan dalam lingkaran kecil, bergerak dengan lambat di sekitar
payudara. 4) Secara bertahap melakukan ke arah puting susu. 5)
Memastikan untuk melakukan pada seluruh payudara. 6) Memberi
perhatian khusus pada area di antara payudara dengan lengan
dalam bagian ketiak. 7) Merasakan bila ada benjolan yang taklazim
di bawahkulit.
Langkah 5 :
1) Dengan perlahan meremas puting susu dan memperhatikan
adanya rebas atau kulit mengelupas. 2) Jika menemui rabas pada
puting selama sebulan yang terjadi di ketiak tidak sedang atau
melakuakan SADARI, maka segera temui dokter. 3) Mengulangi
pemeriksaan pada payudara kanan anda.
Langkah 6 :
1) Langkah 4 dan 5 harus di ulangidalamposisiberbaring. 2)
Berbaring mendatar terlentang dengan tangan kiri dibawah kepala
dan sebuah bantal atau handuk yang di lipat di bawah bahu kiri
anda (posisi ini akan memudahkan anda untuk melakukan sadari).
3) Menggunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang di
uraikan di atas. 4) Mengulangi pada payudara kanan anda.
2.3 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam
melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan
seseorang terhadap sesuatu mempunyai intensitas atau tingkat yang
berbeda-beda. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
11
seseorang seperti pendidikan, sumber informasi, sosial budaya da
ekonomi, lingkungan, dan pengalaman. Pengetahuan sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2014). Penelitian di
Kelurahan Jati, Padang, Sumatera Barat menunjukan hasil sebagian besar
responden memiliki pengetahuan yang kurang (68,8%) (Wahyuni et al,
2015).
2.4 Sikap
Sikap merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap dapat mempengaruhi keadaan seseorang
untuk memilih sesuatu yang dianggapnya benar, disaat dihadapkan di
pilihan yang benar dan salah. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap secara langsung dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tentang sesuatu atau stimulus.
Pertanyaan secara langsung juga dapat dilakukan dengan memberikan
pendapat dengan kata “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, “sangat
tidak setuju” terhadap suatu pertanyaan (Notoatmodjo, 2014). Hasil
penelitian di Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamata Kenjeran Kota
Surabaya yang menyatakan sebagian besar (63%) ibu sudah memiliki
sikap baik terhadap SADARI (Briliana, 2017).
2.5 Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Oleh karena itu perilaku
manusia mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan,
berbicara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal
seperti berpikir, perseptif dan emosi juga merupakan perilaku manusia.
Dara uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati sacara langsung atau
tidak langsung (Notoatmodjo, 2014). Penelitian di Kelurahan Sidotopo
12
Wetan, Kecamata Kenjeran Kota Surabaya menunjukan hasil sebagian
besar responden memiliki perilaku yang baik (44%) (Briliana, 2017).
13
BAB III
METODE PENELITIAN
14
responden, sedangkan kriteria ekslusinya adalah ibu usia subur yang
tidak bersedia menjadi responden.
Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung
berdasarkan asumsi proporsi (P) 50%, besar bias (d) sebesar 10% dan
tingkat kepercayaan sebesar 95% (Z= 1,96) Rumus yang akan
dipergunakan untuk menentukan besar sampel pada penelitian deskriptif
cross-sectional adalah:
15
3.4.2 Definisi Operasional
Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu
usia subur terhadap SADARI.
Skala
No. Variabel Definisi Operasional Kategori
Pengukuran
16
5. Sumber Sumber dimana responden Ordinal 1. Tenaga
informasi mendapatkan informasi tentang medis
SADARI 2. Media cetak
3. Media
elektronik
4. Internet
1. Baik:
6. Pengetahuan Kemampuan responden Ordinal
wanita usia menjawab pertanyaan tentang
75%
a. Manfaat
b. Cara elakukan
8. Tindakan terwujud atas dasar Ordinal 1. Baik: 75%
Perilaku wanita sikap yang diambil responden
2. Cukup:
usia produktif terkait dengan kanker payudara
56%-74%
terhadap kanker
3. Kurang:
payudara
<55%
17
pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu usia subur terhadap SADARI.
Kuesioner terdiri dari beberapa bagian yaitu identitas responden, dan
beberapa pertanyaan yang disajikan menjadi 3 kategori yaitu. Pada
kategori pengetahuan terdapat 16 butir pertanyaan, kategori sikap
terdapat 8 butir pernyataan, dan pada kategori perilaku terdapat 8 butir
pertanyaan. Kuesioner divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
Keterangan:
P = proporsi
n = jumlah skor total ( jumlah jawaban benar)
N = jumlah skor tertinggi ( semua jawaban benar).
18
Setelah diperoleh proporsi pencapaian setiap responden berdasarkan
variabel-variabel yang dinilai, maka dilakukan interpretasi hasil kedalam beberapa
kategori yaitu, pengetahuan, sikap, dan perilaku tergolong baik ( >75%), cukup
(56%-74%) dan kurang (<55%) (Susilo, 2012).
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Responden terdiri dari ibu usia subur di Desa Batuan, Gianyar.. Karakteristik
responden pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan karakteristik (n =96)
Karakteristik Sampel n %
Umur
18-24 tahun 2 2,8
25-34 tahun 34 47,9
35-44 tahun 31 43,7
>44 tahun 4 5,6
Total 71 100
Pekerjaan
Petani 17 23,9
Pedagang, Pengusaha 23 32,4
Pegawai Negeri Sipil (PNS) , Pegawai Swasta 27 38,0
Lain-Lain 4 5,7
Total 71 100
Pendidikan
Rendah (SD) 12 16,9
Menengah (SMP,SMA) 48 67,6
Tinggi ( Sarjana) 11 15,5
Total 71 100
20
4.2 Sumber Informasi Responden Terhadap SADARI
Responden memperoleh informasi dari berbagai macam sumber. Dalam
penelitian ini sumber informasi dikelompokan menjadi empat yaitu tenaga medis,
media cetak, media elektronik, dan internet.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi
Sumber Informasi n %
Tenaga medis ( dokter, bidan, perawat ) 29 40,4
Media cetak ( koran, majalah, poster, brosur, buku ) 62 87,5
Media elektronik ( radio, televisi ) 64 90,2
Internet ( media sosial, website ) 36 51,1
21
Berdasarkan Tabel 4. sebagian besar komponen perilaku sudah dijawab dengan
benar. Responden menjawab salah paling banyak pada tahapan SADARI.
22
4.4 Sikap Responden Terhadap SADARI
Hasil dari penelitian sikap terhadap SADARI disajikan dalam Tabel 8. sampai
dengan Tabel 11.
23
Tabel 10. Sikap responden berdasarkan karakteristik pekerjaan
Pekerjaan n Sikap
Baik (%) Cukup(%) Kurang (%)
Petani 17 8 (11,4) 6 (8,5) 3 (4,2)
Pedagang, Pengusaha 23 13 (18,3) 9 (12,7) 1 (1,4)
PNS , Pegawai Swasta 27 15 (21,1) 8 (11,3) 4 (5,6)
Lain-Lain 4 2 (2,8) 1 (1,4) 1 (1,4)
Total 7138 (53,5) 24 (33,8) 9 (12,7)
Pekerjaan PNS,pegawai swasta dengan persentase sikap baik tertinggi dan dengan
jumlah sikap kurang terbanyak.
24
Berdasarkan Tabel 4.12. Sebagian besar responden tidak memeriksakan payudara
ke fasulitas kesehatan dan sebagian besar responden tidak mencari informasi jika
tidak mengerti dengan SADARI.
25
BAB V
PEMBAHASAN
Pada penelitian ini sumber informasi dikelompokan menjadi empat yaitu, tenaga
medis (dokter, bidan, perawat), media cetak (koran, majalah, poster, brosur,
buku), media elektronik (radio, televisi), dan internet (media sosial, website).
Masyarakat di Desa Batuan mendapat informasi terhadap SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri) paling banyak dari media elektronik melalui siaran berita di
televisi (90,2%) dan paling sedikit mendapat informasi dari tenaga medis
(40,4%). Data keseluruhan tentang sumber informasi sudah dijabarkan pada
Tabel 3.
26
terendah (10,5%) (Wahyuni et al, 2015). Hal tersebut menunjukan kurangnya
peran tenaga kesehatan untuk menyampaikan informasi tentang SADARI.
27
Pengetahuan masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan (Tabel 7.).
Masyarakat yang berpendidikan menengah memiliki pengetahuan baik paling
banyak (42,3%), sedangkan pendidikan tinggi masuk dalam kategori pengetahuan
baik paling sedikit (2,8%). Secara teori, Notoatmojo mengemukakan tingkat
pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang (Notoatmojo,2014).
Hasil penelitian ini sama seperti yang dilakukan di Kelurahan Rempoa
Tanggerang 95,5% responden berpendidikan menengah memiliki pengetahuan
yang baik (Hanifah,2010). Penelitian oleh astutik di Sleman menunjukan hasil
yang berbeda responden dengan pendidikan tinggi memiliki pengatahuan baik
tertinggi (37,5%) (Astutik, 2016). Perbedaan hasil tersebut membuktikan tidak
selalu latar belakang pendidikan formal menentukan tingkat pengetahuan
rsponden terhadap SADARI.
28
Penelitian ini sejalan dengan pernyataan Sunaryo yang menyatakan umur tidak
langsung menjadi faktor penentu pembentukan sikap (Sunaryo, 2013)
Berdasarkan Tabel 10. PNS, pegawai swasta memiliki nilai sikap baik
terbanyak (21,1%) dan sikap baik terendah (51,9%) pada pekerjaan lain-lain.
PNS, pegawai swasta harus selalu menunjukan sikap yang baik, dikarenakan
pekerjaan tersebut cukup dipandang baik oleh masyarakat dan harus berlomba
untuk mendapat kenaikan pangkat atau kedudukan maupun gaji yang lebih besar.
Oleh sebab itu PNS, pegawai swasta dituntut untuk selalu bersikap baik sebagai
contoh pada masyarakat.
29
Perilaku responden berdasarkan umur (Tabel 13.). Perilaku baik dengan
persentase tertinggi (12,7%) ditemukan pada masyarakat berumur 35 - 44 tahun,
sedangkan perilaku baik terendah (0,0%) pada umur 18 -24 tahun. Jika dilihat
berdasarkan observasi selama penelitian ibu usia subur yang berusia lebih muda
tidak terlalu antusias dalam hal memperhatikan kesehatan dirinya terutama kanker
payudara, karena mereka lebih berfokus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Notoatmojo yaitu, umur dapat menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap seseorang,
pada dasarnya semikin tua umur seharusnya menunjukan perilaku semakin baik
agar bisa diterima oleh masyarakat sekitar (Notoatmojo, 2014).
Pekerjaan yang mendapat persentase perilaku baik tertinggi PNS dan
Pegawai swasta (9,9%), sedangkang persentase perilaku baik terendah adalah
lain-lain (0,0) data secara menyeluruh dijabarkan pada Tabel 14. Jika dilihat dari
keadaan dilapangan pekerjaan tersebut memperoleh hasil perilaku baik tertinggi
karena jumlahnya yang banyak di populasi dan pekerjaan tersebut terdaftar dalam
jaminan kesehatan yang dapat mempermudah akses ke pelayanan kesehatan.
Perilaku masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan. Perilaku seseorang
dalam melakukan setiap tindakan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, karena
pendidikan yang pernah didapat menjadi sumber pertimbangan dan pengalaman
dalam berprilaku. Secara teori, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan
semakin baik perilakunya (Notoatmojo, 2014). Pernyataan tersebut tidak sesuai
dengan hasil penelitian ini dimana pendidikan menengah memiliki pesentase
perilaku baik terbanyak (8,5%), pendidikan rendah dengan persentase perilaku
baik terendah (2,8%), dan pendidikan tinggi dengan jumlah persentase perilaku
baik 7,0%. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian di Makasar, Sulawesi
Selatan dimana lingkungan dapat mempengaruhi perilaku resnponden tanpa
memandan tingkat pendidikan (Puspita, 2016).
Hasil penelitian ini hanya dapat mengambarkan kondisi setiap variabel dan tidak
membuktikan hubungan antar variabel. Hal itu dikarenakan, penelitian ini
menggunakan desain penelitian deskriptif.
30
BAB VI
6.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah diakukan mengenai tingkat pengetahuan,
sikap, dan perilaku masryarakat terhadap SADARI di Desa Batuan, Gianyar maka
dapat disumpulkan bahwa :
1. Ibu usia subur di Desa Batuansebagian besar sudah memiliki pengetahuan
yang cukup terhadap SADARI dan komponen pengetahuan yang kurang
adalah tahapan melakukan SADARI .
2. Ibu usia subur di Desa Batuan sebagian besar memiliki sikap yang baik
terhadap SADARI, sedangkan sikap baik dengan jumlah paling rendah
ditunjukan oleh masayrakat berumur 18 - 24 tahun.
3. Ibu usia subur di Desa Batuan memiliki jumlah perilaku baik terendah
dibandingkan dengan tingkatan perilaku yang lain. Perilaku baik terendah
ditunjukan oleh tingkat pendidikan rendah.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Ibu usia subur harus mulai memeriksaan kesehatan payudara ke fasilitas
kesehatan yang sudah tersedia dan lebih mengupdate informasi tentang
SADARI.
2. Petugas kesehatan sebaiknya lebih aktif memberikan informasi tentang
SADARI agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat tentang
tahapan maupun manfaat SADARI.
3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian lanjutan untuk
mengetahui adakah hubungan yang bermakna antar variabel pada
penelitian ini.
31
DAFTAR PUSTAKA
Edge SB, Compton CC. 2010. AJCC cancer staging manual and the future of
TNM. Amrica: The American Joint Committee on Cancer. Edisi ke-7.
Tirsnadewi, Sutarga, Duarsa DP. 2013. Faktor Risiko Kanker Payudara Pada
Wanita di RSUP Sanglah Denpasar.
32
DUSUN NGANTI SLEMAN TAHUN 2015. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan ‘AISYIYAH’ Yogyakarta.
33
LAMPIRAN
KUESIONER
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU USIA SUBUR
TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI
PUSKESMAS SUKAWATI I
A.Identitas Responden
No Responden (diisi peneliti) :
1. Nama :
2. Alamat responden :
3. Umur responden :
4. Pendidikan formal terakhir :
a. Tamat SD
b. Tamat SMP
c. Tamat SMA
d. Tamat Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan responden :
a. Petani
b. Pedagang
c. Pegawai swasta
d. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
e. Pengusaha
f. Lain-lain
B.Sumber Informasi
Beri tanda (√) pada kolom jawaban (bisa diisi lebih dari satu)
No. Sumber Informasi Jawaban
Mohon diisi dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yang paling benar.
1.Menurut saudari, apakah yang dimaksud dengan penyakit kanker payudara itu?
a.penyakit tidak menular yang menyerang sel-sel payudara dan sekitar kelenjar
limfa.
b.penyakit menular yang yang menyerang sel-sel payudara dan sekitar kelenjar
limfa.
c.penyakit keturunan yang yang menyerang sel-sel payudara dan sekitar kelenjar
limfa.
d. penyakit menular yang yang menyerang sel-sel payudara hanya pada
perempuan.
11. Di bawah ini adalah bentuk payudara yang tidak normal, kecuali …
a.Payudara membesar dan mengeras
b.Permukaan kulit payudara mulus tanpa kerutan
c. Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk
d. Putting payudara tertarik ke dalam
12.Perubahan bentuk payudara yang harus diperhatikan saat pemeriksaan
payudara sendiri adalah …
a.Bentuk payudara kanan dan kiri normal
b.Puting susu berwarna kecoklatan
c. Ada lekukan pada kulit payudara
d. Permukaan kulit payudara yang mulus
13. Di bawah ini merupakan kelainan yang tampak saat melakukan pemeriksaan
payudara sendiri di sekitar putting susu …
a.Putting susu tertarik ke dalam
b.Warna kulit putting susu kebiruan
c. Cekungan atau lipatan pada putting susu
d. Semua benar
14. Kelainan yang dapat ditemukan saat melakukan perabaan dengan jari-jari
tangan pada payudara adalah …
a.Ada benjolan yang terasa pada payudara
b.Kulit payudara mengkerut
c. puting payudara tertarik ke dalam
d. semua benar
15. Keluarnya cairan seperti darah dari putting susu dapat ditemukan saat
melakukan pemeriksaan payudara sendiri pada tahap …
a.Memperhatikan bentuk payudara
b.Meraba payudara
c. Menekan puting susu
d. Semua benar
16. Waktu yang paling baik untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri
adalah …
a.Sebelum menstruasi
b.Saat menstruasi
c. Sesudah menstruasi
d. Semua benar
D. Sikap
Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
E.Perilaku
Berilah tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda.
No Pertanyaan YA TIDAK